DOWNLOAD NOVEL PDF BAHASA INDONESIA HANYA DI Novel Batch

Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Volume 4 Chapter 05 Bahasa Indonesia

Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Volume 4 Chapter 05 Bahasa Indonesia

Cain meninggalkan sekolah bersama dengan Liltana.

Biasanya Cain bersekolah dengan berjalan kaki, namun karena Liltana memiliki status sebagai puteri kaisar, maka kali ia memutusukan untuk naik kereta. Di dekat gerbang, tempat para kereta menunggu, Nigito sudah bersiaga di samping keretanya.

Nigito tampak agak kaget melihat Liltana keluar dari gedung sekolah bersama dengan Cain.

“Terima kasih, atas kerja keras anda Tuan puteri Liltana… mohon maaf Earl Silford, Saya adalah Nigito, pelayan Puteri Liltana…Salam kenal…”

Nigito memperbaiki posisinya dan memberikan hormat kepada Cain sambil tersenyum.

“Cain-sama.. dia adalah pelayan saya, Nigito… Dia sudah merawatku sejak kecil… daripada itu, ayo kita menuju ke Sarakhan… Cain sma akan memberikan ku produk-produk gelas itu…”

“Aku Cain von Silford Drintle… Senang bertemu denganmu… Kenapa kamu tahu namaku …?”

Cain agak penasaran, namun Nigito hanya tersenyum.

“Kalau itu.. Tuan puteri sejak dahulu selalu sajaa—“

“Nii-Nigito! Jangan bicarakan hal yang tidak perlu!!! “

Liltana dengan tergesa-gesa menghentikan perkataan Nigito. Nigito yang merasa bersalah telah berlebihan dalam berbicara, hanya bisa pura-pura tersenyum sambil membukakan pintu.

“Ah maaf… kalau begitu silahkan naik ke kereta…”

Meskipun wajahnya memerah, Liltana tetap mengajak Cain untuk naik ke kereta. Ketika mereka berdua sudah naik, Nigito memberikan aba-aba untuk berangkat.

Sambil melirik kearah Caian yang duduk disampingnya, Liltana menghela nafas. Ia menggenggam kalung dilehernya.

(Ternyata memang Cain tidak menyadarinya ya…)

Seakan tak mempedulikan perasaan Liltana, kereta ini terus berjalan menuju ke perusahaan Sarakhan.

Ketika kereta berhenti di halaman perusahaan Sarakhan, tampak Palma yang sepertinya baru saja pulang sekolah sedang menjaga toko dengan masih menggunakan seraham nya.

Ketika Nigito membuka pintu kereta dan mereka berdua turun, Palma terkejut melihat Cain dan Liltana datang bersama dan langsung membungkuk.

“Selamat datang.. Cain-sama.. tuan Puteri Liltana… “

“Palma, sepertinya hari ini pun kamu berkerja keras ya… Apakah hari ini Tamanis-san ada? “

“Barusan ada… tapi beberapa waktu lalu dia pergi ke pertemuan bisnis yang ada di ibukota ini… makanya aku yang menjaga toko… mohon maaf karena meninggalkan posisinya saat Cain-sama dan puteri Liltana berkunjung… “

Palma meminta maaf dengan sopan, lalu Cain mengatakan bahwa itu tidak masalah, dan ingin meminjam sebuah ruangan didalam.

Mereka berdua dipandu oleh Palma menuju keruang tamu yang ada di dalam toko, lalu duduk berhadapan. Sedangkan Palma menyiapkan teh untuk mereka berdua.

“Aku minta maaf karena ini bukan daun the kualitas tinggi…”

Palma meminta maaf dan menyuguhkan teh dihadapan mereka.

Mereka berdua mengeobrol sebentar sambil meminum teh, lalu mulai memasuki urusan utama. Cain tampak tidak terlalu khawatir, dan mengeluarkan satu persatu gelas dari dalam [Item box] miliknya.

“…[Item Box]…”

Semua oran di Sarakhan dan Telestia serta Silk sudah mengetaahui bahwa Cain memiliki [Item Box]. Liltana yang tidak mengetahui hal ini terkejut.

“Ah iya… Tuan Puteri Liltana belum tahu ya… Aku tidak banyak memberitahukan hal ini kepada orang-orang… jadi ini rahasaia ya…”

Cain menatakan hal itu sambil mengedipkan matanya, dan menyiapkan gelas sesuai jumlah yang dipesan. Meksipun itu hanya terdiri empat gelas masin-masing dari tiga jenis desain yang berbeda, Liltana tetap kagum akan keindahan gelas-gelas itu.

“DIpesanannya tertulis sepuluh, tapi karena aku merasa tidak enak karena jumlahnya tidak pas, jadi anggap saja yang dua ini hadiah dari ku… karena kamu sudah repot-repot datang ke kerajaan ini…”

Cain mengatakn hal itu dengan senyum lebar diwajahnya, dan Liltana pun meulai memerah lagi.

“Terima kasih, Cain-sama… Dan juga.. tolong panggil aku Lil saja.. lagipula Teles dan Silk juga memanggil ku begitu.. “

「――Lill ――」Tiba-tiba Cain tampak sedang memikirkan sesuatu, namun ia segera mengembalikan perhatiannya kepada Liltana.

“Meski begitu, ternyata Cain-sama juga memiliki bakat seni ya… Kamu bahkan sudah mampu mengatur sebuah kota, dan bahkan membuat karya seni hiburan… Kami tak memiliki sosok sepertimu di Kekaisaran… aku jadi agak iri dengan kerajaan ini… “

“Ah tidak kok… aku ini selalu dibantu oleh orang-orang di sekitarku…”

Setelah beberapa saat mereka mengobrol, pintu ruangan itu diketuk, dan Nigito pun masuk ke dalam ruang tamu itu.

“Permis—Wuah ini luar biasa!”

Nigito kagum dengan barisan gelas-gelas berbagai warna yang tersusun diatas meja. Dan Liltana pun menepak kepala Nigito yang sedang terpesona ini.

“Niggito, itu tidak sopan!”

Setelah ditepak, sikap Nigito langsung berubah drastis, dan setelah mengatakan ‘mohon maaf’, iapun bersiaga berdiri dibelakang Liltana.

“Cain-sama, aku minta maaf menunjukan hal yang buruk kepada anda… “

Liltana membunguk menyampaikan permintaan maafnya. Setelah Cain mengatakan bahwa itu tidak apa-apa, mereka pun melanjutkan pembicaraan.

Meskipun ia ingin meminta sedikit lebih banyak, namun Liltana pun memahami bahwa kali ini adalah kasus spesial, jadi untuk selanjutnya dia harus menunggu sesuai urutan pesanan.

Palma mengambil satu persatu gelas diatas meja yang berwarna-warni itu untuk dikemas.

“Sebanyak ini…”

Mengesampingkan Liltana yang terkagum dengan jumlah gelas itu, setelah memastikan jumlahnya, palma membawa gelas-gelas itu kedalam toko. Setelah semuanya selesai, Palma juga memasukan gelas yang ada di genggaman Liltana kedalam sebuah kotak khusus.

“Tuan puteri Liltana, ini adalah barang yang akan dikirim, mohon di periksa…”

“Ya aku sduah melihatnya jadi itu tidak masalah… Nigito.. bisa kamu bawa ini ke dalam kereta? “

“Baik, tuan puteri Liltana… “

Maaf kemarin tidak Update… akan kita balas ketinggalan ini!!

Nigito pun membawa kotak berisi gelas itu dengan sangat hati-hati dan mengangkutnya menuju ke kereta sau persatu. Setelah semua baang selesai dibawa, Liltana pun bangkit.

“Terima kasih, Palma-san…berkat dirimu aku bisa mendapatkan gelas-gelas itu… mulai sekarang, mari kita lebih mengakrabkan diri di sekolah! “

“Terima kasih…”

Palma tersenyum dengan gugup kepada Liltana.

“Kalu begitu aku segera kembali ya… Ku membawa barang-barang penting soalnya…. Cain-sama aku akan mengantarmu…”

“Ah tidak… yah.. tolong antar aku… Palma, sampai jumpa di sekolah ya….”

“Terima kasih, Cain-sama.. aku akan segera menghuungi orang-orang yang mebuat pesanan… “

Mereka berempat pun meninggalkan ruang tamu. Palma menyaksikan mereka menaiki kereta.

“Aku harus meenghubungi mereka mulai besok…”

Palma menggumamkan hal itu sambill menyaksikan kereta yang perlahan lahan semakin menjauh.

“Cain-sama… apa anda tidak keberatan mampir sebentar di mansionku? Saat ini aku sedang membawa barang-barang penting, jika hanya Nigito, aku merasa agak khawatir…”

Liltana bertanya kepada Cain dengans suara lirih.

“Itu…”

“Ah aku juga punya daun the khas kekaisaran… jika mau, aku akan menyuguhkannya…”

Menghadapi ajakan Liltana ini, Cain pun menyerah dan ikut menuju ke rumah Liltana. Mansion Liltana berada diarah yang berlawanan dengan Cain. Meskipun begitu, jaraknya hanya tigapuluh menit berjalan kaki.

Mansion milik Liltana itu tampak sangat layak sebagai mansion Tuan puteri, itu lebih luas dari milik Cain. Mungki besarnya hampir sama dengan mansion ayahnya, Garm. Tentu saja itu berbeda dengan mansion Cain, disana tidak terpajang patung monster.

Kereta kuda itu berhenti tepat di depan pintu masuk mansion, dan ketika mereka berdua turun, para pelayan sudah berbaris.

“Selamat datang, Earl Silford..”

Mereka serentak memberikan salam dan menundukan mereka kepada Cain. Lalu Cain pun mengikuti Liltana masuk kedalam mansion.


Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Bahasa Indonesia

Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Bahasa Indonesia

Adventure Record of Reincarnated Aristocrat ~ the Apostle of Gods Who Doesn’t Know Self-Restraint~, Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku ~ Jichou wo Shiranai Kamigami no Shito ~, The Rebirth of the Reincarnated Nobility, 転生貴族の異世界冒険録~自重を知らない神々の使徒~,Chronicles of an Aristocrat Reborn in Another World – the Apostle of the Gods Who Know No Self-Restraint
Score 7.2
Status: Ongoing Tipe: Author: , Artist: , Dirilis: 2016 Native Language: Japanese
Karakter utama, Shiina Kazuya terbunuh oleh orang asing saat mencoba melindungi adik perempuan teman masa kecilnya. Dia dilahirkan kembali sebagai Kain Von Silford, putra ketiga seorang bangsawan, di dunia sihir dan pedang. Kain akan tumbuh dikelilingi oleh para dewa yang tidak tahu menahan diri, para bangsawan Kerajaan, dan wanita muda. Untuk menghindari menaikkan bendera, ia mencoba menyembunyikan jumlah statistik dan perlindungan yang luar biasa yang ia terima dari para dewa. Ini adalah fantasi jalan kerajaan dari seorang anak laki-laki yang kadang-kadang berwajah dua dan kadang-kadang canggung. lindungi dirimu dan dapatkan discout menarik di gilaspin88 terbatas

Komentar

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset