DOWNLOAD NOVEL PDF BAHASA INDONESIA HANYA DI Novel Batch

RabuKome Manga no Sekai ni Haitteshimattanode, Shujinkou to Kuttsukanai Heroin wo Zenryoku de Shiawase ni Suru Chapter 64 Bahasa Indonesia

Kemampuan Masak Meningkat

Tiga puluh menit setelah barisan terkuat maju, hamburger akhirnya siap lagi.

“Ini
hamburger yang nyaris tamat.”

“Ya, tampilannya dapat dibilang nyaris pantas untuk disebut steak hamburger.”

“Kurasa kamu sudah membuat semacam
kemajuan.”

“Nee, apakah itu pujian? Apakah aku
saat ini sedang dipuji?”

Steak hamburger yang dibuat Fujise sedikit
lebih cacat dan menghitam daripada hamburger biasa, tapi
itu masih cukup bagus untuk disebut steak hamburger oleh siapa saja yang
melihatnya.

Dibandingkan dengan percobaan pertamanya, kurasa ini bisa disebut
kemajuan?

Tojoin-san
dan Rinke tampaknya kecewa dengan hasil ini setelah bantuan sempurna mereka.

Tapi, tampaknya hanya Sei-chan yang sangat
terkesan dengan kemampuannya saat ini.

Sei-chan
adalah satu-satunya yang mencoba mengajari Fujise memasak sendiri, jadi dia
tahu betapa sulitnya membuat kemajuan.

Dan aku bahkan pernah mengalaminya secara langsung
dengan berani memakan masakannya dan langsung pingsan setelahnya.

Kurasa aku agak terkesan bahwa dia benar-benar bisa memasak makanan yang dapat dimakan.

“Uuu,
ini agak buruk kalau dibandingkan dengan masakan
orang lain,
sih.”

Fujise benar, itu masih jauh kalau dibandingkan dengan steak hamburger Sei-chan dan yang lainnya.

Bentuk dan warnanya sangat berbeda. Aku belum memakannya, tapi
aku yakin
rasanya mungkin akan berbeda juga.

“Fujise-san, kamu telah berkembang pesat sejak
awal sesi ini. Pada awalnya,
daripada memasak, rasanya seolah-olah kamu sedang melakukan
alkimia. Mengubah makanan menjadi residu baru dan tidak dikenal. Kurasa kamu bisa menyebut itu entah bagaimana jadi membusuk.”

“Sejak
awal, merupakan sebuah misteri bagaimana bisa kamu berhasil
menciptakan zat semacam itu.”

“Kerja
bagus, Shiho. Kamu
berhasil membuat hidangan yang layak untuk dimakan. ”

“Nee, apakah itu pujian?”

Selain Sei-chan,
kurasa tidak ada orang lain yang memujinya dengan baik.

Meski, pujian Sei-chan juga cukup
kejam sih.

Itu seperti memuji anak kecil
soal dia yang
bisa mencuci tangannya sendiri.

Yah… Kurasa seperti itulah dilihat dari bagaimana keterampilan memasaknya.

Aku masih tidak percaya dia berhasil membuat steak hamburger setelah
menciptakan materi gelap dari sebuah hidangan itu.

Bahkan dengan susunan pemain Sei-chan dan Rinke pun, kupikir masih mustahil baginya untuk membuat hidangan yang layak.

Ini karena, bahkan dalam cerita aslinya, Shiho selalu
digambarkan sebagai karakter yang sangat tidak mampu dalam memasak.

Dia adalah satu-satunya karakter yang mampu
menciptakan materi gelap serta satu-satunya karakter yang dihukum dengan hukuman hanya boleh mengamati selama
kelas tata boga di sekolah.

Itu juga bagian dari kenapa aku berpikir kalau upaya mereka akan benar-benar gagal.

“Ini bisa dimakan, kan? KAN?! Hisamura-kun, coba cicip.”

“U-Uh… oke.”

Fujise memberiku piring berisi Steak Hamburger-nya.

Ini
hanya steak hamburger yang cacat. Jadi rasanya tidak mungkin
terlalu buruk, kan?

Baunya sedikit gosong tapi bukan berarti tidak layak dimakan…

Ya, ini menakutkan gila…

Tidak mungkin aku tidak akan merasakan apa-apa saat akan memakan makanan
dari seseorang yang entah bagaimana bisa membuat materi gelap dari kehampaan.

Aku melirik Sei-chan dan yang lainnya sebentar.

Sei-chan
menatap steak hamburger yang akan aku makan dengan napas tertahan.

Rinke dan Tojoin-san juga melihatnya dengan tatapan penasaran.

Tidak ada yang aneh dengan kelembutan makanannya, yang telah kupotong menjadi
potongan-potongan kecil menggunakan sumpit yang disediakan untukku.

Mari kita bersiap-siap… UNTUK MENGGIGIT!

“Ahh, Lezat!”

“Benarkah?”

Fujise bereaksi terhadap komentar spontanku dengan binar di
matanya.

“Ya, kupikir ini cukup
enak. Sedikit gosong di beberapa bagian, tapi pada dasarnya ini normal.”

​​“Bagus…!”

Aku memakan gigitan
kedua untuk memberitahunya apa yang aku pikirkan tentang itu.

Pikiranku? Eh, ini
hanya steak hamburger biasa.

Seperti yang bisa
dilihat, ini sedikit gosong, tapi masih bisa dimakan dibandingkan dengan
percobaan sebelumnya.

Setelah yang lain
melihat bahwa aku tidak keracunan, mereka juga datang untuk menggigit hidangan
itu.

“Benar. Aku bisa
memakannya dengan baik-baik saja.”

“Ya, aku juga bisa
memakannya dengan baik-baik saja.”

“M-MENAKJUBKAN! Aku
tidak…! Aku tidak pingsan!! Kamu melakukannya dengan baik, Shiho!”

“Rasanya aku
mendapatkan lebih banyak pujian dari sebelumnya, tapi ada yang aneh dari itu…
Terutama kamu Sei-chan, kenapa kamu
terkejut bahwa kamu tidak pingsan setelah memakannya?”

Di sisi lain, jika
kamu pingsan setelah makan, jenis racun macam apa yang dia gunakan hingga dapat
melakukan itu?

Itu benar-benar
semacam trik alkimia untuk dapat membuat Sei-chan pingsan setelah hanya dengan satu gigitan tanpa pernah
memasukkan racun apa pun ke dalamnya.

“Menurutmu apa yang
paling membuat perubahan dalam hal keterampilan Shiho kali ini? Saat terakhir
kali kamu latihan bersamaku, tidak peduli berapa kali pun kamu mencobanya, kamu
tidak bisa membuatnya terlihat atau terasa normal sama sekali.”

“Itu agak kasar, kan,
Sei-chan? Tapi ya, hal yang paling
mudah untuk aku pahami adalah resepnya ditulis di selembar kertas.”

“Maksudmu ide Hisamura
membantumu?”

“Eh? Benarkah?”

Apakah ide yang aku
berikan paling cocok untuk Fujise?

Itu? Dibandingkan
dengan semua koki hebat yang mengajarinya bersama ini?

“Ya, aku bisa
melakukan ini dengan mengikuti apa yang tertulis di kertas dengan mantap. Aku
senang Sei-chan dan Tojoin-san mengajariku cara melakukannya, tapi
kurasa itu agak sulit dimengerti karena semuanya diucapkan dan dilakukan secara
lisan.”

“Aku hanya menjelaskan
secara lisan apa yang tertulis di kertas.”

“Aku dulu juga
melakukannya seperti itu.”

Tojoin-san dan Sei-chan tidak bisa menahan tawa mendengar kata-katanya.

Yah, kurasa itu akan
lebih mudah atau lebih sulit tergantung pada orang itu sendiri.

“Tapi kalau begitu, ke
depannya, bukankah kamu akan dapat memasak sebagian besar hidangan hanya dengan
mengikuti resep dengan benar?”

“AHH, benarkah?
Mungkin aku akhirnya bisa memasak sendiri sekarang…!”

“Apakah sesederhana
itu? Kalau begitu, lalu apa yang telah aku lakukan selama ini…?”

Sei-chan, yang telah bekerja keras untuk
mengajari Fujise cara memasak, terlihat sedikit tertekan saat dia mengatakan
itu.

Tapi, apakah
sesederhana itu?

Fujise sangat buruk
dalam memasak, tapi bisakah dia benar-benar belajar cara melakukannya hanya
dengan mengikuti resep?

“Nah, Fujise-san, kali ini, bagaimana kalau kamu
membuat sesuatu yang berbeda sambil disaksikan oleh kami. Apakah ada yang ingin
kamu buat?”

“Aku ingin sesuatu
yang muat di bento-ku. Aku ingin membuat bento untuk Shigemoto-kun!”

“Bagaimana bisa kamu
berkata begitu sementara kamu juga diajari olehku, itu cukup mengesankan.”

Fujise dan Tojoin-san adalah saingan cinta.

Kali ini, Fujise
menaburkan garam ke luka Tojoin-san,
yang benar-benar jatuh cinta pada Yuuichi.

TLN: Menaburkan garam ke luka itu
kiasan.

Yah, itulah
hukumannya, sih. Kurasa mau bagaimana lagi. Apakah Fujise juga mengatakan
hal-hal yang membuatnya sadar akan saingannya dari waktu ke waktu?

Fujise memiliki
penampilan yang sangat lembut, tapi anehnya, dia juga tipe orang yang
mengungkapkan pikirannya dengan sangat jelas.

Meski, aku tidak
berpikir kalau dia bisa melawan wanita sekaliber Tojoin tanpa itu, sih.

“Fufu, jangan khawatir. Meskipun aku dan Tojoin-san masing-masing membuat bento kami sendiri dan membawanya pada
saat yang sama, Shigemoto-kun akan
tetap menghabiskan keduanya.”

“Fufu, kamu benar. Aku yakin nafsu makan Yuuichi bisa mengatasinya,
tapi jika kamu membawakannya materi gelap yang sebelumnya itu, aku pasti akan
menghentikan Yuuichi tidak peduli seberapa kerasnya dia mencoba untuk tetap
memakannya.”

“Ukh… aku akan
berusaha untuk tidak melakukan itu.”

“Aku yakin kamu akan
baik-baik saja. Kalau soal bento… Nah, bagaimana dengan Kaarage? Membuatnya relatif sederhana dan itu mudah dikemas untuk
bekal makan siang.”

“YA! Mohon
bantuannya!”

Jadi, langkah Fujise selanjutnya adalah membuat ayam goreng tanpa bantuan orang lain.

Mereka mencari resep
di ponsel Fujise, dan untuk lebih jelas, resep itu dicetak di selembar kertas
dan diletakkan tepat di depannya agar mudah dilihat.

Meski aku tidak yakin
kalau Fujise, yang biasa membuat materi gelap hanya beberapa menit sebelumnya,
akan bisa memasak jika dia mengikuti resep sampai ke titik, sih…


RabuKome Manga no Sekai ni Haitteshimattanode, Shujinkou to Kuttsukanai Heroin wo Zenryoku de Shiawase ni Suru Bahasa Indonesia

RabuKome Manga no Sekai ni Haitteshimattanode, Shujinkou to Kuttsukanai Heroin wo Zenryoku de Shiawase ni Suru Bahasa Indonesia

Since I’ve Entered the World of Romantic Comedy Manga, I’ll Do My Best to Make the Heroine Who Doesn’t Stick With the Hero Happy.,Isekai Romcom, RabuKome Manga no Sekai ni Haitteshimattanode, Shujinkou to Kuttsukanai Heroin wo Zenryoku de Shiawase ni Suru, ラブコメ漫画の世界に入ってしまったので、主人公とくっつかないヒロインを全力で幸せにする
Score 9.2
Status: Ongoing Tipe: Author: Artist: , Dirilis: 2021 Native Language: Japanese
Saya suka mangas komedi romantis. Namun …… .. Pahlawan favorit saya adalah seorang sub-heroine, pahlawan yang kalah yang tidak akan pernah bisa terhubung dengan protagonis. Suatu hari saya ditabrak truk dan bangun untuk menemukan diri saya memainkan peran sahabat pahlawan dalam manga komedi romantis. Ya, ini mungkin mimpi. Saya bermimpi terkena truk. Dalam adegan di mana sahabat pahlawan berbicara sendirian dengan pahlawan favorit saya, saya memiliki sahabat itu. Di kelas sendirian dengan pahlawan favorit saya ……… yang harus saya lakukan adalah mengatakannya. "Aku menyukaimu." "Apa? Apa yang tiba -tiba Anda katakan …… ..?! ” "Aku akan membuatmu bahagia. Saya ingin Anda pergi keluar dengan saya. " "Hah?!" Karena saya bermimpi, saya dengan santai memberitahunya. Jika ini membangunkan saya dari impian saya, saya tidak akan menyesal ……. …… Hei, saya tidak bisa bangun dari mimpiku? Biasanya hari berikutnya, Anda tahu? Apa, apakah saya bereinkarnasi sebagai karakter ini secara kebetulan? Ini adalah kisah tentang bagaimana saya memastikan pahlawan favorit saya bahagia.

Komentar

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset