“Sekali Serang…..? Dan itu cukup kuat untuk memusnahkan sebuah gunung…”
Stella bergumam dengan bodoh di sampingku. Untungnya, para iblis tampaknya tidak terluka.
Lantai, dinding, dan langit-langit area di mana para pahlawan berdiri semuanya tercungkil. Jika bidikanku melenceng, aku akan memusnahkan para iblis juga.
“Untuk menembakkan mantra api yang paling tinggi, ‘Mega Fire’, tanpa melafalkannya … itu bagus sekali, Demon Lord.”
“Eh, tidak juga.”
Aku menggaruk pipiku dan mengoreksi kata-kata Stella.
“Itu bukan ‘Mega Fire’. Itu hanya ‘Api’.
Mari kita lihat penjelasannya lagi.
Api: Tingkat terendah dari sihir api. Kurang kuat, tapi lebih cepat untuk diaktifkan.
…… Aku tahu itu mengatakan “kelas terendah”. Namun, kekuatan ini… level 4000+, yang jauh lebih tinggi daripada raja iblis lainnya dalam sejarah, bukanlah prestasi yang berarti.
“Apa? Itu adalah “Api” ……? Anda pasti bercanda, Raja Iblis……. ”
Stella tidak bisa menjaga ekspresi kecantikannya yang keren.
Aku tidak bermaksud membunuh para pahlawan. Aku hanya mencoba menyingkirkan mereka. Tapi… Aku merasa lega bisa melindungi iblis yang dibantai di depanku. Aku tidak merasakan simpati apa pun kepada para pahlawan. Mungkin karena ketidakpercayaan ku terhadap manusia setelah dikhianati oleh Lyle.
“Tuanku!”
“Anda menyelamatkan kami!” Para prajurit iblis bergegas ke sisiku. Manusia, binatang buas, burung, mayat hidup, naga….Mereka semua terlihat seperti monster tapi aku tidak berpikir itu menakutkan atau menyeramkan, karena wajah mereka begitu penuh rasa terima kasih untukku. Seolah-olah hatiku sedang disembuhkan.
Setelah dikhianati oleh Lyle dan melihat kebrutalan para pahlawan tadi, hatiku tercabik-cabik… Sekarang, anehnya hatiku terasa hangat. Senang rasanya berterima kasih saat kau menolong seseorang.
Ini membawa kembali perasaan yang ku miliki ketika aku menjadi pahlawan. diriku ingat dengan jelas perasaan yang hampir ku lupakan. Ironisnya, dengan menjadi Raja Iblis, aku pikir aku mungkin telah mendapatkan kembali perasaan ku sebagai pahlawan.
………
Setelah itu, tidak ada lagi serangan musuh dan aku pergi ke tempat pribadi ku untuk beristirahat. Saat diriku berbaring di tempat tidur besar, aku langsung merasa mengantuk.
“Banyak yang telah terjadi dalam satu hari…….”
Diriku bergumam dengan cemberut.
Pertempuran terakhir melawan raja iblis Yulisha, pengkhianatan Lyle, yang ku percayai, sekarat dan dibangkitkan sebagai Raja Iblis yang baru dan berjuang untuk melindungi suku iblis dari para pahlawan.
“Aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan sekarang……”
Hidup sebagai raja iblis berarti menjadi musuh manusia. Itu bukan jalan yang ingin ku pilih, meskipun aku adalah seorang pahlawan. Namun, aku tidak bisa begitu saja meninggalkan suku iblis seperti ini. Mungkin ada pahlawan lain yang datang untuk menyerang mereka dan pembantaian lain seperti yang sebelumnya mungkin terjadi.
“Aku tidak tahu bahwa kekejaman seperti itu sedang dilakukan.”
Aku tahu bahwa ada lebih dari beberapa pahlawan yang memiliki masalah kepribadian. Namun, tidak ada satupun pahlawan yang pernah bertarung denganku yang berperilaku seperti itu.
Meskipun aku mencari kehormatan dan kekuasaan, aku tahu etika militer minimum di medan perang. Mungkin karena aku tidak punya banyak kesempatan untuk bertarung dengan pahlawan lain selain Lyle.
Tetapi orang-orang itu berbeda. Mereka menyiksa musuh-musuh mereka, membuat mereka menderita, dan menikmatinya. Hanya dengan mengingatnya saja sudah membuatku sakit perut. aku bertanya-tanya apakah ada pahlawan lain di luar sana yang akan melakukan hal seperti itu.
Aku tertidur sebelum aku menyadarinya saat aku berpikir…….Ketika aku terbangun, hari sudah pagi.
“Mungkin.”
Ketika aku melihat ke luar jendela, itu gelap seperti malam, meskipun seharusnya pagi hari.
“Ini hampir sama di pagi hari dan di malam hari……”
Menurut legenda, tidak ada siang hari di dunia iblis. Dunia yang diselimuti kegelapan itulah dunia iblis.
Aku bertanya-tanya apakah kemampuan ku sebagai raja iblis yang memungkinkan ku untuk melihat pemandangan begitu jelas dalam kegelapan.
Aku turun dari tempat tidur dan meninggalkan ruangan. Untuk saat ini, aku akan menghirup udara segar, hanya untuk memahami situasi saat ini.
“Kau adalah seorang perusak…….”
Aku melihat ke arah kastil.
Kastil Demon Lord, berbentuk seperti menara besar, setengahnya runtuh. Lyle dan aku telah datang melalui terowongan bawah tanah, jadi mungkin para pahlawan kemarin yang telah menghancurkan kastil. Atau apakah itu kelompok pahlawan yang lain?
“Aku yakin beberapa iblis telah menjadi korban.”
……Aku terkejut pada diriku sendiri karena memikirkan hal seperti itu secara refleks. aku tidak yakin apa yang harus dilakukan.
“Aku akan pergi jalan-jalan.”
Pikiran ku bingung. aku ingin menghilangkannya, jadi aku berjalan-jalan di sekitar kastil…….Dan dua puluh menit kemudian.
“Aku benar-benar tersesat.”
Aku menggaruk kepalaku. Bagian luar Kastil Raja Iblis sangat besar. Saat aku berjalan, aku tidak dapat menemukan pintu masuk aslinya.
“Haruskah aku meminta Stella untuk menunjukkan jalannya?”
“Ah, Raja Iblis. Selamat pagi!”
Salah satu iblis berlari ke arahku, dengan suara yang agak ceria.
Dia memiliki rambut merah yang dikuncir kuda, dan terlihat sangat cantik. Dia memakai armor kulit sederhana dan lengan serta pahanya yang telanjang berwarna putih dan mempesona.
“Oh, kemarin…”
Dia adalah kapten tentara iblis yang bertempur melawan para pahlawan.
“Saya Lilim Bargamoug, kapten pasukan keamanan kastil.”
Lilim memberi hormat padaku dengan tegas.
“Oh, itu Raja Iblis!”
“Selamat pagi, Raja Iblis.”
Bahkan tentara lain datang.
“Apakah semuanya baik-baik saja? Sekarang kita telah menyingkirkan pasukan manusia, mengapa kalian tidak beristirahat?”
Faktanya, beberapa luka tentara jelas belum sepenuhnya sembuh. aku mulai khawatir.
“Raja Iblis, Anda bahkan berbelas kasihan kepada orang-orang seperti kami…….”
“Sungguh raja yang murah hati.”
“Raja Iblis!”
Tiba-tiba, semua orang mulai memujiku.
Tidak, tidak, tidak, tidak, tunggu sebentar. Aku hanya mengkhawatirkan kalian, itu saja. Bukankah reaksinya terlalu berlebihan……?
“Ugh, Raja Iblis yang baru adalah orang yang baik…….Tidak ada lagi yang diperlakukan sebagai Bidak…….”
Lilim menangis. Aku ingin tahu apakah raja iblis sebelumnya memperlakukan tentaranya dengan sangat buruk.
“Bidak.”
Aku bergumam sambil menghela nafas. aku mati dengan cara yang sangat buruk juga, bukan? Dikhianati dan dibunuh oleh pria yang merupakan murid kesayangan ku, pria yang ku anggap sebagai putra ku sendiri.
“……hmm?”
Pada saat itu, aku merasakan sensasi terbakar mengalir di tulang belakangku. Ada sesuatu… Rasanya seperti……Aku membuka daftar mantra yang tersedia.
Homing Ray: Peluru ajaib pelacak, secara otomatis mengikuti dan hanya menyerang mereka yang dikenali oleh pengguna sebagai musuh.
Aku menemukan mantra yang kubutuhkan.
“Homing Ray.”
Aku mengucapkan mantranya. Sebuah bola cahaya putih melesat keluar dari tanganku, terbang di belakangku, dan… itu menyebabkan ledakan besar. Ketika aku melihat ke belakang, aku melihat seekor binatang buas dengan panjang sekitar lima meter tergeletak di tanah. Tidak, itu bukan binatang buas jika aku melihat lebih dekat. Itu adalah hewan berkaki empat.
“Senjata Sihir Otonom.”
Ada beberapa jenis Senjata Sihir, “tipe armor” yang digunakan sebagai senjata, dan “tipe yang bisa dipakai” yang menyatu dengan pemiliknya untuk memberi mereka kekuatan.
“Tipe otonom” ini adalah tipe yang mengikuti perintah pemiliknya dan bekerja sendiri. Ia tidak bisa menangani perintah yang sangat rumit, jadi mungkin diperintahkan untuk membunuh iblis segera setelah menemukan mereka.
“Apakah itu senjata sihir yang dilepaskan pahlawan terakhir……? Atau ada orang lain?”
Apa pun itu, jika dibiarkan, itu mungkin akan beregenerasi. Aku melepaskan Api untuk berjaga-jaga, dan membuatnya menghilang sepenuhnya.
“Apakah ada yang terluka?”
Aku melihat sekeliling.
“Tidak masalah!”
“Raja Iblis melindungi kita!”
Para prajurit berteriak dengan riang. aku merasa lega.
“Respon cepat dan hati yang murah hati yang tidak pernah lupa untuk merawat kami…… memang Raja Iblis!”
“Raja Iblis! Raja Iblis!”
“Raja Iblis! Raja Iblis!”
Teriakan “Raja Iblis” segera meletus.
“Oh…….”
Bagaimanapun, setiap kali aku melakukan sesuatu, aku merasa seperti sedang dirayakan.
“Mungkin ada persenjataan ajaib otonom lainnya di luar sana, jadi mari kita sapu mereka…”
