[Haaa…, Aku tinggal sendirian mulai sekarang. Meski begitu, itu sangat tiba-tiba, benar kan?]
Aku bergumam tidak pada siapa pun secara khusus, saat aku berjemur di bawah sinar matahari pagi.
Alasan mengapa aku mulai tinggal sendirian, dimulai sepekan yang lalu.
Ayahku ke luar negeri karena pekerjaan, dan ibuku memutuskan untuk pergi bersamanya. Akhirnya, orang tuaku meninggalkanku dan pergi ke luar negeri.
Sebagai akibatnya, aku mulai tinggal sendirian pada masa pertengahan kelas 11 SMA-ku.
Hanya karena kamu tinggal sendirian, bukan berarti kamu bisa hidup secara bebas.
Karena keluargaku tidak begitu kaya, aku harus mencari nafkah sendiri untuk kebutuhan makan serta kebutuhan lainnya.
Sekolahku melarang pekerjaan paruh waktu. Tetapi itu tidak berarti aku tidak bisa mencari uang.
Solusi yang aku ambil adalah dengan menyamar dan mulai bekerja paruh waktu.
Beruntungnya… atau mungkin tidak, aku tidak kurang dari karakter latar belakang*, jadi tidak perlu waktu lama untuk berdandan.
(TL Note: Karakter latar belakang di sini mungkin maksudnya dia tidak aktif banget di sekolah, tidak terlalu menonjol, atau tidak aktif di ekskul dan organisasi apapun di sekolahnya.)
Jadi, jika aku pergi bekerja paruh waktu dengan rambut yang sudah ditata dan berdandan dengan rapi, aku bisa bekerja tanpa ketahuan.
Berdandan berubah menjadi hal yang sangat menyenangkan, akhirnya aku menghabiskan lebih banyak waktu dari yang semestinya.
Berkat itu, tidak ada orang pun yang akan menyadari bahwa itu aku berdandan dengan tepat.
Hari ini, aku bekerja di pekerjaan paruh waktu yang telah ambil sebelumnya.
Walaupun aku sedikit gugup, tetapi aku menuju ke tempat bekerja paruh waktuku.
×××
[Ini Tanaka Minato, dia akan ikut kita mulai hari ini. Mulai dari sekarang, mari kita tekun bekerja bersama.]
[Etto, aku dalam pantauan kalian*.] (TL English Note: Ini adalah Yoroshiku Onegaishimasu, tetapi saya tidak tahu yang mana penggunaan yang cocok, jadi kita gunakan yang formal saja.)
Setelah diperkenalkan oleh manager toko, aku menundukkan kepalaku kepada para anggota staf lainnya.
[Sekarang, siapa yang harus aku percayakan untuk membimbing Tanaka-kun, ya..? Bisakah kamu melakukannya, Hiiragi-san? Usia kalian sangat dekat, jadi berbicara dengannya mungkin akan lebih mudah.]
[…Aku mengerti.]
Orang yang berdiri di depanku sepertinya adalah Hiiragi-san. Poninya cukup panjang untuk menutupi matanya, dan dia memiliki ekspresi yang polos. Memakai kacamata berbingkai hitam, pada pandangan pertama, dia akan terlihat seperti seorang gadis yang polos.
[Senang bertemu denganmu, aku Reina Hiiragi. Aku akan berada dalam pantauanmu.]
Aku bisa bilang kalau dia sedikit waspada padaku dari nadanya yang sedikit dingin dan bergelimang. Itu membuatku sedikit tidak nyaman, tetapi dia belum pernah bertemu denganku sebelumnya dan dia juga lawan jenis dariku, tidak heran jika dia waspada terhadapku.
Lebih penting lagi, aku sedikit bingung dengan namanya. Nama Reina terdengar familiar di telingaku. Ada seorang gadis di sekolahku yang bernama Reina Saito. Dia adalah gadis tercantik di sekolahku dan sangat terkenal sehingga semua orang kenal dengannya.
Aku tidak tahu banyak tentang dirinya, tetapi dia menonjol di antara kerumunan dan memiliki sosok yang terlihat hebat hanya dengan berjalan kaki.
Dia memiliki rambut hitam yang memercikan dan bersinar setiap kali cahaya menyengat. Kedua matanya berkilau, dengan hidung yang seperti dipahat, dan bibir berwarna merah matang seperti buah-buahan, serta kulitnya mulus dan putih. Sederhananya, dia adalah seorang gadis cantik jelita yang indah untuk dilihat mata.
Aku sedikit terkejut dia memiliki nama yang sama dengan orang seperti itu, tetapi karena Reina adalah nama yang umum, tidak akan mengejutkan jika ada seseorang yang lain dengan nama yang sama. Karena itulah, perasaan yang tadinya tidak nyaman menjadi menghilang.
[Aku juga akan berada dalam pantauanmu.]
Ketika aku melakukan kontak mata dengannya dan menundukkan kepalaku, dia tiba-tiba berpaling dariku. Aku tidak berpikir itu buruk untuk bersikap waspada, tetapi aku mengkhawatirkan masa depanku, tentu akan lebih sulit jika dia terus-menerus menjaga jaraknya denganku.
[Kalau begitu… pertama-tama, mari kita mulai dengan cara untuk melayani para pelanggan…]
Hiiragi-san membimbingku dalam bekerja satu per satu. Mengejutkannya, penjelasannya itu sangat ringkas, walaupun ada beberapa bagian yang sulit untuk diingat, kapanpun aku punya pertanyaan dia akan selalu menjawabnya. Meskipun dia seperti agak antisosial, dia terlihat melaksanakan tugasnya dengan baik. Aku tenang karena aku bisa mempelajari tugasnya. Aku tidak berpikir aku dapat mengenalnya lebih secara pribadi, aku bisa rukun dengannya selama bekerja.
×××
Beginilah bagaimana kehidupanku sebagai seorang pekerja paruh waktu dalam penyamaran dimulai, ketika aku bertemu dengan seorang gadis berkacamata yang sedikit antisosial.
Hiiragi-san, yang aku kira hanya akan berperan sebagai rekan kerjaku, akhirnya menjadi penasihat terpercayaku.