Saat itu awal bulan Juni—
Di suatu hari hujan ketika bunga hortensia sedang dalam penampilan terbaiknya.
“Kamu Sotome-san, kan?”
“……Akamori-kun?”
Aku membawa pulang seorang gadis yang basah kuyup di taman terdekat.
Namanya Sotome Aoi, dari kelas yang sama denganku, dan dia adalah gadis yang terkenal di sekolah.
Dia cenderung bolos kelas dan jarang pergi ke sekolah, dan memiliki banyak rumor buruk, sebagian karena rambut panjang pirangnya yang mencolok. Dia memiliki suasana tidak membiarkan lain mendekatinya dan seorang gadis gal penyendiri.
Meskipun kami berada di kelas yang sama, kami tidak pernah berbicara satu sama lain, dan normalnya aku tidak akan pernah berbicara padanya.
Namun, aku tidak bisa meninggalkannya sendirian, karena aku melihat penampilan Aoi-san mirip dengan gadis cinta pertamaku.
Seorang gadis yang bersekolah di taman kanak-kanak yang sama denganku pada saat itu.
Gadis itu selalu tampak kesepian sendirian di sudut kelas, dan bahkan ketika aku mencoba berbicara dengannya, dia hampir tidak pernah menjawab, dan melihat dirinya yang seperti itu, anehnya aku menjadi tertarik padanya……lalu saat aku menyadarinya, aku menyukainya.
“Hujannya semakin deras, bagaimana kalau kamu pulang sekarang?”
“……Aku tidak punya rumah.”
Aku merasakan situasi yang tidak biasa dan mengundang Aoi-san ke rumahku untuk mendengarkan ceritanya, tapi……
Situasi yang diceritakan olehnya padaku, adalah sesuatu yang membuatku tidak bisa mempercayai telingaku.
Aoi-san absen dari sekolah untuk bekerja paruh waktu untuk membantu keuangan keluarganya.
Suatu hari, ketika dia pulang dari pekerjaan paruh waktunya, ibunya menghilang dengan seorang pria. Dia menunggak sewa apartemennya dan tidak memiliki harapan untuk membayarnya, jadi dia tidak punya pilihan selain meninggalkan apartemen dan tidak tidak tahu harus burbuat apa dan berakhir di taman.
Baca novel ini hanya di Musubi Novel
Aku tidak bisa meninggalkan Aoi-san yang seperti itu dan menyarankan agar dia tinggal bersamaku di rumahku.
Sampai aku pindah ke sekolah baru pada saat tahun keduaku di SMA, Kehidupanku hanya berdua dengan Aoi-san dimulai.
Meskipun aku kebingunan karena ini pertama kalinya aku tinggal bersama dengan lawan jenis, sedikit demi sedikit, kami mulai mengenal satu sama lain.
Kemudian aku mengetahui bahwa Aoi-san bukanlah anak nakal atau gal, dan aku memutuskan untuk mulai mengambil tindakan dengan bantuan sahabatku Eiji dan Izumi untuk menyelesaikan masalah yang dimiliki Aoi-san.
Ada dua masalah yang harus dipecahkan yang dimiliki Aoi-san.
Pertama adalah untuk memperbaiki reputasi buruknya di sekolah.
Yang lainnya adalah masalah tempat tinggalnya setelah aku pindah sekolah.
Untuk yang terakhir, aku berniat mengandalkan satu-satunya kerabat Aoi-san, neneknya dari pihak ibunya, tapi karena kami tidak tahu di mana rumahnya, jadi aku memprioritaskan yang pertama dan kami akan memulai pencarian serius selama liburan musim panas.
Dia membangun interaksi dengan teman sekelasnya agar bisa bergaul dengan baik dengan mereka, berpartisipasi dalam kegiatan sukarelawan untuk memberi kesan pada para guru, dan menjalani kamp belajar untuk menghindari nilai merah dalam ujian.
Berkat usahanya, reputasi buruk Aoi sebagian besar membaik selama semester ini.
Kupikir semuanya berjalan dengan baik, tapi…….
Pada hari upacara penutupan, Aoi-san tiba-tiba menghilang dari hadapan kami.
Aku menyelinap keluar dari sekolah dan akhirnya menemukan Aoi-san di taman kanak-kanak tempatku bersekolah.
Di sanalah aku menemukan bahwa Aoi-san adalah cinta pertamaku. Ketika aku melihat Aoi-san di taman, aku teringat gadis cinta pertamaku, dan itu tidak lain karena dialah si gadis itu.
Saat merasakan takdir pada pertemuan kembali kami setelah sembilan tahun sejak kami lulus dari taman kanak-kanak—aku menjadi sadar akan perasaan Aoi-san yang sebenarnya yang telah dia pendam dan perasaanku untuknya yang aku sendiri belum mampu menyadarinya.
Aoi-san yang merasa berhutang karena telah ditolong, dan aku yang bermaksud menolong Aoi-san, tapi sebenarnya akulah yang diselamatkan olehnya.
Aoi-san telah menjadi begitu penting bagiku sampai-sampai aku tidak tahu harus bagaimana.
Setelah saling memastikan perasaan kami yang sebenarnya, kami memutuskan untuk terus hidup bersama.
Dengan demikian, sambil menyelesaikan berbagai masalah, kami menyambut liburan musim panas—
Kami sekali lagi berencana untuk mencari rumah nenek Aoi-san, tapi…….kami tidak menyangka bahwa orang yang tidak terduga akan muncul di depan kami saat ini.