“Hisamura-kun luar biasa!”
Shiho, yang berdiri di sampingku, bergumam refleks saat dia menonton pertandingan.
“Ah, benar. Aku tidak pernah mengira kalau Hisamura bisa bermain bisbol sebaik itu.”
Dalam pertandingan yang kami tonton, Hisamura bermain sebagai pitcher.
Aku sudah dengar kalau Hisamura pernah bermain bisbol saat SD, tapi aku tidak mengira dia bisa melempar sehebat itu.
Kecepatan lemparannya tidak secepat lemparan Shigemoto, tapi kontrolnya jauh lebih baik daripada Shigemoto.
Dan dia tampaknya telah melempar bola melengkung dengan temponya sendiri, tim lain sama saja sudah berada di bawah kekuasaannya pada saat ini.
Bahkan sekarang, pemukul dibuat out oleh lemparan Hisamura, dan giliran menyerang selesai dengan strikeout.
“Yoshaaa!”
Hisamura, yang sedikit berkeringat, melakukan pose selebrasi di depan semua orang.
Shigemoto dan yang lainnya memberinya tos.
Aku menahan diri agar tidak bertepuk tangan, tapi aku cukup merasa senang di dalam hati.
Bagus! Hisamura!
Sudut mulutku terangkat dengan sendirinya, tapi tidak ada yang memperhatikanku, jadi tidak apa-apa.
Shiho di sebelahku dan gadis-gadis lain di kelasku juga menonton pertandingan dengan antusias.
Aku dapat mendengar gadis-gadis di kelas bersorak bersama, berbicara tentang Hisamura.
“Kamu sangat keren, Hisamura-kun!”
“Nee- Dia tidak terlalu menonjol di kelas, tapi dia cukup hebat dalam olahraga, ya?”
“Dia tidak setampan Shigemoto-kun tapi dia tetap keren. Apakah menurutmu dia sudah punya pacar?”
“Aku tidak pernah mendengar hal semacam itu. Aku cukup yakin dia tidak punya pacar.”
“Kalau begitu, kurasa aku akan mengincar Hisamura-kun.”
HAH?!
Ketika aku mendengar itu, aku tidak bisa menahan diri dari melihat orang yang mengatakan itu.
“Eh? Benarkah?”
“Ya, Hisamura-kun benar-benar tipeku! Dan bukankah perbedaan kesannya cukup bagus? Dia selalu di sebelah Shigemoto-kun di kelas jadi aku tidak terlalu memperhatikannya, tapi dia juga keren.”
“Yah, benar. Mungkin aku harus mengincarnya juga.”
Hah..?! HAH?!
Percakapan yang terjadi membuatku sangat kesal.
Tidak pernah terpikir olehku bahwa orang lain akan tertarik pada Hisamura.
“Ku… aku salah perhitungan…! Memang benar bahwa Hisamura memiliki wajah yang lumayan dan aku, contohnya, berpikir dia juga sangat keren.”
Aku masih mencoba untuk mendengarkan mereka sambil mengerahkan semua tenagaku agar tidak melihat ke arah mereka.
“Ehh? Bukankah kamu sedang pacaran dengan pria dari kelas sebelah?”
“Kami sudah putus tempo hari. Aku lajang sekarang jadi tidak masalah.”
“Yah, kurasa tidak apa-apa, tapi memangnya kamu bisa pacaran semudah itu?”
“Tidak ada yang salah, kan? Bukan seperti kami akan pacaran selamanya. Kami bisa anggap itu sebagai fase uji coba.”
HAH?! J-Jangan anggap enteng hal-hal semacam ini.
Shiho pernah bilang begitu padaku sebelumnya, tapi aku tidak menyukai pemikiran begitu. Dia berkata bahwa aku sebaiknya pacaran dengannya sebagai coba-coba dan melihat bagaimana kelanjutannya.
Namun, aku tidak semunafik itu dan memutuskan untuk serius jika aku mau pacaran dengan seseorang.
Bukannya aku menyangkal orang-orang yang berpacaran seperti itu. Hanya saja, aku sedikit kesal karena dia berpikir bahwa Hisamura yang saat ini pacaran denganku akan menganggap enteng hal-hal seperti ini.
Setiap orang memiliki pendapat berbeda saat berpacaran dengan lawan jenis.
Tapi, Hisamura benar-benar jatuh cinta padaku, dan karena itulah dia menembakku dengan sangat serius.
I-Itu bukan sesuatu yang harus kuingat di sini…!
Saat aku sedang menonton pertandingan anak cowok, aku tiba-tiba teringat tentang pengakuan cinta Hisamura dan wajahku langsung memerah.
Satu-satunya hal yang ada di kepalaku saat ini adalah, soal bagaimana aku dan Hisamura tidak pacaran dengan niat yang remeh seperti itu.
Aku ingin memberitahu gadis-gadis itu, tapi itu tidak bisa kulakukan tanpa memberitahu mereka bahwa kami sebenarnya pacaran…
Saat aku memikirkan hal ini, pertandingan bisbol sedang berlangsung dan Hisamura akan berdiri di dalam kotak pemukul.
“Sei-chan! Hisamura akan memukul!”
“Ah, b-benar…”
“Lihat, Hisamura-kun melihat ke arah ini.”
Shiho benar, aku bisa melihat Hisamura melihat ke arah kami sebelum memasuki kotak pemukul.
Pada saat yang sama, aku senang mengetahui kalau dia melihatku dan memikirkanku dengan cara yang spesial.
Aku memberikan lambaian kecil agar orang-orang di sekitarku tidak sadar. Sebagai tanda keberuntungan.
Lalu, aku tidak begitu tahu apakah Hisamura menerima pesan itu atau tidak, tapi aku melihatnya memegangi dadanya seolah-olah dia kesakitan.
“A-Ada apa, Hisamura? Kamu memegang dada, apakah kamu terluka?”
“Ya, aku baik-baik saja. Ini hanya salah Sei-chan.”
“H-Hei! K-Kok ini salahku?”
“Itu karena kamu terlalu imut, Sei-chan.”
Aku memiringkan kepalaku, tidak yakin apa yang dia maksud dengan itu.
Saat aku hendak menanyakan itu padanya.
“ “HISAMURA-KUN!! BERJUANGLAH!!” ”
Sorakan mulai bergema di sebelahku.
Ketika aku melihat ke atas, aku melihat dua gadis, yang ingin berpacaran dengan Hisamura, bersorak keras.
Aku bertanya-tanya apakah suara itu sampai padanya atau tidak, tapi tepat sebelum dia memasuki kotak pemukul, dia membungkuk ringan. Aku bisa melihat dia sedikit bingung.
“Haha, kamu sangat lucu Hisamura-kun.”
“Fufu, aku akan berbicara dengannya nanti dan melihat apakah aku bisa meninggalkan kesan yang baik padanya.”
Tampaknya, dia sungguh-sungguh mau mencoba berinteraksi dengan Hisamura. Aku tidak tahu apakah dia mencoba melakukannya untuk bersenang-senang ataukah dia serius tentang hal itu.
“……”
“Sei-chan, Sei-chan, auramu sedikit menakutkan…”
“Uu… Maaf.”
Aku tidak bisa menahan diri dari memelototi kedua gadis itu.
Aku berterima kasih karena dia bersorak untuk Hisamura.
Tapi mengincar dan menjadikannya pacar sudah lain cerita.