Padahal aku udah ajak Kazuya, tapi dia gak mau dateng. Sebenarnya, meskipun ada tiga gadis yang ikut, jika Kazuya datang, rencananya dua orang ini akan berpisah dan aku akan melanjutkan berkencan dengannya.
Kazuya adalah teman yang tumbuh bersama sejak dari SD sampai SMA. Dulu sewaktu SD kita sering bermain bersama, namun akhir-akhir ini kami jarang bersama. Aku hanya berharap kami bisa seperi dulu.Aku selau menyukainya, namun aku tak pernah menyatakan perasaanku.
Mau bagaimana lagi jadi kami menghabiskan waktu bertiga saja memakai yukata dan menonton kembang api. Padahal akan lebih menyenangkan jika ada Kazuya disini ya.Kami bertiga pun berfoto dan aku mengirimnya ke Kazuya.
“Sayang sekali tidak bisa melihat yukata kita! Cantik kan??”
Begitulah pesan yang ku tuliskn untuknya. Tahun depan aku harus pergi bersamanya! Setelah kembang api berakhir kami pun berpisah dan pulang kerumah masing-masing.
Entah kenapa di depan rumahku ada sebuah mobil polisi sedang berhenti.
Apa ada sesuatu!?
Meskipun dengan busana Yukata, aku bergegas menuju kerumah. Di depan pintu masuk, adik ku yang masih menggunakan pakaian yukatanya sedang menangis, dan ada seorang polisi yang sedang memberi penjelasan pada orang tua ku.
“Manami apa yang terjadi?”
Manami menyadari keberadaan ku dan menoleh kearahku.
“Kazuya-niichan…”
Kata-katanya terputus dan menangis lagi. Sebagai gantinya, Seorang petugas menjelaskan.
“Sebenarnya, ada kasus penusukan di dekat minimarket. Saat Manabe Manami dan temannya ini sedang hampir di serang, ada seorang laki-laki yang melindunginya, dan dia yang menjadi korbannya. Katanya lelaki itu adalah kenalannya.”
“Kenalan?? Jangan-jamgan …”
Ibuku yang menjawabnya, bahkan dengan hanya melihat wajah ibuku saja air mataku sudah mengalir tanpa henti.
“Saori, dia Kazuya-kun, yang melindungi Manami dan temannya dan menghadapi pelakunya.”
“Jadi, bagaimana Kazuya? Apakah Shiina Kazuya baik-baik saja?!”
Samg petugas menghela nafas dan lalu menjelaskan dengan berat hati.
“Sayangnya, ketika tiba di rumah sakit, dia sudah nmengalami gagal jantung”
Pandangan ku memutih. Padahal beberapa waktu lalu kami masih saling bertukar pesan.
“Kakak … Maafkan aku. Kazuya-niichan menyuruhku lari, tapi aku takut dan tidak bisa bergerak. Lalu ia menghadapi pelakunya untuk memberikan kami waktu untuk lari… “
Manami meminta maaf sambil menangis.
Saori memeluk Manami.
“Jadi Kazuya menyelamatkanmu, Manami. Aku senang kau baik-baik saja”
Aku tidak ingat apa-apa lagi setelah petugas kepolisian pergi. Spertinya aku tertitur setelah terlalu lama menangis.
◇◇◇
Meskipun ditengah liburan musim panas, namun sekolah mengadakan pertemuan khusus dan melaporkan rinciannya.
Kazuya Shiina telah menghadapi penjahat itu sendiri untuk melindungi siswi SMP dari penjahat jalanan. Kepala sekolah menjelaskan di atas panggung sambil menyeka airmatanya.
Ketika kembali ke ruang kelas, meja Kazuya dihiasi dengan bunga. Di runag kelas pun aku menagis bersama teman ku.
Beberapa hari kemudian, saya pergi ke pemakaman Kazuya.
Wajah Kazuya sangat tampan.
“Aku memeluk keponakanku dan menangis, dan aku bisa pulang dengan bersandar pada pundak ibuku. Manami juga terus menangis sepanjang waktu.
Aku berbaing di di tempat tidur sambil menatap langit-langit.
“Kazuya, terima kasih sudah menyelamatkan Manami. Jika kamu ikut datang menonton kembang api, mungkin saja Manami akan dalam bahaya. Meskipun aku tidak bisa menyatakannya, aku selalu menyukaimu” Aku bergumam sambil melihat foto Kazuya yang kuambil diam diam saat di ruang kelas.