Aku menunggu sekitar satu jam setengah.
Setelahnya, emosi Izumi-san akhirnya terlihat sudah tenang.
Dia mengusap air matanya dengan jarinya.
“Maafkan aku. Sepertinya aku menangkap beberapa sampah
di mataku”
“Itu cukup lama untuk menunggu…”
“Itu karena Komori-san muncul di hadapanku”
“Sialan, jadi akulah sampahnya itu!?”
Aku mencoba ceria sebisa mungkin.
Setelah semuanya, disana ada seorang gadis dengan mata
merahnya di depanku.
Aku tau tidak banyak hal yang dapat kulakukan, tapi setidaknya
aku ingin menenangkannya agar dia tidak depresi.
Hanya itu yang kuinginkan.
“Omong-omong, aku belum bertanya namamu”
“Aku sudah memberi tau namaku, kan!? Maksudku, bukankah
kamu baru saja memanggil namaku?”
“Eh, itu aneh. Aku seharusnya memiliki ingatan yang sempurna
yang tidak dapat melupakan apapun yang kulihat dan kudengar…” (TN ENG: Si
jalang ini… aku menyukainya) (TN: Entahlah, aku hanya kesal padanya)
“Cacat dimana-mana”
“Ehh, Komori-san, kan? Itu seharusnya benar, tapi aku
tidak mengapresiasi candaanmu yang mencela diri sendiri, tau”
“Tidak! Aku tidak membicarakan diriku!”
“Lagi dengan itu. Kamu pasti bercanda”
Izumi-san melambaikan tangannya sambil berkata, ‘Sungguh
hal yang konyol untuk dikatakan’.
Apa maksudnya aku cacat!
Faktanya bahwa aku tidak bisa menyangkalnya membuat
semua ini menjadi lebih menyedihkan!
“Aku tidak akan menyebutnya candaan mencela diri
sendiri”
“…Kuku. Kamu orang yang sangat menyenangkan ,
Komori-san”
“Aku tidak bersenang-senang sama sekali”
“Tapi aku bersenang-senang?”
“Bukankah kamu hanyalah seorang s****t?!”
“Apakah kamu ingin aku menampar wajahmu? Atau apakah
kamu ingin aku memercikkan kopi panas ke wajahmu?”
“Aku tidak ingin keduanya!! Maksudku, mengapa aku
ingin itu ke wajahku!?”
“Karena, kamu tau, wajah Komori-san mengecewakan – ah!
Itu hampir saja”
“Tidak, itu keluar. Kamu sudah mengatakannya seperti
itu adalah normal. Sudah terlambat untuk menutup mulutmu dengan tanganmu sekarang”
“Itu pasti berat untuk orang tuamu. Aku sangat minta
maaf”
“Akulah satu-satunya yang tersakiti, sungguh!? Atau apakah
aku benar-benar memiliki wajah yang mengecewakan!?”
“Omong-omong, bisakah aku bertanya padamu beberapa
pertanyaan tenang adegan yang kita lihat tadi”
“Dalam konteks ini!? Apa!? Tidak mungkin! Ini terlalu
mendadak!”
Meskipun begitu, topik utama diskusinya adalah adegan
itu.
Jika kami tidak menyelesaikannya, dia tidak akan membiarkanku
pulang.
“…Um. Kamu punya pertanyaan untukku, bukan?”
“Ya. Kukira kamu sudah menduganya, tapi aku adalah cinta
sejati dari Ohashi Kengo, pria yang sebelumnya”
Cinta sejati.
Aku bisa merasakan perasaan Izumi-san ketika dia
memilih kata itu.
“Aku tau itu”
Sepertinya cinta sejati Natsukawa-san adalah Ohashi
Kengo. (TN: Serasa nonton anime Gamers!)
“Ya. Itulah mengapa aku ingin bertanya kepada Komori-san,
yang pergi ke SMA yang sama seperti Natsukawa-san, sesuatu”
“Oke. Jika itu sesuatu yang bisa kujawab, lalu – Hmmm?”
Aku merasa ketidaknyamanan yang kuat dari kata-kata
Izumi-san.
Salah satu yang menonjol bagiku adalah,
“Huh? Apakah aku menyebutkan nama Natsukawa-san?”
Ya. Itu dia.
Aku tidak menyangka nama Natsukawa-san akan keluar
dari mulut Izumi-san.
Kuyakin bahwa ketika memegang kuesioner di tanganku, dia
akan bertanya padaku sesuatu seperti, ‘siapa perempuan itu!?’
“Meski aku di sekolah yang berbeda, Natsukawa-san masih
sangat popular. Aku tau dirinya, khususnya karena aku adalah orang yang terus
mengikuti gossip. Itulah mengapa aku sangat terkejut, tapi…”
Begitu. Itu pasti kejutan yang besar.
Setelah semua, pacarnya berkencan dengan selebriti
yang dikenal di sekolah lain.
Fakta bahwa dia diduakan adalah kejutan baginya, tapi lawannya
adalah Natsukawa-san…
Jika aku diposisi yang sama, aku akan pingsan.
“-Jika ku ingat dengan benar, Natsukawa-san mendapat
pacar beberapa bulan yang lalu, kan? Ada rumor mengatakan bahwa ‘Ice Princess’ sudah
mempunyai pacar. Aku hanya tidak tertarik siapa orangnya. Itu sekitar waktu ketika
Kengo-san menyatakan cintanya padaku”
Begitu.
Itu benar, kau tidak akan tertarik di kehidupan cinta
orang lain ketika kehidupan cintamu sendiri sudah terpenuhi.
Izumi-san mengambil napas dan kemudian,
“Bukankah itu artinya aku sudah diduakan ketika dia
mengaku padaku? Komori-san, kamu berada di SMA yang sama dengan Natsukawa-san, jadi
kamu pasti tahu tentang ini, kan? Kapan tepatnya Kengo-san mulai berkencan
dengan Natsukawa-san?”
Oops.
Ini semakin rumit.
Sudah ada rumor di sekolah lain bahwa Natsukawa-san memiliki
pacar.
Izumi-san juga mendengar tentang ini.
Meskipun begitu, dia tidak tertarik siapa orangnya…
Itulah mengapa aku merasa seperti aku telah tergantikan
oleh Ohashi Kengo-kun untuk apa yang terjadi tiga bulan yang lalu ketika aku
menjadi pacar palsu Natsukawa-san.
Meskipun begitu, bagaimana aku harus menjawab
pertanyaannya?
Aku mencari solusi dari kemungkinan terbaik dengan
semua kekuatan otak yang kupunya.
Hal tersulitnya adalah apakah aku harus berbohong atau
tidak.
Tidak ada kesalahan bahwa Ohashi Kengo-kun menduakan,
dan aku tidak mencoba untuk advokat, tapi mengingat bahwa Natsukawa-san dan aku
mulai menjadi pacar palusnya tiga bulan yang lalu, aku hanya bisa berasumsi
bahwa dia baru-baru ini menduakannya.
Lagipula, itu hanya baru-baru saja bahwa tingkah laku Natsukawa-san
kepadaku mulai mengeras.
Jika dia punya pacar yang sesungguhnya tiga bulan yang
lalu, tidak perlu bagi kita untuk menjadi pacar palsu.
Tapi kemudian aku harus mengungkapkan hubunganku
dengan Natsukawa-san kepada seorang gadis yang baru saja kutemui hari ini.
Aku masih tidak nyaman dengan itu.
Maksudku, ceritanya sangat rumit tuk dijelaskan.
Aku bermaksud memikirkannya. Jika kukatakan,
“Ah, tidak, kupikir baru-baru ini bahwa
Ohashi-kun mulai selingkuh denganmu. Karena tiga bulan yang lalu, aku dan
Natsukawa-san adalah pacar palsu”
Aku, diriku, mengatakan, ‘Huh!?’ itulah yang bisa kukatakan.
Itu pasti tidak masuk akal.
Itulah sebabnya aku memutuskan untuk mengatakan
kebenaran eksternalnya.
Aku tidak tahu itu akan membawaku ke kenyataan yang tidak
ingin kutahu.
“Um… kupikir mungkin Natsukawa-san dan Ohashi-kun
mulai berkencan belakangan ini”
“Eh? Apa yang membuatmu mengatakan itu?”
“Percaya atau tidak… sebenarnya… akulah yang menjadi pacar
Natsukawa-san tiga bulan yang lalu”
“Huh!?”
Eh? Meskipun aku memikirkan cara penyampaiannya, aku
masih mendapat respon tidak dapat dipahami.