DOWNLOAD NOVEL PDF BAHASA INDONESIA HANYA DI Novel Batch

Boku to Kimi Dake ni Seiya wa Konai Chapter 01.5 Bahasa Indonesia


“Jadi kau bermain-main di tempat seperti ini.”

“Natsumi?”

“Semua orang melakukan gotong royong besar-besaran dan kau sendiri bermalas-malasan seperti ini, itu tidak baik.”

Natsumi, sambil mengenakan jersey dengan rambut ponytailnya, menaiki tangga ke arahku. Tengkuk lehernya tampak sejuk, dan itu membuatku dingin hanya dengan melihatnya.

“Aku tidak bermain-main. Aku hanya beristirahat sejenak. Selain itu, hari ini tanggal 23 Desember, kan? Datang ke sekolah pada hari libur nasional adalah sesuatu yang patut dipuji.”

“Aku mengerti bahwa kau ingin berdalih tentang hal itu. Tapi mau bagaimana lagi, semua siswa berpartisipasi dalam gotong royong ini.”

“Kau mengatakan itu, tetapi kau sendiri juga duduk di sini.”

“Emang gak boleh ?”

“Tidak. Gak apa-apa.”

Bagaimanapun juga, hasilnya akan sama aja, bahkan jika kau mengerahkan seluruh tenaga untuk membersihkannya. Jadi, karena itu, tidak ada salahnya untuk beristirahat sejenak..

Ada beberapa orang di tangga yang terletak di atap. Ketika kami saling mendekat satu sama lain untuk menghindari angin dingin yang berhembus dari gerbang yang terbuka, kehangatannya berpindah ke tubuhku melalui jersey tipis.

Alasan gerbang yang biasanya tertutup dibiarkan terbuka sekarang adalah untuk mengangkut sampah yang tidak bisa dibuang. Beberapa saat yang lalu, aku menaiki tangga dengan susah payah sambil menyeka keringatku bahkan dalam cuaca dingin seperti ini. Yah, aku terlalu lelah, jadi ketika aku melepaskan sampah yang kupegang, aku hanya duduk di tangga dan mengambil nafas.

“Natsumi. Kau tidak punya tempat di kelas lagi, kan?”

“A-A-A-Apa yang kau katakan!?”

“Kau terlalu terguncang!”

“Kau mengatakan hal yang aneh, jadi wajar jika aku akan kaget!”

Lebih dari setengah tahun telah berlalu sejak hari musim semi itu, dan Natsumi juga menjadi sangat lembut. Namun, sebagian besar waktu dia sendirian di kelas, seperti biasa, dan aku tidak pernah melihatnya berbicara dengan teman sekelas selain aku.

“Bahkan kau tidak ingin kembali ke ruang kelas, jadi kau berada di tempat ini, kan!”

“Aku mengerti. Itu benar. Kalau begitu, karena aku akan kembali lebih dulu, kamu bisa tinggal di sini lebih lama.”

Ketika aku berdiri setelah mengatakan itu, Natsumi yang bermata berkaca-kaca berpegangan pada ujung jerseyku.

“Kenapa kau begitu jahat. Riichi kau idiot, tolol!”

“Apa maksudmu tolol…… Baiklah, baiklah.”

Jika aku menggodanya terlalu banyak, dia akan mulai menusukku. Ini seharusnya menjadi kesempatan yang baik.

“Ngomong-ngomong, di mana headphone-mu?”

Ah, jadi inilah mengapa aku merasa tengkuk lehernya terlihat dingin. Headphone besar yang selalu dikenakannya tidak terlihat, dan tengkuk putihnya terpapar udara dingin.

“Bahkan aku melepasnya saat melakukan gotong royong. Mereka menjadi penghalang.”

“Meskipun kau tidak tahan sendirian di dalam kelas dan lari dari sana, tunggu, aduh!”

Kau tidak perlu mencubit ku dengan segenap kekuatanmu.

“Jadi, apakah kau baik-baik saja? Bukannya kau sakit kepala?”

“Tidak apa-apa, aku baik-baik saja. Langit juga tenang hari ini.”

“Aku mengerti. Tapi tetap saja, itu sangat aneh. Sakit kepalamu akan hilang ketika memakai headphone-mu.”

“Benar. Aku juga bertanya-tanya tentang itu.”

Sambil mengatakan itu, Natsumi mendekat ke arahku.

“Ah, hei!”

“Ada apa~?”

“Tidak, tidak apa-apa.”

Saat dia melakukan tindakan kekanak-kanakan seperti itu, aku tidak mampu mengatakan apa-apa kembali Sambil merasakan kehangatan di pundakku, aku meminjamkan telinga pada keributan di kejauhan. Jantung yang berdebar-debar ini…aku ingin tahu milik siapa di antara kita? Ketika aku meliriknya, Natsumi memejamkan matanya dengan nyaman.

“Hei, Riichi.”

Aku bingung karena dipanggil keluar dan memalingkan muka. Aku bertanya-tanya apakah dia tahu bahwa aku mengintipnya.

“Riichi, apa kau mendengarkan?”

“Ya. Apa itu?”

“Aku senang telah bertemu denganmu.”

“A-apa? Apa yang kau katakan tiba-tiba……”

“Merasa malu?”

“Diam!”

“Malu ya.”

“Aku bilang diam!”

“Hehe, itu adalah balasan untuk beberapa waktu yang lalu.”

Sialan, apakah aku terlalu banyak menggodanya? Untuk berpikir dia akan membalasku dengan cara ini.

Tapi jika itu membuatnya bahagia maka aku tidak terlalu keberatan. Dan juga, dadanya menyentuhku.

“Apakah kau memikirkan sesuatu yang cabul?”

“Tentu saja tidak!”

Apakah dia seorang esper atau apa? Aku mulai bingung.

“Hei, Riichi. Apakah kau ingat? Waktu kita bertemu untuk pertama kalinya.”

“Yah, kurasa.”

“Itu di sini. Kita bertemu di sini, di atap ini.”

Diberi tahu oleh Natsumi, aku melihat dari balik bahuku.

“Aku pikir aku sangat terkejut ketika kau langsung meninggalkanku sendirian.”

“Yah, maaf tentang itu.”

“Tapi yah, kau membawa foto itu bersamamu keesokan harinya, jadi aku memaafkanmu.”

Tapi yah, dia berbicara dengan suara yang begitu ceria sehingga aku tidak tahu bagaimana merasakannya.

“Tapi, aku senang. Riichi adalah orang yang menemukanku.”

“Ah itu bukan apa-apa. Cuma kebetulan, kau tahu, kebetulan murni.”

“Kau tidak perlu merasa sangat malu. Karena itu membuatku sangat bahagia.”

Ketika ia menghadap ku dengan senyum berseri-seri, bahkan diriku pun menjadi bahagia.

“Jadi, Riichi, tetaplah di sampingku, oke?”

“……Natsumi. Wajahmu merah, -Aduh!?”

“Agh, kenapa kau begitu tidak peka ketika hal penting? Ayo, ayo kita pergi. Gotong royong belum berakhir.”

“Baik, baik.”

Sambil berdiri, kami menuruni tangga.

“Hei, Riichi.”

“Apa?”

“Aku menantikan hari esok.”

Sambil menatap dengan takjub, aku melihat Natsumi pergi, yang berlari menuruni tangga dengan rambutnya berkibar-kibar.

Aku kalah.

Ketika dia mengatakannya dengan ekspresi seperti itu, aku harus menjadikan hari esok sebagai hari terbaik dengan cara apa pun. Namun, bahkan antisipasi itu terasa menyenangkan sekarang, dan aku mengejarnya kembali saat diriku menuruni tangga.

Pintu besi itu mengeluarkan suara melankolis saat berderak tertiup angin.


Boku to Kimi Dake ni Seiya wa Konai Bahasa Indonesia

Boku to Kimi Dake ni Seiya wa Konai Bahasa Indonesia

Boku to Kimi Dake ni Seiya wa Konai, 僕と君だけに聖夜は来ない
Score 7.6
Status: Ongoing Tipe: Author: , Artist: , Dirilis: 2017 Native Language: Japanese
Begitu kata-kata "Aku mencintaimu" keluar dari bibirnya, dia mati, berulang kali. Saat itu tanggal 24 Desember, Malam Natal, dan perasaan yang telah lama dipegang Riichi untuk Natsumi telah dibalas. Namun sebelum kebahagiaannya bisa meresap, dia kehilangan nyawanya tepat di depannya. Setelah dia sadar kembali, dia telah kembali ke dua hari sebelumnya… Dia belajar bahwa kata-kata "Aku mencintaimu" telah menjadi pemicu untuk memundurkan waktu. Dia berusaha untuk menghindari pengakuan dari kekasihnya tetapi dia akan selalu melakukannya, dan mati sekali lagi. “Aku mencintaimu, Riichi. Aku cinta kamu." Terjebak dalam Malam Natal yang tak ada habisnya, akankah Riichi berhasil mengatasi tragedi yang berulang dan merebut masa depannya?

Komentar

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset