Letia memandu keempat orang yang datang bersama Cain itu kedalam ruangan khusus. Ruangan itu adalah sebuah ruangan yang luas yang bisa menampung 10 orang tamu. Cain dan Letia duduk berdampingan, sedangakan Lagett dan teman-temannya duduk dihadapan mereka.
“Lalu… Bagaimana bisa Cain… adalah peringkat S??”
Lagett membuka pembicaraan sambil memasang ekspresi tidak percaya. Letia pun menghela naas, lalu mulai berbicara.
“Untuk Cain-sama… meskipun ada beberapa hal yang merupakan kasus top secret.. tapi dari segi kemampuannya beliau diangkat menjadi peringkat S… lagipula beliau juga memiliki beberapa catatan yang pantas untuk itu… bahkan guild di ibukota juga sudah menakui hal ini…”
“… Tapi―”
” Lagett aku tahu kamu masih tidak bisa memperayai hal ini… tapi itu adalah hal yang diputuskan oleh guild kan?? Selain aura membunuh tadi…. Aku juga merasakan kalau Cain-kun itu berebeda dari orang biasa…”
“Dan kenapa peringkat S itu… Monster seperti itu ikut dalaam pengawalan???”
Mengesampingkan Lagett yang masih tidak bisa mempecayai ini, Ninaly bertanya.
Dia mengerti bahwa bbukan berarti Cain melakukan kecurangan sehigga bisa menjadi peringkat S. Namun mereka masih tidak mempertcayai hal ini.
Diperlakukan sebagai monster, Cain pun terpaksa mulai menjelaskan.
“Aku minta maa karena aku telah menyembunyikan peringkatku… Maafkan aku… Tapi tolong anggap kami juga ada beberapa alasan untuk melakukan semua ini…”
Cain menundukan kepalanya dengan ringan, dan membuat Lagett menjadi lebih tenang.
“Aku paham dengan situasinya… tapi agar aku lebih yakin… maukah kkamu berlatih tanding dengan ku? Tidak, dengan kami…”
Lagett dan kawan-kawannya ini juga telah mengalami berbagai hal sebagai petualang. Setelah perjuangan yang panjang mereka akhirnya mampu mencapai peringkat D. Tentu saja dia belum bisa menerima sosok dihadapan nya yang terlihat lebih muda darinya ini ternyata adalah peringkat S. Untuk meyakinkannya dengan cepat tak ada jalan lain selain melakukan latihan tanding.
“Baik.. mari kita gunakan arena pelatihan… Dengan melakukan latihan tanding kalian pasti akan mengerti kemampuannya… dan jarak antara kemampuan kalian…”
Lagett dan kawan-kaawannya mengangguk atas perkataan Letia.
Mereka semua pun diantar oleh Letia menuju ke tempat pelatihan. Bagian-bagian yang hancur dahulu, tampaknya sudah diperbaiki, dan kini sudah tampak seperti keadaan semla.
“Cain-sama… aku pikir anda sudah mengerti… tapi tolong jangan dihancurkan lagi…”
“Tidak lah!!!”
Cain memberikan jawaban cepat atas pertanyaan Letia. Waktu itu ia hanya kesal dengan perilaku para petualang dan guild disni. Karena saat ini guild di kelola oleh Rixets dan Letia, ia jadi tidak ingin membuat mereka repot.
“Kalau begitu… dilarang untuk menggunakan sihir yang akan membunuh… Cain sama juga… tidak boleh menggunakan sihir yang merusak fasilitas disini…”
“――Sihir yang merusak fasilitas…?”
Ninaly bergumam mendengar perkataan Letia. Letia pun mulai menjelaskan.
“Dulu sebelum aku bekerja disini… beberapa petuualang menantang Cain-sama bertarung disni, lalu…”
Letia tidak melanjutkan perkataanya. Mereka berempat tahu tentang ‘penyambutan’ oleh para petualang senior. Meskipun mereka belum pernah merasakan itu, tapi mereka pernah mendengar tentang itu. Tapi mereka tidak pernah mendengar ada penghancuran di dalamnya. Mendengar perkataan Letia ini mereka berempat pun menelan ludah.
“Ah tidak apa-apa kalian maju berempat sekaligus… kalau Cuma senndirian nanti terlalu cepat selesai…”
Cain mangaatakan itu sambil tersenyum dan memanggul pedang kayu di pundaknya.
“Kalau begitu… Mulai!!”
“Sepertinya cukup santai ya… meskipun kami peringkat D.. melaan kami sekaligus itu… sepertinya terlalu meremehkan ya…. Oy kalian… siap-siap!”
Setelah mendnegar aba-aba dari Letia, Lagett pun memberi instruksi kepada ketiga orang lainnya untuk membentuk formasi. Lagett berdiri di paling depan, dan sedikit dibelakangnya berdiri Cross sang pemanah, lalu disampingnya ada Ninaly sang penyihir. Sedangkan Mine sang healer berdiri paling belakang bersiap menggenggam tongkatnya.
“Yosh!! Kalian! Ayo tunjukan pada Cain kemampuan ki–“
Bersamaan dengan perkataan itu, sosok Cain menghilang dari pandangan mereka.
“eh??”
Seketika Mine dan Ninaly pun rubuh.
“Ap―!?”
Lagett dan Cross menoleh kebelakang dan terpaku ketika melihat tubuh mereka berdua perlahan-lahan rubuh.
――Lalu Cross juga pingsan dengan cara yang sama. Tinggal tersisia Lagett sendirian ia terkejut menatap Cain yang sudah berdiri di tempat semula.
“――Jadi ini ya perbedaan dengan peringkat S…”
Bersamaan dengan perkataan itu, kesadaran Lagett memudar.
“Seperti ini cukup kan…. kurasa dengan ini mereka akan mengeti kemampua Cain-sama…”
Letia bergumam sambil menatap keempat orang yang pingsan tergeletak di bawah.
“Seharusnya kita tidak perlu melakukan ini kan….”
“Tidak, mereka harus paham perbedan kekuatan yang luar biasa diantara kalian… Itu sebabnya peringkat S diakui oleh kerajaan…”
Cain mengangkat keempat orang yang pingsan itu dan membaringkan mereka.
“Yosh… Seigini saja… selanjutnya…”
“Ugh …”
Tak lama, Lagett pun bangun. Setelah melihat ketiga temannya pingsan ia menatap kearah Cain, lalu menghela nafas.
“…Jadi ini kemampuan peringkat S ya… Luar biasa.. Cain!! Aku benar-benar tidak bisa melihat gerakanmu…”
“Inilah sosok petualang terkuat dikota ini!”
Letia menjawab terlebih dahulu sebelum Cain. Cain lalu membantu Lagett untuk bangkit.
“Kurasa aku sudah menurunkan kemampuanku adi… tapi kalau ada sesuatu bilang saja… aku juga bisa menggunakan sihir pemulihan…”
“… Sudah sekuat ini juga bisa menggunakan pemulihan ya…”
“Yah… Karena aku akan membutuhkan itu ketika suatu saat bertarung…”
Dua sekaligus loh.. kalau belum muncul refresh lagi setelah 5 menit tunggu aja…
“Ah …”
“Ugu”
“… Loh??”
Ketika Cain sedang mengobrol dengan Laggett yang baru saja sadar, ketiga orang yang lainnya pun sadar. Ninaly dan yang lainnya yang baru saja sadar kebingungan dengan apa yang sebenarnya terjadi.
“…Kenapa kita tidur disini?? Jangan-jangan…”
“Ohh… Kalian dalam sekejap aja sudah pingsan… yah tentu saja aku juga…”
“Begitu ya… Kita kalah ya… “
Mereka berempat terlihat sedikit menyesal karena kalah, namun mereka juga tampak lega. Mungkin karena mereka bisa menyaksikan kemampuan peringkat S secara langsung.
“Dengan ini kalian sudah paham dengan kemampuan peringkat S kan… Terys lah berjuang untuk menaikan peringkat kalian… meskipun tidak bisa seperti Cain-sama, setidaknya capai lah peringkat A…”
Mereka bertiga mengangguk mendengaar nasihat Letia. Namun Ninaly mengangakt tangannya dan bertanya.
“Letia-san… aku kepikiran sedikit… kenapa kamu memanggil Cain-kun dengan tambahan ‘sama’?? Sepertinya kamu tidak menambahkan itu kepada orang lain…kan?”
“Mugu … Tentang itu …”
“………”
Letia melirik kearah Cain. Cain mengalihkan pandangannya seolah tidak mendengar hal ini. Namun keempat orang itu sudah mengetahui bahwa Cain adalah peringkat S, jadi mereka pikir tak ada hal yang lebih mengejutkan lagi.
“Cain… sudah tidak apa-apa.. aku tidak akan terkejut lagi…. Habisnya aku sudah tahu kamu peringkat S…itu benar-benar mengejutkan…”
Cain pun menyerah, dan menarik nafas, lalu ia melirik kearah Letia. Letia pun mengangguk. Memahami maksudnya, Letia pun membuka mulutnya dengan perasaan tegang.
“Aku akan memberitahu kalian karena mendapatkan izin dari Cain-sama.. tolong rahasiakan pembicaraan ini… dalam kasus tertentu akan…”
Letia pun memberi kan isyarat dengan tangannya bahwa mereka bisa saja kehilangan kepala, mereka berempat pun menelan ludah.
“…Cain-sama adalah Earl Cain von Silford Drintle… anak dari Margrave Silford… dan juga seorang walikota dikota ini..”
“………”
Mereka terdiam mendengar hal yang lebih mengejutkan dari peringkat S. Cain hanya tersenyum pahit menyaksikan ini, namun bagi mereka berempat, itu bukan lah aat yang tepat.
Mereka berempat menatap Cain dengan agak canggung seperti robot.
“Yah begitulah… Saat aku jadi petualang panggil saja aku Cain..”
Melihat Cain yang mengatakan itu sambil menggaruk pipinya, keempat orang itu memasang wajah kaku. Mereka mengerti, karena masih muda selain seorang bangsawan, ia juga merangkap menjadi seorang petualang. Namun gelar Earl adalah milik bangsawan kelas atas, dan di kerajaan Esfort ini menjadi bangsawan petinggi.
Terlebih sebagai anak seorang Margrave, dia menjadi seorang bangsawan yang independen. Sudah pasti dirinya sangat berbakat. Terlebih dia memiliki kemampuan setara peringkat S. Seluruh informasi rumit ini berkumpul di dalam kepala keempat orang itu.
Dan jawaban yang keluar dari mulut mereka adalah――
“Cain-sama… maaf…”
“Cain-kun adalah…”
“Aku tidak menyangka Cain itu…”
“Apa aku bisa jadi selirnya ya??”
Mereka bertiga terkejut dengan perkataan yang keluar dari mulut Mine yang sangat jarang berbicara itu. Tentu saja Cain pun terkejut, dan refleks menolaknya.
“Cain-sama sudah memiliki tunangan… dan tidak aka bisa semudah itu menerima selir… kalau bisa semudah itu.. aku juga…”
“Tu-tunggu! Letia-san!! Kamu bicara apa sih!!”
Cain segera memotong perkataan Letia ini. Memang sebagai wanita Letia sangatlah cantik, namun bagi Cain sosoknya seperti seorang kakak yang bisa dia andalkan di guild ini. Ia tak melihatnya sebagai target percintaan.
“Oh, apa yang aku lakukan… Mohon maakan saya”
Pipi Letia memerah mengingat apa yang dirinya katakan.
“Pufufu … ini lucu …”
Tawa mereka menggema di arena itu setelah menyaksikan percakapan Cain dan Letia.