Perlahan-lahan, kesadaranku muncul dan aku membuka kelopak mataku dengan lembut.
Menatap langit-langit kediaman Mizuki yang sudah tidak asing lagi, aku menyambut pagi seperti biasa.
Namun, aku segera merasakan sensasi yang aneh.
Aku merasakan kehadiran di dalam futon.
Secara spesifik, seperti ada seseorang yang tidur meringkuk di sekitar perutku.
Aku membalikkan selimut, berharap melihat seekor kucing, tetapi sebaliknya, aku menemukan seorang gadis kecil yang imut sedang meringkuk di bawahnya.
‘Zzz, zzz’, dia membuat suara tidur yang indah yang menghibur hanya dengan mendengarkannya.
……Ini Nonoa-chan. Dia benar-benar meringkuk seperti kucing sekarang, tidur menempel di sisiku.
“Nee, Nonoa-chan.”
“…………Mmm?”
Aku mengguncang bahunya dengan lembut dan dia membuka matanya dengan bingung dan menatap wajahku. Kemudian, senyum lembut dan ceria khas anak-anak muncul di wajahnya.
“Ah, Kazuto-niichan. Selamat pagi~…… ehehe.”
“…….”
Senyum yang keluar dengan sendirinya, mungkin? Itu sangat lucu, mengingatkanku pada malaikat.
“Ada apa, Nonoa-chan? Masuklah ke futon……-ku”
Aku merasa lucu, tapi terkejut pada awalnya. Jadi, aku bertanya padanya.
Nonoa-chan menjawab dengan suara kecil sambil menggosok matanya dengan mengantuk.
“Nn…… Kazuto-niichan akan pulang hari ini…….”
“Begitu. Jadi, kamu ingin tidur bersamaku karena ini terakhir kali aku menginap di sini, ya?”
“Mnm.”
Gadis kecil ini sangat lucu. Lebih dari sekedar polos.
Liburan musim panas akan segera berakhir, dan aku berencana untuk pulang malam ini.
Saat aku bangun, Nonoa-chan tampak sedikit mengantuk.
“Ngomong-ngomong, di mana Rinka?”
“Mmm? Nonoa belum melihat Onee-chan sejak pagi tadi..”
“Oh begitu, kurasa dia sudah pergi keluar.”
Mungkin tidak ada waktu di pagi hari yang bisa dihabiskan di waktu luang untuk Idol populer.
Selama beberapa hari terakhir, dia sering pulang larut malam, tidur lebih awal dan pergi pagi-pagi sekali. Aku yakin hari ini tidak akan berbeda.
“Kazuto-niichan, gendong~”
“Ya, iya.”
Aku dengan lembut mengangkat Nonoa-chan, yang memohon padaku dengan mengangkat tangannya dengan riang dan menggendongnya dalam pelukanku.
Dia tampaknya masih mengantuk. Jadi, dia menyandarkan kepalanya di dadaku.
Seperti yang diharapkan dari anak-anak, mereka lemah di lagi hari, bukan?
Saat aku hendak meninggalkan ruangan, tersenyum pada keberadaan Nonoa-chan–, aku merasakan getaran yang menjalar di tulang belakangku.
Aku segera berbalik dan menyadari bahwa lemari sedikit terbuka. Sangat sedikit.
Terbuka sedemikian rupa sehingga kau hampir tidak bisa mengintip dari dalam.
“Apa yang harus kulakukan, entah bagaimana aku merasakan kehadiran……!”
Aku sangat yakin itu ada di sana. Aku tidak bisa mengatakan dengan pasti siapa, tetapi aku sangat yakin bahwa itu ada di sana.
Aku melangkah maju dengan hati-hati dan ketika aku mencapai bagian depan lemari, aku menelan ludah.
Aku meletakkan Nonoa-chan, membungkuk dan perlahan-lahan membuka pintunya dan mendapati seorang gadis berambut panjang dengan mata seperti manik-manik kaca keruh duduk berlutut dan menatapku dengan seksama.
“Waaah, Rinkaaaa!?”
“Muu, kenapa kamu berteriak seolah-olah melihat hantu..?”
“Tidak, habisnya kau mengejutkanku tau. Daripada itu, kenapa kau ada di dalam lemari……?”
Aku tahu…… Aku tahu dia ada di sana……!
Tetapi aku masih takut.
Gadis Idol populer yang keren, apa yang sebenarnya kau lakukan……, aku serius bertanya kepadamu.
“Itu karena. Kazuto-kun, kamu akan pulang hari ini…….”
“Rinka juga, ya…… Tapi, kenapa harus di dalam lemari?”
“Bukankah Mama mengatakan kita tidak boleh tidur bersama? Makanya, lemari adalah satu-satunya pilihan yang tersisa untukku.”
“Ugh… Sudah berapa lama kau di sana dan apa yang kau lakukan di dalam lemari……?”
“Melalui pintu ini, aku bisa merasakan napas tidur Kazuto-kun dan kehadiran…… Fufu.”
“Apa, jangan bilang kau sudah bangun sepanjang malam—-?”
Rinka tersenyum gelap di ruang gelap gulita yang merupakan lemari.
Ini sangat buruk. Dia terlalu sibuk dengan kegiatan Idolnya dan kelelahan.
Itulah yang kupikirkan, tapi aku segera berubah pikiran, mengingat bahwa ini adalah perilaku Rinka yang biasa.
“Mau bagaimana lagi, kan? Lagian Mama sangat tidak pengertian. Padahal kita sudah menikah, kenapa kita tidak boleh tidur bersama..!”
“Tidak, kita belum menikah. Kita masih pacaran, sepasang kekasih anak SMA pada umumnya. Tapi, menurutku itu hal yang bagus… (dalam beberapa hal)..”
“Hmm, jadi kamu memihak Mamaku? Oh ya, aku pernah mendengar bahwa laki-laki cenderung berpihak pada Ibu mertua……, dan aku berasumsi kamu juga begitu.”
“Kau salah, Rinka. Aku tidak memihak Ibumu..”
Bahkan setelah aku mengatakan itu, Rinka tidak berhenti terlihat tidak puas.
Melihatnya seperti itu, aku tidak percaya dia adalah gadis yang dikabarkan sebagai pembenci pria di sekolah dan digambarkan oleh publik sebagai Idol yang keren dan dingin.
* * *
Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga Rinka, malam tiba dan aku kembali ke rumah.
Aku mengambil kunci dan membuka pintu, merasa nostalgia saat melihat rumah yang sudah beberapa hari tidak kulihat.
“Yosh, gaskuen gim!”
Kalau dipikir-pikir, aku belum mengklaim bonus login sama sekali.
Aku juga belum mengikuti event liburan musim panas.
Astaga, kapan terakhir kali aku bermain gim?
Aku benar-benar ingin bermain gim online…
Aku bergegas menaiki tangga dan berlari menyusuri lorong menuju kamarku.
Di tengah jalan, aku berpapasan dengan seorang gadis dan menyapanya dengan, “Ah, halo……” dan dia menjawab, “……H-Halo……” dengan suara kecil.
“………”
Ada yang tidak beres, kan?
Aku baru saja mencapai depan kamarku ketika aku menghentikan kesibukanku.
Aku berbalik. Baru saja akan menuruni tangga berdiri seorang gadis mungil. Dia terbungkus selimut hitam berkerudung.
“Tunggu, siapa kau?”
“—-!”
Gadis itu jatuh dengan suara berdebam.
Aku bergegas mendekat dan mengintip ke bawah tangga.
“……A-Aduh…… sakit…… Uuu.”
Seorang gadis misterius berpakaian serba hitam tergeletak di tanah dengan tangan memegangi kepalanya.