“Bohong, itu pasti bohong! Beras ketan!”
(TL/N: Nama panggilan Um untuk Annette.)
Um, yang menderita disonansi kognitif karena mimpi besar dan tinggi Annette, melompat dari tempat duduknya dan berteriak.
Lalu aku melebarkan mataku seperti anak anjing dan berkata,
“Itu benar.”
“……!!!”
Tersenyumlah, mata hijau mudaku terlipat.
“Saya selalu ingin mencobanya. Menjadi pemilik toko roti yang menghasilkan roti yang harum, enak, dan empuk!”
Sordi diam-diam mengeluarkan sapu tangan dan menyeka wajahnya. Teh susu yang ditaburkan di wajahnya seperti madu di atas bunga bakung.
Wajah Um berubah semerah warna rambutnya.
“Ha, tapi kamu bisa menjadi kaisar dengan kekuatan itu, beras ketan!”
‘Um, aneh jika beras ketan adalah kaisar.’
“Tapi kaisar bahkan tidak bisa tidur.”
Um berkedip dan berkata, “Apakah itu satu-satunya alasan…?” Dia kemudian membuat wajah yang seolah-olah dipukul dengan palu, dan buru-buru berkata,
“Atau Anda bisa membuat yang berkuasa mematuhi Anda di kaki Anda. Buat mereka gemetar mendengar kata-katamu!”
…Apakah dia benar-benar mencoba membuat anak berusia 12 tahun melakukan hal yang menakutkan?
Aku menjawab dengan mata mendung.
“Kedengarannya agak menakutkan, Um.”
“Aku tidak benar-benar ingin membuat siapa pun gemetar.”
Aku seperti, ‘Apa ini… aku takut…’ Saat aku menatap Um dengan mata seperti itu, Um menahan hatinya sambil menghela nafas.
“Namun, dengan kekuatan luar biasa seperti itu, itu hampir tidak cukup untuk menjadi pemilik toko roti!”
Sordi, yang berhasil membersihkan wajahnya dari teh susu, melipat saputangan basah dengan rapi, lalu meletakkan tangannya di bahu serigala yang bersemangat itu.
“Eh, tenang”
“…T-Tapi! Toko roti! Apa maksudmu toko roti!”
“Dia masih muda. Sebuah mimpi dapat berubah di kemudian hari, dan bahkan jika dia menjadi seorang pembuat roti, kita harus menghormati anak ini.”
“Heuk!”
Setelah menenangkan serigala gila dengan lembut, Sordi menatapku dan berkata dengan ramah.
“Sayang, seperti yang Um katakan, kamu tidak harus menggunakan kemampuanmu untuk keuntungan pribadi. Anda juga dapat menggunakannya untuk melindungi orang yang Anda cintai. ”
Itu adalah salah satu hal terbaik yang pernah saya dengar. Mataku berbinar.
‘Saya bisa melindungi orang yang saya cintai!’
Wajah Heinrich muncul di benak, diikuti oleh wajah Sislin. Dan mata anak-anak Hutan yang besar dan murni.
“Ini benar-benar keren…”
Mulai sekarang, saya bisa melindungi siapa pun yang saya sayangi.
Jantungku berdegup kencang dan terasa hangat.
“Hei, kalau begitu, apakah aku bisa membunuh monster dengan memancarkan cahaya seperti sebelumnya?”
Ketika saya bertanya dengan sedikit naif, Sordi menurunkan alisnya dan tersenyum.
“Sebelumnya, itu adalah momen ‘warisan’, jadi kamu bisa menunjukkan kekuatan besar. Kamu dan jiwa Exordium belum beresonansi dengan sempurna, jadi itu terlalu berlebihan.”
“Ah… ”
Melihat wajahku yang kecewa, Sordi dengan cepat menambahkan.
“Tapi semakin lama kamu menghabiskan waktu bersama kami, kamu akan semakin kuat.”
“Oke! Jadi, berapa banyak kekuatan yang bisa saya gunakan sekarang? ”
Sordi merenung sedikit, lalu mengangkat jari telunjuknya dan tersenyum.
“Mungkinkah menghasilkan cahaya yang sangat kecil?”
Oh? Itu cukup keren juga?
Saya senang dan menutup mulut saya dengan kedua tangan.
“Kalau begitu aku bisa menyalakan lampu dan memanggang roti dalam gelap!”
Itu adalah kehidupan di mana saya tidak perlu khawatir tentang harga lilin!
‘Menyimpan uang sangat penting bagi wiraswasta. Mm, memang.’
“Hehe, kamu lucu.”
Sordi tersenyum kecil melihat reaksiku, tapi ekspresi Um tidak terlalu bagus.
‘Hei, setiap kali aku berbicara tentang roti, ekspresinya berubah menjadi busuk…?’
Rupanya, dia belum menerima kenyataan bahwa penerus Exordium akan menjadi pembuat roti yang hebat.
“Sulit, sungguh.”
Pada saat itu, Um, yang memegang dahinya, membuka mulutnya.
“…Untuk saat ini, kamu hanya bisa mengendalikan api.”
Apa yang cocok! Aku bertepuk tangan dan menjawab.
“Kalau begitu aku bisa memanggang roti pada suhu yang sempurna!”
“Argh, jangan hubungkan semuanya dengan toko roti! Beras ketan!”
Serigala merah menggelengkan kepalanya kesakitan pada pemikiran ‘pembuat roti obsesif’ saya.
‘Fufu. Tapi itu mimpi lama saya.’
Aku tidak peduli sama sekali. Saya baru saja meminum teh susu manis di depan saya.
Saya akan menjadi pembuat roti terhebat yang membuat roti paling sempurna dengan kontrol api terbaik, fufu.
“Maaf, tapi Mom dan Dad, tolong jangan ikut konseling karirku.”
Setelah selesai meminum teh susu dengan bangga, saya bangkit dari tempat duduk saya dan menyapa seperti siswa teladan – dengan sangat sopan.
“Kalau begitu aku akan pergi! Anak-anak akan menunggu.”
“Sayang, ingat satu hal.”
Sordi meraih pergelangan tanganku dan berkata dengan wajah serius.
“Jangan pernah, kamu seharusnya tidak pernah dengan mudah mengungkapkan kemampuanmu.”
“Ya. Saya mengerti.”
Aku mengangguk.
“Beberapa orang takut akan kekuatanmu seperti kematian itu sendiri, yang lain mengeluarkan air liur seperti anjing serakah untuk sepotong daging yang dibius.”
Sejak Um mengucapkan kata-kata ini, aku bersumpah dalam pikiranku bahwa aku tidak akan mengungkapkan kemampuanku dengan mudah.
Selain itu, jika kemampuan saya terungkap ketika saya masih muda dan rapuh seperti sekarang, saya akan diculik tanpa jejak dan terbelah berkeping-keping.
Di tangan mereka yang takut padaku dan ingin menghancurkanku, atau mereka yang mengingini aku.
Ugh, aku mulai merinding.
Saat ini, Sordi tampak lega dengan jawabanku.
“Seperti yang diharapkan, kamu pintar, sayang. Jika Anda mengingatnya, Anda akan baik-baik saja. ”
“Ya! Senang bertemu denganmu, Sordi dan Um.”
Setelah berjabat tangan dengan Sordi dan Um secara bergantian, aku mengambil seikat jelly dan permen dari nampan makanan penutup dan menyimpannya di sakuku. Seperti tupai yang mencoba menyimpan kacang mete di kantong pipinya.
Sordi menutup mulutnya seolah-olah dia menganggap tindakanku lucu dan kemudian bertanya sambil tersenyum.
“Apakah kamu akan mengambilnya dan memakannya nanti?”
“Tidak, aku akan memberikannya kepada anak-anak Hutan. Camilan ini sangat berharga dan semua orang akan menyukainya.”
Aku tersenyum cerah, dan tiba-tiba wajah pria tampan seperti bunga bakung itu memerah dan dia membuat ekspresi muram.
“Bagaimana… Um, lihat bayiku…! Bagaimana dia bisa merawat anak-anak lain seperti ini ketika dia sendiri masih muda? Bagaimana dia bisa begitu manis?”
“…Ini benar-benar beras ketan tanpa ambisi, tapi dia memiliki hati yang sangat hangat. Penerus ini berbeda.”
‘Saya pikir itu sedikit berlebihan, bukan?’
“Kantong pipinya juga lucu. Seperti hamster, Um.”
“Hmm. Tepatnya, itu terlihat seperti hamster yang kantong pipinya terbuat dari beras ketan.”
Pyoong, pyoong— Mereka benar-benar menikmati menarik pipiku dari kedua sisi.
“……”
Dalam keadaan linglung, pikirku saat pipiku ditarik.
‘Kalian berdua sangat mesra…’
Muah–
“Maaf, tapi sudah waktunya untuk pergi, sayang.”
Sordi mencium keningku dengan ekspresi menyesal melepaskan pipiku.
Kemudian, lingkungan sekitar menyebar dengan cara yang memusingkan seperti lima warna cat yang larut dalam air, dan saya kembali ke kenyataan dalam sekejap.
***
Ketika saya membuka mata, wajah anak laki-laki itu tepat di depan saya.
Di sebelah kiri adalah seorang anak laki-laki dengan rambut perak dan wajah cantik seperti kucing.
Di sebelah kanan adalah seorang anak laki-laki dengan wajah tanpa ekspresi, dengan rambut hitam dan mata merah seperti binatang muda.
“Saudari!”
“Annette, apakah kamu tidur nyenyak?”
Aku tertawa sedikit canggung.
“Ah, ya!”
‘Apakah ini gua?’
Apakah saya bermimpi bertemu Sordi dan Um?
Aku buru-buru merogoh sakuku, dan aku masih bisa merasakannya penuh dengan permen dan jeli.
“Sungguh, itu bukan mimpi.”
Untuk bertemu Sordi dan Um setelah dimakan oleh tanaman monster, dan kembali dengan ciuman ramah.
Itu adalah pengalaman yang misterius.
Ruang itu pasti ada di alam bawah sadarku atau ruang khusus yang mereka ciptakan.
Saya memberi tahu Sislin dan Heinrich secara singkat tentang apa yang telah saya alami.
Saya juga mengatakan sedikit detail tentang kemampuan saya. Saya harus menyembunyikan kekuatan saya, tetapi Sislin dan Heinrich benar-benar ada di pihak saya dan satu-satunya anak yang dapat saya percayai.
‘Lebih dari segalanya, mereka harus berada di pihakku sehingga akan lebih mudah untuk bersembunyi di Hutan.’
Namun, saya sengaja tidak membicarakan Sordi dan Um. Karena beberapa tingkat kerahasiaan diperlukan.
“Kakak, kamu telah membangkitkan kekuatan besar, kan ?!”
Saat Heinrich berbicara dengan terkejut, Sislin, yang mendengarkan dengan tenang di sebelahnya, membuka mulutnya.
“Jangan khawatir tentang masa depan. Annette. Aku akan menjaga rahasiamu.”
“Ya. Terima kasih!”
“Dan bahkan jika kamu tertangkap …”
Sislin diam-diam menutup mata merahnya dan membukanya.
“Aku akan melindungimu. Bahkan jika itu berarti memberikan hidupku.”
‘Tolong jangan berikan hidupmu pada usia 11, Nak. Biasanya anak usia 11 tahun tidak mengatakan hal seperti itu!’
‘Bunga Gwanggong benar-benar berbeda, berbeda.’
Pada saat itu, chihuahua sialan ini! Dia mendorong Sislin dan menggantikannya.
“Tidak, aku akan menjadi orang yang melindungi Suster, kan?”
Puk! Kali ini, Sislin mendorong Heinrich menjauh.
Kemudian, dengan mata merahnya yang bersinar, dia berbicara lagi dengan serius.
“Annette, jangan khawatir.”
“Hei, bukankah kamu seharusnya pergi ke sana, bajingan? Kakak, aku akan melindungimu. Jangan khawatir tentang apa pun! Ini adalah suatu keharusan! Memahami? Jangan khawatir!”
‘Aku paling mengkhawatirkanmu …’
Selain Anda, saya tidak perlu khawatir.
Aku tersenyum canggung dan mengangguk, berpikir tidak ada alasan untuk tinggal di sini lebih lama lagi.
Jadi saya mengambil cincin Pluto.
“Apakah kamu berencana untuk kembali sekarang?”
Saya menjawab pertanyaan Sisin.
“Ya! Jika saya menggosok ini, Guru Julius akan segera datang. ”
Mungkin.
Ini adalah pertama kalinya saya menggunakan kekuatan cincin, jadi saya tidak yakin.
Bahkan dalam cerita aslinya, hanya ada penjelasan kasar, dan tidak ada adegan di mana klan Pluto mematuhi pemilik cincin dengan benar.
“Sudah tertulis bahwa dia akan muncul dengan cara yang sangat sopan.”
Dengan sikap melayani tuannya.
Hmm, dan saya pikir dia mengambil postur yang sangat ngeri, tapi apa itu?
Aku menelusuri bagian di mana ingatanku kabur, dan memutuskan untuk meneleponnya untuk pertama kalinya. Aku menghela napas sedikit gugup dan menggosok cincin itu.
Lalu, bang! Hal yang menakjubkan terjadi.
