Hmm? Tipe perempuan yang aku suka? Bagaimana bisa itu jadi sebuah hadiah?
Mungkin Saki-chan… Tidak, itu tidak mungkin. Bukan ide yang bagus untuk terbawa suasana hanya karena aku mendapatkan lebih banyak pengakuan akhir-akhir ini.
Aku yakin dia cuma penasaran perempuan seperti apa yang disukai laki-laki SMA.
“U~n, aku baru menyadarinya. Aku tidak pernah memikirkan tentang tipe favoritku, jadi aku tidak bisa membayangkannya…”
“Apapun! Seperti rambut panjang, atau lebih tua atau lebih muda, atau semacam itu!”
Oke, disitulah aku mulai memikirkannya.
Aku bingung dan memikirkan dua hal yang Saki chan suruh aku lakukan.
“Panjang rambutnya sebahu…? Aku tidak begitu peduli dengan umur, asalkan jaraknya tidak terlalu jauh.
“Rambut agak panjang atau bob… Umur tidak ada masalah, lalu.. A-apakah ada yang lain? Tidak harus tentang penampilan atau apapun, bisa tentang bagian dalam…”
“Yang lain…”
Aku belum pernah benar-benar melihat perempuan sebelumnya.
Yeah, tapi jika kau tidak seperti dia, itu tidak apa-apa.
“Aku akan senang dengan itu selama dirimu menerimaku apa adanya.”
“Apa adanya?”
“Iya. Aku ingin orang-orang melihat diriku yang sebenarnya. Aku pikir ada beberapa alasan kenapa kau menyukai seseorang. Seperti penampilan mereka, atau karena mereka baik, atau karena mereka berbicara dengan baik bersama. Yah, itu kan yang biasanya terjadi?”
“Yah, aku pikir begitu. Aku sering mendengar orang-orang bilang mereka ingin berkencan denganmu karena dirimu keren atau mereka menyukaimu karena mereka mulai mengenalmu dan berbicara denganmu.”
Saki-chan mencoba untuk memahami apa yang aku katakan, menambahkan bahwa dia mendengarnya dari seorang teman.
“Aku tidak bilang kalau itu salah memulai dengan penampilan. Bahkan aku pikir dia imut atau sesuatu pada awalnya. Tapi aku yakin sebuah hubungan tidak akan pernah berhasil kecuali kau tau sifat asli orang itu, bukan hanya penampilannya saja. Aku pikir itu memalukan mengecewakan orang dan membuat mereka melakukan apa yang kau pikir mereka harus lakukan berdasarkan citra awalmu atau ideal-ideal dalam pikiranmu, dengan mengatakan, “Inilah yang menurutku seharusnya. Apakah itu benar-benar berarti aku menyukainya?”
“Aaa… Sepertinya aku paham. Semua pria yang datang kepadaku juga berpikiran begitu karena aku seperti ini, aku bisa dengan mudah melakukan hal-hal H… Aku hanya berpakaian dengan caraku sendiri yang kupikir lucu.”
Seperti yang Saki-chan sudah bilang, mereka pikir dia adalah wanita yang mudah karena penampilannya mencolok, dan aku orang yang kalem karena aku tidak bicara banyak dan hanya membaca buku-buku di pojok kelas seperti dulu. Ada beberapa orang yang seperti itu. Bahkan aku menilai banyak orang dari penampilannya, dan aku tidak menyalahkan mereka untuk itu.
Tapi sesuatu seperti cinta tidak segampang itu.
“Aku paling benci dinilai seperti itu, dan aku suka seseorang yang tau dan menerima diriku yang sebenarnya. Aku memikirkannya lagi sekarang.”
Ketika aku mengatakan itu, aku ingat Koharu melihatku, melambaikan tangannya dan tersenyum, dan aku secara alami merilekskan ekspresiku.
“Jadi begitu… Yah, Aku juga berpikir seperti itu! Terima kasih banyak sudah berbagi semua ini denganku!”
“Aku tidak berpikir hadiah seperti ini yang aku harapkan, tapi aku senang. Aku malu membicarakannya.. Apakah Ayaka dan yang lain masih berjuang dengan penangkap UFO?”
“Ah-… Mungkin itu Micchan.”
Khawatir ketiganya belum kembali, Aku diberi tahu kalau Kirishima-san mungkin masih berusaha keras dengan mereka, jadi kami berdua pergi ke dalam untuk mencari mereka… Kami melangkah lebih jauh dan menemukan Hiyori dengan sekantong penuh gummy bears dan Ayaka dengan boneka binatang yang terlihat seperti kapak di kepalanya dan darah merah menetes dari sana.
“Hmm? Onii-chan, kau sudah selesai istirahatnya?”
“Aaa sudah tidak apa-apa. Bagaimana dengan Kirishima-san? Boneka binatang itu punya dia, kan?”
Aku pikir mereka bertiga bekerja bersama, tapi kemana mereka pergi? Mereka sepertinya tidak ada di sekitar sini, tapi aku penasaran apakah mereka mengambil sesuatu di tempat lain.
“Ryouman oniichan, lewat sini, lewat sini~.”
Hiyori-chan menarik lenganku, dan ketika kami sampai di pojok permainan, aku menemukan Kirishima-san menggerakkan tangannya dengan hebat.
“Itu adalah dewa iblis.”
Tepat setelah tulisan SSS muncul di layar, Kirishima yang tampak puas kembali dan menerima boneka binatang tadi dari Ayaka.
Yah… Bagaimanapun dia adalah Kirishima.
Aku memutuskan bahwa aku tidak salah memanggilnya “san” lagi, supaya aku tidak terlalu mengenalnya.
Saki Viewpoint
“Sampai ketemu di sekolah!”
“Kalian bertiga hati-hati ya.”
Kami mengantar Ayaka-chan dan Ryouma-san sampai station dan kami melambaikan tangan sampai tidak bisa melihat mereka lagi.
[Aku berpikir untuk bertanya padanya hari ini…]
Sejak hari itu, entah bagaimana aku berhasil mengumpulkan informasi tentang Ryouma-san, tapi aku tidak dapat mendengar hal semacam itu dari guru atau teman-temanku yang lain.
Aku ingin tahu apakah Ryouma-san punya pacar…
“Sa – ki – chan~. Hey, hey. Gimana hari ini~?”
“Eh? Apa maksudmu?”
“Sudah jelas aku tidak bicara tentang orang lain selain Ryouma Oniichan~. kau tadi punya waktu untuk berbicara dengannya hanya kalian berdua~ tidakkah kau menunjukkan padanya daya tarikmu dalam banyak hal~?”
“Ahaha, mengenai itu…”
Aku tidak berpikir ini tempat yang tepat untuk mengobrol soal hal-hal seperti itu, jadi aku pergi ke kafe yang sama seperti sebelumnya dan melaporkan pada mereka tentang percakapanku dengan Ryouma-san.
“Jadi begitu.. Pada akhirnya, aku tidak bisa melakukan apa-apa!!!”
Mengingat apa yang terjadi sebelumnya, aku jatuh ke belakang dari kursiku.
Karena kau tau… Jika aku diberitahu hal seperti itu, mustahil. Dengan kata lain, Ryouma-san akan semakin dekat dan akhirnya menyukaimu setelah mengenalmu lebih jauh, daripada seseorang yang menilaimu dari penampilan saja, kan…?
Meskipun aku adalah anak SMP yang setahun lebih muda, aku tidak tahu berharap apa dalam situasi seperti ini…
Saat aku menghela nafas, Hiyori-chan yang sedang menenggak jus jeruknya mengatakan ini.
“Hm~ tidak ada harapan?”
“Ugh…”
“Hey, Hiyori, jangan diperjelas dong.”
“Guhaa…”
Aku tertusuk oleh kata-kata Micchan dan aku merebahkan kepalaku di atas meja.
“Itu karena aku mendengarnya dari Aya-chan, kan~? Aku dengar setelah sesi belajar kita terakhir kali, Ryouma Onii chan juga memilikinya sendiri, dan dia bilang kalau wanita cantik datang ke sesi balajarnya, kau tau~?
“Eh?! Apa itu, aku belum pernah dengar!!!”
Itulah pertama kalinya aku mendengarnya. Tidak, tapi Ryouma-san bukan tipe orang yang menilai dari penampilan. Tapi apakah itu tipe wanita yang cukup dekat denganmu bahkan datang ke rumahmu?
“Karena aku baru saja mendengarnya~. Aku tidak bisa tanya apakah dia pacarnya atau bukan karena dia datang~, tapi, tidak mungkin tidak terjadi sesuatu di antara mereka~. Mufufu~.”
“K-kuuuuhh.”
Aku tadinya berpikir kalau aku akan pelan-pelan saling mengetahui satu sama lain dan membuatnya menyukaiku…
“Hey, Hiyori, kau terlalu banyak menggoda. Dan Saki-chan, belum tentu dia adalah pacarnya, jadi jangan terlalu sedih. Ayo tanya Aya-chan lagi. Kita juga akan berkerja sama.”
“Micchan..! I lub you..”
Aku memeluk Micchan dengan erat.
Aku tidak bisa kalah dengan wanita cantik misterius yang berhubungan dengan Ryouma-san itu.
“Kalau sudah diputuskan, hanya ada satu hal yang bisa dilakukan. kau dan Ryouma-san harus bermain bersama. Aku yakin Ryouma-san akan datang kalau kita bilang begitu, jadi ayo lakukan yang terbaik. Keluarkan ponselmu.”
“E, e,eee???”
Aku mengeluarkan ponselku seperti yang diminta Micchan dan aku memutuskan untuk mengetik apa yang akan aku kirim pada Ryouma-san.
“Zuzuzu–. Semoga berhasil~ gadis yang sedang jatuh cinta~.”