Sementara itu, dari sisi para gadis.
Mari mulai dengan Natsukawa Shizuku.
(Sekarang kamu pasti telah menemukan kembali pesonaku,
Shota-kun. Mulai sekarang, aku akan meluangkan waktuku untuk membuatmu jatuh
cinta denganku. Sebenarnya, aku ingin memilikimu sekarang, tapi… Baiklah, Takamine-san.
Kuakui kalau aku telat dalam permainan. Tapi permainan ini belum selesai. Othello
ini, jadi untuk dikatakan. Pada akhirnya, aku akan membalikkan keunggulanmu
sekaligus)
Semangat juanganya yang terlalu kuat terlihat dari
tatapannya.
(Oioioi~~!!! Mengapa dia menatapku dengan mata bermusuhan!
Apa yang akan dilakukan Natsukawa?! Apa ini cara yang dia lakukan untuk
memperlihatkan kalau dia bisa mendapatkan pria yang lebih baik dari Komori? Tidak,
itu tidak terdengar benar… Sial, aku tidak bisa membaca maskud dari Natsukawa
sama sekali!)
Takamine Mayukan bingung karena tidak bisa membaca maksud
sebenarnya dari Natsukawa Shizuku.
Tidak mungkin dia bisa memberikan jawaban yang benar diluar
dunia ini, bahwa Natsukawa datang untuk menimbulkan kecemburuan dengan berpura-pura
sebagai pasangan dengan adiknya sendiri untuk membuat Komori, cinta sejatinya,
menyadari ketertarikannya padanya.
Kejenakaan Natsukawa Shizuku persis seperti Evangelion
dengan colokan boneka. (TN ENG: Mungkin ini mengambil referensi dari Evangelion,
tapi aku terlalu malas untuk mencarinya dan aku juga belum menontonnya)
Dia menyodok adiknya di sampingnya dengan sikunya untuk
memberinya sinyal.
Natsukawa sudah menyiapkan skenario untuk hari ini.
Dia menyuruhnya untuk menghafal seluruhnya dan bahkan
memberikan instruksi bagaimana cara melakukannya pada saat tertentu.
(Oioioi~~!!! Jangan bilang kalau kau benar-benar membuatku
untuk mengatakan kalimat itu!)
Ohasih Kengo tidak mau.
Jika dia mengatakannya, tak bisa dihindari kalau dampak
kedua akan terjadi.
Namun, Natuskawa Shizuku mulai tak sabar dengan adiknya.
Dia menginjak kaki Ohashi Kengo dan memutarnya
seolah-olah sedang memadamkan rokok.
(Oi! Itu sakit! Tak ada artinya jika berakhir? …Oke, oke.
Akan kulakukan yang bisa kulakukan! Tapi jangan datang padaku sambil nangis
nanti!)
“S-Shizuku, kamu benar-benar wanita yang tepat untuk pria
sepertiku”
((GUGHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH!!!!!))
Baris ini merupakan pukulan kritikal bagi Komori Shota
dan Izumi Tenshi yang ada diantara para siswa.
