“Di sini ada arena pelatihan, tidak masalah kan jika kita melakukannya di sana??”
Dengan nafas memburu Randal membawa Cain dan rombongannya menuju ke sebuah lahan terbuka di dekat mansion yang sepertinya tempat berlatih para prajurit. Dengan penuh kegelisahan Hagness ikut berjalan di samping Cain.
“Cain-dono… Apa ini akan baik-baik saja?? Meskipun sikapnya begitu, Randal-dono adalah salah satu kekuatan terbaik yang dimiliki negeri ini….”
“Jangan khawatir, Semua ini berakhir dengan cepat….”
Dengan senyuman penuh di wajahnya, Cain berjalan mengikuti Randal.
Ada puluhan orang Beastmen di arena pelatihan itu sedang memegang pedang mereka dan melakukan latihan tanding. Terdengar suara benturan pedang bergema di seluruh arena latihan. Ketika menyadari kedatangan Randal, para prajurit itu pun menghentikan pertarungan latihan mereka dan mengalihkan pandangan mereka ke arah Randal.
“Maaf mengganggu latihan kalian… Aku akan melakukan latihan tanding dengan utusan dari kerajaan Esfort… tolong kosongkan area tengah….”
Setelah mendengar kata-kata Randal, para prajurit bergegas berpindah ke sudut-sudut area. Sepertinya para prajurit itu juga merasa pertarungan Randal ini jarang terjadi, mereka pun saling berbisik di antara mereka.
“Sudah lama tidak melihat Randal-sama berlatih…. Lawannya ras manusia ya…. masih anak-anak lagi… Kalau begini hasilnya akan berat sebelah…..”
“Benar juga…. Aku jadi kasihan sama anak itu…. Sepertinya dia telah melakukan sesuatu pada Randal-sama….”
Cain dan Randal pun segera berdiri saling berhadapan di lahan terbuka itu. Kemudian Randal melemparkan salah satu dari dua pedang tiruan yang dia ambil ke arah Cain. Cain pun menerima pedang itu dan kemudian mengayunkannya dengan ringan untuk memastikan sensasinya.
“Hm… Sepertinya ini cukup bagus…. tapi aku tidak butuh….”
Cain pun melemparkan pedang yang tadi ia terima.
“Apa!?”
“Hei, ada apa?? Bukannya mereka akan melakukan latihan tanding???”
Para prajurit pun juga merasa heran dengan apa yang dilakukan oleh Cain. Namun Cain sama sekali tidak kehilangan senyuman di wajahnya, dan dia pun menatap ke arah Randal.
“Aku tidak perlu pedang hanya untuk latihan tanding…. Aku hanya perlu ini saja… “
Cain menjulurkan tangan kanannya dan mengacungkan jari telunjuknya ke atas.
“Apa!? Meskipun kau ini adalah bangsawan utusan negeri lain, jangan anggap kau bisa lolos begitu saja setelah menghinaku seperti itu…..”
“Yah, tentu saja….. Kalau Anda…. kalau kau merasakan kekuatanku mungkin kau akan bisa mengakuinya….”
Cain memiliki Status di luar batas manusia biasa. Jika dia serius, dia bisa saja menghancurkan satu ibukota hanya dengan satu sihir. Namun kali ini Cain hanya membutuhkan kekuatan yang cukup untuk meyakinkan para Beastmen itu.
Jika dia memperlihatkan kekuatan yang setara dengan Randal, itu tidak akan ada gunanya. Jadi dia bermaksud untuk memperlihatkan perbedaan kekuatan yang sangat besar dan bergegas menuju ke garis depan.
“Jangan banyak alasan kau nanti… Meskipun ini hanya pedang tiruan, kalau sampai kena, benda ini bisa dengan mudah mematahkan tulang…. Dan dengan kekuatanku ini mungkin saja kau bisa mati…..”
“…Sudahlah… Ayo cepat kita mulai….”
Cain menggerak-gerakkan jari telunjuknya seolah memberi isyarat agar Randal segera maju. Randal pun segera memegang pedangnya dan berlari memperpendek jarak mereka yang terpisah sejauh 10 meter dan kemudian mengayunkan pedangnya.
Namun Cain yang sejak tadi berada di depannya sudah tidak ada lagi. Randal pun panik dan melihat ke sekelilingnya namun dia tidak dapat menemukan Cain dimana pun.
“Sebelah sini….”
Dengan statusnya yang luar biasa itu, dalam sekejap Cain berpindah ke belakang Randal, dan berbicara kepadanya. Randal pun segera berbalik sambil mengayunkan pedangnya, namun Cain menghindarinya dengan berjongkok. Kemudian Cain yang sudah berada di bawah itu pun melompat lalu menyentil dahi Randal menggunakan jari telunjuk dan ibu jarinya.
Hanya dengan satu sentilan itu, Randal terpental ke belakang. Setelah tebang beberapa meter, ia pun terhenti di dekat para prajurit.
“……………”
Para prajurit yang menyaksikan pertandingan itu pun tercengang setelah melihat hasil yang sangat tidak terbayangkan itu. Cain pun mendekati Randal perlahan-lahan, dan ketika sampai tepat di sampingnya, ia pun berjongkok dan memberikan sihir pemulihan kepada Randal yang telah kehilangan kesadaran.
Dahinya yang merah dan membengkak segera kembali normal dan tak lama kemudian Randal pun kembali sadar sambil mengerang. Dan dia pun akhirnya bisa melihat sosok Cain yang sedang berjongkok dengan penuh senyuman.
“………… apakah ini mimpi ……?”
“Tidak, ini adalah kekuatanku.. Apa kau sudah paham??”
“…… Ahh”
Cain pun berdiri dan mengulurkan tangannya kepada Randal. Setelah melihat Cain yang tetap tersenyum, Randal pun meraih tangan itu meskipun dia harus tersenyum pahit.
Semua orang yang menyaksikan itu pun terdiam. Namun Randal yang menyadari ini segera mengangkat tangannya setinggi mungkin.
“Dia adalah bala bantuan dari Kerajaan Esfort yang datang ke Kermes Kingdom!! Kalian bisa lihat kan betapa kuatnya dia!! Dengan ini kita bisa membalas orang-orang dari Kekaisaran Vysus itu!!!”
“Ou!!!”
“Margrave Silford, Sekali lagi, mohon kerja sama Anda…. Dan juga mohon maafkan sikap kasarku barusan kepada Anda….”
Cain lebih senang karena kemampuannya sudah di akui oleh mereka daripada melihat sosok Randal yang kini membungkuk di hadapannya. Cain pun mengangguk dengan senyuman di wajahnya.
“Kami juga….. Aku tidak terlalu paham dengan keadaan negeri ini, jadi mohon kerja samanya….”
Cain mengulurkan tangan kanannya, dan Randal pun meraih tangan itu dan menggenggamnya dengan kedua tangannya yang besar itu. Para prajurit yang menyaksikan ini pun bersorak-sorai.
Mereka pun berpindah ke ruang tamu, dan suasana ketegangan yang terjadi beberapa waktu lalu kini telah menghilang entah ke mana.
Karena Gandhar yang merupakan Walikota, serta Hagness juga menyaksikan pertarungan Cain barusan, mereka pun bisa sedikit lebih tenang.
“Kalau begitu aku akan berangkat besok, dan segera menuju ke ibukota kerajaan…..”
“…..Soal itu, bisakah aku ikut bersama?? Ya… Aku juga ingin memberikan bantuan…”
Karena Randal harus melindungi kota ini sebagai anak dari Walikota, dia jadi tidak bisa berada di perang sebelumnya. Namun setelah ia menyaksikan kemampuan Cain, Randal merasa yakin bahwa perang ini tidak akan sampai ke wilayahnya.