POV Shizuku
“UWAAAHHH!!! Aku tidak ingin berpisah darimu. Aku tidak
ingin kamu meninggalkanku~!!”
Begitu Kengo tiba, aku memeluknya seolah-olah aku sedang
berpegangan padanya.
Ketika aku meliihat adikku yang pemaaf, emosi yang keluar
dariku seolah-olah benang yang menahanku terpotong.
Hal selanjutnya yang kutahu, aku sedang menangis dengan
piyamaku.
Tentu saja, aku tidak bisa khawatir tentang bagaimana
orang lain melihat pemandangan ini.
Aku hanya mengeluarkan emosiku kepada adikku.
※※※※※
POV Kengo
“Baiklah, aku mengerti! Aku akan memikirkannya dengan serius! Aku akan
memikirkannya lagi! Jadi berhentilah menangis!”
Begitu aku sampai di rumah kakakku, aku bingung.
W-Whoa…! Jika kau ingin menangis, lakukanlah didalam rumah!
Ingusnya menetes di semua tempat… Oi! Jangan kena ke seragamku! Aku akan
menjadi basah!
Aku sangat ingin mengeluh, tetapi perubahan pada penampilan kakakku membuatku
tidak ingin melakukannya.
…Hah~, mau bagaimana lagi, dia kakakku.
Aku tidak percaya bahwa seorang wanita yang sebelumnya adalah perwujudan
dari kemurnian dan kesempurnaan dapat berubah sebanyak ini.
Itu membuktikan bahwa dia benar-benar mencintai Komori.
Yah, aku juga punya pacar. (TN: -_-)
Kupikir aku mengerti bagaimana jatuh cinta dengan seseorang dari lawan
jenis.
Lagipula, kakakku tidak pernah jatuh cinta sebelumnya.
Mungkin dia membuat asumsinya sendiri, kan?
Ini sungguh menyebalkan.
Yah, serahlan saja padaku.
Aku akan memikirkannya dengan serius untuk membersihkan
kesalahpahaman ini.
※※※※※
POV Shota
UWAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH!!!
Shuraba! Ini Shuraba, bukan!? (TN ENG: Shuraba dapat diartikan menjadi
adegan pembantaian atau adegan pertengkaran atau sederhananya, bukan tempat yang
bagus untuk berada. Mungkin menggunakan istilah shuraba lebih banyak di
masa depan)
Aku datang disaat yang paling buruk.
EHH!? Apa yang harus kulakukan dengan kuisioner karir ini!?
Ketika aku tiba di apartemennya, Natsukawa-san sedang meratap dan
berpegangan pada seorang pria tampan.
Dia juga mengatakan, “Aku tidak ingin berpisah darimu. Aku tidak
ingin kamu meninggalkanku~!!”
Meskipun aku adalah pria membosankan yang tidak ada
hubungannya dengan hubungan romantic, aku dapat mengerti setidaknya bagaimana
arti dari situasi ini.
Tidak diragukan lagi. Ini adalah pertengkaran kekasih!
Aku menyimpulkannya atas nama Zicchan.
Sengatan elektrik menuju otakku akan menjadi deskripsi yang
pas.
Ketika aku menyadari segalanya, aku berteriak dalam
hatiku, “Selalu ada satu kebenaran!”
Begitu.
Jadi ini adalah alasan mengapa dia tiba-tiba berhenti ke
sekolah,
Singkatnya, pacar Natsukawa-san hendak memutuskannya.
Dia terlalu sedih sehingga dia tidak bisa pergi ke
sekolah, dan mungkin dia juga belum makan.
Pipiny terlihat sedikit kurus.
Begitu… Jadi ini intinya…
Meskipun aku hanyalah pacar palsunya, aku adalah kekasih
Natsukawa-san.
Dalam tiga bulan, aku melihat banyak sisinya yang seluruh
kelas tidak mengetahuinya (kupikir).
Natsukawa-san, yang secara mengejutkan menyukai hal yang
lucu, bukanlah “Ice Princess” seperti yang kukira.
Tentu saja, dia hanyalah seorang perempuan.
Itulah mengapa aku sangat berharap untuk kebahagiaannya.
Pacar Natsukawa-san juga berkata, “Aku akan memikirkannya
lagi!”
Tapi… kuharap dia menanggapinya dengan serius.
Karena dia hanyalah seorang gadis yang bisa begitu terpukul untuk
mengatakan selamat tinggal kepada seseorang yang dia cintai.
Aku memutuskan untuk berbalik, mendoakannya.
Aku bisa meninggalkan surveynya di kotak surat, kan?
Saat aku memutuskan untuk kembali dengan perasaan campur aduk,
“Eh? Apa… artinya ini, Kengo-san?”
Disana ada seorang gadis, sepertiku beberapa saat yang lalu, tidak bisa memahami
apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Diluar, dia terlihat seperti seorang gadis yang ingin kau lindungi.
Tingginya sekitar 140 cm dengan rambut hitam yang pendek yang tidak sampai
bahunya. (TN ENG: Desain karakternya berbeda dengan versi LN nya. Dia adalah
gadis dengan rambut pirang yang imut)
Kupikir dia mengingatkanku seperti gadis tupai.
Eh, tunggu dulu.
Bukankah itu adalah seragam dari SMA yang sama dengan pacar Natsukawa-san?
Ketika aku memikirkan tentang ini, gadis itu sedang melihat pemandangan dengan
campuran keputusasaan dan kekecewaan di matanya.
Kemudian, dengan bunyi gedebug, tasnya terlepas dari tangannya.
Hmmm… tidak mungkin, mungkinkah dia…?
Firasatku mengatakan bahwa aku dalam bahaya, dan aku mencoba menyelinap ke melewatinya,
tapi,
“Um… maaf. Maukah kamu bergabung denganku untuk minum teh sebentar?
Aku seperti diambil terbalik oleh seorang gadis saat tanganku di pegang
olehnya.
Ini seharusnya adalah momen yang bahagia, tapi aku hanya gemetar dalam ketakutan.
Karena meskipun disana ada senyuman di wajahnya, dia sama sekali tidak
tersenyum dibalik matanya.
-Ini akan kutemukan nanti. Tetapi namanya adalah Izumi Tenshi.
Dia adalah pacar dari pacarnya Natsukawa-san… Hmm? HMMM!???
