–Sepekan telah berlalu sejak program belajar satu malam.
Hubungan di antara kami telah banyak berubah, namun, tidak ada perubahan yang terlihat dalam kehidupan sehari-hariku dengan Shiho.
“…”
Dia di sekolah itu masih sependiam biasanya.
Dia itu pemalu dan penyendiri, jadi dia di luar rumah itu seperti kucing pungut.
Dia tampak seperti bisa melakukan apa saja, tetapi mengejutkannya dia tidak bisa melakukan apa-apa, yang mana itu bagian aneh darinya.
Dia mendapat nilai 3 pada saat tes matematika, curang saat mata pelajaran olahraga karena dia tidak mau berlari maraton, dan tertidur saat mata pelajaran fisika.
Memperhatikannya merupakan salah satu dari kenikmatanku baru-baru ini.
Setiap gerakannya sangat imut sehingga aku tidak bisa apa-apa selain jatuh cinta padanya.
Ketika dia menyadari bahwa aku memperhatikannya, dia tersenyum dan melambaikan tangannya ke arahku, yang juga merupakan hal terimut.
Kalau dipikir-pikir lagi, hal semacam ini dapat disebut ‘perubahan’.
Shiho semakin sering tertawa di sekolah.
Sebelumnya, karena Ryuzaki terus mengikutinya, dia biasa memasang tampang yang datar dan acuh tak acuh di wajahnya, …tetapi mungkin berkat fakta bahwa dia tidak perlu lagi memasang tampang itu di wajahnya.
Oh iya, Ryuzaki telah bertingkah agak aneh sejak saat itu.
Mungkin lebih cocok untuk dikatakan kalau ia menjadi semakin… …malas.
Percakapan dengan para anggota harem itu agak canggung, dan awan gelap tergantung di atas kisah komedi romantis cowok itu.
Mungkin cowok itu telah mendiskualifikasikan dirinya sendiri dari menjadi sang protagonis.
…Iya, jujur saja, aku tidak tertarik dengan sekuel Ryoma Ryuzaki…
Apapun macam kisah komedi romantis yang ia mau itu urusannya sendiri. Aku tidak yakin seberapa aku menyukai kisah itu kalau Shiho tidak terlibat di dalamnya.
Tetapi, iya, …Ryoma Ryuzaki, sang protagonis, …mungkin memang sudah tumbang.
Namun, cinta para heroin sampingan itu tulus. Para cewek yang berusaha untuk mendukung Ryoma Ryuzaki mulai membuat tanda mereka.
Di antara mereka, mantan teman masa kecilku, Yuzuki dan mantan sahabatku, Kirari, mencoba yang terbaik untuk menghibur Ryuzaki. Atau mungkin salah satu dari merekalah yang akan menjadi sang heroin sejati, aku penasaran.
Tetapi Azusa tidak ada lagi di sini.
Dia sudah keluar dari harem sejak Ryuzaki menolaknya.
Dia sekarang alpa dari sekolah dan berlama-lama di rumah.
Sebagai seorang abang, aku khawatir padanya, tetapi dia menjadi sedikit lebih mendingan akhir-akhir ini dan nafsu makannya kembali. Mungkin saja dia akan mampu untuk kembali ke sekolah segera.
Mungkin sulit buatnya sekarang, tetapi dia akan mampu untuk tertawa lagi suatu hari nanti. Sampai saat itu, aku ingin menghabiskan waktuku dan menunggunya.
–Begitulah adanya, meskipun ada beberapa perubahan.
Tetapi hari-hariku sangat penuh.
Karena cewek yang pendiam di depan semua orang itu menjadi sangat banyak berbicara hanya di depan… …ku, dan dia mengungkapkan rasa cintanya padaku dengan cara yang jelas.
“Hei, Kotaro-kun. Biarkan aku membuatmu membuka mulutmu ‘aaah’? Oh, kamu merasa malu? Tidak. Apa kamu merasa tidak apa-apa kalau aku ngambek? Kalau aku ngambek, aku akan marah sambil meratakan pipiku seperti seekor tupai, kamu tahu? Aku penasaran apakah tidak apa-apa untuk jadi agak jelek. Apa kamu tidak mau aku jadi Shiho-chan yang sangat ‘imut’ sepanjang waktu?”
Saat jam makan siang, sambil menyantap bekal bersama, dia mengobrol dengan satu dan lain cara.
Aku merasa dia berbicara lebih sering dari sebelumnya, mungkin dikarenakan bertambahnya rasa cintanya padaku.
Tetapi tentu saja, bukannya aku tidak menyukai itu.
Faktanya, aku mau lebih banyak mengobrol dengannya.
“Shiho itu selalu imut, itu tidak apa-apa.”
Dan aku, juga, selalu saja cuma mendengarkannya saja, tetapi akhir-akhir ini aku berusaha untuk mengeluarkan kata-kata dari mulutku sendiri.
Aku berusaha untuk mengungkapkan apa yang aku pikirkan dan rasakan.
Ketika aku melakukan ini, Shiho sangat bahagia.
“Imut? Ya ampun, uhhh… …Apa, Kotaro-kun, kamu jadi sangat jago dalam berbicara. Apa kamu pikir memujiku seperti itu akan memperbaiki suasana hatiku? Itu sangat… …benar, jadi kamu tidak salah, tetapi itu agak menyebalkan karena itu seperti kamu menganggap aku sedikit sombong…”
Shiho itu tipe orang yang akan merasa malu kalau kamu memujinya.
Dia itu cewek yang mudah untuk dimengerti karena sikapnya itu jelas kalau dia itu senang, walaupun kata-katanya memberikan kesan kalau dia itu sedikit enggan.
(Benar-benar seru…)
Menatapnya, pipiku rileks secara alami.
Berkat Shiho, hari-hariku yang dulu kelabu kini menjadi berwarna.
Shiho itu sangat banyak bicara, yang merupakan poin plus besar buatku, karena aku dulu seorang karakter mob.
Itu benar-benar membuatku bahagia.
…Sekarang, kisah komedi romantis di antara aku dan Shiho dimulai di sini.
Itu mungkin jadi yang buruk, tidak begitu bagus untuk produk yang telah selesai.
Tidak ada puncak maupun lembah dalam kisah ini, cuma rangkaian paralel “kebahagiaan”.
Tetapi aku rasa itu baik-baik saja.
Aku tidak mau melihat Shiho menangis lagi.
Karena Shiho itu semakin imut saat dia tersenyum.