“Nee~, Sho-chan. Apakah kamu bebas sepulang
sekolah hari ini? Aku ada hal yang penting untuk kukatakan padamu”
((((Hal yang penting untuk dikatakan?))))
Komori Shota menjadi pusat perhatian sekarang.
Teman sekelasnya tidak bisa mengalihkan pandangannya dari
Takamine Mayuka.
Tentu saja, undangan ini terkait…
(Ehh… hal yang penting!?)
Itu benar. Natsukawa Shizuku. Dia juga penasaran dengan
kata-kata dan tindakan dari Takamine Mayuka.
(…Kalau dipikir-pikir, Takamine-san seharusnya masih
menunggu jawaban dari pengakuannya… Itu artinya ini adalah pengingat? A-apa
yang harus kulakukan? Jika Shota-kun menerimanya-)
Natsukawa merenung.
(-Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan dalam situasi
seperti ini. Kukira aku harus mengganggu… Tidak, aku bukan pacarnya, jika aku
melakukannya, semuanya akan berakhir. Ah, Mou, aku tidak tahu
lagi! Jika aku bisa memanggil Kengo disaat seperti ini… Po-pokoknya, aku harus
mengikuti mereka)
※※※※※
POV Mayuka
Aku memutuskan untuk mengundang Komori ke coffee shop.
Aku tidak bisa membicarakan tentang penguntit di kelas,
tidak peduli bagaimana aku menginginkannya.
Yang jadi masalah adalah si ja*ang Natsukawa.
Dia mengikuti kami seperti biasa.
Tapi seperi yang diharapkan, dia khawatir diketahui, jadi
dia duduk cukup jauh dari kami.
Yah, jika dia sejauh itu, dia tidak akan mendengarkan
percakapan kami.
Aku akan menanyakan tentang hubungan palsu ini, tapi aku
tidak ingin Natsukawa tahu tentang ini.
Nyatanya, aku harus menyiapkan ruang tertutup, tapi jika
itu dirumah Komori, aka nada kemungkinan orang tuanya mendengarnya.
“Jadi Mayu-nee, apa hal penting yang ingin kamu katakana?”
Komori terlihat agak gugup.
Yah, kukira itu yang terjadi ketika orang yang mengaku
padamu mengatakan, ‘ada hal penting yang ingin kukatakan padamu’.
Aku dengan cepat memutuskan untuk langsung pada intinya.
“Sebenarnya, aku ada permintaan padamu, Sho-chan…”
“Sebuah permintaan?”
“Ya, sebenarnya, aku adalah korban penguntitan”
Ekspresi Komori berubah dari gugup menjadi kaget.
“Eh, Ehhh!? Apa yang kamu maksud penguntit, Mayu-nee!?”
“Alasan aku pindah ke sekolah ini adalah – untuk kabur
dari penguntit ini”
Dari titik ini, aku memberitahu Komori cerita yang kubuat
sebelum tidur
Ini ringkasannya.
Aku memperlakukan semuanya sama.
Tidak ada pengecualian untuk ini, bahkan
untuk pria muram yang dianggap menjijikan oleh para gadis.
Itulah kenapa ada orang-orang yang salah
paham dengan ‘Takamine-san mungkin menyukaiku’ hanya dengan berbicara padaku.
Normalnya, mereka akan menyerah saat aku
menolak pengakuan mereka, tapi pria ini tetap datang padaku tidak peduli berapa
kali aku menolaknya.
Kemudian, dia menjadi penguntit.
Setelah berkonsultasi dengan orang
tuaku, aku pindah sekolah, tetapi mimpi buruk ini tidak berakhir.
Foto tersembunyi datang ke rumah baruku.
Tentu saja, aku melaporkannya ke polisi
saat itu, tetapi mereka bilang tidak dapat melakukan apapun sebelum aku tersakiti.
Aku ingin Komori berpura-pura menjadi pacarku
agar membuat si penguntit ini menyerah pada Takamine Mayuka.
Yah, seperti yang kau bayangkan, aku tidak bisa memberitahunya
seperti ini, aku harus memilih kata-kataku.
Setelah menjelaskan keseluruhan ceritanya, aku
mengatakan,
“Jadi kumohon, Maukah kamu menjadi kekasihku?”
(TN ENG: Format baru yang disarankan seseorang. Aku akan mengedit chapter
sebelumnya ketika aku punya waktu dan moodnya) (TN: Yah, entah mau di edit apa
nggak, gimana entar aja)
Sejujurnya, disinilah bagian tersulitnya.
Setelah semua, bagi Komori, aku sudah menjadi gadis yang
menjadi korban penguntitan.
Ini adalah bom besar.
Ini waktunya untuk sedikit rayuan.
Jika aku memegang tangannya dan melihat kearahnya dengan
air mata di mataku, aku punya kesempatan.
Saat aku sedang memikirkan ini,
“Ya, jika itu masalahnya, serahkan saja padaku!”
“Huh!?”
Aku tidak dapat membantu tapi memperlihat warna asliku
pada jawaban cepat yang tidak terduga.
Komori memiliki ekspresi yang agak aneh diwajahnya.
Tidak, tidak, tidak. Dialah yang tidak mengerti. Apakah dia
tahu maksudnya?
“Eh… apakah itu baik-baik saja?”
“Itu wajar saja! Orang yang sekarang menderita adalah Mayu-nee,
kan? Kamu boleh saja menggunakanku jika kamu suka! Juga, itu tidak termaafkan. Penguntit
adalah kejahatan yang serius”
Tidak, ini karena itu adalah kejahatan yang biasanya kau pikir
kau mungkin akan dirugikan.
Apa-apan jawaban yang cepat ini?
Tidak, sungguh, tunggu sebentar… dengan ini, dengan hanya
satu jawaban-
Tentu saja, aku tidak akan jatuh cinta dengan Komori si
mob…
Tapi apa-apaan ini, kuakui bahwa aku tidak akan
menyerahkannya kepada Natsukawa. (TN: Benihnya apa sudah tersebar?)