Wajahnya berseri-seri.
Seorang Idol JK, Sakurazaki Nako dari “Raspberry Whip”.
[Catatan TL: JK = gadis sekolah, idola JK adalah gadis sekolah yang juga seorang idola].
Semua orang tertarik padanya saat dia bernyanyi, menari dan tersenyum manis.
Aku ingin tahu apakah boleh aku bersama dengan idola semua orang, Sakurazaki Nako.
Bolehkah aku pergi ke arcade dan makan malam dengannya…
Hidup ku menjadi sangat berbeda karena kehadirannya.
Semuanya berawal dari sebuah insiden di ruang Guru tempat akubertemu dengannya.
+×+×+×+
“Hei Himahara, lelucon apa ini?”
Meskipun baru sebulan aku masuk SMA, aku, Himahara Kou, sudah dipanggil ke ruang Guru.
Alasannya adalah karena aku lupa menulis nama ku di lembar jawaban untuk ujian reguler dan mendapat nilai nol di satu mata pelajaran.
Wali kelas tidak tahu bahwa aku lupa menulis nama ku di kertas ujian, hanya melihat nilainya dan marah karena aku mendapat nilai nol, jadi guru ini memanggil ku saat makan siang melalui pengumuman sekolah.
“Kau sudah lulus SMA . Wajib belajar sudah selesai dan kamu harus mandiri. kau tidak ikut serta dalam kegiatan klub, dan kau mendapat nilai buruk dalam pelajaran. aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi di masa depan.”
Omong kosong.
Aku bukan orang yang bisa mengatakan sesuatu dengan sangat kuat, jadi aku hanya mengangguk dan mengabaikan ceramah guru.
Ah, aku ingin segera makan siang.
“Hei, apa kau mendengarkan, Himahara!”
Saat itulah suara marah guru itu bergema di seluruh ruang staf.
“Sensei, aku sudah mengambil dan membawa buku catatan yang anda minta.”
Tiba-tiba, sebuah suara yang jelas terdengar, seolah-olah untuk mengintervensi.
Begitu pemilik suara itu mendekat, bau apek sang wali kelas berubah menjadi aroma parfum yang segar.
aura ini.
“Ah, terima kasih banyak, Sakurazaki.”
“Tidak, tidak, saya sedang piket.”
Seorang siswa menyerahkan setumpuk buku catatan kepada wali kelas.
Dia adalah Sakurazaki Nako, seorang siswa di kelas yang sama dengan ku.
Dia adalah idol JK yang sangat populer dan ciri khasnya yang paling menonjol adalah kepribadian dan karakternya yang menggemaskan, serta tariannya yang tajam yang ia tampilkan dari tubuhnya yang ramping.
Dia telah memenangkan hati banyak otaku dan saat ini dia adalah gadis paling populer di grupnya. (Informasi ini diperoleh dari web berita).
“Kalau begitu, permisi…”
Sakurazaki mengatakan itu dan berbalik .
Aku merasakan dari dekat aura absolut yang tersembunyi di dalam tubuh mungilnya.
aku begitu kewalahan dengan hal itu sehingga aku berpikir bahwa dia mungkin berada di dimensi yang berbeda dari dunia yang ku tinggali.
“Hei Himahara. kau harus rajin seperti Sakurazaki.”
“… ya”
Rajin…, hei.
Aku ingin kau tidak membandingkan aku dengan seseorang dari dimensi yang berbeda.
Setelah banyak berteriak, ceramah guru selesai.
Aku meninggalkan ruang guru dengan bahu tertunduk.
Aku akan segera mampir ke kantin untuk membeli roti dan kemudian kembali ke…, eh?
Begitu aku membuka pintu geser ruang guru, parfum harum yang ku cium sebelumnya kembali menggelitik hidung ku.
Aroma ini adalah aroma Sakurazaki.
“Akhirnya, kau keluar juga.”
Di sana, di samping pintu geser, ada sosok Sakurazaki, menyandarkan punggungnya ke papan pengumuman.
Memainkan rambut kuncir kudanya, dia menatap lurus ke arahku.
“Sakurazaki……-san?”
“Apakah kau suka bersantai?”
“Apa yang terjadi tiba-tiba…?”
“kau adalah orang yang santai, bukan?”
“Yah, aku tidak ikut klub, dan aku tidak melakukan apapun di luar sekolah, jadi aku orang yang bebas.”
Apa? Apa kau datang ke sini untuk mengejekku?
“Kemarin malam, kau berada di arcade di depan stasiun, kan?”
“Kemarin ……ah.”
Memang, sepulang sekolah kemarin, aku mampir ke arcade di depan stasiun untuk menghabiskan waktu.
Tapi mengapa dia tahu itu?
“Apakah itu menyenangkan?”
“Tidak, aku hanya mampir untuk menghabiskan waktu, jadi aku tidak tahu.”
“Hmm. Baiklah, aku akan mengubah pertanyaannya, apakah menurutmu aku bisa menikmati arcade?”
“…… Yah, ini adalah pusat hiburan, jadi ku pikir mungkin ada sesuatu yang bisa kau nikmati.”
“Seperti?”
Hei, hei, kau mengajukan banyak pertanyaan, bukan?
Aku ingin bertanya mengapa kau menanyakan hal-hal sepele seperti itu.
“Hei! Seperti apa?”
Sungguh wanita yang merepotkan dengan wajah yang cantik.
“Kalau kau begitu tertarik, kenapa kau tidak pergi ke sana sendiri?”
“Oh, begitu, kalau begitu aku akan pergi ke sana hari ini.”
Ya, itu sudah diselesaikan. Jika aku tidak segera pergi membeli roti, itu akan terjual habis,
“Bagus. kau orang yang mudah bergaul, kan? Ikutlah denganku sepulang sekolah.”
“Hah?”
Kenapa begitu?
“Apa kau tidak dengar? Ayo kita pergi ke arcade bersama sepulang sekolah.”
“Tidak, aku tidak akan pergi.”
“Eh? Apa kau ada urusan lain?”
“… Tidak, aku tidak punya.”
“Kalau begitu, bisakah kita pergi bersama?”
… Ini merepotkan, mari kita abaikan saja.
Jika kita tidak bergegas, roti di toko akan …
“kau ingin membeli sesuatu sekarang?”
Aku menggelengkan kepala sedikit.
“Kalau begitu aku akan membelikannya, jadi ikutlah denganku sepulang sekolah…”
“Um, aku sedang terburu-buru.”
Aku berjalan cepat menjauh darinya.
Aku tidak ingin mendapat masalah.
Sejujurnya, aku tidak tertarik padanya.
“Hei, tunggu!”
+×+×+×+
Di sudut kantin, aku memakan roti yang berhasil ku beli.
Entah bagaimana, aku membuka permainan sosial yang ku mulai kemarin.
Setelah menerima bonus login, aku membuka aplikasi perusahaan surat kabar dan membaca sekilas artikel-artikelnya untuk memperluas pengetahuan ku
“Wow, kau benar-benar dewasa”
“Ehm, kenapa kau ada di sini?”
Orang yang duduk di seberang ku sekarang adalah idol JK yang telah mengikuti ku seperti ikan mas sejak beberapa menit yang lalu.
Para siswa di sekitarnya terkejut dengan pemandangan aneh ini dan sepertinya berbisik-bisik tentang hal-hal yang sebenarnya tidak ada.
Benar-benar sangat menjengkelkan.
“Aku juga memainkan permainan sosial yang baru saja kau buka.”
“Jadi?”
“Mau berteman denganku?”
“……, baiklah, tidak apa-apa.”
“Dan sepulang sekolah, apa kau mau pergi ke arcade denganku?”
“kau mengungkapkan niatmu sebelumnya sekarang.”
aku membuka game sosial sebelumnya lagi.
Dan bertukar ID dengannya.
“Pfft, kau masih di peringkat 3!”
“Oke, aku akan menghapus pertemanan dengan mu.”
“Ah! Maafkan aku.”
…… Aku sudah selesai makan, jadi kurasa aku harus kembali ke kelas.
Aku sudah berjanji untuk membantu Nanamizawa belajar.
“Baiklah, ada hal lain yang harus kulakukan setelah ini, jadi permisi.”
“Hei, tunggu sebentar.”
Sakurazaki dengan lemah menarik lengan bajuku.
“Sepulang sekolah, apa kau tidak mau?”
“… Kenapa kau tidak mengajak orang lain selain orang sepertiku?”
“… Itu…”
“kau adalah seorang selebriti dan pasti semua orang ingin menemanimu. Kalau begitu, aku akan kembali duluan.”
Ah, ini menyegarkan.
Aku berpisah dengan Sakurazaki dan menaiki tangga di luar kantin menuju ruang kelas di lantai dua.
