DOWNLOAD NOVEL PDF BAHASA INDONESIA HANYA DI Novel Batch

Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Volume 2 Chapter 55 Bahasa Indonesia

Wilayah Malvik Part 2

Sedikit kita putar kembali waktunya.

Di markas para ksatria Cain sedang duduk berseberangan meja dengan Delita. Tampak seperti ruang tamu yang sederhana, dan terawat dengan baik. Di pintu masuk berdiri dua orang ksatria, sehingga membuat seolah tak bisa lari.

“Jadi, siapa namamu?”

“-Cain.”

“Untuk mengkonfirmasinya, bisakah kamu menggunakan [Status Open]?”

“– tidak bisa.”

“Bukan sebagai Ksatria, namun atas nama salah satu keluarga Duke yang memerintah kota ini, apa masih tidk bisa? “

“–Tidak bisa.”

Mau sampai kapan pun dikatakan, status milik Cain adalah sesuatu yng tidak bis di perlihatkan dengan mudah. Jika dia salah seikit saja, mungkin ia bisa dapaat hukuman dari Yang mulia.

Delita menghela nafas, meminum seteguk teh yang telah di siapkan dan kembali bertanya.

“Kenapa tidak boleh ya? Bahkan jika aku bilang aku akan mengikat mu disini? “

“Karena itu memang tidak boleh, namun jika kamu memaksa, silahkan tanyakan pada Eric-sama, jika dia mengijinkan, aku akan menunjukannya…”

Mata Delita terbelalak ketika nama Eric tiba-tiba disebutkan. Seorang petulang yang tidak ada seorang pun menemaninya, menyebut nama ayahnya, tentu saja dia terkejut.

“Kenapa kamu tahu tentang ayahku? Usiamu sepertinya dekat dengan Silk, apa kamu kenal dengan Silk? “

“Tentu saja, Silk adalah teman sekelas ku di sekolah… “

“Kalau begitu malah tidak ada alasan bagimu menyembunyikan nya kan? Kebetulan, besok ayah ku akan sampai disini, Begitu beliau datang aku akan menanyakan padanya tentang semua rahasiamu… Jika kamu berbohong telah mengenal ayahku, itu akan jadi masalh besar dan kamu akan dikenakan hukuman.. Maaf, tapi sampai saat itu tiba, kamu harus menunggu di ruangan berbeda…”

Cain mengangguk dengan patuh. Namun, ruangan tempat ia diantarkan adalah sebuah penjara. Lebih tepatnya adalah sel tahanan percobaan.

Letaknya hampir ke bawah tanah, dengan sedikit sinar matahari yang menyinari dari langit-langit. Penjara ini merupakan sebuah ruangan khusus, yang terlihat terawat. Di dalamnya tidak ada sekat, namun ada toilet dan tempat tidur. Ada juga meja dan soffa kecil di dalamnya. Meskipun ada juga ruangan penjara yang buruk, namun ia dimasukan kemari, sepertinya ini adalah berkat pengaruh Delita.

Sebenarnya alasannya kemari hanyalah untuk menambahkan titik transfer saja, jadi dia bisa langsung kembali ke ibukota dengan sihir [Trasnfer] miliknya. Namun karena dia sudah menyebutkan nama Cain, dan mendengar bahwa Duke Eric akan segera datang, ia merasa harus menyambutnya.

Cain berbring di tepat tidur, sambil merasa menyesal karena tidak bisa merasakan pemandian air panas. Ia menghabiskan waktu dengan bersantai di tempat tidur. Karena ia tidak diberikan makan siang, ia diam-diam mengeluarkan roti dan dan cangkir dari [Item Box] miliknya, dan mengisi cangkir itu dengan sihir air kemudian mengisi perutnya.

Hanya ada satu orang prajurit yang bersiaga di luar penjara untuk mengawasi Cain. Untuk menghabiskan waktu, Cain pun mengjaknya berbicara.

“Hei Hei, mas prajurit… berapa lama aku harus disini ya..? “

Penjaga itu menjawab pertanyaan Cain dengan wajahnya yang agak ditekuk, sepertinya dia juga sedang bosan.

“Sampai ada izin dari Delita-sama… Delita-sama adalah putra kedua keluarga Duke, namun beliau mau bergabung dengan ksatria dan melindungi kota ini sebagai komandan pasukan…”

“Begitu ya… Tadi Delita-sama bilang katanya Eric sama akan datang besok… apa aku gak bisa keluar sampai besok ya…”

“Jika Delita-sama bilang begitu maka begitulah…”

Sambil berbaring, Cain berbicara sambil memakan cemilan yang dia keluarkan dari [Item box] nya. Cemilan ini adalah yang dibuat oleh Sylvia sebelumnya, kue dengan buah-buahan kering diatasnya.

“Begitu ya… Aku ingin masuk ke pemandian air panas nih…”

“Pemandian air panas disini soalnya terbaik di dunia sih… Eh kamu makan apa itu!?”

“Eh? Cemilan, mau?? “

Cain memberikan sisa cemilannya kepada penjaga itu melalui celah penjara.

“Maaf ya… Eh Salah!! Ka-kamu punya [Item box] ya!?? “

Cain mengangguk sambil tetap mengunyah.

Penjaga itu mengambil cemilan dari Cain dan mulai memasukannya kedalam mulutnya.

“Oh, ini enak ya… “

Melihat prajurit yang merasa puas itu, Cain mengeluarkan cangkir, dan menyerahkan jus kepada penjaga itu.

“Ini juga silahkan… Aku masih dibawah umur, jadi tidak bisa mengeluarkan sake, namun aku punya jus yang aku beli di ibukota…”

“Maaf ya.. aku terima…”

Entah sejak kapan pembicraan diantara Cain dan penjaga itu menjadi semakin meriah.

“Delita-sama itu bukan orang yang buruk, tapi keperibadiannya itu terlalu lurus.. Ia Cuma mendengarkan perkaaan Duke Eric saja… Yah karena dia juga sedang bersaing dengan anak tertua Duke, Noel-sama yang sekarang sedang menjadi perwakilan ayahnya…”

“Begitu ya…. Sepertinya agak merepotkan…”

Cain meneggarkan keluhan penjaga itu dengan seksama.

“Tapi dia memang orang baik yang memperlakukan rakyat biasa dengan adil, namun karena ia memutuskan dari baik atau buruknya terlalu ekstrem, jadi agak merepotkan… Coba saja dia bisa meniru sedikit fleksibilitas Eric-sama…”

Cain tersenyum pahit membayangkan wajah Eric. Ketika mereka asik berbicara, tiba tiba pintu terbuka.

“Sepertinya sudah saatnya makan malam… Loh Delita Sama!?? “

Penjaga itu mengira sekarang saatnya mereka mengantarkan makan malam, namun ternyata itu adalah Delita yang masuk. Dengan terburu-buru ia meletakn cangkir ditangannya ke atas meja, dan segera berdiri memberi hormat.

“Ayahku tiba lebih cepat dari jadwal, dan aku memintany untuk segera memastikannya….”

Di depan penjara itu, Delita bersiap-siap seakan pedangnya dapat segera menebas kapanpun. Lalu Eric pun masuk bersama dua orang ksatria. Cain dan Eric saling memandang di depan penjara itu.

“Salam.. “

Cain hanya mengatakan itu, sejenak wajah Eric memerah dan seakan tak dapat menahannya lagi, pun tertawa.

“Hahahaha … perutku sakit… Cain-kun, kenapa kamu ada di tempat seperti ini… Ahahaha, duh gak nahan hahaha….”

Delita, Ksatria, serta penjaga, semua orang terpana melihat Eric tertawa terbahak-bahak sendirian dihadapan mereka.

“Ayah, apa kamu mengenal Cain ini? “

Delita bertanya sambil merasa sedikit khawatir.

“Ya, tentu saja… Dia kan tunangannya Silk, Viscount Cain von Silford Drintle.. juga dia anaknya Margrave Garm loh.. “

Mendengar perkataan itu, semua orang selain Eric menjadi pucat. Hal ini disebabkan oleh nama yang baru saja disebutkan mengandung nama wilayah. Itu artinya meskipun ia terlihat seperti seorang anak yang belum dewasa, ia tetaplah seorang bangsawan resmi. Meskipun Delita adalah anak seorang Duke, dia harus memperlakukan Cain dengan baik.

“Eh? … Viscount!? Margrave!? Tunangan Silk?? “

Delita tidak mampu mencerna kata-kata Eric dengan baik.

“Tapi Cain-kun, kenapa kamu tidak memperlihatkan bukti mu sebagai Viscount? Jika kamu menunjukan itu, kamu bisa membuktikan kalau kamu itu bangsawan kan…”

Eric bertanya sambil tertawa. Cain terus menerus ditanyai tentang statusnya, jadi ia melupakan hal ini. Karena biasanya ia selalu menyimpannya dalam [Item box] jadi itu tidak ditemukan ketika dilakukan pemeriksaan fisik.

“Benar juga ya… aku terus-terusan disuruh memperlihatkan statusku, jadi aku benar-benar melupakannya.. “

Cain menggaruk kepalanya, dan mengeluarkan bukti Viscount dari [Item box].

Mendengar perkataan Cain itu, senyuman yang sedari tadi menghiasi wajah Eric menghilang, dan ia mengarahkan tatapan dingin nya kepada Delita.

“–Delita … Apa kamu melihat status Viscount Cain?”

Merasa ketakutan dengan perubahan ekspresi ini, Delita menggelengkan kepalanya.

“Tidak, karena ia menolak begitu keras, jadi aku memasukannya ke penjara… karena aku mengira dia adalah keluarga bangsawan, jadi aku memasukannya ke ruangan ini…”

“Kalau begitu tidak masalah… Jika kamu melihatnya.. Delita, tergantung situasinya, mungkin kamu akan dihukum mati… “

Mendengar perkataan ini mata Delita terbelalak.

“Artinya Viscount Cain ini adalah sosok orang yang seberharga itu… Karena itu di usianya saat ini dia sudah menjadi bangsawan, dan memerintah kota… Apa kau mengerti?? Tapi ya…Cain-kun di penjara, cepat keluarkn dia… Aku harus melaporkan ini keada yang mulia ketika aku kembali ke ibukota ..fufu”

Ekspresi dinginnya menghlang, dan kembali menahan tawanya.

Begitu mengetahui Cain adalah bangsawan, prajurit itu buru-buru membuka kunci penjara dan melepaskannya.

“Mas prajurit, tadi itu menyenangkan… Terimakasih ya…”

Ketika Cain tersenyum kepada penjaga itu, penjaga itu dengan rasa sedikit ketakutan ia membungkuk.

“Cain-kun, ayo kita ke mansion. Aku akan memperkenalkanmu dengan keluargaku.”

Cain dibawa oleh Eric menuju ke Mansionnya.

Delita tetap berdiri membeku di tempat selama beberapa menit karena terlalu shock.


Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Bahasa Indonesia

Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Bahasa Indonesia

Adventure Record of Reincarnated Aristocrat ~ the Apostle of Gods Who Doesn’t Know Self-Restraint~, Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku ~ Jichou wo Shiranai Kamigami no Shito ~, The Rebirth of the Reincarnated Nobility, 転生貴族の異世界冒険録~自重を知らない神々の使徒~,Chronicles of an Aristocrat Reborn in Another World – the Apostle of the Gods Who Know No Self-Restraint
Score 7.2
Status: Ongoing Tipe: Author: , Artist: , Dirilis: 2016 Native Language: Japanese
Karakter utama, Shiina Kazuya terbunuh oleh orang asing saat mencoba melindungi adik perempuan teman masa kecilnya. Dia dilahirkan kembali sebagai Kain Von Silford, putra ketiga seorang bangsawan, di dunia sihir dan pedang. Kain akan tumbuh dikelilingi oleh para dewa yang tidak tahu menahan diri, para bangsawan Kerajaan, dan wanita muda. Untuk menghindari menaikkan bendera, ia mencoba menyembunyikan jumlah statistik dan perlindungan yang luar biasa yang ia terima dari para dewa. Ini adalah fantasi jalan kerajaan dari seorang anak laki-laki yang kadang-kadang berwajah dua dan kadang-kadang canggung.lindungi dirimu dan dapatkan discout menarik di gilaspin88 terbatas

Komentar

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset