Setelah tiba di rumah, aku langsung berbaring di tempat tidur.
“Sakurazaki Nako…”
Aku mencari nama itu di ponsel ku, dan berbagai informasi dan foto muncul.
Sakurazaki Nako, lahir pada tanggal 15 Agustus, bergolongan darah B.
Dia adalah pusat dari grup idol populer bernama “Raspberry Whip”.
Ukuran tubuhnya… hmm?
“Sepertinya dia memalsukan ukuran tubuhnya.”
Sungguh menakutkan untuk berpikir bahwa begitu banyak informasi pribadinya telah bocor ke internet yang luas.
Beberapa waktu yang lalu, aku mencari informasi tentang gadis yang bersamaku tadi, dan aku merasa jijik, jadi aku menutup halamannya.
Ngomong-ngomong, kami bertukar alamat email sebelum pergi.
Aku membuka email ku, dan sudah ada dua pesan di kotak masuk.
Satu dari Sakurazaki, dan satu lagi dari Nanamizawa.
Aku membuka email Nanamizawa terlebih dahulu.
Isinya adalah foto nomor punggungnya dan sebuah kalimat yang menggembirakan.
“Aku akan membalasnya dengan mengucapkan selamat kepadanya terlebih dahulu.”
Dan juga, jangan lupakan pelajaranmu.
Kemudian aku membuka email Sakurazaki.
Tidak seperti email Nanamizawa sebelumnya, email yang satu ini ditulis dengan gaya yang lebih feminin.
Pada awalnya, email tersebut mengungkapkan rasa terima kasih, tetapi kemudian isinya mulai berubah menjadi permintaan seperti “Jika kau memiliki waktu luang minggu depan, ajaklah aku pergi ke suatu tempat” atau “Aku ingin makan bersama lain kali”, dan lain-lain.
Meskipun wajahnya imut, dia bisa sangat merepotkan.
Aku merasa cemas dalam hati, bagaimana jika aku terjebak dalam masalah jika aku bersamanya.
[Idol populer Sakurazaki Nako terlibat dalam percintaan!]
[Pasangannya adalah teman sekelas laki-lakinya!]
… Tumpukan artikel dengan judul seperti itu.
Di internet, informasi pribadinya terekspos, dan dia mengalami pelecehan dan tindakan yang tidak diinginkan dari para penggemar …
Memikirkannya saja membuat keringat ku tidak berhenti mengucur.
Selanjutnya, karena penasaran, aku melihat akun Twitter Sakurazaki, dan aku terkejut.
Ia memposting, “Aku mendapatkan ini dari seorang teman hari ini (*^ω^*)” bersama dengan foto boneka.
Aku membuka email yang sudah ku abaikan sebelumnya, dan mulai menulis balasan.
“Hei, mengapa kau memposting itu di Twitter?!”
Tidak perlu waktu lama sebelum aku menerima balasan melalui email.
“Eh? Apakah kau melihat akun Twitter ku? aku senang sekali (*^ω^*)”
Tidak, bukan itu masalahnya.
Besok, aku harus memberitahunya secara tegas.
+×+×+×+
Keesokan harinya, aku berencana untuk memarahi Sakurazaki tentang kejadian kemarin, tetapi aku tidak dapat menemukan Sakurazaki.
Aku lupa bahwa Sakurazaki tidak datang ke sekolah setiap hari.
Sakurazaki sering tidak masuk sekolah sekitar satu atau dua kali seminggu karena kesibukannya di dunia hiburan.
Dia mungkin juga memiliki kegiatan hari ini karena guru memberi tahu ku saat wali kelas pagi ini bahwa Sakurazaki tidak masuk hari ini.
Dan akhirnya, aku mulai memahami arti dari apa yang dia katakan kemarin tentang “mengorbankan kehidupan nyata”.
Setelah kelas pagi, aku mendengar beberapa siswi bergosip dan membuat komentar sinis tentang Sakurazaki.
Sebelumnya, aku tidak terlalu memperhatikannya, tetapi setelah menghabiskan waktu dengan Sakurazaki kemarin, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak khawatir.
Aku menyadari bahwa ketika seseorang tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya, mereka akan diejek seperti ini.
Sampai sekarang, aku hanya melihatnya dari sisi “terang” sebagai idola yang sukses, yang bisa ku lihat di internet.
Tapi dia juga hanya seorang gadis SMA biasa yang belum dewasa secara emosional dan fisik.
Mungkin, dengan menceritakan semuanya kepada ku dalam perjalanan pulang, dia sebenarnya meminta bantuan ku.
… Tidak, tidak, itu hanya imajinasiku.
Aku mengeluarkan ponsel ku dan membuka email ku , lalu mengirim satu email ke Sakurazaki.
+×+×+×+
“Sakurazaki-san, setelah istirahat, kita akan melanjutkan pemotretan berikutnya.”
“O-Oke.”
Aku sudah bosan menggunakan senyum palsu.
Hari ini, seperti biasa, ada pekerjaan yang harus ku lakukan.
Dan besok, akan ada pekerjaan juga, bahkan lebih sibuk lagi di akhir pekan… aku merasa lelah secara fisik dan emosional.
Kemarin sangat menyenangkan…
Tapi Himahara-kun sepertinya marah dengan postinganku di Twitter kemarin… Apa dia tidak ingin bermain denganku lagi?
Hatiku semakin terpuruk.
Aku mencoba mencari informasi tentang Himahara Kou, tapi hasil pencarian di internet hanya menampilkan hasil lomba kaligrafi tingkat SD (omong-omong, dia mendapat penghargaan sebagai penyemangat).
Bagi ku , Himahara-kun sangat menarik.
Dia biasanya memiliki kepribadian yang cuek, tidak memiliki banyak teman di kelas, dan hanya berbicara dengan Nanamizawa-san.
Dia cukup pandai dalam pelajaran, tapi dia tidak pernah menyombongkan diri.
Himahara-kun…
Tiba-tiba, ponselku berkedip.
Aku menyadari itu adalah notifikasi email, dan aku segera membuka email tersebut.
Dan di dalamnya, tertulis,
“Baiklah, selanjutnya, ayo kita pergi makan di suatu tempat.”
Himahara-kun…
Senyum tulus muncul di wajahku.
Itu bukan senyum palsu.
Terima kasih, Himahara-kun. Dengan ini, aku merasa bisa melewati akhir pekan.
“Sakurazaki-san, kita lanjutkan syutingnya sekarang.”
“Oke.”
aku membalas dengan ucapan “terima kasih” dan kembali ke lokasi pemotretan.
Lanjut ngab