Setelah mendiskusikannya sebentar, aku memakainya satu per satu, seperti yang Shiho suruh, hanya untuk memastikan pakaiannya benar-benar cocok.
“I-Ini sangat memalukan! Perutku kelihatan…!”
Hal pertama yang Shiho pilih adalah sweater yang cukup pendek hingga memperlihatkan pusar.
“Tidak apa-apa, Sei-chan, tubuhmu bagus. Kamu memiliki garis leher yang indah dan pusar yang imut!”
“H-Heh, aku tidak tahu apa yang imut dari pusarku tapi aku tidak bisa memakai ini besok.”
“Sungguh disayangkan, kalau kamu memakai itu, kamu bisa membuat Hisamura-kun meleleh.”
(Karena Sei-chan memiliki dada yang besar, sweternya akan menonjolkan dadanya dan membuatnya terlihat seksi. Maaf tapi ini cukup mengecewakan)
“Eh? Tapi aku tidak berusaha membuatnya meleleh kok.”
“Tapi, kamu ingin orang-orang berpikir kalau kamu imut, kan? Apa kamu tidak ingin dibilang begitu?”
“Bagaimana ya… yah. Aku tidak mampu melakukan itu!”
“Hmm, oke. Selanjutnya…”
Setelah mendengarkan beberapa rekomendasi Shiho, aku memutuskan pakaian mana yang bisa aku pakai untuk besok.
Meskipun pilihan Shiho bukan rok, semuanya imut dan sedikit berbeda dari seleraku.
Saat aku bertanya kenapa dia memilih pakaian itu, dia menjawab, “Karena aku harus menunjukkan pada Hisamura-kun betapa imutnya Sei-chan!” Itu adalah alasan yang agak memalukan.
Bagaimanapun juga, aku akhirnya selesai memilih pakaian untuk kukenakan pada kencan kami besok.
“Kamu juga akan kencan, Sei-chan… Jadi, sudahkah kamu menjawab perasaannya?”
“Uuu, aku belum melakukannya, aku juga belum memutuskan bagaimana aku akan menjawabnya.”
“Apa? Kamu memutuskan untuk kencan meskipun kamu belum menjawabnya?”
“A-Aku tidak tahu, aku hanya mengikuti arus.”
“Aku tidak yakin bagaimana ini akan berjalan. Tapi, kamu memang tidak harus sedang dalam suatu hubungan untuk berkencan dengan seseorang sih. Besok juga aku akan kencan jadi aku tidak bisa bilang banyak. Tapi, bukankah Hisamura-kun melamarmu?”
“M-Melamar? Itu bukan lamaran.”
Beberapa menit yang lalu, seseorang di tempat lain mengatakan hal yang sama persis di tempat yang berbeda, tapi Sei dan Shiho tidak tahu soal itu.
“Jika, kamu mau pergi kencan tanpa menjawab perasaannya, kamu hanya akan memberinya harapan palsu.”
“Uuu… kurasa aku harus menjawabnya secepatnya, ya?”
“Ya, menurutku begitu sih. Menurutku kamu sebaiknya tidak membuatnya menunggu terlalu lama. ”
“Ya… aku tahu. Aku akan menjawabnya besok.”
“Ya! Menurutku kamu harus memikirkannya dengan hati-hati dan memutuskan apakah kamu benar-benar ingin pacaran dengannya atau tidak besok!”
“Y-Ya, kurasa begitu.”
Aku dan Hisamura telah saling mengobrol sebelum dia menembakku, tapi jika dipikir-pikir, ada banyak hal yang sebenarnya tidak aku ketahui soal dia.
Setelah dia menembakku, kami mulai lebih banyak bicara dan aku semakin mengenal Hisamura.
“Kami berdua peduli pada sahabat kami, dia memiliki adik perempuan, kami memiliki selera yang sama dalam manga shounen, serta kami berdua meminum kopi pakai satu susu dan satu krimer…”
Aku jadi tahu lebih banyak tentang dia daripada itu, dan kencan besok… bukanlah benar-benar kencan, tapi itu tetap sejenis kencan.
Aku akan semakin mengenal Hisamura pada kencan kami besok, lalu aku akan menjawab pertanyannya.
“Hei, Sei-chan.”
“Hm? Apa?”
“Ayo jujur. Kemungkinan besar, kamu benar-benar ingin pacaran dengannya, kan?”
“Apa?!”
Masih dalam video call, aku bisa melihat dengan jelas wajah Shiho saat dia bicara begitu sambil tersenyum meledek di wajahnya.
Tentu saja, Shiho dapat melihat dengan jelas bahwa wajah Sei telah memerah karena apa yang baru saja dia katakan.
“Y-Yah, kita belum yakin soal itu! Aku tidak yakin, karena kencan dengannya besok mungkin akan mengungkapkan banyak bagian yang menjengkelkan dari pria itu!”
“Haha, jadi jika keadaan tetap seperti ini, apakah itu berarti kamu akan pacaran dengannya?”
“Mou…! Aku tutup telepon sekarang nih! Terima kasih telah membantuku memilih pakaian!”
“Fufu. Ini sudah larut… Sei-chan. Mari kita berdua bekerja keras besok, oke?”
“…Ah, ya.”
“Mhm…Ya. Selamat malam.”
“Selamat malam.”
Kedua gadis yang sedang jatuh cinta itu kemudian saling mendoakan dan menutup telepon.
…Lalu, ketika Sei-chan hendak tidur, dia menyadari sesuatu.
“Oh… tunggu, aku meminta Shiho memilihkan pakaian untukku, tapi jika aku memakai yang dia pilihkan untukku, dia mungkin akan menyadari kami berdua membuntutinya besok.”
Tujuan awalnya bukan untuk berkencan dengan Hisamura, tapi untuk mengawasi kencan Shiho dan Shigemoto.
Dengan kata lain, mereka akan berada di tempat yang sama dengan kami, di taman hiburan. Dan aku harus mengawasi mereka berdua dari jauh agar tidak ketahuan.
Aku tidak berniat untuk dekat-dekat dengan mereka, tapi jika aku memakai pakaian yang sama dengan yang baru saja Shiho pilihkan untukku, maka peluangku untuk ketahuan akan meningkat secara drastis, bahkan jika aku sangat jauh darinya.
“A-Apa yang harus aku lakukan?”
Pada akhirnya, jika aku tidak bisa mengawasi kencan Shiho, apa yang harus aku lakukan?
Itulah alasan kenapa aku meminta Shiho untuk memilihkan beberapa pakaian tertentu untukku, beberapa gaun full body yang tidak terlalu mencolok, tapi aku tidak akan bisa memakai semuanya.
Tentu saja, tidak mungkin aku meminta Shiho untuk membantuku memilihkan pakaian lagi.
Dengan kata lain, aku harus mulai memilih pakaian lagi, dan kali ini tanpa bantuan Shiho. Aku harus memikirkan sesuatu selain pakaian yang telah dipilihkan Shiho untukku.
“Ku… ini semakin sulit…!”
Besok, Shiho dan Shigemoto akan bertemu sebelum tengah hari.
Sejalan dengan ini, Sei dan Hisamura perlu memastikan untuk tiba sedikit lebih awal, sehingga mereka akan siap kapan pun Tojoin hendak mengganggu mereka.
Aku harus pergi ke taman lebih awal dari Shiho dan Shigemoto, jadi aku tidak ingin tidur terlalu malam hari ini.
Tapi, aku tidak bisa tidur karena aku tidak punya pakaian yang bagus untuk dipakai besok.
“Wah, aku harus cepat-cepat memutuskannya…!”
Sisi kikuk Sei-chan keluar, dan dia sangat gusar untuk memikirkan pakaian besok.
Namun, masih sulit baginya untuk memutuskan, dan pada akhirnya, dia mengenakan pakaian yang sama, yang selalu dia kenakan setiap kali dia pergi bersama Shiho.
Tentu saja, tidak ada yang aneh dengan itu, tapi Sei-chan sendiri berpikir bahwa itu… adakah pakaian yang sama seperti biasanya meskipun itu adalah kencan spesial untuknya.
Tapi, mau bagaimana lagi. Itulah satu-satunya pakaian bagus yang bisa kupikirkan untuk dipakai besok.
Aku harus tidur lebih awal karena aku perlu bangun lebih awal, pikirku dan kemudian merangkak ke tempat tidur …
(Hmm, apakah tidak apa-apa untuk memakai pakaian ini besok… Aku harus lebih memikirkan pakaianku… Tidak, aku tidak bisa lagi memikirkan pakaian sendiri… Lalu, haruskah aku memakai pakaian yang sama seperti yang Shiho katakan padaku…? Ya, itulah yang harus aku lakukan… Tidak, tunggu, kemungkinan besar aku akan ketahuan olehnya jika aku melakukan itu… tidak, tapi aku harus…)
Aku tidak bisa tidur selama satu jam setelah aku naik ke tempat tidur, karena aku terus memikirkan apa yang harus aku pakai untuk kencan besok.