Translator: Yumeko
Editor: Yumeko
Nama ku Armin.
Aku berusia 10 tahun, magician pemula, dan cucu dari sage yang hebat.
Bepergian dengan kakek ku adalah tentang pelatihan dan tidak ada yang lain selain kesulitan.
Kakek ku, yang dikenal sebagai sage yang hebat, melatih ku secara pribadi, jadi ku kira itu normal jika dia bersikap tegas kepada ku. Meski begitu, tidak ada salahnya bagi siapa pun untuk santai sesekali.
Kedua orang tuaku dibunuh oleh pasukan raja iblis. Untuk kakek ku, aku juga sesuatu seperti kenang-kenangan dari mereka. Aku berharap dia akan memperlakukan aku lebih manis (baik). Lagipula aku tidak suka yang pedas (kasar).
Bagaimanapun, lelaki tua pedas ini menerima permintaan untuk memusnahkan monster dari desa tempat kami singgah dalam perjalanan kami. Rupanya, monster berbentuk monyet yang disebut Balbaa’affe telah merajalela di daerah tersebut akhir-akhir ini.
Balbaa’affe terkenal dengan kecerdasannya yang tinggi. Mereka cukup pintar untuk mencuri senjata dari para petualang untuk digunakan sendiri. Selain itu, mereka juga memiliki rasa persahabatan yang kuat, yang cukup langka untuk monster. Mereka tidak akan memaafkan mereka yang membunuh rekan mereka.
Namun, karena mereka adalah monster yang cerdas, Balbaa’affe jarang meninggalkan wilayahnya, apalagi mendekati pemukiman manusia. Mereka mengerti bahwa mereka akan kehilangan keuntungan menggunakan senjata saat berperang melawan manusia. Bagi mereka untuk meninggalkan wilayah mereka dan bahkan mendekati desa manusia, pasti ada alasan besar di baliknya.
Menurut kepala desa, kemungkinan besar ada predator baru yang menetap di hutan. Monster yang sangat kuat yang memaksa monster lain melarikan diri dari wilayah mereka, termasuk Balbaa’affe.
Korban jiwa sudah muncul di desa. Aku melihat seorang gadis berambut putih seusia ku di rumah kepala desa yang menjadi yatim piatu setelah kedua orang tuanya dibunuh oleh Balbaa’affe. Gadis yang malang….
Kembali ke topik, Kakek berangkat sendiri untuk memusnahkan Balbaa’affe yang merupakan ancaman nyata alih-alih monster yang tidak dikenal. Dia mengatakan kepada ku untuk melanjutkan pelatihan ku sementara itu, tetapi aku tidak punya niat untuk melakukan itu. Bagaimanapun, ini adalah kesempatanku untuk bebas dari lelaki tua pedas itu.
Aku cukup percaya diri dengan kekuatan ku. Aku juga memiliki sihir untuk mendukung ku. Aku tidak akan dikalahkan oleh beberapa monster acak yang hidup di hutan antah berantah.
Sekarang sudah diputuskan, mari kita diam-diam meninggalkan desa dan menuju ke sisi lain hutan. Aku akan membelot dari kerajaan ke kekaisaran.
─────── ******* ───────
Namun, aku terlalu naif….
Segera setelah aku memasuki hutan, aku bertemu dengan monster berbentuk lebah yang disebut Zornbiene, dan dibuat tidak dapat bergerak oleh sengat beracunnya.
Karena racunnya, seluruh tubuh ku berkeringat seperti sedang di sauna, tapi di dalam aku kedinginan. Aku merasa seperti terkubur di dalam salju. Aku bahkan tidak bisa membuka mataku.
Berpikir bahwa aku akan mati karena racun atau mati karena Zornbiene memangsaku, aku kehilangan kesadaranku.
─────── ******* ───────
Sesaat setelah itu aku bangun, seorang wanita cantik, mungkin empat atau lima tahun lebih tua dari ku, memeluk ku. Ku pikir aku akan mati, tetapi aku bertemu dengan seorang wanita cantik, sebagai gantinya. Selanjutnya, dia terlihat seperti wanita cantik dari lukisan saint yang tergantung di istana.
“Siapa kamu, Onee-chan?”
Tidak ada Jawaban. Sebaliknya, wanita itu membelai kepalaku dengan lembut.
“Tempat apa ini?”
Melihat sekeliling, aku yakin bahwa aku berada di tengah hutan.
“W-Whoa!?!?”
Apa-apaan!? Tubuh bagian bawah wanita ini adalah bunga!
Aku paham. Wanita ini adalah monster. Aku yakin itu disebut Alraune. Itu adalah monster berbahaya yang memikat orang dan menawan mereka.
Aku mencoba melarikan diri segera, tetapi aku ditangkap oleh tanaman merambatnya.
“A-Apakah kamu akan memakanku, Monster?”
Mendengar itu, Alraune terlihat sangat terluka karena suatu alasan.
Apakah dia mengerti bahasa manusia? Tubuh bagian atasnya terlihat seperti manusia wanita, jadi kurasa dia agak cerdas.
Namun, apa yang terjadi setelahnya benar-benar membuat ku tercengang.
“Aku?, memakanmu?, tidak….”
Dia bicara!?
Sulit dipercaya. Ini tidak mungkin nyata!
Maksudku, menurut Kakek yang merupakan sage yang hebat, meskipun tubuh bagian atas Alraune terlihat seperti gadis, pada akhirnya tetaplah tumbuhan dan tidak bisa digunakan untuk berbicara. Namun Alraune ini dapat memahami dan berbicara bahasa manusia, meskipun terbata-bata.
“Aku tidak akan, makan, kamu ….”
Tidak ada keraguan. Ini adalah spesies baru Alraune. Dia bahkan bersikeras untuk dipanggil Onee-san.
Apa ini, permainan hukuman?
Mengapa aku harus memanggil dia ‘Onee-san’?
Mungkinkah dia mencoba merayuku?
Namun, tidak peduli seberapa besar payudara Arlaune ini, aku tidak akan tergoda. Aku sama sekali tidak merasa malu dan tidak bisa menatap lurus ke arahnya. Wajahku juga terasa panas karena racun.
Tetap saja, aku tidak mengerti mengapa Alraune ini memiliki tanaman merambat yang melilit dadanya. Meskipun menjadi monster tumbuhan, apakah dia mengerti konsep bra?
Namun, ada hal yang membuat ku semakin penasaran. Alraune ini baunya sangat enak. Ini adalah aroma misterius yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
Setelah itu, aku akan menemukan sumber aroma yang baik itu. Madu menetes dari mulut Alraune seperti air liur. Meski begitu, tubuhku tidak bisa menahan keinginan untuk itu. Dengan ragu-ragu aku mencelupkan jariku ke dalamnya, dan kemudian memasukkan jari itu ke dalam mulutku.
Melihat kembali sekarang, hidup ku telah banyak berubah sejak saat itu.
Dari saat aku mencicipi surga (rasa madu yg enak maksudnya), aku telah menjadi budak Alraune ini….