Saat aku, Yuuka, dan Nihara-san datang ke tengah alun-alun cosplay, seorang pria cantik berseragam pelayan dan menerima banyak sekali sorakan—Watanae Isami, memberikan kami senyuman yang menyegarkan.
Sontak saja, mata para wanita di sekitar Isami langsung tertuju pada kami.
Dalam situasi seperti itu, kakak perempuan Isami, Yuuka——
“Ah, tau-tau udah jam segini aja, ya! Ayo kita cepat pulang!”
Dia mengatakan itu dengan penuh akting, dan kemudian menarik tanganku serta memunggungi Isami.
“Eh? Tunggu, Yuu-chan? Kau kenapa? Maksudku, bukankah pria yang di sana itu memanggilmu menggunakan nama depanmu?”
“Hmm? Tidakkah kau hanya salah mendegar ‘Yutaka’ sebagai ‘Yuuka’? Lagian ‘kan dia punya banyak penggemar.”
[Catatan Penerjemah: 豊か/Yutaka = banyak/melimpah.]
Tidak, aku bahkan tidak tahu apa yang sedang kau bicarakan, Yuuka.
Tapi, saat Yuuka mencoba menjaga jarak dari Isami dengan membuat alasan yang dipaksakan seperti itu…,
“Aku tidak menyangka kau mengabaikanku seperti ini…, padahal ‘kan kita ini bersaudara.”
“Bersaudara? Saudaranya Isami-kun?”
“Apa maksudnya ada seseorang yang memiliki gen yang sama dengan Isami-sama?”
Meski Isami hanya melontarkan satu kalimat, tapi satu kalimat itu saja langsung membuat galeri meledak dalam kehebohan yang tidak biasa.
Oi, Isami…, orang yang akan menyesali ini nanti adalah kau sendiri, tau? Coba lihat Yuuka, dia terlihat sangat marah.
Sementara itu, para penggemar Isami mulai mengilingi kami, sambil masih tetap bersorak kerigarangan.
“P-Permisi, apa kau adiknya Isami-sama?”
“A-Aku sangat mencintai Isami-sama! Adik…, tolong izinkan aku menjadi anggota keluarga resmi kalian! Tolong izinkan aku menjadikan Isami-sama sebagai milikku sendiri!
“Hei, jangan ngomong seenaknya gitu! Lihat tuh, si adik ‘kan jadi kerepotan! Darling itu milik kita semua, tau!”
Sungguh, sudut pandang mereka yang sangat gila membuatku mulai merasa pusing….
“Eh, Yuu-chan? Seriusan kau adiknya orang itu?”
Nihara-san, yang belum sepenuhnya memahami situasi saat ini, menoleh ke arah Yuuka dan langsung menanyakan itu.
Yuuka, di sini kita harus tetap berpegang pada ‘no comment’, oke? Setelah itu, secepat mungkin kita harus pergi dari si——
“A-Aku ini kakaknya Isami! Aku lebih tua dari Isami, dan aku sama sekali bukan adiknya Isami!”
Aaah, dia mengatakannya.
Bagi Yuuka, yang tidak suka diperlakukan sebagai adik perempuan, aliran suasana saat ini pasti membuatnya kesal.
Yah, aku bisa mengerti perasaannya itu sih, cuman…
Ini artinya, Yuuka telah mengekspos dirinya sendiri sebagai kakak dari seorang cosplayer yang sangat populer.
“K-Kakak…?! Ini artinya, kau kakaknya Isami-sama?!”
“K-Kakak, tolong setujui pernikahanku dengan Darling! Aku akan melakukan apa saja! Demi darling, aku pasti akan melakukan apa saja!”
Kehebohan kini semakin banyak mengelilingi kami.
Sejak awal sih aku memang tidak berpikir kalau Isami cuman membual, tapi tetap saja aku tidak menyangka kalau dia akan sepopuler ini di kalangan wanita. Yah, tiap orang punya selera masing-masing, jadi aku tidak ingin mempermasalahkannya, tapi…, aku benar-benar tidak ingin kami terlibat dalam hal ini lebih jauh lagi.
Bagaimanapun juga, kalau sampai identitas Yuuka yang merupakan Izumi Yuuna terungkap, itu bisa menyebabkan keributan yang luar biasa. Selain itu, pada dasarnya aku ini tipe orang yang kurang mahir dalam menghadapi wanita 3D.
“—Ngomong-ngomong, siapa pria yang ada di sampingnya si kakak?”
Tiba-tiba, seorang wanita menanyakan itu dengan santai.
Sontak, tatapan para wanita 3D langsung tertuju ke arahku.
“J-Jangan-jangan…, dia adalah kakak laki-lakinya Isami-sama?”
“A-Apa itu benar, Isami-sama?”
Oi Isami, di sini kau harus menindak lanjutiku dengan baik, oke?! Aku benar-benar tidak mau menjadi pusat perhatian di tempat seperti ini.
“Ya. Dia adalah kakak laki-lakiku yang kuhormati!”
ISAMIIII?!
Mendegar pernyataan yang dilontarkan oleh cosplayer populer itu, para penggemarnya sontak menjadi heboh.
“J-Jadi dia beneran kakak laki-lakinya Isami, ya…!”
“Kalau dilihat-lihat, wajah mereka memang agak mirip…”
Kami gak mirip tod?! Kami cuman ipar, IPAR!”
“Ti-Tidak, kalian salah paham!”
Di alun-alun cosplay yang sangat heboh itu, Yuuka meninggikan suaranya.
“Yuu-kun itu keren, imut, dan cowok paling baik di dunia…, tapi dia hanyalah [kakak iparnya] Isami! Mereka sama sekali tidak mirip! Karenanya…., kalian tidak boleh menjadi fansnya, mengerti?!”
“…Kakak ipar?”
“Apa yang dia maksud dengan kakak ipar…? Entah mengapa seperti ada bau-bau yang mencurigakan…!”
Kali ini, sebutan [kakak ipar] membuat semua penggemarnya Isami memiliki rasa penasaran yang aneh.
“Erm…, Yuuka? Di tempat pertama, mereka ini adalah penggemarnya Isami loh?”
“…Tapi ‘kan, kau jelas jauh lebih baik daripada Isami… jadi, bisa-bisa mereka akan menyukaimu…”
Buset dah, apa-apan coba dengan pemikiran itu? Meskipun agak menyedihkan bagiku untuk mengatakan ini, tapi satu-satunya orang menganggap aku lebih baik dari pada Isami itu cuman kamu tau, Yuuka?
“Sekarang, orang yang akan mengubah pertunjukanmu, orang yang hanya sekadar lewat… Telah datang! Kamen Runner Voice! Aku akan menghancurkanmu!”
『Voice Bullet 【Change】』
Dalam keadaan yang kacau seperti itu, suara senjata roh suara [Talking Breaker] bergema dengan keras bersamaan dengan kata-kata dari [Kamen Runner Voice].
Suara yang tiba-tiba terdengar itu sontak membuatku kami dan semua penggemar Isami secara refleks menoleh ke arah asal suara tersebut.
Di sana, ada seorang gadis misterius yang berdiri sambil memegang [Talkig Breaker] dan memakai topeng [Kamen Runner Voice]. Melalui celah topengnya, rambut cokelatnya tampak berayun lembut,
“Mumpung ada kesempatan, cepatlah pergi kalian berdua! Serahkan yang di sini kepadaku!”
Dengan sangat bermartabat layaknya seorang pahlawan, gadis bertopeng itu mengatakan itu.
Terima kasih, gadis bertopeng.
Dengan rasa terima kasih yang tulus, aku menarik tangan Yuuka dan melarikan diri dari tempat itu secepat yang kami bisa sementara perhatian semua orang teralihkan.
—
“Yo, Yuu-chan, Sakata, kerja bagus!”
Saat aku dan Yuuka sedang duduk beristirahat di bangku aula karena kelelahan setelah melarikan dari alun-alun cosplay secepat yang kami bisa, gadis bertopeng yang sebelumnya muncul menghampiri kami.
…Yah, aku tahu sih identitas dari gadis bertopeng itu.
“Makasih, Nihara-san…, kau sudah menyelamatkan kami.”
“Makasih, Momo-chan, tadi kamu keren banget!”
“Kalian bisa memujiku diriku lagi! Lagipula, aku ini adalah pahlawan.”
Nihara-san, yang kini telah melepas topengnya, tersenyum sambil menunjukkan eskpresi yang sangat bangga.
“Momo-chan!”
“Umu, umu, Yuu-chan. Manjakanlah aku sesukamu.”
Yuuka memeluk Nihara-san dengan erat, dan Nihara-san balas memeluk Yuuka sambil menepuk-nepuk kepalanya.
Sikap yang dia tunjukkan itu tampak seperti dia adalah pacarnya Yuuka, tapi Nihara-san adalah seorang gadis, dan ini juga tidak seperti Yuuka diambil oleh pria lain atau semacamnya, jadi aku sama sekali tidak keberatan.
“Yu-Yuuka…? Apa yang kau lakukan?”
Saat itu, adik iparku, seorang yang memiliki reputasi untuk memperumit hal-hal yang ada, muncul. Dia mengenakan jaket panjang tipis di atas seragam pelayannya, mungkin karena dia tidak ingin tampil mencolok.
“Loh, Isami? Apa yang terjadi dengan kroni-kronimu?”
“Aku bilang pada mereka kalau aku akan beristirahat, jadi aku pergi… Ntar, itu tidak penting, mengapa kau begitu acuh tak acuh tentang ini, Yuu-niisan? Yuuka lagi menunjukkan sikap yang tidak setia loh?”
“T-Tidak setia? Kau ini sangat kasar tau, Isami! Aku kan cuman pelukan sama gadis yang akrab dengnaku! Ini itu hubungan kulit antara sesama jenis, tau!”
“Ahahaha! Duh, kau ini gemesin banget, Yuu-chan!”
“Ehehehe.”
“Yuu-niisan, bahkan sesama jenis pun masih tetap berbahaya! Bagaimanapun juga, semua fansku yang ingin menikah denganku berjenis kelamin sama denganku!”
Maaf Isami, tapi pola pikirmu itu terlalu ekstrim untuk dijadikan acuan.
Namun demikian, Isami tampaknya masih merasa tidak terima, dan mungkin kesal karena kurangnya tindakan dariku, dia sendiri yang mencoba mendekati Nihara-san.
“Senang bertemu denganmu. Apa kau temannya Yuuka?”
“Ya, aku temannya, senang bertemu denganmu! Aku Nihara Momono, erm…, kau adik laki-lakinya Yuu-chan?”
“Dia adik perempuanku, Momo-chan!”
Menarik-menarik ujung pakaian Nihara-san, Yuuka bersikeras menegaskan itu.
Saat Isami melihat keakraban di antara Yuuka dan Nihara-san, pipinya tampak sedikit menegang.
“Maaf karena lambat memperkenalkan diri, aku adik perempuannya Yuuka, Watanae Isami, aku kelas 3 SMP.”
“Hee, jadi kau masih SMP ya, padahal kau kelihatan sudah dewasa. Apalagi, daripada terlihat seperti seorang adik perempuan, kau lebih terlihat seperti seorang pria tampan.”
“Yah, begitulah. Bagaimanapun juga aku cosplayer yang mengkhususkan diri dalam kostum pria, dan aku juga punya klub penggemar.”
“Whoa, keren banget! Kakaknya pengisi suara, dan adiknya copslayer terkenal. Sakata…, kau memiliki hubungan dengan keluarga yang sangat luar biasa!”
Sambil mengatakan itu, Nihara-san memeluk Yuuka dengar erat.
Terhadap perlakuan dari Nihara-san, Yuuka tampak tersenyum berseri-seri, sedangkan Isami tampak menggertakkan giginya.
Aaah…, pasti Isami merasa cemburu pada Nihara-san karena dia juga ingin bisa menempel dengan Yuuka.
“Momono-san…, untuk saat ini, bisakah kau melepaskan Yuuka?”
“Eh, kenapa? Yuu-chan itu sangat lembut dan menenangkan loh?!”
“Aku juga tidak ingin meninggalkan Momo-chan!”
“Ahahaha, sungguh, kau benar-benar imut, Yuu-chan!”
“Ugh…”
Hingga titik dimana giginya mungkin akan patah, Isami terus menggertakkan giginya.
Tapi kemudian, dia mulai mengambil napas dalam-dalam, dan saat aku berpikir kalau dia mecoba untuk tenang, Isami mengubah metode serangannya, dan sambill menunjukkan senyum tampannya pada Nihara-san, dia menangkupkan dagu Nihara-san.
Sontak saja, Nihara-san dibuat jadi merasa bingung.
“A-Ada apa?”
“Momono-san, kau menyebut Yuuka imut, tapi…, kau sendiri juga menarik loh? Kau imut dan cantik.”
“H-Hei, Isami! Apa yang kau coba mau lakukan? Jangan menancapkan taring beracunmu itu pada Momo-chan!”
“Aku cuman mengatakan perasaanku yang sejujurnya saja kok, Yuuka. Bagaimana menurutmu, Momono-san? Maukah kau menjadi kucing kecilku yang imut?”
Sepertinya, Isami berpikir dari sudut pandang bahwa jika dia tidak bisa mendorong, maka dia hanya perlu menarik, karena itulah dia mencoba menjadikan Nihara-san sebagai tawanannya agar Nihara-san tidak lengket lagi dengan Yuuka
Hanya saja, kupikir dia harusnya lebih banyak belajar lagi karena Yuuka hanya akan marah kepadanya jika dia melakukan itu.
“Hoo, jadi begitu, ya… Yuu-chan, menjauh sedikit dariku.”
“Eh, M-Momo-chan? Jangan, kau tidak boleh membiarkan dirimu terjebak dalam rayuannya Isami!”
“Sisi dirimu yang cepat dalam membuat keputusan itu juga menarik, Momono-san. Kalau begitu, biarkan aku membimbingmu——”
Dengan kata-kata yang ramah, Isami mencoba menarik tangan Nihara-san, tapi kemudian, Nihara-san menodongkan pistol roh suara [Talking Breaker] ke arah Isami.
Eh?
“…Erm, apa maksudnya ini?”
“Akhir-akhir ini, pertunjukkan tokusatsu telah menjadi pintu gerbang kesuksesan bagi para aktor tampan. Ada juga permintaan tertentu untuk wanita, dan mereka diberikan karakterisasi keren dalam pertunjukkan.”
Lah, tokusatsu gyaru ini lagi ngomongin apaan sih?
“Aku sih lebih suka dengan karakter yang penuh semangat yang banyak ditemukan di karya-karya lama. Dan itu sangatlah menarik ketika muncul adegan bertarung, karakter itu berubah dari pria yang baik dan tampan menjadi pahlawan yang keren. Tapi, adik perempuan Yuu-chan yang tampan…, kau masih punya banyak kekurangan. Aku tidak tertarik pada pria yang hanya tampan saja namun tidak memiliki kualitas pahlawan.”
“Tidak, bahkan aku yang hanya mendengarkan saja tidak mengerti apa yang barusan kau katakan, Nihara-san.”
Secara refleks aku melontarkan tsukkomi, tapi tampaknya kata-kata Nihara-san menusuk tepat ke arah Isami yang berlutut di tempat, tampak terkejut.
“Pria tampan yang biasa saja…, Nayu-chan dan Momono-san…, aku tidak menyangka ada begitu banyak wanita di luar sana yang tidak termakan rayuanku…”
Dalam hal ini, kupikir sejak awal Nihara-san dan Nayu memamg merupakan lawan yang salah untuk Isami.
Saat aku merasa bersimpati pada Isami, tiba-tiba Yuuka menghampiriku dan menarik ujung bajuku.
Kemudian, dengan lembut, dia mendekatkan wajahnya ke telingaku.
“…Ngomong-ngomong, tipeku adalah…, kamu, Yuu-kun. Aku mencintamu lebih daripada aktor ataupun karakter tokusatsu mana pun…”
Bisikan manis suaranya membuat telinga hingga kepalaku terasa berdenyut-denyut.
Astaga, bisakah kau berhenti melakukan hal yang tiba-tiba seperti itu dalam situasi apapun? Habisnya kalau kau terus-terusan melakukan itu, cepat atau lambat jantungku akan berhenti.
—Seperti itulah, ada banyak hal yang terjadi, namun mungkin ini merupakan hari yang buruk bagi Isami.
Dan untuk beberapa alasan…, kupikir itu menyenangkan untuk pergi ke comiket ini bersama dengan Yuuka.