Ketika kereta tiba didepan mansion, Cain dan Bishop turun dari dalam kereta. Dipimpin oleh Lagnav sang walikota, para pelayan berbaris untuk menyambut.
“Bishop-sama, aku, Lagnav merasa terhormat bisa menyambut anda disini…. Meskipun ini hanya satu malam, silahkan nikmati waktu anda dan bersantai… Mari aku antar kedalam, silahkan…”
“Earl Lagnav, terimakasih atas bantuan anda hari ini…. Aku dengar dari Margrave Silford anda merupakan pengikut yang taat… Aku harap kita bisa berbincang santai nanti….”
“Tentu saja, tentu saja!! Tuan Silford juga selamat datang… silahkan bersantai…”
“Lama tidak berjumpa, ruan Lagnav…. Terima kasih atas waktumu hari ini…”
Mereka bertiga menyapa dan saling tersenyum. Lalu Lagnav membimbing orang-orang masuk keadalam mansion. Semua orang diantarkan ke kamar masing-masing oleh pelayan dan setelah berganti pakaian mereka kembali berkumpul di ruang tamu.
Cain pun berganti pakaian di kamar yang di sediakan dan bersiap menuju ke ruang tamu.
“Benar deh.. apa aku harus mendengar cerita yang panjang itu lagi… Tapi kali ini ada Bishop, jadi semoga saja aku bisa meninggalkan mereka ketika mereka sedang berbincang…”
Cain pun meninggalkan kamar dan menuju ruang tamu bersama pelayan yang datang menjemput dirinya.
◇◇◇
“Fuu … akhirnya bisa lolos…”
Pembicaraan panjang Earl Lagnav selama jamuan makan malam tak terlihat akan berakhir, dan Sang Bishop mendengarkan dengan seksama, lalu mulai menyampai kan beberapa ceramah. Cain dapat meninggalkan tempat itu lebih dulu dengan alasan kelelahan dalam perjalanan itu. Namun, dia tidak bia langsung tertidur, dia pun berpindah ke kota Drintle menggunakan sihir.
Cain kembali ke ruang kerjanya, dan membuat pertemuan dengan Alex dan juga Darmeshia. Pada dasarnya hal-hal detail diurus oleh Alex, sedangkan Cain hanya memeriksa dokumen-dokumen yang butuh keputusan penting.
“Tapi Cain… Sepertinya kamu sibuk sekali ya… Padahal kamu harus ke Marineford, tapi malah kembali kesini untuk meelakukan tugas… Aku jadi berpikir apa aku bisa menggunakan sihir transfer ya…”
“Berkat kak Alex aku bisa menyerahkan urusan kota Drintle dengan tenang… sekarang kita tinggal memikirkan apa yang akan kita lakukan dengan wilayah baru…”
Cain telah menjadi Margrave, dan karena wilayah kekuasaannya telah bertambah, dia juga harus memikirkan pengembangan wilayah-wilayah itu. Ia meminta Lula membwa pengawal dan memeriksa setiap kota dan setelah itu meringkasnya dalam sebuah laporan.
Ada banyak hal yang barus dilakukan seperti kebijakan yang harus ditetapkan serta pembuatan jalan menuju Drintle. Berkat Alex yang menyimpan dana saat kota Drintle ini berkembang, saat ini mereka tidak terlalu bermasalah dengan keuangan. Meskipun sedikit berkurang, namun itu belum akan habis.
“Yah tentang penduduk kota, serahkan saja padaku.. saat ini kamu harus fokus pada masalah di Marineford…”
“…Iya ya…”
Sebenarnya ketika ia mendapatkan surat dari hinata dia ingin segera terbang saja, namun dia berpikir tidak mungkin bisa dengan mudah dipertemukan dengan Hinata yang merupakan seorang Saint. Jika dia menggunakan status nya sebagai bangsawaan kerajaan Esfort, dia harus menggunakan pemberitahuan resmi yang disampaikan melalui Bishop.
Terutama ditengah adanya kasus pembunuhan kepada Pope, maka pasti dilanda kakacauan. Tak ada jaminan bahwa mereka akan mempertemukan dirinya dengan Hinata.
Rencananya dia akan pergi ke Marineford sebagai pengawal Bishop dan akan ikut hadir alam audiensi bersama dengan sang Saint. Sang Bishop ini seharusnya bisa membuatkan waktu agar dirinya bisa bertemu dengan Hinata melalui kakakny yang merupakan seorang Cardinal.
Setelah membahas beberapa masalah penting di kota Drintle, Cain menyerahkan sisanya kepada Alex dan dia pun meninggalkan ruangan itu. Ia berjalan menyusuri lorong dan kemudia mengetuk salah satu pintu kamar tamu.
“… Apa? Oh, Cain ya?”
Pintu terbuka dan Lizabeth menampakan wajahnya dengan rambut putih yang terurai. Karena rumah untuknya belum selesai dibangun, pada awal rencananya dia akan tinggal di mansion Cain di ibukota. Namun dia berpindah ke Drintle hanya karena katanya lebih nyaman disini.
Mungkin karena disini ada Darmeshia yang merupakan ras iblis juga, jadi dia dapat dengan mudah meminta jika butuh sesuatu.
“Aku sedang mampir kemari, jadi aku pikir untuk menyapa mu sebentar… “
“Yah, tidak masalah… Masuk saja ke kamar….”
Meskipun Cain sempat ragu untuk memasuki kamar wanita saat tengah malam, namun Lizabeth meyakinkan dengan mengatakan bahwa mereka sudah bertunangan. Akhirnya dia pun masuk.
Di atas meja masih ada cangkir teh, Cain menduga bahwa sepertina ia tengah minum teh sendirian. Lizabeth meletakan sebuah cangkir di hadapan Cain dan menuangkan teh kedalamnya.
“Aku masih ada lagi.. minum dan bersantailah…”
Lizabeth pun duduk dan mengambil cangkir miliknya dan kemudian meminumnya.
“Jadi ada apa? Bukannya saat ini kamu sedang menuju ke Marineford?? Apa sudah selesai??”
“Belum… Aku baru saja tiba di kota, jadi aku kembali kesini untuk melakukan rapat dengan kak Alex…. Dan itu sudah selesai, sebelum kembali kesana aku ingin melihat Liza dulu… “
Terliat wajah Lizabeth memeraah dan memalingkan pandangannya ketika mendengar perkataan Cain itu.
“Tiba-tiba merayu seperti itu… aku jadi malu….”
Cain tidak sengaja mengucapkannya, dan dia hanya bisa tersenyum pahit menyaksikan respon Lizabeth.
“Yah karena kurasa juga mansion untuk mu belum selesai disiapkan, jadi bersantailah disini sebentar…. Tapi apa benar kamu tidak mau tinggal di mansionku di ibukota?? Yah walaupun aku tahu kamu bisa pakai sihir transfer….”
“Drintle itu lebih mudah bagiku untuk tinggal…. Jika aku butuh sesuatu Darmeshia selalu bisa menyediakannya… makanan nya juga enak…”
“Yasudah kalau begitu…”
Setelah itu mereka berdua berbincang, dan seletah selesai Cain pun meninggalkan mansion miliknya dan kembali ke kota Silvester.
Ketika kereta tiba didepan mansion, Cain dan Bishop turun dari dalam kereta. Dipimpin oleh Lagnav sang walikota, para pelayan berbaris untuk menyambut.
“Bishop-sama, aku, Lagnav merasa terhormat bisa menyambut anda disini…. Meskipun ini hanya satu malam, silahkan nikmati waktu anda dan bersantai… Mari aku antar kedalam, silahkan…”
“Earl Lagnav, terimakasih atas bantuan anda hari ini…. Aku dengar dari Margrave Silford anda merupakan pengikut yang taat… Aku harap kita bisa berbincang santai nanti….”
“Tentu saja, tentu saja!! Tuan Silford juga selamat datang… silahkan bersantai…”
“Lama tidak berjumpa, ruan Lagnav…. Terima kasih atas waktumu hari ini…”
Mereka bertiga menyapa dan saling tersenyum. Lalu Lagnav membimbing orang-orang masuk keadalam mansion. Semua orang diantarkan ke kamar masing-masing oleh pelayan dan setelah berganti pakaian mereka kembali berkumpul di ruang tamu.
Cain pun berganti pakaian di kamar yang di sediakan dan bersiap menuju ke ruang tamu.
“Benar deh.. apa aku harus mendengar cerita yang panjang itu lagi… Tapi kali ini ada Bishop, jadi semoga saja aku bisa meninggalkan mereka ketika mereka sedang berbincang…”
Cain pun meninggalkan kamar dan menuju ruang tamu bersama pelayan yang datang menjemput dirinya.
◇◇◇
“Fuu … akhirnya bisa lolos…”
Pembicaraan panjang Earl Lagnav selama jamuan makan malam tak terlihat akan berakhir, dan Sang Bishop mendengarkan dengan seksama, lalu mulai menyampai kan beberapa ceramah. Cain dapat meninggalkan tempat itu lebih dulu dengan alasan kelelahan dalam perjalanan itu. Namun, dia tidak bia langsung tertidur, dia pun berpindah ke kota Drintle menggunakan sihir.
Cain kembali ke ruang kerjanya, dan membuat pertemuan dengan Alex dan juga Darmeshia. Pada dasarnya hal-hal detail diurus oleh Alex, sedangkan Cain hanya memeriksa dokumen-dokumen yang butuh keputusan penting.
“Tapi Cain… Sepertinya kamu sibuk sekali ya… Padahal kamu harus ke Marineford, tapi malah kembali kesini untuk meelakukan tugas… Aku jadi berpikir apa aku bisa menggunakan sihir transfer ya…”
“Berkat kak Alex aku bisa menyerahkan urusan kota Drintle dengan tenang… sekarang kita tinggal memikirkan apa yang akan kita lakukan dengan wilayah baru…”
Cain telah menjadi Margrave, dan karena wilayah kekuasaannya telah bertambah, dia juga harus memikirkan pengembangan wilayah-wilayah itu. Ia meminta Lula membwa pengawal dan memeriksa setiap kota dan setelah itu meringkasnya dalam sebuah laporan.
Ada banyak hal yang barus dilakukan seperti kebijakan yang harus ditetapkan serta pembuatan jalan menuju Drintle. Berkat Alex yang menyimpan dana saat kota Drintle ini berkembang, saat ini mereka tidak terlalu bermasalah dengan keuangan. Meskipun sedikit berkurang, namun itu belum akan habis.
“Yah tentang penduduk kota, serahkan saja padaku.. saat ini kamu harus fokus pada masalah di Marineford…”
“…Iya ya…”
Sebenarnya ketika ia mendapatkan surat dari hinata dia ingin segera terbang saja, namun dia berpikir tidak mungkin bisa dengan mudah dipertemukan dengan Hinata yang merupakan seorang Saint. Jika dia menggunakan status nya sebagai bangsawaan kerajaan Esfort, dia harus menggunakan pemberitahuan resmi yang disampaikan melalui Bishop.
Terutama ditengah adanya kasus pembunuhan kepada Pope, maka pasti dilanda kakacauan. Tak ada jaminan bahwa mereka akan mempertemukan dirinya dengan Hinata.
Rencananya dia akan pergi ke Marineford sebagai pengawal Bishop dan akan ikut hadir alam audiensi bersama dengan sang Saint. Sang Bishop ini seharusnya bisa membuatkan waktu agar dirinya bisa bertemu dengan Hinata melalui kakakny yang merupakan seorang Cardinal.
Setelah membahas beberapa masalah penting di kota Drintle, Cain menyerahkan sisanya kepada Alex dan dia pun meninggalkan ruangan itu. Ia berjalan menyusuri lorong dan kemudia mengetuk salah satu pintu kamar tamu.
“… Apa? Oh, Cain ya?”
Pintu terbuka dan Lizabeth menampakan wajahnya dengan rambut putih yang terurai. Karena rumah untuknya belum selesai dibangun, pada awal rencananya dia akan tinggal di mansion Cain di ibukota. Namun dia berpindah ke Drintle hanya karena katanya lebih nyaman disini.
Mungkin karena disini ada Darmeshia yang merupakan ras iblis juga, jadi dia dapat dengan mudah meminta jika butuh sesuatu.
“Aku sedang mampir kemari, jadi aku pikir untuk menyapa mu sebentar… “
“Yah, tidak masalah… Masuk saja ke kamar….”
Meskipun Cain sempat ragu untuk memasuki kamar wanita saat tengah malam, namun Lizabeth meyakinkan dengan mengatakan bahwa mereka sudah bertunangan. Akhirnya dia pun masuk.
Di atas meja masih ada cangkir teh, Cain menduga bahwa sepertina ia tengah minum teh sendirian. Lizabeth meletakan sebuah cangkir di hadapan Cain dan menuangkan teh kedalamnya.
“Aku masih ada lagi.. minum dan bersantailah…”
Lizabeth pun duduk dan mengambil cangkir miliknya dan kemudian meminumnya.
“Jadi ada apa? Bukannya saat ini kamu sedang menuju ke Marineford?? Apa sudah selesai??”
“Belum… Aku baru saja tiba di kota, jadi aku kembali kesini untuk melakukan rapat dengan kak Alex…. Dan itu sudah selesai, sebelum kembali kesana aku ingin melihat Liza dulu… “
Terliat wajah Lizabeth memeraah dan memalingkan pandangannya ketika mendengar perkataan Cain itu.
“Tiba-tiba merayu seperti itu… aku jadi malu….”
Cain tidak sengaja mengucapkannya, dan dia hanya bisa tersenyum pahit menyaksikan respon Lizabeth.
“Yah karena kurasa juga mansion untuk mu belum selesai disiapkan, jadi bersantailah disini sebentar…. Tapi apa benar kamu tidak mau tinggal di mansionku di ibukota?? Yah walaupun aku tahu kamu bisa pakai sihir transfer….”
“Drintle itu lebih mudah bagiku untuk tinggal…. Jika aku butuh sesuatu Darmeshia selalu bisa menyediakannya… makanan nya juga enak…”
“Yasudah kalau begitu…”
Setelah itu mereka berdua berbincang, dan seletah selesai Cain pun meninggalkan mansion miliknya dan kembali ke kota Silvester.
Dari tadi sama terus tulisannya aslinya chapternya dikit
ko di ulang-ulang alur cerita nya