Hari audiensi pun tiba.
Selama tiga hari belakangan Cain menerima instruksi dari raja untuk menemani Lizabeth, jadi ia terus bersama Lizabeth.
Lizabeth juga bisa berpindah ke Ibukota kerajaan dengan menggunakan sihir, jadi ia dapat tinggal di Drintle tanpa perlu khawatir. Walau pun dia merahasiakan alasannya tinggal di Drintle hanyalah karena disana banyak makanan kesukaannya.
“Sudah waktunya kita ke istana… Audiensinya akan segera dimulai…”
“Benar juga… Aku sangat menantikan acara ini… tapi.. bukan kah ada hal lain yang harus dikatakan??”
Melihat Lizabeth tersenyum, Cain pun tersenyum pahit.
“Ya… Bagus kok… pakaian mu terlihat cocok…”
“Hm.. Aku sudah menunggu kata-kata iiu…. Kalau begitu ayo kita berangkat!!”
Mungkin karena puas dipuji oleh Cain, saat ini Lizabeth berjalan sambil tersenyum lebar. Hari ini Lizabeth mengenakan pakaian layaknya seorang perwakilan negara.
Sedikit berbeda dengan pakaian formal manusia, pakaian yang ia gunakan berupa gaun seksi berwarna hitam, dan renda halus di beberapa tempat. Sangat cocok dengan rambut putih Lizabeth dan membuat kecantikannya meningkat.
Mereka berdua pun berpegangan tangan dan berpindah menuju ibukota kerajaan. Setelah tiba di Ibukota, mereka menaiki kereta dari mansion Cain menuju ke Istana kerajaan.
Karena ia telah mengatkan bahwa ia akan pergi ke istana bersama Cain, maka pelayan sudah menunggu di depan istana, dan ketika Lizabeth tiba, ia langsung berpisah dengan Cain di pintu masuk Istana. Lizabeth dibawa oleh pelayan menuju ke ruang tunggu, sedangkan Cain dibawa menuju keruang audiensi sebagai seorang bangsawan kelas atas.
“Aku sudah mendengar beberapa hal… Tapi Cain, bagaimana jadinya??”
Cain yang saat ini duduk disamping Garm sebagai sesama Margrave tersenyum ketika mendengar pertanyaan dari ayahnya ini. Sepertinya dia sangat mengkhawatirkan Cain yang pergi ke negeri para iblis sebagai perwakilan.
――Apakah lagi-lagi dia melakukan hal berlebihan?
Siapapun orang yang mengetahui sosok Cain yang sesungguhnya, mulai dari raja, maupun petinggi kerajaan semuanya mengkawatirkan hal itu.
“Tidak ada masalah terkait aliansinya…. Dan juga aku sudah membuat pertemanan dengan Kaisar iblis saat ini, Logsia… Dan bisa dipastikan perang dengan ras manusia dapat dicegah…”
“Baguslah kalau begitu… Kudengar disana kamu juga sedikit bertarung ya??”
“Yah, sedikit…. Karena disana adalah negeri yang tidak mau mendengarkan jika tidak menunjukan kekuatan… lagipula…”
Ditengah perkataan Cain, terdengar alunan nada yang menandakan Raja akan segera masuk.
“Yang Mulia akan tiba.. Kita lanjut nanti…”
Perkataan Garm itu memutus pembicaraan diantara mereka.
Biasanya Keluarga Kerajaan memasuki ruangan setelah utusan negara lain memasuki ruangan. Namun kali ini adalah hal khusus yang membuat raja akan menyambut utusan itu. Hal ini karena Raja memperlakukan utusan negeri Iblis sebagai tamu kehormatan Kerajaan.
Ketika sang Raja dan Perdana Menteri hadir, para hadirin membungkuk.
“Terimakasih…. Mari kita sambut tamu kita…”
Mendengar perkataan Raja itu, semua bangsawan pun mengangkat wajah mereka. Bersamaan dengan itu, pintu pun terbuka.
Dan Lizabeth perlahan mulai berjalan masuk. Sikapnya sangat sempurna dan sangat bermartabat membuat para bangsawan terpana melihat Lizabeth berjalan.
Cain pun juga terpesona dengan penampilan itu.
(Benar-benar keren… layak sebagai puteri kaisar…)
Sekilas pandangan mata Cain dan Lizabeth bertemu, dan terlihat Lizabeth tersenyum. Namun ia segera kembali fokus dan perlahan ia tiba dihadapan sang raja.
Dia menarik sedikit ujung rok nya dan menundukan kepala, lalu ia memberikan sapaan layaknya seorang puteri.
“Terimakasih atas kesempatan yang diberikan, Saya adalah Lizabeth van Beneshitos, Puteri Kekaisaran Beneshitos, Saya sangat terhormat———”
Ia memulai sapaan dengan salam formal, dan dan setelah selesai memberikan sambutann, Lizabeth mengeluarkan sebuah amplop.
“Ini adalah surat dari saudara saya, Kaisar Beneshitos, Logsia van Beneshitos… Silahkan yang mulia periksa…”
Sang raja pun melirik kearah pelauan di dekatnya, dan pelayan itu pun mengangguk dan mengambil amplop itu lalu menyerahkannya kepada raja.
“Apa boleh aku membacanya ditempat ini??”
“Ya tentu saja.”
Raja pun membuka amplop itu dan mulai membaca isinya. Perlahan-lahan ekspresi raja berangsur-angsur berubah. Dan ketika ia selesai membaca surat itu, raja pun memberikannya kepada perdana menteri yang bersiaga di belakangnya. Kemudian sang raja menghela nafas panjang.
“…Lizabeth-dono… Apa yang tertulis di surat ini…. Serius??”
“Ya, tentu saja… Itu adalah syarat yang harus dipenuhi… Kami juga menginginkan perkembangan Kekaisaran Beneshitos…”
Perdana Menteri Magna juga telah selesai membaca surat itu, dan ekspresinya pun tak berbeda jauh dengan raja. Lalu sang raja dan Perdana Menteri pun salig memandang, lalu mereka berdua pun mengangguk.
“Baiklah… Kalau begitu aku akan menerima syarat yang di ajukan Kaisar Logsia… Pertama-tama, aku ingin semua orang yang hadir disini mendengarnya, Aku akan melewatkan rinciannya, tapi aku akan menjelaskan dulu beberapa hal…”
Perdana Menteri Magna pun maju setelah raja selesai mengatakan itu.
“Semua permasalahan ini dimulai ketika Puteri Lizabeth ini di tangkap oleh Republik Ilstein, Pada saat itu———”
Perdana Menteri Magna pun menjelaskan seluruh kronologis kejadiannya. Tentang Lizabeth yang ditangkap oleh manusia dan dijadikan budak, dan membuatnya hampir terbunuh di Arena yang ada di Republik Ilstein. Dan dia diselamatkan oleh seorang siswa Kerajaan Esfort yang datang melakukan tour sekolah.
Para ras iblis mengetahui tentang kasus penangkapan ini, dan merencanakan pembalasan penuh kepada ras manusia. Dan beliau juga menjelaskan bahwa mereka telah mengirimkan seorang perwakilan ke negeri iblis untuk mencegah terjadinya peperangan dan juga menjalin aliansi.
Karena hal ini hanya diketahui oleh para petinggi saja, para bangswan yang baru pertama kali mendengar ini pun menyuarakan keterkejutan mereka.
Meskipun populasi mereka lebih sedikit dari ras manusia, ras iblis diketahui memiliki kemampuan fisik dan kemampuan sihir yang jauh lebih tinggi dai manusia. Jika sampai terjadi perang mereka bisa membayangkan kerusakan macam apa yang akan terjadi.
Dan banyak bangsawan yang menghela nafas lega.
“Kurasa banyak dari kalian yang baru pertama kali mendengar hal ini… dan memang nyaris saja seluruh ras manusia berada dalam bahaya besar….. Karena itu kami mengirim Cain von Silford yang telah menyelamatkan Lizabeth-dono di Republik Ilstein, untuk menjadi perwakilan ke negeri iblis… Cain, maju kemari…”
“Baik!!”
Cain pun berdiri dan segera berjalan menuju ke sebelah Lizabeth.
“…Kalau begitu, Cain…. Kaisar Logsia telah membuat persayaratan untuk menjalin perdamaian dengan kita…. Bagaimana pendapatmu??”
“Eh? Syarat???”
Cain belum mendengar tentang ini sebelumnya, lalu ia sedikit mengangkat wajahnya dan melirik kearah Lizabeth. Lizabeth hanya tersenyum tanpa berkata.
“Aku akan menyebutkan syarat perdamaiannya… Magna tolong…”
“Baik, ada beberapa syarat yang diajukan, diantaranya, satu, Menyediakan mansion di Ibukota kerajaan Esfort sebagai pusat kedutaan. Kedua, Memberikan izin perdagangan serta pertukaran di Kerajaan Esfort. Sampai disini kami bisa penuhi… dan Dutanya adalah Puteri Lizabeth…. Namun syarat terakhir ini yang sedikit masalah…”
“Terakhir???”
“Dan sebagai syarat terakhir, sebagai tanda telah terjalin persahabatan antara rras manusia dan ras iblis… Lizabeth van Beneshitos dan Cain von Silford—— Harus dinikahkan… Tidak masalah jika dia tidak menjadi isteri resminya…”
Baik Cain maupun para bangsawan yang hadir terkejut dan mulut mereka menganga. Lizabeth pun tersenyum seakan dia telah berhasil melakukan sesuatu.
“…Cain…. apa artinya ini???”
Raja menatap tajam kearah Cain.