POV Takamine Mayuka
Saat Natsukawa memberitahuku untuk pergi ke atap, aku
memutuskan untuk langsung ke intinya.
Aku kebingungan karena aku tidak punya cukup informasi.
Tolong jelaskan padaku dengan cara yang bisa kumengerti,
Natsukawa.
“Um… Apa inti dari kamu memanggilku ketempat seperti ini?”
“Ara, apa kamu mengatakan kalau kamu, yang merayu
Komori-kun, tidak bisa menyadari niatku yang sebenarnya? Itu bukan candaan yang
lucu”
Apa-apaan itu?!
Aku sudah melalui banyak keesntrikanmu!
Apa kau mencoba memprovokasiku? Begitu bukan?
Seperti yang bisa kau bayangkan, sifat alamiku hampir
keluar dengan sendirinya.
“Sejak Takamine-san adalah orang yang peka, kuyakin dia
menyadari apa tujuanku. Itulah mengapa pertama-tama aku akan minta maaf – maafkan
aku.
“Huh?!”
Natsukawa membungkuk dan membiarkan rambut hitam panjangnya
jatuh seperti air terjun.
Aku tak bisa berkata-kata dengan perilaku yang benar-benar
tak terduga dan aneh ini.
Namun, itu terlalu cepat untuk terkejut.
Begitu dia melihat ke atas, dia berkata,
“Takamine Mayuka-san. Tolong izinkan aku untuk secara resmi
menyatakan perang padamu”
“Menyatakan perang…?”
Apa? Tunggu, tunggu sebentar!
Apa yang harus kukatakan pada Natsukawa sekarang?!
Aku sudah merinding sampai titik ini!
“Aku akan mencuri Komori-kun darimu”
“APAAAAAAAAAA?!”
Mencuru Komori?!
Kau tak tau seberapa besar omong kosong yang keluar dari
mulutmu itu, bukan?!
Lihat, jika seorang gadis cantik yang menarik semua rasa
iri dan cemburu di dunia ini berkata, “Aku akan membuat pacarmu menjadi milikku”
kepada gadis normal, dia akan histeris, kau tau?!
Lagi pula, orang yang mengatakannya adalah Natsukawa.
Kurasa gadis normal akan khawatir kalau pacarnya akan diambil.
Faktanya, bisa kukatakan bahwa tak ada kemungkinan untuk
menang.
Hal bagusnya adalah aku tidak jatuh cinta dengan Komori.
Jika kau mengatakan itu di depan pacar aslinya, kau akan
melihat darah yang sesungguhnya…
Eh, jangan bilang kalau kita ke atap untuk mengantisipasi
hal itu?!
Apakah begitu?
Masih tak mau mati, aku memilih kata-kataku dengan hati-hati.
Aku dan Komori adalah pasangan samaran.
Aku tidak akan pergi ke sisi dimana hanya ada
kesengsaraan!
“Maksudmu kamu akan mengambil Sho-chan dariku? …Apa kepalamu
baik-baik saja?”
“Jangan khawatir. Aku baik-baik saja”
Kau gila!
Tapi sepertinya kau tidak bercanda.
Mata yang lurus itu serius.
Bagaimana bisa kau membuat matamu dipenuhi dengan
kebencian padaku setelah kau mengatakan ingin mencuri dariku?
“Tapi Natsukawa-san sudah punya… Um–”
“–Ohashi Kengo, maksudmu?”
“Ya. Ohashi Kengo adalah pacarmu, bukan? Itulah mengapa
aku tidak bisa mengerti bagaimana kamu bisa mengatakan kata-kata itu”
Aku menyuarakan keraguanku sambil aku menggenggam
ponselku, yang kuselipkan di sakuku.
Dibutuhkan kurang dari satu detik untuk mengetik [110] dan
melakukan panggilan keluar.
Oioi. Tanganku berkeringat seperti orang gila.
Aku sudah terlalu takut untuk mendengar jawabannya!
“Tapi Kengo bukanlah pacarku, sungguh?”
Mengapa kamu malah memiringkan kepalamu?
Mou~, aku benar-benar tak tau apa yang terjadi disini!
Jika seseorang mengerti, jelaskan padaku! Tolong!