Kemarin adalah hari yang mengubah segalanya bagi ku.
Bagaimana orang melihat ku dan kehidupan sekolah ku mulai sekarang. Kemudian, aku mengakhiri hubunganku dengan Yuina dan aku mulai berkencan dengan Igarashi san (sementara).
Saat aku melihat ke cermin, aku memutuskan mulai sekarang aku akan menjalani hidupku sebagai Saeki Ryouma yang sebenarnya tanpa menahan diri.
Seperti kemarin ketika aku memasuki ruang tamu, ibuku memanggilku.
“Selamat pagi Ryouma, fufu, sepertinya kamu terlihat lebih tampan dari kemarin.”
“Pagi Bu. Ah~, mungkin karena aku harus berurusan dengan banyak hal kemarin, jadi aku harus menenangkan diri.”
“Hmm mungkin begitu, maka lakukan yang terbaik lagi hari ini. Oke, ini makan siangmu.”
“Terima kasih.”
Setelah menerima makan siangku dari Ibu, aku menepuk kepala Ayaka karena dia masih setengah terjaga sambil makan roti bakarnya. Aku memutuskan untuk meninggalkan rumah dan menuju ke sekolah.
Hari ini juga, aku tiba di sekolah dengan tatapan yang sama tertuju padaku, terutama ketika aku membuka rak sepatuku tanpa memperhatikan. Kemudian, sekumpulan surat-surat jatuh.
“Hah? Sebuah pembulyan…? Tidak mungkin, kan…?”
Untuk sesaat aku tidak tahu apa yang terjadi. Ada banyak surat dengan stiker hati di atasnya, dan di sana aku menyadari, surat-surat itu adalah surat cinta.
“Oh~baru satu hari saja sudah seperti ini, seperti yang diharapkan dari Ryouma San, benar〜.”
Asahi yang baru saja tiba di sekolah, dengan wajah menyeringai menghampiri ku. Di sampingnya berdiri Akari yang memiliki wajah senyum yang sama dan menggodaku.
“Seperti yang diharapkan dari Saeki kun~, berubah menjadi orang yang tampan ya~”
“Jangan menggodaku, kalian berdua. Haaaaa…seperti yang dikatakan ayahku ya.”
Aku bergumam pada diriku sendiri, bertanya-tanya apa yang harus kulakukan dengan sekumpulan surat cinta. Tiba-tiba, Akari chan mengambil surat-surat cinta itu dan menyekopnya ke dalam tasku.
“Tunggu, Akari chan?”
Aku terkejut dengan perilaku misterius Akari chan yang tiba-tiba. Untuk beberapa alasan, dia menatapku dengan wajah puas.
“Yosh! Kau tahu apa, Saeki kun? Pastikan untuk membaca semua surat cinta ini dengan benar ya~? Ini berarti ada begitu banyak gadis di luar sana yang berpikir kamu terlihat baik karena kamu telah berubah! fufufu~ itu benar! Aku harus memberitahu Koharu chan tentang semua ini ~!”
Aku menatap Akari chan, yang telah melarikan diri dengan cemberut. Asahi memberiku tatapan kasihan dan menyuruhku untuk menyerah saja.
“Akari terlibat ya? Nah, lakukan saja semua yang Akari katakan oke. Aku juga melakukan hal yang sama setelah diberitahu hal itu.”
“Baiklah kalau begitu, karena mereka mengumpulkan keberanian mereka untuk menulisnya. Aku akan membacanya nanti.”
Aku mengatakan itu sambil mengetuk-ngetuk tasku. Kemudian, aku pergi ke kelas dengan Asahi.
“Selamat pagi.”
Mengikuti Asahi, yang memasuki kelas dengan salam seperti biasa, aku juga memasuki kelas dan melakukan salam.
“Pagi.”
“Ah, selamat pagi Kikuchi kun dan Saeki kun~!”
“S-selamat pagi~. Seperti yang diduga, aku masih belum bisa terbiasa dengan Saeki kun ini~”
“Selamat pagi Saeki kun!!! hei hei, bisakah aku bicara denganmu seperti biasa mulai sekarang???? Ah, Kikuchi kun juga, selamat pagi~”
Kemudian teman-teman sekelas yang dekat dengan Asahi menyapaku, jadi aku membalas sapaan mereka satu per satu.
“Selamat pagi Kijima san.”
“Noda san juga, selamat pagi. Oioi, kau punya waktu seharian kemarin, biasakanlah.”
“Ah, Hiiragi san. Jangan ragu untuk berbicara seperti biasa denganku. Mari kita menjadi teman baik mulai sekarang.”
Setelah aku menyapa mereka bertiga, dia menatapku dengan wajah terkejut.
“Ryouma. Kamu tahu nama mereka bertiga?”
“Hm? Ya, aku ingat mereka saat itu dari perkenalan diriku.
Aku mengatakan itu dengan wajah yang wajar kepada Asahi.
“Hei hei, apakah kamu tahu! ?”
“Aku, bagaimana denganku~?”
Kemudian, teman sekelas lainnya berkumpul ketika mereka mendengar percakapan kami, dan begitu saja, itu menjadi kontes tebak-tebakan nama di antara teman sekelas.
Mereka adalah teman sekelas, tetapi di sisi lain, ada Yuina. Aku tidak tahu apa yang dikatakan Yuina pada saat aku datang, tapi kupikir dia melakukan sesuatu ketika aku melihat Yuina dengan mata sedikit bengkak.
Namun, aku tidak terlalu peduli tentang itu dan terus berbicara dengan teman sekelasku.
♦♢♦
“Ryouma ~ mari kita makan siang bersama Akari dan yang lainnya hari ini ~.”
“Baiklah.”
Aku diundang oleh Asahi, jadi hari ini kami pindah lagi ke halaman.
Kami bertemu dengan Shuri dan teman-temannya pada saat yang sama. Kemudian, kami mulai makan siang.
Kemudian setelah makan sampai batas tertentu, aku memutuskan untuk memberitahu mereka bertiga tentang apa yang terjadi kemarin sepulang sekolah.
“Kemarin, aku berbicara dengan Yuina sepulang sekolah. Dia tidak berbicara denganku hari ini, jadi tampaknya dia menanggungnya sedikit lebih baik. Namun, karena aku mengatakan padanya bahwa aku punya pacar, aku mungkin harus mengganggu Igarashi San untuk sementara waktu. aku benar-benar minta maaf tentang itu.”
Aku mengatakan kepada mereka bahwa aku telah mengakhiri hubunganku dengan Yuina kemarin, dan pada saat yang sama aku mengatakan kepada mereka dengan kepala menunduk bahwa masalah pacar (sementara) masih akan berlangsung untuk sementara waktu.
Setelah itu, Igarashi San melambaikan tangannya dan menyuruhku untuk mengangkat kepalaku.
“Tidak mungkin, aku tidak berpikir itu merepotkan! Akulah yang memutuskan untuk berpartisipasi sejak awal, dan aku akan bekerja sama sampai situasimu tenang, Saeki San!”
“Ah oke, terima kasih. Itu sangat membantu.”
Saat aku merasa lega dan tenang, pasangan idiot itu mendatangi kami sambil menyeringai.
Mereka benar-benar mirip, orang-orang ini.
Beberapa waktu telah berlalu. Saat aku berdiri untuk kembali ke ruang kelas, tangan ku tiba-tiba meraih dan hampir membuat ku terjatuh.
“Wew, hati-hati. Hmm? Igarashi San???
Aku bingung karena dia tiba-tiba meraih tangan ku. Igarashi San menatapku dan bertanya tentang pagi ini.
“Aku mendengar tentang pagi ini dari Akari Chan, apa benar kamu telah menerima surat cinta….?”
“Ah~, ya. Aku membacanya di waktu senggang, apakah ada masalah?”
“Jika, hanya jika oke! Jika orang yang menulis surat untukmu mengaku padamu, apa yang akan kamu lakukan…”
“Tidak? Aku punya Igarashi San, jadi aku akan mengatakan tidak. Setelah apa yang terjadi dengan Yuina, aku tidak ingin pergi keluar dengan siapa pun untuk sementara waktu.”
Aku benar-benar tidak punya niat untuk pergi keluar dengan siapa pun jadi aku akan mengatakan tidak.
“Jadi, apakah aku baik….?”
“Ahh, jadi seperti itu. Tapi lihat, Igarashi San adalah pacarku (sementara), jadi hal semacam itu tidak seperti itu denganmu. Yah, tapi-”
“T-itu benar…uh…a-aku-maaf aku menanyakan sesuatu yang aneh! Kalau begitu, ayo kembali ke kelas, Akari Chan!”
“Eee!? Koharu Chan~! Tunggu~!”
“Ah, Tunggu…”
Tepat saat aku akan menyelesaikan pembicaraanku, mereka berlari pergi.
“Ryou sayangku, kamu benar-benar pria yang berdosa.”
(TL/N: dia pada dasarnya mengatakan [Ryou yo. Onushi mo tshumi na otoko ja na.])
Aku kesal dengan Asahi yang tiba-tiba menggoda dengan cara seperti pertapa. aku memutuskan untuk menendang pantat Asahi dan kembali ke kelas terlebih dahulu.
“Aaaaaaaaaa!!! Pantatku!!!!”
[Astaga. Aku sudah sering diejek sejak aku berpakaian seperti ini. Meskipun begitu, cara dia menatapku sangat menakjubkan, seperti yang aku harapkan dari si cantik nomor satu di sekolah].