Ketika aku menyusul mereka berdua, mereka sedang berjalan bersama sambil berpegangan tangan di tempat yang tidak begitu jauh dari sekolah.
Mengapa mereka berdua berpegangan tangan?
Apakah ini situasi di mana orang bisa melihat? Aku bertanya-tanya.
Bahkan Yuina dan aku belum pernah berpegangan tangan sejak kami masuk SMA. Alasannya adalah dia khawatir tentang cara orang melihat kami ketika kami bersama. Tapi Yuina yang membuatnya terlihat seperti itu. Lalu aku berpikir bahwa kami tidak boleh pergi ke sekolah bersama, tapi ternyata bukan itu masalahnya.
Tidak, sekarang bukan waktunya untuk memikirkan hal itu, cepatlah dan lepaskan genggaman tangan itu, karena aku sedikit frustasi.
Kemudian, mereka berhenti tiba-tiba, dan anak laki-laki mulai mengaku pada Yuina
“Hei Yuina, aku menyukaimu, bukannya pria yang menyeramkan dan kutu buku itu, tolong pergi bersamaku.”
“hmmm。 tapi aku masih bersama denganmu …”
“Tidak, tidak, menjadi teman masa kecil bukan berarti kamu harus tinggal bersamanya selamanya kan？dan, menurutku aku lebih keren darinya?”
Aku sudah sering melihat situasi seperti ini. Jadi tentu saja dia akan menolaknya.
“Ah, aku mengerti. Ya! Kalau begitu aku akan putus dengan Ryou! jika aku memikirkannya, Kenji kun itu keren, dan ketika aku berpegangan tangan denganmu, aku sangat senang!”
Ha?
Apa-apaan sih, itu bohong, kan Yuina. Lalu apa yang aku lakukan selama ini, mencoba untuk mempertahankan kehidupan low profile
“Kalau begitu Yuina adalah pacarku sekarang! cepatlah putus dengannya!”
“Mengerti! Aku mencampakkannya di telepon ketika aku sampai di rumah!
“Aku mengandalkanmu! hei Yuina, tutup matamu”
Sama seperti apa yang dikatakan anak laki-laki itu, Yuina menutup matanya. Seperti itu, mereka berciuman.
Melihat itu, aku merasa ingin melompat dan memberikan pukulan. Tapi kakiku tidak mau bergerak.
Aku tidak ingin melihatnya, aku tidak bisa mengalihkan pandanganku dari pemandangan itu.
Pada saat dicium, Yuina tampak terkejut pada awalnya, tapi dia dengan cepat menerimanya, setelah banyak ciuman, mereka mulai berjalan dan pulang.
Aku berdiri di sana, merasa ada sesuatu di dalam diriku yang rusak
Oh aku mengerti, aku dikhianati oleh Yuina.
Selama ini, aku melakukan apa saja demi Yuina
Untuk mempertahankan low profile-ku, aku selalu mengambil jalan pintas, dan aku bahkan membuat penampilanku terlihat kutu buku dan lemah seperti apa yang Yuina perintahkan padaku untuk dilakukan
Meskipun kami tidak bisa berpegangan tangan lagi, aku mempercayainya ketika dia mengatakan bahwa itu untuk melindungiku dari intimidasi orang lain.
Itulah mengapa aku berpikir bahwa aku baik-baik saja dengan itu.
aku berdiri di sana untuk sementara waktu, setelah itu aku pulang ke rumah dengan pusing.
♦♢♦
“Oh, selamat datang kembali Onii chan. Apakah kamu memakai jenggot itu lagi? Cepat lepaskan ya〜
. ….hey Onii chan apa kamu mendengarkan?”
Ketika aku pulang, adik ku Ayaka menyapa ku.
“Hmm? Aah. Aku sudah kembali, Ayaka. Ya, kau ada benarnya”
prrrrrrrr…
Haa. Kau menelepon ya?
“onii chan. Kamu dapat telepon. Mungkin dari Yuina san kan? aku pikir yang terbaik adalah menjawabnya dengan cepat ~ ”
Setelah mengatakan itu, Ayaka kemudian kembali ke ruang tamu.
“Ahh, akan dilakukan”
Lalu aku sengaja menjawab telepon dan meletakkannya di speaker.
“Halo, Ryou? Kenapa kau tidak segera menjawab?”
“maaf, aku baru saja kembali dan sedang berbicara dengan Ayaka.”
“Fu～n, baiklah, aku harus memberitahumu sesuatu. Mulai hari Senin aku tidak akan pergi dengan Ryou.”
Seperti yang aku pikirkan, kau sedang membicarakan hal itu. Aku akan berpura-pura tidak sabar.
“Eh…kenapa begitu? Apakah kamu memiliki sesuatu untuk dilakukan?
“Tidak ada, mulai hari ini aku memutuskan untuk pergi keluar dengan orang lain. Jadi, aku akan pergi bersamanya mulai sekarang. Dengan kata lain, aku putus denganmu.”
“Ap- apa sih! apa maksudmu, putus tiba-tiba!”
Setelah diberitahu hal seperti itu, aku bertingkah seperti panik dan akan segera membentak.
“Aa～mou, jangan meninggikan suaramu secara tiba-tiba. Itu berisik.”
“maaf…”
“Dengar, jangan mengatakan hal-hal yang jelas seperti itu. Ryou tidak keren lagi dan aku tidak senang saat bersamanya. Itulah mengapa aku memutuskan untuk pergi dengan Kenji kun. Ha… kenapa aku pergi denganmu? Kalau begitu, aku tutup teleponnya sekarang.”
“T-tunggu…”
Tsuー-tsuーーーー (TL/N : Suara dari telepon yang digantung)
Aku digantung (TL / N: dari telepon) dan aku berdiri di sana, tertegun.
Kemudian, Ayaka menunjukkan wajahnya dan datang kepadaku dari ruang tamu.
“Onii chan, maafkan aku, aku mendengar teleponmu … kamu putus dengan Yuina san … itu mengerikan! ! ! Onii chan mengenakan pakaian yang payah itu demi Yuina san…tapi kemudian ! ! !”
“AHAHAHAHAHAHA! ! !”
Aku tidak bisa menahan tawa ku jadi aku tertawa sangat keras.
Ayaka menatapku dengan ekspresi terkejut。 Aku mungkin terlihat gila setelah dicampakkan, tapi aku sangat normal
“Aa～ menarik.”
“Oo-onii chan??”
“Aa、Aku minta maaf Ayaka. Seperti yang kamu dengar, sepertinya aku dicampakkan”
Sambil masih tertawa, aku melepas stiker jenggot, melepas kacamataku, dan menyisir rambutku.
“Tentu saja aku tahu, aku juga mendengarnya, tapi kenapa kau terlihat baik-baik saja? Tiba-tiba tertawa seperti itu. Bukankah mengejutkan bahwa kau bahkan berpakaian seperti itu demi Yuina san?”
Ayaka bertanya dengan ekspresi khawatir di wajahnya.
Dia pasti khawatir karena kakaknya, yang telah berusaha keras untuk teman masa kecilnya, sekarang bertingkah aneh.
“Aa. Tentang itu, aku juga sudah menerima guncangannya, kamu tahu. Itulah mengapa aku baik-baik saja sekarang
“Apa maksudmu kamu tidak terkejut?”
Ayaka tampaknya tidak mengerti apa artinya. Itu sebabnya aku memutuskan untuk menceritakan apa yang terjadi.
“Dia tidak pulang bersamaku hari ini, dia bertemu dengan anak laki-laki dari kelas lain dan pulang ke rumah. aku pikir itu mencurigakan jadi aku mengikutinya…menurutmu apa yang dia lakukan?”
“Dia mencium anak laki-laki yang bukan aku”
Ayaka terdiam, mengapa kakaknya berbicara tentang peristiwa itu dengan begitu bahagia, dia memiliki ekspresi bermasalah seolah-olah dia tidak bisa memahaminya.
“Ayolah, jangan tunjukkan padaku bahwa terlihat oke? Aku terkejut, tapi ketika aku memikirkannya, aku benar-benar baik-baik saja. Masalahnya, aku berpikir mengapa aku menerima semua tuntutan itu selama ini. Akhirnya aku membuka mata ku. Ini menyedihkan.”
Ngomong-ngomong, aku kesal pada rambutku yang sudah tumbuh sepenuhnya.
Setelah melihat ciuman tadi, semua perasaan senang yang aku miliki untuk Yuina hilang.
Yang harus kulakukan sekarang adalah memikirkan bagaimana membuatnya menyesal meninggalkanku.
Ini tidak seperti aku mencoba untuk membuatnya tidak bahagia atau sesuatu seperti itu. Tidak apa-apa jika dia bahagia dengan orang lain, itulah yang ku pikirkan. Sebaliknya, rasanya seperti aku bisa melakukan apa saja yang ku inginkan.
Namun, aku marah karena dia membuat situasi ini tetapi masih dengan anak laki-laki lain.
Aku terkejut dengan ide yang sepenuhnya kontradiktif, ha～a. Saat aku menghela nafas, Ayaka menepuk kepala ku dengan lembut.
“Terima kasih, Ayaka. Karena tidak meninggalkan saudara yang buruk.”
“Tidak apa-apa. Onii chan seperti ini adalah kesalahan orang itu juga. Itu karena kamu terlalu banyak memikirkannya. ……unfair.”
Bukannya aku mengatakan itu masalahnya, tapi bahkan ayaka tidak lagi memanggilnya dengan nama. Aku tidak bisa mendengar bagian terakhir, tapi apa yang dia katakan?
“Hei, aku tidak bisa mendengar yang terakhir, apa itu?”
“Hmmph! tidak ada!”
Dia melemparkan wajah puii dan kembali ke ruang tamu.
Apa itu?
Tapi yah, untuk selalu menerima kakak yang buruk ini, sungguh adik perempuan yang baik.
Aku akan membelikanmu sesuatu yang kamu sukai lagi.
