Melihat senyuman diwajah Cain, Mathias merasa ngeri.
“Senuanya!! Sarungkan pedang kalian!! Wa-waduh… Earl silford… mengapa anda ada ditempat seperti ini?? “Mathias bertanya sambil gemetar, lalu kemudian Cain melanjutkan perkataanya dengan nada yang dingin.
“Pertama-tama… aku tidak dengar ada permintan maaf?? Meskipun aku ini lebih muda darimu, aku masihlah seorang bangsawan…didepan bangsawan lain kamu telah memanggilku ‘bocah’, mungkin itu akan jadi tanda penghinaan… mungkin aku bisa saja menjatuhkan hukuman makar…”
Mendengar perkataan itu, Mathias menolehkan wajahnya dan melirik kearah Marquis Cordino. Sesuai dugaan, bahkan Marquis Cordino sekalipun, hanya biisa mengangguk menyetujui hal ini meskipun lawannya legih muda.
Mathias pun langsung berlutut ditempat, dan kemudian bersujud.
“E-earl Silford… kumohon… aku minta maaf… tolong ampuni aku…”Melihat Mathias bersujud, Cain melanjutkan perkataannya.
“Kalau aku sih itu saja cukup… Tapi aku juga mendengar barusan kamu memanggil nona yang disana dengan panggilan ‘cewek itu’? “
“Tidak… itu… “
“Yah memang nona yang disana itu bukan puteri bangsawan… Tapi dia adalah puteri ke enam kekaisaran Vysus… Kira-kira apa hukuman yang pantsa karena telah melecehkan tuan puteri dari negeri tetangga ya? Bagaimana menurutmu Marquis Cordino??”
─ Baik Marquis Cordino dan Mathias menampakkan ekspresi keterkejutan diwajah mereka.
Liltana tidak terlalu suka untuk tampil mencolok. Sewaktu pertama kali tiba di kerajaan ini dia memang disambut, namun hanya beberapa orang saja termasuk sang raja, Perdana menteri Magna, serta Duke Eric yang mengetahui wajah Liltana.
Dan ini adalah pertama kalinya Marquis Cordino melihat wajah Liltana.
“Ti-tidak mungkin… Puteri kaisar katamu!?? “
“Tidak mungkin …”
Mengesampingkan mereka berdua yang sedang terkejut, Cain melirik kearah Liltana, dan iapun menarik nafas dalam dalam. Lalu ia mengeluarkan sebuah lencana dengan lambang kekaisaran Vysus dari sakunya.
“Aku adalah Liltana van Vysus, puteri ke enam kekaisaran Vysus… Aku sudah menyaksikan semua kejahatan kalian… Kalian telah menculik…. Temanku, Palma, dan aku akan melaporkan ini secara langsung kepada raja kalian…!”
Liltana mengatakan itu dengan nada yang tegas, membuat Mathias gemetaran.
“Kenapa!? Memangnya aku telah melakukan apa!?! AKu tidak ingat telah melakukan sesautu yang salah!! “
Mendengar bantahan dari Mathias ini, baik Cain maupun Liltana mulai mengerutkan alis mereka.
“Kau masih bisa mengatakn itu setelah menculik Palma!?? Aku sudah melihat semua yang ada di ruang penjara bawah tanah! Aku juga menyaksikan ada beberapa anak lainnya yang kau tangkap! “
“Ughg … Marquis Cordino …”
Matias yang panik melirik kearah Marquis Cordino, namun jawabannya sungguh tak pernah dia duga.
“Mathias!! Apa kau sampai terlibat dengan penculikan!!?? Sungguh tidak bisa dipercaya!! Aku sama sekali tidak tahu menahu soal ini!! “
“Eh??…? “
Mathias yanggat terketu karena ia sangat mengharapkan bantuan namun teryata malah di hianati.
Dan kemudian….
Pintu terbuka dan sejumlah besar prajurit masuk kedalam gedung.
“Kami dengar disini ada kasus penculikan!?? “
Seorang kapten prajurit yang memimpin mereka sudah mengeluarkan pedangnya, namun gerakan mereka terhenti melihat pemandangan tak biasa di aula itu.
Seorang pria yang diduga sebagai Mathias, ketua perusahaan ini, sedang bersujud dihadapan seorang gadis kecil, dan bocah laki-laki. Serta para prajurit yang sedang melindungi seorang bangsawan, dan juga beberapa orang petualang yang tergelletak jatuh di lantai.
Tentunya tak ada satupun dari pasukan prajurit yang baru daang ini yang mampu memahami situasi ini. Lalu, entah sejak kapan, Darmeshia tiba-tiba muncul di belakang Cain, dan membisikan sesuatu di telinganya.
“Untuk berjaga-jaga, saya telah memanggil para prajurit kemari…”
“Darmeshia… itu bagus… Terima kasih.”
Ketika mengetahui bahwa Darmeshia lah yang telah memanggil para prajurti kemari, Cain pun mengangguk dan mulai berbicara.
“Terima kasih, Para prajurit sekalian… Perusahaan ini telah melakukan penculikan… dan gadis di belakang ku ini adalah salah satu korbannya, dan kami datang kemari untuk menyelamatkannya… Dan di dalam, masih banyak anak-anak yang kemungkinan juga merupakan koran penculikan… tolong kalian periksa…”
Mendengar penjelasan Cain, sang kapten mengerutkan alisnya. Orang-orang yang ada disini sudah mengenal Cain, namun tidak dengan para prajurit yang baru datang ini.
“Kalian…. Orang-orang yang pingsan ini… apa kalian yang melakukannya?? “
“Aku yang melakukan itu pada mereka… yah karena mereka menodongkan senjata mereka…”
“Begitu ya… jadi apakah kamu ini pengawal nona itu?? “
Sekilas, Liltana memang tampak seperti seorang puteri bangsawan, namun saat ini Cain tampak seperti seorang petualang. Dan para prajurit itu mengambil kesimpulan bahwa Cain adalah pengaawalnya.
“Aku adalah Earl Cain von Silford Drintle… sedangkan yang disebelahku ini adalah tuan puteri kekaisaran Vysus…”
“Namaku Liltana van Vysus.. “
Para prajurit, termasuk sang kapten terdiam membeku mendengar hal ini. Sang kapten yang tersadar lebih dulu, langsung segera berlutut. Dan diikuti oleh para prajurit yang lainnya. Lalu sang kapten pun mengangkat wajahnya, dan mulai berbicara.
“Mohon maafkan ketidaksopanan kami, Tuan puteri, Earl Silford… kami masih belum bisa memahami situasi ini… bisakah anda menjelaskannya?? “
“Benar juga… seorang gadis dari perusahaan Sarakhan telah diculik, sampai sini kalian sudah tahu kan? seharusnya tuan puteri sudah memberikan laporannya…”
“Ya, kami telah mendengar laporan itu… para prajurit juga sedang mencarinya…”
Cain mengangguk, dan melanjutkan perkataannya.
Mohon maaf, hari ini cuma satu ya…
“Dan gadis itu teryata ditangkap dan dikurung didalam penjara bawah tanah dibawah bangunan perusahaan ini… Setelah mendapatkan indormasi itu, aku langsung datang kemari… Karena perusahaan Sarakhan adalah mitra bisnisku untuk menjualkan produk-produk buatanku… jadi wajar bagiku untuk ikut mencarinya….”
“Earl Silford sendri yang datang mencarinya!?? “
Sang kapten itu sangat tidak bisa memahami mengapa Cain mau repot-repot datang dan mencarinya sendiri. Biasanya seorang bangsawan akan memberikan instruksi kepada bawahannya, dan tidak akan bergerak sendiri.
Jika mereka bergerak sendiri, ada kemungkinan mereka akan terlibat dalam pertempuran.
“Memangnya itu aneh?? Oh iya bagaimana dengan ini? “
Cain mengeluarkan kartu guild miliknya yang bekilauan platinum dari sakunya.
“Biar begini…. Aku masih merupakan petualang rank S…”
“Ap-?!!”
Gelter yang baru saja sadar itu terkejut melihat kartu guild yang disodorkan oleh Cain. Gelter sudah lama menjadi seorang petualang, dan dia baru mencapai peringkat B. Dia mengerti betapa sulitnya menaikan peringkatnya itu. dan terkait petualang Rank S, itu adalah tingkatan diatas rank A, dan petualang yang telah mencapai peringkat itu wajar jika dianggap sebbagai monster.
Dan tentu saja, para prajurit juga membuka mata mereka lebar-lebar melihat warna pada kartu guild itu.
“Begitu ya… aku mengerti… Kalau begitu, kami akan memeriksanya, bisakah anda semua tunggu disini sebentar? Hei kalian!! Periksa bagian dalam!! “
Mendengar perintah sang kapten, beberapa prajurit masuk kedalam dan melakukan pemeriksaan.
Dan sementara itu, satu orang berusaha untuk pulang.
“Aku akan pulang. Aku tidak ada hubungannya dengan ini.. “
“Mohon maaf.. tolong tunggu sebentar lagi…”
“Berisik!! Aku ini adalah Marquis Cordino! Aku tidak ada hubungannya dengan kasus ini karena aku baru saja tiba disini! Permisi! “
Tanpa menggubris perkataan sang kapten, Marquis Cordino meninggalkan perusahaan.
“Cain… Apa tidak apa-apa… “
Liltana bertanya kepada Cain dengan nada gelisah, namun Cain hanya bisa mengangguk.
“… Jika situasinya begini, kita tak bisa menghentikannya… karena Marquis Cordino itu lebih tinggi dariku… Lagipula dia adalah salah satu menteri kerajaan ini… kita tak bisa menghentikannya begitu saja tanpa bukti…”Mendengar penjelasna Cain, Liltana memasang ekspresi kecewa bercampur kesal.
“Tapi… Semua akan berbeda jika Mathias mengungkapkan semuanya… “
Cain mengatakan itu sambil tersenyum melihat kearah Mathias yang sedang berlutut. Menyadari tatapan itu, tubuh Mathias yang besar itu gemetar dan bercucuran keringat dingin.