Beberapa hari telah berlalu sejak waktu ujian, dan hari ini pengumuman penerimaan telah tiba.
Beberapa hari ini, hari hari ku disibukan oleh pangilan ke Istana Kerajaan. Aku datang untuk di ceramahi setiap hari. Yang mulia menceramahi ku terkait Promosi tiba tiba menjadi petualang Rank-A dan tentang rusaknya lapangan pelatihan sekolah yang terjadi selama ujian berlangsung. Tentu saja Cain pun mengelak terkait masalah ini.
“Aku diberitahu oleh penguji untuk mengeluarkan kekuatan maksimalku dan juga diberitahu bahwa ada penghalang. Terlebih aku merasa akan gawat menggunakan sihir kelasa atas, akupun hanya menggunakan sihir kelas rendah. Tapi aku tidak menyangka ternyata karena aku punya protection, dampaknya jadi sebesar itu. Terkait Guild petualang, sebenarnya aku hanya ingin rank C, ttapi karena Komandn Knight bilang hal yang tidak perlu, aku menjadi Rank A “
Cain tentu saja hanya terbawa arus saja sehingga banyak masalah terjadi, dia tidak memiliki niatan buruk.
“Kamu tidak sadar betapa pusing kepalaku dengan apa yang kamu lakukan? Tunggu dulu, tadi kau bilang sihir kelas tinggi? Kamu bisa pakai sihir dalam buku itu?? “
“Ya, aku paham isinya, jadi ku pikir aku bisa menggunakannya.. Tapi aku tidak tahu akan jadi apa nanti wilayah sekitar jika aku menggunakannya”
“Cain! Jangan pernah menggunakannya! Pastikan jangan gunakan itu!”
Yang Mulia meghentikan dengan serius dan tertekan. Setelah itu, Yang mulia sepertinya teringat akan sesuatu.
“Ngomong-ngomong, di mana kamu ujian? Aku dengar dari Telestia dan nona Silk, mereka tidak melihatmu selama ujian loh? “
“Aku ikut ujian dengan normal kok, masuk dari gerbang selatan dan mengikuti arahan sampai ke lokasi ujian?”
“… Cain, apakah kamu tahu kenapa sekolah memiliki gerbang utara dan gerbang selatan?”
“Tentu saja aku tahu, gerbang utara terhubung ke distrik bangsawan, dan gerbang selatan terhubung ke wilayah umum.”
“Jadi dari gerbang mana kamu masuk dan di mana kamu mendaftar?”
“Tentu saja, dari sela-… ah!”
“Tepat, di gerbang utara juga ada pendaftaran untuk para bangsawan. Dan lokasi ujiannya pun sama sekali berbeda. Selagi kamu mengikuti ujian bersama rakyat biasa, tentu saja kamu tidak bisa bertemu siapapun, Telestia benar-benar marah karea tidak bisa bertemu dengan mu loh…”
“Ditambah lagi kamu hanya menaftar dengan nama “Cain”. Karena itu sekolah menjadi keributan besar. Sampai-sampai kepala sekolah datang kepada Eric, sebagai general manager, untuk berkonsultasi. ”
“eh? Ada apa? … kenapa bisa jadi keributan?”
Cain mengerti kenapa itu terjadi dan memiringkan kepalanya.
◇◇◇
Kita mundurkan ulang waktu sedikit.
Seorang guru yang membawa lewmbar jawaban soal ujian masuk berlari ke ruang kepala sekolah.
“Kepala sekolah, penilaian seluruh peserta sudah selesai, tetapi ada satu masalah. Dalam ujian tertulis hanya satu orang yang menjawab semua pertanyaan dengan benar, tetapi anak itu adalah rakyat biasa biasa. Jika anak itu menjadi perwakilan siswa tahun ini…. Di thun ini Tuan putri ketiga dan juga putri Duke Eric ikut mengambil ujian, jika berdasarkan hasil ujian tertulis, Tuan putri ada di posisi ke dua dan putri Duke Eric ada di posisis ke tiga.”
Penguji yang memeriksa penilaian memberi penjelasan kepada kepala sekolah.
Kepala sekolah mulai menyatukan tangannya sambil merenung.
“Apakah tidak mungkin untuk menambahkan poin Tuan Putri dan putri Duke melalui ujian praktik? Aku bisa dibenci oleh rakyat jika aku menurunkan nya karena alasan itu.”
Di Kerajaan Esfort, raja pertama Yuya, mengatakan semua siswa memiliki hak yang sama untuk belajar.
“Tentang itu, dalam ujian praktik, anak ini menghancurkan tempat latihan menggunakan sihir tingkat dasar saat ujian sihir, dan dapat bertanding setara dengan Claude si Flame Ice yang merupakan petualang rank A. Semua nilai evaluasinya adalah S+”
“Oh, jadi itu dia? Kalau begitu tidak ada pilihan lain, aku harus menanyakan pendapat Duke Eric selaku general manager. Akan gawat jika dibiarkan begini”
Dan kepala sekolah pun pergi mengunjungi Duke Eric.
“Duke Eric, saya minta maaf mengganggu anda saat sedang sibuk. Saya ingin berkonsultasi karena ada sedikit masalah di ujian masuk sekolah. “
“Kepala sekolah ya? Ada apa? Bukan kah tidak apa apa mengumumkan hasil apa adanya? “
“Tentang itu…”
Kepala sekolah pun menjelaskan keadaannya kepada Duke Eric. Fakta bahwa ada anak biasa yang mendapat nilai sempurna, dan tentu saja juga tentang hancurnya temppat latihan dan kemampuan tandingnya dengan petualang rank A.
Eric pun tertawa.
“Ini bukan bahan tawaan Duke Eric. Kalau begini rakyat biasa akan menjadi peringkat pertama, tuan putri ada di posisi ke dua dan putrimu di posisi yang ketiga.”
Kepala sekolah berbicara kepada Eric dengan nada serius.
Eric menjawab sambil tertawa.
“Tidak apa-apa, nama anak itu “Cain” kan?”
“Namanya ya… iya benar Cain, bagaimana anda bisa tahu?”
Kepala sekolah bertanya pada Duke Eric.
“Jadi benar itu Cain-kun ya.. Kalau begitu justru tidak apa apa mebiarkanya seperti itu.. “
Duke Eric masih menjawab sambil tertawa.
“Kenapa begitu?”
Kepala sekolah memiringkan kepalanya.
“Cain-kun, nama resminya adalah Baron Cain von Silford. Dia adalah putra Margrave Garm. Dan saat dia berusia lima tahun, dia menjadi seorang bangsawan resmi.”
“!!!!!!!!!”
Kepala sekolah terkejut.
“Bagaiman bisa orang seperti itu… “
“Mungkin saja dia masuk dari gerbang selatan, dan melakukan pendaftaran dari bagian rakyat umum. Aku rasa jika itu dia mungkin saja”
“… Begitu ya.Baiklah. kalau begitu aku akan mengumumkannya sesuai urutan itu”
Setelah itu kepala sekolah membungkuk kepada Duke Eric dan kemudian pergi.
“Cain-kun, Kau benar benar melakukannya dengan berlebihan ya.. Aku yakin Perdana Menteri Magna nanti akan terkejut ketika melihat perkiraan biaya perbaikan.”
Duke Eric bergumam di ruangannya sendirian.
◇◇◇
Nomor peserta ujian yang lulus telah dipajang di papan pengumuman. Ada banyak kerumunan di depan papan pengumuman. Ada diantara mereka yang senang dan adapula yang menangis.
Sekolah di ibukota ini memiliki level yang tinggi. Hanya ada 220 siswa yang diterima setiap angkatan, dan di kelompkan berdasarkan nilai mereka. 20 siswa teratas akan dimasukan ke kelas S, dan sedangkan sisanya dibagi kedalam kelas A hingga E, dengan masing-masing berjumlah 40 orang per kelas.
Selain 20 orang teratas yang ditulis kan namanya, disana ada lebih dari 1000 orangpeserta yang ditulis di sana.
“nomor 285 di mana ya?”
Cain mencari nomor sambil melihat papan pengumuman.
Dan tiba-tiba ada yang menepuk bahunya. Ketika dia berbalik, itu adalah nona Silk.
“Selamat, Cain-kun! Teles yang kedua dan aku di posisi ke tiga. Itu lihat ada disana, kan?”
Ketika aku melihat ke arah yang ditunjukkan, peringkat itu ditulis di tempat yang paling menonjol, disana tertulis “peringkat pertama 285 Cain” ” peringkat kedua 012 Telestea Terra Esfort” ” peringkat ketiga 025 Silk von Santana”.
“Syukurla ahku lulus”
Bagi Cain, fakta bahwa ia dapat diterima lebih penting daripada peringkatnya.
“Tapi, aku mendengar dari ayahku. Kamu mendaftar di Gerbang Selatan dan mengikuti tes di ruang ujian rakyat umum? Aku juga melihat bekas tempat latihan yang hancur. Mengerikan sekali. Aku sempat mendengar ada suara yang kencang dari sana. Danmeskipun dia tidak bisa datang hari ini, aku pikir Teles marah karena tidak bisa bertemu dengan mu selama ujian.”
“Aku tidak tahu kalau ada pendaftaran yang berbeda di gerbang utara. Kupikir itu aneh karena aku hanya perlu menuliskan nama ku saja”
Setelah mengobrol sedikit dengan nona Silk, kamipun berpisah.
“Sampai jumpa di upacara penerimaan! Aku sangat menanttikan seragamnya..”
Dengan itu nona Silk pun pergi.
Setelah aku selesai melihat papan pengumunabn, aku melihart seseorang yang kukenal, kakakku Leine.
“Kak Leine, sudah lama tak bertemu”
Menyadari Cain yang berbicara di belakangnya, Leine pun menoleh dan menunjukan wajah penuh senyum. Leine kini berusia 14 tahun, dia kini semakin dewasa dan terlihat lebih feminin. Bahkan dari sudaut pandangku sebagai adiknya, dia adalah gadis yang cantik.
“Cain-kun! Lama gak keliatan. Kamu sama sekali gak pernahh kerumah ya… Selamat ya atas kelulusanmu. Bagaimana ujiannya? Masuk kelas mana?”
“Aku dapat nilai terbaik di kelas S. Aku senang aku bisa lulus.”
Agak sulit bagiku untuk menyanjung diriku sendiri seperti ini, tetapi aku memberi tahu Leine sejujurnya.
“Ni-nilai terbaik?? Wah sudah kuduga Cain-kun. Aku melihat namanya, tetapi aku tahu kalau itu kamu karena tidak ada nama Silford disana. Kalau begitu kamu harus semangat buat pidat nanti ya!”
Leine terkejut, sepertinya ia tidak menduga kalu Cain akan mendapat nilai terbaik.
“Pidato?”
Cain tidak mengetahui mengenai Pidato pembukaan.
“Apakah kamu tidak tahu? Setiap tahun siswa dengan nilai terbaik akan memberikan pidatonya pada saat upacara penerimaan. “
“Begitu ya… Aku ingin bertukar posisi dengan Teles…”
“Tidak, bisa itu kan sudah diumumkan, Daipada itu, sebaiknya kamu pulang kerumah dan bertahu ibu kamu mendapat nilai terbaik”
“Aku akan segera pegi menemuinya hari ini juga”
“Aku juga akan pulang sebentar lagi, aku akan menunggumu disana”
Leine berkata demikian, dan pergi ke gedung sekolah dengan membawa dokumen yang dipegangnya.
“Sesekali aku harus pulang ke kampung halaman ya…”
Sambil bergumam tentng itu, Cain berjalan keluar gerbang sekolah menuju ke Mansion Garm.
Di kediaman Garm, saudara-saudara nya Jin dan Alex yang sudah lulus sekolah telah kembali ke Gracia. Tentu saja Maria, sang istri pertama juga.
Jin sedang belajar tentang manajemen wilayah agar dapat mewarisi Garm. Alex juga tampaknya mempelajari salah satu kota di Gracia sebagai Sekretaris.
Hanya Sarah dan Reine yang saat ini tinggal di mansion ini. Tentu saja Garm juga sedang kembali ke wilayahnya saat ini.
Saat ia sampai di kediaman Garm, Leine belum pulang.
“Aku pulan… Eh salah ya? “
Akupun membuka pintu dan melambaikan tangan ku ke dalam
“Oh, bukankah itu Cain-kun? Aku menduga kamu lulus ujian sih, tapi bagaimana ujian mu?”
Ibuku, Sarah menyambutku.
“Aku lulus dan mendapat nilai terbaik. Tadi aku disekolah berttemu dengan kak Leine, dia bilang kalau aku harus melaporkan ini pada ibu. “
“Oh, kamu dapat nilai terbaik? Itu luar biasa bukan?? Aku akan mengirimkan surat ke Garm di Gracia.”
“Iyaa terima kasih”
“Apa yang kamu lakukan hari ini? Amu menginap disini?”
Sarah mengajak ku, namun seperttinya dirumah mereka menunggu laporan dari ku.
“Sylvia sedang menunggu di rumah jadi aku akan pulang hari ini. Lain kali aku akan kesini lagi”
Akupun meninggalkan Mansion Garm
Ketika sampai dirumah, aku melporkan kejadian hari ini pada Sylvia dan Colin.
“Cain-sama benar benar hebat! Aku benar-benar terkejut anda mendapat nilai terbaik.. “
“Itu wajar bagi Cain-sama!”
Colin terkejut, tetapi sepertinya enttah kenapa Sylvia malah memabnggakan dirinya seolah itu hal yang wajar.
Mereka berdua sangat senang.
“Terima kasih, aku sangat menantikan sekolah.”
Dan hari-hari telah berlalu, dan bersiap untuk menghadapi upacara penerimaan