Tapi tetap saja, Rinka sebelumnya sangat imut.
Kesampingkan penampilannya yang memakai baju maid dan Nekomii. Dia sangat menggemaskan ketika dimanjakan olehku.
Itu sedikit cara yang unik untuk bersenang-senang, tetapi sebagai seorang pria, itu mungkin situasi terbaik bagiku.
Tapi, apa yang akan terjadi di kamar mandi …
……….
Dugaanku adalah Rinka akan datang dengan beberapa teori misterius, “Kita ‘kan sudah menikah. Jadi, wajar saja kalau suami-istri mandi bersama”, atau semacamnya.
“Goshujin… itu, air hangatnya sudah siap.”
“Ah, ya. Terima kasih banyak.”
Untuk beberapa alasan, aku menjadi sedikit sopan.
Sedangkan Rinka, dia gelisah seolah ingin mengatakan sesuatu.
Hm, ada apa? Apakah terjadi sesuatu?
“Um.. itu, bolehkah aku ikut… mandi bersamamu?”
Seperti dugaanku. Tapi, dia lebih pendiam dari yang aku pikirkan.
Mungkin dia berusaha untuk tidak merusak suasana hati kita yang baik.
“Aku berharap Rinka akan lebih agresif.”
“Karena aku pikir kamu tipe orang yang lebih suka mandi sendiri, Kazuto-kun. Jadi, aku rasa mungkin kamu tidak suka kalau aku memaksakan ikut masuk.”
“Tidak, aku tidak mengatakan aku tidak menyukainya..”
“Kita adalah pasangan yang sudah menikah. Jadi, wajar saja kalau kita mandi bersama. Atau lebih tepatnya, aku ingin ikut masuk dengan Kazuto-kun….. Apa itu tidak boleh?”
Aku tidak bisa menolak permintaanya jika dia mengatakannya seperti itu.
Yah, premisnya meskipun kita bukan suami istri. Tapi, kita adalah sepasang kekasih, tidak heran jika kita mandi bersama, kurasa.
…. Aku ingin tahu seperti apa pasangan sebenarnya di dunia ini.
“Baiklah, kalau begitu.. ayo kita mandi bersama.”
“Benarkah? Terima kasih, Kazuto-kun……. Tidak, Goshujin.”
Rinka tersenyum lega.
Apakah dia benar-benar ingin mandi bersamaku?
“Tapi dengan satu syarat, Rinka harus memakai baju renang. Dan aku akan membungkus tubuhku dengan handuk.”
“Eeh, kenapa? Kita ‘kan sudah menikah. Jadi, seharusnya tidak masalah kalau kita saling menunjukkan tubuh telanjang kita, kan?”
“Kenapa kau begitu blak-blakan di sana…!? Kau mengatakan itu tanpa keraguan sedikitpun dibandingkan saat mengenakan baju maid dan nekomii..”
“Itu, aku malu menjadi pelayan dengan telinga kucing.”
“Jadi, kau tidak malu kalau terlihat telanjang?”
“A-Aku tidak masalah dengan itu. Karena tubuhku ini … untuk Kazuto-kun ….”
“――――”
….. Hah!? A-Apa!?
Rinka, dengan wajahnya yang memerah, melontarkan pernyataan yang luar biasa.
Bam! Aku bahkan merasa seolah-olah darah seluruh tubuhku mendidih.
Jika aku bukan seorang herbivora, aku yakin aku sudah mendorongnya ke bawah sekarang.
Kau beruntung bahwa pacarmu ini pencundang herbivora, Rinka!
…… Tapi, apakah ini.. hal yang baik?
“Nee, emang harus pakai baju renang ‘ya? Aku lebih suka masuk tanpa mengenakan apa pun jika memungkinkan……”
“Maaf, Rinka. Tolong pakai baju renang. Jika tidak, aku tidak yakin aku bisa menahan diri.”
“Jika itu terjadi, aku lebih dari senang… Yah, mau bagaimana lagi. Kalau begitu, aku akan ganti baju dulu.”
Rinka berkata dengan sangat sedih dan meninggalkan ruang tamu.
Dia benar-benar ingin telanjang…
Atau lebih tepatnya, dia sepertinya menyukai gagasan bahwa alasanku terpesona.
“…… Hal semcam itu cukup berbahaya.”
Sebelum aku datang ke rumah Mizuki, Kasumi-san menyuruhku melewati batas.
Dan sekarang, aku bisa merasakan bahwa Rinka juga mengundangku untuk melakukan “hal semacam itu”.
Atau hanya imajinasiku saja?
Mungkin aku hanya salah paham.
Aku punya perasaan bahwa apapun yang aku lakukan padanya, Rinka akan menerimanya…….
Tapi, aku masih tidak punya keberanian untuk melewati batas itu.
Aku benar-benar pengecut……
* * *
“Bagaimana rasanya, Goshujin. Apakah ada bagian yang gatal?”
“Um, tidak ada.. kurasa.”
Aku memejamkan mata, tegang dan menunggu waktu berlalu.
Seluruh kepalaku dibanjiri dengan sensasi yang kuat dan menyenangkan.
Jari-jari gadis itu…….
Aku tidak pernah membayangkan bahwa hari dimana Rinka membasuh kepalaku akan tiba.
Aku tidak punya pilihan selain setuju karena Rinka bersikeras untuk mencuci kepala dan tubuhku.
Aku duduk di kursi dan mencondongkan tubuh ke depan.
Kemudian, aku membuka mataku dan melihat ke samping untuk melihat Rinka berdiri berlutut mencuci kepalaku.
Rambut belakangnya yang panjang diikat menjadi sanggul di bagian belakang kepalanya.
Dia mengenakan bikini off-the-shoulder.
Itu baju renang yang dia pakai di konser biliar hari ini.
“Kazuto-kun….. Rambut Goshujin sangat nyaman saat disentuh. Aku tidak pernah bosan menyentuhnya.”
“B-Begitukah?”
“Iya. Itu membuatku merasa sangat diberkati.”
Aku bisa mendengar suaranya yang gembira datang dari atas.
Dia tampaknya benar-benar bahagia.
*gosok* *gosok* *hmm~*
Saat dia mencuci kepalaku, aku bisa merasakan jari Rinka di kepalaku.
Jarinya yang kecil dan lembut terasa sangat menyenangkan.
Daripada dicuci, ini lebih seperti menggosok dengan jari-jarinya.
Ini hampir seperti pijat kulit kepala.
Rasanya begitu nyaman sampai-sampai aku mendapati diriku secara bertahap menenangkan pikiran tegangku sebelumnya.
“Aku akan mulai membasuhnya sekarang.”
“Baik.”
Dia membilas kepalaku dengan pancuran yang dirancang untuk mencegah air masuk ke mataku.
Awalnya, aku khawatir tentang apa yang akan terjadi, tetapi ketika itu selesai, aku merasa segar kembali.
“Selanjutnya, bagian belakang…………, Satoko-san memberitahuku ini, bahwa pria lebih suka digosok dengan tubuh wanita――――”
“Tolong gosok dengan handuk badan biasa. Aku sudah menyiapkannya.”
“………..”
Tanpa menjawab, Rinka berjalan di belakangku.
……Apa kau kebetulan ingin menggosokku dengan tubuhmu?
Tapi, mentalitasku tidak cukup kuat untuk menanggung perkembangan yang begitu buruk.
Tolong, beri aku istirahat….
“Hmmmph …… nnnn.”
Sentuhan spons memberikan rangsangan sedang pada punggungku.
Pada saat yang sama, aku bisa mendengar napas seksi yang aneh dari belakang.
Dia pasti menggosok punggungku sekeras yang dia bisa.
Aku mulai merasakan perasaan tidak bermoral pada kenyataan bahwa membuat Rinka, seorang Idol populer, menggosok punggungku.
Terlebih lagi, bukan aku yang membuatnya membasuh tubuhku, tetapi Rinka sendiri yang ingin melakukannya.
Bahkan sekarang, suara “Hmmph…… nnnh” yang keluar dari mulut Rinka begitu mendebarkan hingga aku bisa merasakan detak jantungku berdetak lebih cepat.
“Jadi, punggungmu……terasa seperti ini.”
“Ah, ya. Terima kasih.”
“Selanjutnya…. bagian depan.”
Begitu dia mengatakan itu, Rinka bergerak untuk berdiri di depanku.
Dia kemudian meraih handuk yang melilit tubuh bagian bawahku.
“Tu-tunggu, tunggu sebentar! Apa kau serius?”
“Aku benar-benar serius.. Aku tidak akan pernah melakukan hal seperti ini hanya untuk bersenang-senang.”
“Tidak, akulah yang dalam masalah! Uh, apa kau tidak takut? Menyentuh ‘benda’ pria?”
“Jika itu punya Kazuto-kun, aku… dengan senang hati akan menyentuhnya!”
“Kenapa kau mengatakannya dengan blak-blakan!”
“J-Jangan khawatir dan percayalah. Aku sudah berfantasi tentang situasi seperti ini berkali-kali. Jadi, kupikir aku bisa menanganinya dengan baik……”
Rinka menelan ludah dengan susah payah.
Matanya, penuh dengan cahaya menyihir, seperti mata predator.
……Sementara itu, mari kita lihat hubungan kita tanpa Rinka yang mengklaim bahwa kita pasangan suami istri.
Kalau soal kekasih, menurutku tidak ada masalah.
Tapi, seperti apa sih pasangan di dunia?
Aku tidak tahu detailnya. Tapi, aku merasa kami berada di belakang pasangan rata-rata dalam hal kemajuan.
Saat aku merenungkan ini, Rinka, dengan pipi yang memerah, mulai gelisah.
“Nggak apa-apa.. pada akhirnya, kita akan melakukannya..”
“Eh, akhirnya, apa?”
Aku tidak bisa mendengar suaranya karena terlalu rendah.
Tanpa berpikir dua kali, aku memintanya untuk mengatakannya lagi.
Kemudian Rinka berubah menjadi merah cerah sampai ke lehernya dan mulai bergumam.
“K-Kamu jahat sekali, Goshujin. Aku tidak percaya kamu sengaja memaksaku untuk mengatakannya. Tidak, aku akan memberitahumu jika itu menyenangkanmu. Ayo.” [TN “Ayo” **** shiyou atau semacamnya.]
“Oke, stop.. Maafkan aku, ini salahku.”
Aku menyadari apa yang akan dia katakan dengan rasa malunya, dari kata “Ayo”.
Benar ……, itu benar.
Akan aneh untuk tidak menyadarinya dalam situasi ini.
“”……””
Aku merasakan sabun yang berbusa menetes ke punggungku.
Aku ingat punggungku belum dibasuh.
“……A-Aku akan membasuh bagian depanku sendiri. Bisakah kau membasuh bagian belakangku?”
” …… E-Ee. Serahkan padaku.”
Aku bertanya-tanya apa itu, aku merasa seperti aku membuat keputusan bahwa pria di seluruh dunia akan berteriak “pecundang” padaku.
Tidak, tapi hei, aku masih malu di sini.
Ini akan memakan waktu sedikit lebih lama bagiku untuk melewati garis ini.
Pancuran dengan suhu yang pas dituangkan ke punggungku.
Meskipun aku bisa membasuhnya sendiri.
“Terima kasih, Rinka. Bisakah kau menyerahkan sponsnya? Aku akan mencuci sisanya――――”
Aku tidak bisa menyelesaikan kalimatku.
Alasannya, benda lunak yang mengejutkan itu menempel di punggungku.
Tekstur kasar ini, apakah ini berasal dari baju renang?
Tidak ada keraguan bahwa ada sesuatu di balik tekstur itu, sesuatu yang berubah bentuk dan kelembutannya.
Selanjutnya, lengan Rinka memeluk tubuh bagian atasku dengan erat, menekan payudaranya ke tubuhku sekuat yang dia bisa.
“R-Rinka-san! Ada apa!?”
Apakah dia akhirnya akan memaksaku!?
Rinka memutuskan untuk mendorongku ke bawah karena dia tidak tahan melihatku menjadi pecundang!?
“……Rinka?”
“Kazuto-kun …Apa aku ini tidak menarik?”
“……Rinka?”
“Satoko-san memberitahuku. Jika seorang pria tidak tertarik padamu bahkan setelah kamu menggodanya. Itu berarti dia tidak memiliki ketertarikan romantis padamu………. … Apa Kazuto-kun membenciku?”
Suaranya yang gemetar, seolah-olah dia akan menangis setiap saat, menusuk telingaku.
Tubuh Rinka, yang bisa kurasakan di punggungku juga sedikit gemetar.
“Bukan begitu… Aku mencintai Rinka.”
“Lalu, kenapa?”
Kenapa …… apa arti di balik kata itu?
Apakah itu mengacu pada mendorongnya ke bawah atau semacamnya?
“Itu…….karena aku pecundang. Jadi, aku belum siap untuk melangkah ke fase itu…….”
“Kamu terdengar seperti sedang membuat alasan. Tolong beritahu aku, Kazuto-kun. Bagian mana dari diriku yang menurutmu tidak menarik? Aku akan memperbaiki semuanya. Jadi, tolong jangan membenciku……”
“Kau salah, Rinka! Tentu saja, kau sangat menarik! …. Tapi, seperti yang aku pikirkan.. lebih baik melalukannya di kamar biasa untuk pertama kalinya, kan? Kupikir kita harus mengambil beberapa langkah lagi sebelum kita melakukan hal itu di dalam kamar mandi.”
Aku mendapati diriku dalam keadaan kebingungan. Aku benar-benar tidak tahu apa yang aku bicarakan.
Tapi, kurasa itu tidak bisa dihindari.
Dengan Rinka, yang mengenakan baju renang, memelukku dan bertanya padaku dengan suara rapuh tentang kekurangannya…….
Aku tidak tahu harus berbuat apa, ini adalah situasi yang sulit.
“……Kamu tidak menganggapku tidak menarik, kan?”
“Ya, sama sekali tidak! Rinka adalah gadis paling menarik di dunia.”
“Apa kamu benar-benar ingin mendapatkan itu?” (TN “Itu” / pertama kali..]
“T-Tentu saja..!”
“Apa kamu mencintaiku?”
“Iya, aku mencintai Rinka.”
“Maukah kamu tidur di ranjang bersamaku malam ini?”
“Mn, aku mau.”
“Bolehkah aku membuat lampunya sedikit redup? Aku sedikit malu karena ini pertama kalinya.”
“Tentu――――ya?”
“Terima kasih, Kazuto-kun……. Aku sangat mencintaimu.”
Sekali lagi, Rinka memelukku dengan erat dari belakang.
Percakapan yang baru saja kita lakukan…… Mengarah ke situ?
Aku merasa seperti membuat janji yang luar biasa dalam percakapan yang mengalir itu.
Tampaknya Rinka serius tentang itu.
Catatan Penerjemah:
Tentang illustrasinya, itu ada di vol2.. kemungkinan ini juga ada di vol2, namun ada sedikit perbedaan…..