DOWNLOAD NOVEL PDF BAHASA INDONESIA HANYA DI Novel Batch

Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Volume 6 Chapter 11 Bahasa Indonesia

Pertemuan Raja Iblis

Diruang pertemuan Istana, Lizabeth dan empat orang raja Iblis rudah berkumpul dengan Logsia Sang Putera Mahkota sebagai pemimpin mereka.

Ignis sang penguasa kerajaan timur. August penguasa Kerajaan Barat. Denis penguasa Kerajaan Utara. Dan Seto yang memerintah kerajaan Selatan. Keluarga kekaisaran dan keempat raja iblis ini sering berkumpul untuk membuat keputusan tentang hal-hal penting.

“Apakah yang mulia Kaisar masih…”

August, salah seorang raja iblis itu bertanya kepada Logsia. Namun Logsia menggelengkan kepalanya dan menjawab.

“Yang Mulia masih belum ada perkembangan bahkan setelah diberikan sihir penyembuh….Saat ini beliau masih tertidur…”

Kekuasaan tertinggi dipegang oleh Kaisar Iblis, ayah Logsia dan Lizabeth. Namun sejak beberapa waktu lalu kondisinya memburuk, dan saat ini dalam keadaan koma. Karena itu saat ini Logsia sebagai Putera Mahkota menggantikannya mengatur pemerintahan.

Bahkan setelah diberikan sihir penyembuh kondisainya tidak kunjung membaik dan malah menjadi koma tanpa bisa berbuat apa-apa. Logsia juga telah mengumpulkan berbagai informasi namun dia masih belum menemukan solusinya.

“Daripada itu, alasan aku meminta kalian berkumpul hari ini adalah tentang— Deklarasi perang kepada Manusia…. Karena Lizabeth telah kembali dengan selamat, maka ——”

“Kau tidak akan bilang kalau akan menghentikan perang kan??”

Denis berdiri dan menggebrak meja. Pada dasarnya Denis memang memilik karakter yang menyukai pertempuran. Dan dia sangat menyukai situasi ini daripada masa-masa damainya sebagai raja iblis. Pada dasarnya dia memang menggunakan kekuatannya untuk menjadi raja Iblis, namun setelah menjadi raja iblis, dia jadi sangat jarang bertarung.

Meskipun dia sering mengalihkan perhatiannya dengan melakukan perburuan monster, namun tetap saja dia masihlah lebih suka pertarungan sungguhan.

“Aku menentang peperangan, apapaun yang terjadi aku tidak akan mengeluarkan pasukan…”

Seto melipat kedua tangannya dan menyuarakan penolakannya dengan nada sedikit kesal.

“Aku tidak peduli yang manapun… Tidak ada untungnya juga menyerang benua lain…”

“Aku juga setuju… Lagipula Yang Mulia Lizabeth telah kembali dengan selamat… Yah meskipun aku akan ikut jika Putera Mahkota memerintahkan….”

Ignis dan August menyuarakan netralitas mereka. Kemudian Lizabeth yang sedari tadi mendengarkan pun akhirnya mulai membuka mulut.

“Pertama-tama, izinkan aku meminta maaf telah membuat masalah.. Mohon maafkan aku…. Memang banyak hal yang terjadi di negeri manusia, namun aku tak memiliki dendam pada mereka.. Jika kalian menjadikan kejadian ini sebagai dasar untuk memicu perang, aku mohon hentikanlah….. Yah meskipun kalian tetap berperang—— Kalian pasti akan kalah…”

Namun Denis pun langsung kesal setelah dikatakan dia akan kalah sebelum bertarung. Harga dirinya yang menjadi raja Iblis berkat kemampuannya tak mengizinkan hal ini.

“Putera Mahkota, Bagaimana pendapat mu tentang ini?? Kudengar Yang Mulia Lizabeth di tangkap oleh ras manusia, dan nyawanya nyaris terancam…. Tetapi kita tidak membalaskan dendam kepada mereka???”

“Pada awalnya aku juga berpikir bahwa kita perlu membalas dendam… Namun Liza datang bersama dengan seorang perwakilan dari ras manusia… orang itu adalah yang selama ini merawat Liza, dan setelah melakukan pembicaan dengannya, aku merasa tidak perlu lagi melakukan pembalasan dendam…”

Logsia menjawab dengan tenang sambil melipat tangannya. Namun Denis nampaknya masih belum puas, bahkan meskipun itu adalah perkataan Putera Mahkota sekalipun.

“Jadi.. anda maksud kita akan kalah jika bertarung dengan manusia itu??? Makanya Yang Mulia Lizabeth bekata begitu?? Pertemukan aku dengan orang itu… Aku akan memutuskan setelah bertemu….”

Logsia pun melirik kearah Lizabeth. Lizabeth hanya mengangguk tanpa berkata.

“…baik, aku akan pertemukan, Liza, bisakah kamu memanggil Cain-dono kemari??”

“Baik.. Aku akan segera memanggilnya…”

Lizabeth pun berdiri dan meninggalkan ruang pertemuan. Sejak ruangan itu ditinggal oleh Lizabeth, samua hening dan tak ada yang berbicara. Namun tiba-tiba kesunyian itu pecah.

“Yang Mulia, tergantung pada manusia itu nanti, aku mungkin akan memutuskan berperang….”

Ignis yang tadi mengatakan netral tiba-tiba melontarkan pernyataan itu.

“Ignis-dono, kenapa tiba-tiba??”

“Karena ada kemungkinan bahwa Yang Mulia Putera Mahkota dan Yang Mulia Lizabeth telah terkena tipu daya nya… Meskipun Seto-dono juga menolak peperangan ini…”

“Ohh Ignis-dono juga berpikiran begitu?? Kalau begitu kita tinggal musnahkan saja manusia itu kan???”

Bersamaan dengan itu ruang perteman ini diliputi oleh aura pembunuhan. Aura itu dipancarkan oleh Seto, dan ia menatap tajam kearah Denis.

“—Denis-dono, apa yang barusan anda katakan?? anda bilang ingin memusnahkan Cain-dono?”

Namun Denis juga merupakan Raja Iblis, sama seperti Seto. Dia tak mungkin mundur setelah menerima Aura membunuh seperti ini.

Keduanya saling melotot, namun tiba-tiba terdengar pintu diketuk dan Seto pun melepaskan aura membunuhnya.

Ketika Logsia memberikan izin, pintu pun terbuka dan Cain memasuki ruangan bersama dengan Lizabeth. Cain juga sempat merasakan aura dari Seto, dan merasa situasi ini sdang buruk. Namun dia berusaha tidak menampakan itu diwajahnya, dan duduk di tempat yang disediakan oleh Lizabeth.

“Pertama, izinkan aku memperkenalkan kalian… Beliau ini adalah Cain-dono, ras manusia yang datang sebagai perwakilan kerajaan manusia…”

Ketika Logsia memperkenalkan dirinya, Cain berdiri sebentar dan kemudian membunkuk dan memperkenalkan diri.

“Aku Cain von Silford Drintle dari Kerajaan Esfort… Dikerajaan Aku memiliki gelar sebagai Margrave… Pertama-tama, aku ucapkan terimakasih telah mengundangku kemari….”

Cain menyelesaikan perkenalan dirinya, dan kembali duduk. Namun semua raja iblis selain Seto pun terkejut. Apa boleh buat, dihadapan mereka berdiri seorang anak yang bahkan belum dewasa dan mengaku sebagai perwakilan ras manusia.

Meskipun sedikit mereka mempunyai pengetahuan tentang sistem kehidupan manusia. Meskipun dia memiliki posisi bangsawan sebagai seorang Margrave, mereka masih ragu apa tidak apa-apa mengirim anak ini sebagai perwakilan.

Mereka bertiga menganggap mungkin orangtuanya sudah meninggal terlalu cepet sehingga dia mewarisi gelar ayahnya sebelum dewasa.

Meskipun pada kenyataan nya Cain menjadi Margrave karena sang raja dan para petinggi kerajaan mengakui kemampuannya, namun ketiga Raja Iblis ini tidak mengetahui kemampuan Cain itu.

“Kalau begitu aku akan melanjutkan pembahasan tentang perang dengan ras manusia… Saat ini aku belum bisa memutuskan karena masih terbagi antara fraksi pendukung perang dan penolak perang…. Apa Cain-dono ada pendapat yang ingin disampaikan??”

Cain pun berdiri.

“Pertama-tama, atas nama seluruh ras manusia, aku menyampaikan permintaan maaf atas perlakuan buruk kepada Yang Mulia Lizabeth…”

Memang bukan Kerajaan Esfort yang meperlakukan Lizabeth sebagai budak. Namun saat ini Cain selain menjadi perwakilan Kerajaan Esfort juga menjadi perwakilan ras manusia. Cain merasa perlu untuk meminta maaf sebelum ia berbicara sebagai perwakilan ras manusia.

Dan Cain pun melanjutkan perkataannya.

“Namun, aku berpikir bahwa tidak seharusnya ras iblis dan ras manusia saling berkonflik… jika sampai terjadi perang, maka akan ada korban di kedua belah pihak, bahkan hal ini juga akan menjadi beban bagi para warga…. Bahkan Yang Mulia Liabeth pun tidak menginginkan hal ini….”

“Ya… Aku juga tidak ingin ada peperangan… Aku ingin bersantai di Istana Cain lebih lama…. Jika perang terjadi, pasti akan sulit menemukan makanan yang enak…”

Lizabeth menipal kata-kata Cain. Seto pun dalam diam menganguk menunjukan persetujuannya, dan wajah menyermkannya yang tadi ia tunjukan telah menghilang.

Namun ketiga Raja Iblis itu tidak semudah itu langsung menerima kata-kata itu begitu saja.

Meskipun mereka mengandalkan kekuatan, mereka tetap mengemban nasib sebuah negara.

“Meskipun begitu, kami juga punya harga diri, apa kau berpikir kami akan mengatakan, oh ya, begitu…”

“Apa kau tetap mengatakan itu meskipun negaramu akan hancur??”

Seto segera membalas perkatan Denis. Para bangsawaan di kerajaan Seto sudah menyaksikan kemampuan Cain sehingga mereka bisa bersatu menentang berperang. Namun ditempat ini, hanya Lizabeth dan Seto lah yang mengetahui kekuatan Cain. Bagi Denis, dia tak bisa semudah itu untuk mundur.

“Kenapa jadi kerajaan ku yang hancur??? Seto! Tergantung dari jawabanmu, aku tidak akan melepaskan kerajaan mu!”

“Tentu saja itu karena, dengan menjadikan Cain-dono menjadi musuh, maka kekalahan mu sudah dipastikan…”

Seto menjawab sambil tersenyum. Namun Denis semakin tidak menyukai itu dan dia pun berdiri.

“AKu tidak terima penghinaan ini!! Kerajaan ku akan kalah?? Kalau begitu tunjukan kekuatan mu sevagai perwakilan manusia!! Aku ini mendapatkan posisi raja iblis dengan kekuatanku sendiri, tergantung dari kekuatanmu, aku akan mempertimbangkan jawabanku!”

Setelah mendengar perkataan Denis ini, baik Cain, Seto, dan Lizabeth membayangkan satu kata, ‘Berhasil!’ dalam benak mereka dan mereka pun tersenyum.

Diruang pertemuan Istana, Lizabeth dan empat orang raja Iblis rudah berkumpul dengan Logsia Sang Putera Mahkota sebagai pemimpin mereka.

Ignis sang penguasa kerajaan timur. August penguasa Kerajaan Barat. Denis penguasa Kerajaan Utara. Dan Seto yang memerintah kerajaan Selatan. Keluarga kekaisaran dan keempat raja iblis ini sering berkumpul untuk membuat keputusan tentang hal-hal penting.

“Apakah yang mulia Kaisar masih…”

August, salah seorang raja iblis itu bertanya kepada Logsia. Namun Logsia menggelengkan kepalanya dan menjawab.

“Yang Mulia masih belum ada perkembangan bahkan setelah diberikan sihir penyembuh….Saat ini beliau masih tertidur…”

Kekuasaan tertinggi dipegang oleh Kaisar Iblis, ayah Logsia dan Lizabeth. Namun sejak beberapa waktu lalu kondisinya memburuk, dan saat ini dalam keadaan koma. Karena itu saat ini Logsia sebagai Putera Mahkota menggantikannya mengatur pemerintahan.

Bahkan setelah diberikan sihir penyembuh kondisainya tidak kunjung membaik dan malah menjadi koma tanpa bisa berbuat apa-apa. Logsia juga telah mengumpulkan berbagai informasi namun dia masih belum menemukan solusinya.

“Daripada itu, alasan aku meminta kalian berkumpul hari ini adalah tentang— Deklarasi perang kepada Manusia…. Karena Lizabeth telah kembali dengan selamat, maka ——”

“Kau tidak akan bilang kalau akan menghentikan perang kan??”

Denis berdiri dan menggebrak meja. Pada dasarnya Denis memang memilik karakter yang menyukai pertempuran. Dan dia sangat menyukai situasi ini daripada masa-masa damainya sebagai raja iblis. Pada dasarnya dia memang menggunakan kekuatannya untuk menjadi raja Iblis, namun setelah menjadi raja iblis, dia jadi sangat jarang bertarung.

Meskipun dia sering mengalihkan perhatiannya dengan melakukan perburuan monster, namun tetap saja dia masihlah lebih suka pertarungan sungguhan.

“Aku menentang peperangan, apapaun yang terjadi aku tidak akan mengeluarkan pasukan…”

Seto melipat kedua tangannya dan menyuarakan penolakannya dengan nada sedikit kesal.

“Aku tidak peduli yang manapun… Tidak ada untungnya juga menyerang benua lain…”

“Aku juga setuju… Lagipula Yang Mulia Lizabeth telah kembali dengan selamat… Yah meskipun aku akan ikut jika Putera Mahkota memerintahkan….”

Ignis dan August menyuarakan netralitas mereka. Kemudian Lizabeth yang sedari tadi mendengarkan pun akhirnya mulai membuka mulut.

“Pertama-tama, izinkan aku meminta maaf telah membuat masalah.. Mohon maafkan aku…. Memang banyak hal yang terjadi di negeri manusia, namun aku tak memiliki dendam pada mereka.. Jika kalian menjadikan kejadian ini sebagai dasar untuk memicu perang, aku mohon hentikanlah….. Yah meskipun kalian tetap berperang—— Kalian pasti akan kalah…”

Namun Denis pun langsung kesal setelah dikatakan dia akan kalah sebelum bertarung. Harga dirinya yang menjadi raja Iblis berkat kemampuannya tak mengizinkan hal ini.

“Putera Mahkota, Bagaimana pendapat mu tentang ini?? Kudengar Yang Mulia Lizabeth di tangkap oleh ras manusia, dan nyawanya nyaris terancam…. Tetapi kita tidak membalaskan dendam kepada mereka???”

“Pada awalnya aku juga berpikir bahwa kita perlu membalas dendam… Namun Liza datang bersama dengan seorang perwakilan dari ras manusia… orang itu adalah yang selama ini merawat Liza, dan setelah melakukan pembicaan dengannya, aku merasa tidak perlu lagi melakukan pembalasan dendam…”

Logsia menjawab dengan tenang sambil melipat tangannya. Namun Denis nampaknya masih belum puas, bahkan meskipun itu adalah perkataan Putera Mahkota sekalipun.

“Jadi.. anda maksud kita akan kalah jika bertarung dengan manusia itu??? Makanya Yang Mulia Lizabeth bekata begitu?? Pertemukan aku dengan orang itu… Aku akan memutuskan setelah bertemu….”

Logsia pun melirik kearah Lizabeth. Lizabeth hanya mengangguk tanpa berkata.

“…baik, aku akan pertemukan, Liza, bisakah kamu memanggil Cain-dono kemari??”

“Baik.. Aku akan segera memanggilnya…”

Lizabeth pun berdiri dan meninggalkan ruang pertemuan. Sejak ruangan itu ditinggal oleh Lizabeth, samua hening dan tak ada yang berbicara. Namun tiba-tiba kesunyian itu pecah.

“Yang Mulia, tergantung pada manusia itu nanti, aku mungkin akan memutuskan berperang….”

Ignis yang tadi mengatakan netral tiba-tiba melontarkan pernyataan itu.

“Ignis-dono, kenapa tiba-tiba??”

“Karena ada kemungkinan bahwa Yang Mulia Putera Mahkota dan Yang Mulia Lizabeth telah terkena tipu daya nya… Meskipun Seto-dono juga menolak peperangan ini…”

“Ohh Ignis-dono juga berpikiran begitu?? Kalau begitu kita tinggal musnahkan saja manusia itu kan???”

Bersamaan dengan itu ruang perteman ini diliputi oleh aura pembunuhan. Aura itu dipancarkan oleh Seto, dan ia menatap tajam kearah Denis.

“—Denis-dono, apa yang barusan anda katakan?? anda bilang ingin memusnahkan Cain-dono?”

Namun Denis juga merupakan Raja Iblis, sama seperti Seto. Dia tak mungkin mundur setelah menerima Aura membunuh seperti ini.

Keduanya saling melotot, namun tiba-tiba terdengar pintu diketuk dan Seto pun melepaskan aura membunuhnya.

Ketika Logsia memberikan izin, pintu pun terbuka dan Cain memasuki ruangan bersama dengan Lizabeth. Cain juga sempat merasakan aura dari Seto, dan merasa situasi ini sdang buruk. Namun dia berusaha tidak menampakan itu diwajahnya, dan duduk di tempat yang disediakan oleh Lizabeth.

“Pertama, izinkan aku memperkenalkan kalian… Beliau ini adalah Cain-dono, ras manusia yang datang sebagai perwakilan kerajaan manusia…”

Ketika Logsia memperkenalkan dirinya, Cain berdiri sebentar dan kemudian membunkuk dan memperkenalkan diri.

“Aku Cain von Silford Drintle dari Kerajaan Esfort… Dikerajaan Aku memiliki gelar sebagai Margrave… Pertama-tama, aku ucapkan terimakasih telah mengundangku kemari….”

Cain menyelesaikan perkenalan dirinya, dan kembali duduk. Namun semua raja iblis selain Seto pun terkejut. Apa boleh buat, dihadapan mereka berdiri seorang anak yang bahkan belum dewasa dan mengaku sebagai perwakilan ras manusia.

Meskipun sedikit mereka mempunyai pengetahuan tentang sistem kehidupan manusia. Meskipun dia memiliki posisi bangsawan sebagai seorang Margrave, mereka masih ragu apa tidak apa-apa mengirim anak ini sebagai perwakilan.

Mereka bertiga menganggap mungkin orangtuanya sudah meninggal terlalu cepet sehingga dia mewarisi gelar ayahnya sebelum dewasa.

Meskipun pada kenyataan nya Cain menjadi Margrave karena sang raja dan para petinggi kerajaan mengakui kemampuannya, namun ketiga Raja Iblis ini tidak mengetahui kemampuan Cain itu.

“Kalau begitu aku akan melanjutkan pembahasan tentang perang dengan ras manusia… Saat ini aku belum bisa memutuskan karena masih terbagi antara fraksi pendukung perang dan penolak perang…. Apa Cain-dono ada pendapat yang ingin disampaikan??”

Cain pun berdiri.

“Pertama-tama, atas nama seluruh ras manusia, aku menyampaikan permintaan maaf atas perlakuan buruk kepada Yang Mulia Lizabeth…”

Memang bukan Kerajaan Esfort yang meperlakukan Lizabeth sebagai budak. Namun saat ini Cain selain menjadi perwakilan Kerajaan Esfort juga menjadi perwakilan ras manusia. Cain merasa perlu untuk meminta maaf sebelum ia berbicara sebagai perwakilan ras manusia.

Dan Cain pun melanjutkan perkataannya.

“Namun, aku berpikir bahwa tidak seharusnya ras iblis dan ras manusia saling berkonflik… jika sampai terjadi perang, maka akan ada korban di kedua belah pihak, bahkan hal ini juga akan menjadi beban bagi para warga…. Bahkan Yang Mulia Liabeth pun tidak menginginkan hal ini….”

“Ya… Aku juga tidak ingin ada peperangan… Aku ingin bersantai di Istana Cain lebih lama…. Jika perang terjadi, pasti akan sulit menemukan makanan yang enak…”

Lizabeth menipal kata-kata Cain. Seto pun dalam diam menganguk menunjukan persetujuannya, dan wajah menyermkannya yang tadi ia tunjukan telah menghilang.

Namun ketiga Raja Iblis itu tidak semudah itu langsung menerima kata-kata itu begitu saja.

Meskipun mereka mengandalkan kekuatan, mereka tetap mengemban nasib sebuah negara.

“Meskipun begitu, kami juga punya harga diri, apa kau berpikir kami akan mengatakan, oh ya, begitu…”

“Apa kau tetap mengatakan itu meskipun negaramu akan hancur??”

Seto segera membalas perkatan Denis. Para bangsawaan di kerajaan Seto sudah menyaksikan kemampuan Cain sehingga mereka bisa bersatu menentang berperang. Namun ditempat ini, hanya Lizabeth dan Seto lah yang mengetahui kekuatan Cain. Bagi Denis, dia tak bisa semudah itu untuk mundur.

“Kenapa jadi kerajaan ku yang hancur??? Seto! Tergantung dari jawabanmu, aku tidak akan melepaskan kerajaan mu!”

“Tentu saja itu karena, dengan menjadikan Cain-dono menjadi musuh, maka kekalahan mu sudah dipastikan…”

Seto menjawab sambil tersenyum. Namun Denis semakin tidak menyukai itu dan dia pun berdiri.

“AKu tidak terima penghinaan ini!! Kerajaan ku akan kalah?? Kalau begitu tunjukan kekuatan mu sevagai perwakilan manusia!! Aku ini mendapatkan posisi raja iblis dengan kekuatanku sendiri, tergantung dari kekuatanmu, aku akan mempertimbangkan jawabanku!”

Setelah mendengar perkataan Denis ini, baik Cain, Seto, dan Lizabeth membayangkan satu kata, ‘Berhasil!’ dalam benak mereka dan mereka pun tersenyum.


Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Bahasa Indonesia

Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Bahasa Indonesia

Adventure Record of Reincarnated Aristocrat ~ the Apostle of Gods Who Doesn’t Know Self-Restraint~, Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku ~ Jichou wo Shiranai Kamigami no Shito ~, The Rebirth of the Reincarnated Nobility, 転生貴族の異世界冒険録~自重を知らない神々の使徒~,Chronicles of an Aristocrat Reborn in Another World – the Apostle of the Gods Who Know No Self-Restraint
Score 7.2
Status: Ongoing Tipe: Author: , Artist: , Dirilis: 2016 Native Language: Japanese
Karakter utama, Shiina Kazuya terbunuh oleh orang asing saat mencoba melindungi adik perempuan teman masa kecilnya. Dia dilahirkan kembali sebagai Kain Von Silford, putra ketiga seorang bangsawan, di dunia sihir dan pedang. Kain akan tumbuh dikelilingi oleh para dewa yang tidak tahu menahan diri, para bangsawan Kerajaan, dan wanita muda. Untuk menghindari menaikkan bendera, ia mencoba menyembunyikan jumlah statistik dan perlindungan yang luar biasa yang ia terima dari para dewa. Ini adalah fantasi jalan kerajaan dari seorang anak laki-laki yang kadang-kadang berwajah dua dan kadang-kadang canggung. lindungi dirimu dan dapatkan discout menarik di gilaspin88 terbatas

Komentar

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset