Di suatu hari yang terik, sinar matahari menyengat kuat.
Di tengah-tengah cuaca seperti itu, aku yang berpakaian t-shirt putih, celana jeans, dan topi hitam—berbaris dalam antrean panjang yang tidak biasa dengan Yuuka.
Karena cuacanya sangat panas, keringat terus bercucuran dari tubuhku.
“Ehehehe, ke comiket bareng Yuu-kun!”
Berdiri di sampingku, Yuuka tampak sangat bahagia sembari bersenandung.
Pada kencan kami sebelumnya, Yuuka sebagai Izumi Yuuna menggeraikan rambutnya dan mengenakan topi untuk menutupi pandangan ke arah matanya. Tapi karena hari ini kami datang ke comiket di hari kedua acara, berpakaian seperti Yuuna-chan cenderung akan menarik perhatian, dan juga memakai wig dan topi bisa menyebabkan serangan panas.
Itu sebabnya, hari ini, Yuuka mengenakan pakaian yang tidak terlalu mencolok seperti saat dia berada di rumah, sedangkan aku mengenakan topi untuk sebisa mungkin menyembunyikan wajahku. Bagaimanapun juga, jika Masa atau orang yang mengenalku ada di sini, aku akan berada dalam masalah jika mereka menemukanku.
“Yuu-kun, erm…, aku agak sulit mengatakan ini, tapi…”
Saat Yuuka mengatakan itu sambil memilih kata-katanya dengan hati-hati, dia mengambil sedikit jarak dariku.
“Jangan terlalu berada di dekatku, ya?”
“Ada apa, Yuuka? Aku memang berniat tidak berdiri terlalu dekat denganmu karena akan buruk kalau-kalau ada kenalan kita yang menemukan kita.”
“Isssh…, maksudku bukan begitu, tau!”
Mengernyitkan keningnya, Yuuka menyilangkan kedua tangannya.
“…Aku keringatan, jadi jangan terlalu dekat denganku! Aku gak mau kalau kau sampai merasa risih karena mencium bau keringatku!”
Dulu, dia juga pernah mengatakan sesuatu seperti itu kepadaku. Apa dia berpikir karena gadis 2D tidak berbau keringat, jadi aku tidak menyukai bau keringat? Astaga, jelas gak mungkinl lah aku akan risih karena sesuatu seperti itu. Lagipula di tempat pertama, Yuuka biasanya berbau harum.
“Tapi ngomong-ngomong…, antrean di comiket benar-benar panjang banget, ya!”
“Apa ini pertama kalinya kau menghadiri comiket, Yuuka?”
“Ya! Comiket pertamaku ini kudatangi bersamamu♪”
Yuuka mengatakan itu dengan suara yang merdu sambil tersenyum, membuatku secara refleks juga ikut tersenyum.
Aku bertemu dengan [Alice Stage] di musim dingin saat aku kelas 3 SMP, dan pertama kalinya aku pergi comiket adalah di musim dingin saat aku kelas 1 SMA. Saat pertama kalinya aku datang ke comiket, aku datang bersama Masa…, tapi maaf ya Masa, kali ini aku tidak bisa pergi bersamamu.
Nah, karena comiket yang kuhadiri sebelumnya adalah comiket pertamaku, jadi aku agak kewalahan dengan kemeriahan event tersebut…, tapi hari ini aku sedikit berbeda. Bagaimanapun juga, aku telah menceklist tempat-tempat yang akan aku tuju. Aku bahkan telah memikirkan rutenya agar bisa berkeliling dengan nyaman.
Sebagai pembimbing dalam comiket yang pertama kalinya bagi Yuuka…, aku membuat kami mendapatkan semua yang kami inginkan!
“Aah! Yuu-un, lihat itu!”
Mendengar seruan bahagia dari Yuuka, aku mengalihkan pandanganku ke arah yang dia tunjuk.
“Ooh…, itu [Alice Stage].”
Sekarang kami hanya beberapa langkah dari pintu masuk.
Di sana, kami melihat beberapa iklan gim online ditampilkan di billboard elektrik, salah satunya adalah iklan dari gim [Alice Stage].
“Wow! Aku tidak menyangka [Alice Stage] dipromosikan di event sebesar ini… Ehehehe, entah mengapa aku jadi merasa sangat bersemangat!”
“Kau benar…, akhirnya [Alice Stage] telah sampai sejauh ini. Aku merasa tersentuh.”
Aku dan Yuuka tertawa satu sama lain saat kami mengatakan itu, tapi…, aku merasa dadaku sedikit sesak.
Bisa dibilang, wajar jika aku merasa seperti itu. Karena, hanya karakter yang termasuk dalam [Eight Alice] saja yang ditampilkan dalam iklan tersebut. Nah, karena ada hampir 100 Alice Idol, jadi aku bisa mengerti bahwa mereka memilih delapan idol untuk di tampilkan, tapi…, melihat Yuuka yang melihat iklan tanpa adanya Yuuna-chan, perasaanku jadi agak rumit.
Bagiku, Yuuna-chan adalah satu-satunya karakter yang terbaik. Tapi bagi Izumi Yuuna, pengisi suara yang menghembuskan jiwa ke Yuuna-chan—aku khawatir dan bertanya-tanya apakah dia merasa sedih?
“Yuu-kun!”
Selagi aku tersesat dalam pikiranku, Yuuka tiba-tiba mencubit pipiku.
Kemudian, dia tersenyum dan berkata:
“Makasih udah mengkhawatirkanku, tapi apa kau tahu? Meskipun aku tidak terpilih sebagai [Eight Alice], aku tahu bahwa di luar sana ada orang-orang yang mendukungku…, karenanya, aku baik-baik saja!”
“…Apa ini kau ini esper, Yuuka?”
“Kurasa aku lebih suka jika aku disebut peri…, tapi kesampingkan soal itu, wajahmu itu mudah sekali di tebak, tau!”
“Uggh…, bagaimanapun juga ini menyangkut soal Yuuna-chan, jadi kurasa ekspresi kekhawatiranku terlalu berlebihan.”
“Ehehehe, tapi aku sangat menyukai sisi dirimu yang baik seperti itu!”
Dia mengatakan ‘Sangat menyukai’ seolah-olah itu adalah hal yang biasa, membuatku jadi merasa sedikit malu.
Sungguh, dia ini selalu saja lugas dalam mengekspresikan kasih sayangnya.
Sementara itu, antrean terus berjalan hingga akhirnya aku dan Yuuka masuk ke dalam gedung.
Meskipun sinar matahari langsung hilang, tapi panas di dalam gedung juga terasa luar biasa.
“Wooow…, ada banyak sekali orang yang datang, dan orang-orang di stan semuanya bekerja dengan sangat keras untuk membuat karya mereka… Sungguh, ini sangat menakjubkan.”
“Kau sendiri juga bekerja dengan sangat keras dalam karirmu sebagai pengisi suara, bukan, Yuuka?”
“Tapi ketika aku melihat adanya banyak orang lain yang juga bekerja keras seperti ini—itu jadi memberiku lebih banyak kekuatan! Itu membuatku berpikir bahwa aku juga perlu level up dalam karirku sebagai pengisi suara!”
Sambil mengatakan itu, Yuuka mengepalkan tinjunya.
Melihat dia yang tampak dipenuhi dengan semangat seperti itu membuatku jadi tersenyum.
“Baiklah, kalau gitu gak masalah ‘kan jika kita berkeliling dari sini dulu?”
“Ya! Ini adalah pertama kalinya bagiku…, jadi tolong bimbing aku dengan baik, ya?”
“Erm…, kata-katamu itu bisa bikin salah paham, jadi jangan gunakan cara berbicara seperti itu, oke?”
“Ehehehe, iya, iya.”
Begitulah, bersama dengan Yuuka yang tertawa polos, aku mulai mengunjungi stan-stan yang ada.
—
“Permisi, aku mau beli ini!”
Sesampainya di salah satu stan yang kutuju, aku sempatkan melihat isi dari doujinshi yang kuinginkan dan langsung membelinya.
Setelah membayar 500 yen dan mendapatkan doujinshi, aku langsung menuju ke stan berikutnya.
Kemudian, doujinshi yang kuinginkan berikutnya pun kudapatkan dengan cepat!
“Yuu-kun, apa kau tahu semua yang kau beli isinya seperti apa? Kuperhatian sejak tadi kau sama sekali tidak membacanya.”
“Aku hanya tahu sedikit dari apa yang penah kubaca di trial-nya secara online sebelumnya…, tapi aku yakin bahwa semua ini pasti karya yang akan membuatku seratus persen puas.”
Saat aku mengatakan itu, aku menunjukan kepada Yuuka doujinshi yang kubeli.
[【Kabar baik】 Yuuna-chan yang sangat imut.]
[Yuuna x Ranmu : Mimpi Cinta Cekung☆]
[Yuuna-chan (Waifuku)]
“Ya ‘kan?”
“Apanya yang ‘ya kan’? Bukankah semua itu hanyalah buku tentang Yuuna?!”
“Santai saja, aku hanya akan membeli karya-karya yang wholesome kok.”
“Apa sih yang kau bicarakan dengan ekspresi terus terang begitu? …Issh, udah ah, aku gak peduli…”
Mungkin merasa malu dengan doujinshi yang dimana dirinya menjadi karakter utama, Yuuka menyembunyikan wajahnya dengan tangannya. Yah, bagaimanapun juga Yuuna-chan belum pernah menjadi karakter utama secara resmi. Tapi meski begitu—saat aku datang ke comiket, karya tentang Yuuna-chan adalah prioritas pertamaku.
Dengan adanya buku-buku yang dibuat tentang Yuuna-chan seperti ini…., itu artinya ada banyak penggemarnya Yuuna-chan. Tidak mungkin aku tidak akan membeli karya dari rekan-rekanku yang seperti itu. Itu sebabnya, aku akan mendapatkan semua buku yang karakternya utamanya adalah Yuuna-chan!
…Yah, sekalipun aku bilang begitu, buku yang dimana Yuuna-chan yang menjadi karakter utamanya tidak sebanyak buku dimana Ranmu-chan atau [Eight Alice] lainnya yang menjadi karakter utamanya.
Setelah mengunjungi beberapa stan, aku selesai membeli semua barang yang kuinginkan.
“Maaf membuatmu menunggu, Yuuka…, apa ada buku yang menarik perhatianmu?”
“Eh? T-Tidak ada…”
“Lah? Mengapa kau gagap begitu?”
Yuuka jelas-jelas mencoba ngeles, jadi aku segera mengalihkan pandangnaku ke arah yang dia lihat.
Di sana, ada stan tentang gim sosial [Pertemuan Anjing Petarung] yang sangat populer di kalangan wanita.
Itu adalah karya yang menarik dimana karater laki-lakinya mengantropomorfisasi anjing petarung…, dan mungkin Yuuka menyukai karya tersebut karena dia melihat doujinshi yang ditumpuk.
Karya itu memiliki samput dengan karakter om-om yang tampak kuat sedang mengangkat dagu karakter pendek berambut kuning.
Oh…, aku mengerti.
“Yu-Yuu-kun! Ayo pergi, mengapa kau malah melihat ke arah situ?!”
“Tidak perlu segan, beli saja. Sebenarnya sih aku sudah memikirkan ini sejak lama, bahwa mungkin saja itu adalah hal yang umum bagi otaku wanita jika menyukai hal-hal seperti BL.”
“…Kau tidak akan mengolok-olokku?”
“Enggak lah. Aku sudah memutuskan bahwa aku tidak akan mengejek apa yang orang sukai.”
Di festival musim panas, setelah apa yang terjadi dengan Nihara-san—sekali lagi, aku bersumpah pada diriku sendir bahwa aku benar-benar harus menjaga apa yang aku sukai, dan tidak akan pernah mengejek apa yang orang lain sukai.
“…Kalau gitu, tunggu bentar, ya?”
Mengatakan itu dengan nada segan, Yuuka mengantre di stan dan mendapatkan doujinshi yang dia inginkan.
Melihat Yuuka yang terseyum sangat bahagia—aku merasa sangat senang bahwa aku datang ke comiket ini bersamanya.
—
Setelah kami berdua mendapatkan apa yang kami inginkan, kami berjalan-jalan di sekitar gedung.
Dan karena penasaran, kami pun datang ke alun-alun cosplay.
“Wow…, di sini juga ada banyak sekali orang,” ucap Yuuka, merasa takjub.
Alun-alun cosplay dipenuhi dengan cosplayer yang berpakaian sebagai karakter dari berbagai karya serta penggemar yang tak terhitung jumlahnya dengan kamera di tangan mereka.
Saat aku pertama kali menghadiri comiket, aku dan Masa hanya sibuk berkeliling stan, jadi ini juga adalah pertama kalinya aku datang ke alun-alun cosplay.
“Ya, bagus, di situ! Terus, agar wajahmu lebih kelihatan, pegang [Talking Breaker] sedikit lebih ke bawah…. Ya, seperti itu! Baiklah—sekarang, orang yang akan mengubah pertunjukkanmu, orang yang hanya sekadar lewat…”
Cekrek, cekrek, cekrek.
Setelah megambil beberapa bidikan, seorang gadis yang memegang kamera berdiri dengan momentum yang luar biasa dan menampilkan pose perubahan.
“—Telah datang! Kamen Runner Voice! Aku akan menghancurkanmu…!”
“Mengapa orang yang memotret malah berpose…, Nihasa-san?”
“Whoaa?!”
Saat aku memanggilnya, Nihara-san yang sangat terkejut segera berbalik dengan panik.
Kemudian, ketika dia tahu bahwa orang yang memanggilnya adalah aku, dia langsung merasa lega dan menghela napas dalam-dalam.
“Owalah, Sakata toh…, kau membuatku terkejut, tau! Oh, Yuu-chan juga ada! Gila, aku senang sekali bisa bertemu denganmu di sini!”
“Halo, Momo-chan! Ehehehe, sungguh kebetulan, ya! Tapi ngomong-ngomong…, cosplayer itu luar biasa sekali, ya. Dia benar-benar terlihat seperti [Kamen Runner Voice]…”
Aku bisa mengerti mengapa Yuuka mengatakan itu.
Cosplayer yang difoto oleh Nihara-san mengenakan kostum [Kamen Runner Voice] yang mungkin dia buat sendiri, dan dia menampilan pose yang persis seperti yang ada di dalam film.
“Orang ini sudah sejak lama membuat kostum [Kamen Runner Voice] loh? Saat aku membaca di blognya bahwa dia akan hadir di comiket hari ini…, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak datang, makanya aku datang ke sini untuk memotretnya.”
“Semua orang melakukan berbagai macam cosplay, ya! Yang itu bercosplay sebagai karakter dari [Pertemuan Anjing Petarung], dan yang di sana itu terlihat benar-benar mirip seperti Ranmu-chan…”
“Kyaaaaa!!”
Saat itu, terdengar sorakan bahagia yang menggema di alun-alun.
“Hm? Sepertinya di sana ada sesuatu yang menarik. Ayo kita lihat ke sana, Yuu-chan, Sakata.”
“Ah, tunggu, Momo-chan.”
Aku, Yuuka, dan Nihara-san pindah ke tengah alun-alun, tempat dimana sorakan bahagia tidak berhenti-berhenti terdengar.
Di sana, di kelilingi oleh banyak wanita dengan kamera di tangan mereka, seorang pria tampan berseragam pelayan tersenyum lembut.
Tidak…, biar kukoreksi.
Dia adalah keindahan dalam balutan kostum pria, dengan ketampanan yang bisa mengalahkan pria tampan mana pun.
“Fufufu…, semuanya, jangan berteriak terlalu keras seperti itu. Perasaan kalian semua tersampaikan padaku kok, dan yang terpenting…, jika kalian terlalu meninggikkan suara kalian, suara kalian yang imut bisa-bisa akan mengering loh?”
“Kyaaaa! Isami-sama keren bangeeeeeet!!!”
Para fans wanita berteriak, bahkan sampai ada sekitar dua orang yang pingsan.
“…Uegh.”
Melihat adik perempuannya berada dalam situasi yang mengerikan, Yuuka menampilan ekspresi jijik.
“Yuu-kun, Momo-chan, ayo kita pergi dari sini! Aku tdak mau terjebak di sini——”
“…Hm? Bukankah itu Yuuka? Mengapa kau ada di sini?”
Segera setelah Isami mengatakan itu, sorakan keras yang sedari tadi terdengar tiba-tiba berhenti seketika.
Dengan takut-takut, aku dan Yuuka berbalik.
Di sana, sambil menatap kami, Isami tersenyum menyegarkan.
Sepertinya…, selanjutnya akan mejadi edisi alun-alun cosplay yang bergejolak.
Sugnguh, aku sangat berharap aku bisa melepaskan diri dari situasi seperti itu.