DOWNLOAD NOVEL PDF BAHASA INDONESIA HANYA DI Novel Batch

Kanojo NTR Volume 1 Chapter 6 Bahasa Indonesia

Rencana menjadi 'Gadis Imut' Touko-senpai?

Ini masih berhubungan dengan kejadian kemarin. Hari ini, tampaknya Karen dan si Kamokura akan pergi kencan.

 

Karen sudah menghubungiku sebelum mengatakan bahwa pada hari Jumat, dia akan pergi berbelanja dengan teman setempatnya dan kemudian mereka akan pergi bermain bersama. Di sisi lain, sepertinya Kamokura juga sudah memberi tahu Touko-senpai bahwa dia mengadakan pertemuan dari pekerjaan paruh waktunya pada hari Jumat dan mereka akan pergi minum bersama setelah itu.

 

Dalam kasus Kamokura, bukan hanya Touko-senpai, tapi aku juga bersekolah di SMA yang sama dengannya. Jadi, jika dia mengatakan ‘teman setempat’, dia tidak akan pernah tahu dari mana kebohongan itu akan terungkap.

 

Meski begitu, aku juga sedikit bersemangat pada hari ini.

 

Itu karena aku sudah membuat janji dengan Touko-senpai untuk pergi belanja pakaian hari ini.

 

Pada hari Senin kemarin, ketika kami memutuskan ‘Hari-X’.

 

‘Ada banyak anak laki-laki yang tidak peduli dengan apa yang mereka kenakan. Tapi tetap saja, akan lebih baik kalau pakaianmu bersih.’

 

Touko-senpai mengatakan itu padaku.

 

‘Bersih? Tapi, rang tuaku mencuci pakaianku hampir setiap hari lho.’

 

‘Aku tidak mengatakan bahwa pakaianmu kotor atau semacamnya. Maaf, aku salah memilih kata-kataku. Maksudku, kamu harus lebih memperhatikan pakaianmu.’

 

‘Memperrhatikan pakaianku?’

 

‘Pikirkan saja orang-orang di kampus. Sebagai contoh, orang yang berada di Fakultas Sains dan Teknologi kita, memakai sweater atau fleece yang usang, kemeja kotak-kotak dan celana jins. Begitulah cara kebanyakan mereka berpakaian, kan?”

 

‘Ya?’

 

Seolah menegaskan kembali kata-katanya, aku sendiri saat ini mengenakan hoodie fleece, kaos katun tebal dan celana jens yang sudah aku pakai sejak SMA.

 

‘Jika pakaiannya ‘norak’ dan ‘kendor’, orang yang memakainya entah bagaimana akan terlihat lusuh.’

 

Hmm, dia mungkin benar tentang itu. 

 

Aku dikelilingi oleh banyak pria seperti itu. Jadi, aku tidak terlalu memperhatikannya.

 

‘Kamu tidak harus memakai pakaian yang mahal. Pakaian dari Unishiro atau ZU dapat memberikan kesan lebih rapi pada penampilanmu.’ [TN: Unishiro dan ZU adalah referensi ke Uniqlo dan GU, merek pakaian terkenal di Jepang]

 

Tapi, aku sama sekali tidak tertarik dengan fashion. Sejak aku masih kecil, aku hampir selalu memakai apa yang dibelikan orang tuaku tanpa mengatakan apa-apa. Belum lagi, daripada menghabiskan uang untuk pakaian, aku lebih suka menghabiskannya untuk hobiku.

 

‘Tapi, aku sama sekali tidak memiliki selera fashion. Jadi, aku tidak tahu pakaian seperti apa yang harus kubeli.’

 

Touko-senpai kemudian berpikir sejenak, setelah itu dia melanjutkan.

 

‘Oke. Kalau begitu aku akan menemanimu. Saat berikutnya mereka ketemuan, kita akan pergi belanja bareng.’

 

* * *

 

Dan begitulah diputuskan bahwa hari ini, aku akan pergi berbelanja bersama dengan Touko-senpai.

 

Aku tiba di gerbang tiket sebelah tenggara Stasiun Shinjuku, aku tidak perlu menunggu lama sampai Touko-senpai datang.

 

“Seperti biasa, hari ini kamu juga datang lebih awal.”

 

Setelah melihatku, Touko-senpai tersenyum manis saat dia berbicara.

 

“Ah, tapi hari ini aku hampir tidak perlu menunggu. Mungkin kita berada di kereta yang sama?”

 

Touko-senpai hari ini mengenakan setelan mantel putih tipis, blus dengan pola bunga halus, dan rok ketat hitam panjang.

 

Roknya memiliki belahan sampai ke bagian paha dan paha yang kadang terlihat tersebut sangat memikat.

 

Dan aku bisa melihat kalau tatapan orang-orang di sekitar mengarah mengerumuni Touko-senpai.

 

Ketika aku ketemuan dengannya, aku memiliki perasaan campur aduk, bangga. Tapi, juga merasa tidak cocok dan malu.

 

Kami menuju ZU, toko merek kasual di dekat Shinjuku Sanchome.

 

Saat aku masuk ke dalam toko, aku melihat pakaian produksi massal dipajang berjejer.

 

“Kamu pasti merasa khawatir ketika kamu datang ke sini untuk membeli pakaian, kan? Seperti, ‘Pakaian mana yang cocok untukku? perpaduan yang seperti apa, dan mana yang akan cocok dengan pakaianmu saat ini.”

 

Kemudian, Touko-senpai menunjuk ke panel foto model yang ada di toko.

 

Model itu mengenakan celana denim hitam dan jaket abu-abu. Di balik jaketnya, dia mengenakan T-shirt lengan panjang garis-garis horizontal.

 

“Jangan terlalu memikirkannya. beli saja satu set produk yang diperkenalkan di toko. Produk-produk itu sudah dipilih oleh para profesional.”

 

Tapi, bagiku untuk mengenakan pakaian yang sama dengan model yang begitu terkenal bahkan aku mengenal mereka, bukankah itu terlalu berlebihan untuk ditanyakan?

 

“Isshiki-kun, karena kamu tidak terlalu tinggi. Kupikir sebagian besar pakaian akan cocok untukmu.”

 

Lalu, dia mengeluarkan produk yang sama dengan yang dipakai foto model tadi dan menempelkannya di tubuhku.

 

“Aku ingin tahu apakah ini cukup bagus untuk pakaian hitam dan putih? Sepertinya, kita juga harus membeli sesuatu yang sedikit lebih kasual dan cerah.”

 

Setelah mengatakan itu, dia memilih celana katun krem, kaos merah tebal, dan hoodie tipe rompi warna cokelat.

 

“Untuk saat ini, coba ini dulu. Jika ukurannya tidak pas. Bilang saja, nanti aku akan menukarnya.”

 

Aku melakukan apa yang diperintahkan dan pergi ke ruang ganti untuk mencoba pakaian yang dia pilih untukku.

 

Setiap kali aku memakai pakaian baru, aku meminta Touko-senpai, yang menunggu di luar, untuk menilaiku.

 

“Mn, itu terlihat cocok untukmu.” katanya dengan nada puas.

 

Di saat kami sibuk dengan urusanku, pria dan wanita yang ada di sekitar Touko-senpai menatap ke arah kami berdua

 

Mungkinkah mereka mengira kami adalah pasangan?

 

Meski sedikit memalukan, memilih pakaian bersama dengan gadis seperti ini ternyata menyenangkan.

 

Akhirnya, aku membeli tambahan satu setel celana jeans slim dan sweater hijau muda, yang membuat total belanjaanku menjadi tiga setel pakaian.

 

Sambil menunggu celanaku disesuaikan, aku dan Touko-senpai pergi ke kafe terdekat.

 

Sambil meminum café latte-nya, Touko-senpai angkat bicara.

 

“Pada awalnya, tak masalah hanya memakai pakaian yang kamu beli. Lalu, kamu dapat secara bertahap membeli pakaian yang cocok. Bahkan, meskipun bagian bawahnya sama, hanya dengan mengganti bagian atasnya saja bisa memberikan kesan yang sangat berbeda.”

 

“Uh-huh…”

 

Aku memberikan jawaban yang tidak jelas.

 

“Dan juga, jika kamu tidak percaya diri dengan pilihan pakaianmu, mungkin lebih baik untuk menghindari pakaian berpola. Bahkan jika kamu pikir itu terlihat bagus untukmu, orang lain mungkin berpikir itu tidak cocok. Ditambah lagi, kamu juga  harus berhenti memakai pakaian lama. Sulit untuk menilai pakaian lama.”

 

“Aku mengerti.”

 

Lebih tepatnya, hanya itu jawaban yang bisa aku berikan.

 

“Selain itu, penting untuk diingat bahwa tidak peduli seberapa bagus pakaianmu, postur dan cara berjalan bisa menghancurkan semua itu. Jadi, berhati-hatilah dengan postur dan cara berjalanmu. Pertama-tama, jangan membungkuk. Banyak pria, terutama yang di bidang sains, cenderung memiliki punggung bungkuk, mungkin itu karena mereka menghabiskan banyak waktu di depan komputer. Selalu jaga agar punggungmu tetap lurus dan terlihat seperti sedang ditarik oleh tali dari atas kepala. Aku akan jelaskan bagaimana cara berjalan yang benar lain kali, ketika ada lebih banyak waktu.”

 

Saat aku menerima semua saran yang dia berikan kepadaku, satu pertanyaan muncul di benakku.

 

……. Aku bertanya-tanya kenapa Touko-senpai bisa tahu banyak tentang fashion? Dia tidak hanya mengikuti tren fashion terbaru, dia dengan percaya diri menyarankan pakaian untuk pria biasa sepertiku. Dia bahkan menasihatiku tentang postur dan cara berjalan. Aku penasaran apakah ada alasan untuk ini…

 

“Touko-senpai, kenapa kau bisa tahu banyak tentang fashion?”

 

Untuk sesaat, dia berdiri kaget karena terkejut.

 

“Eh? Y-yah, itu karena aku seorang wanita.”

 

“Tapi yang kita pilih sekarang adalah pakaian pria, kan? Dan ini bukan soal fashion trendi. Ini mengenai pakaian yang terlihat cukup bagus untuk pria biasa. Selain itu, aku bisa merasakan ada kepercayaan diri dalam pilihanmu. Ditambah lagi, kau bahkan memberi nasihat tentang postur tubuh dan cara berjalan untuk membuat pakaian terlihat bagus. Seperti ada alasan untuk semua itu…”

 

Touko-senpai mengalihkan pandangannya dariku saat aku mengatakan itu. Dia menatap lantai untuk sementara waktu.

 

Segera setelah itu, dia mengangkat wajahnya dan berbicara dengan sikap pasrah.

 

“Sebenarnya, aku pernah diam-diam bekerja sebagai model amatir untuk majalah fashion. Oleh karena itu, aku punya banyak kesempatan untuk mendengarkan dan belajar tentang berbagai jenis fashion, baik untuk pria maupun untuk wanita.”

 

“Model amatir?”

 

Meskipun aku menanyakan kembali pertanyaan itu, aku tidak terlalu terkejut tentang hal itu.

 

Seorang gadis dengan penampilan dan postur tubuh seperti Touko-senpai bisa dengan mudah dijadikan model.

 

“Iya. Aku mendapat kesempatan menjadi modeling ketika SMA dulu. Tapi, aku tidak mendapatkan pekerjaan modeling pertamaku sampai setelah aku lulus masuk kuliah. Pada awalnya, aku menolak mereka. Tapi, orang itu sangat antusias dan setelah aku menyelidiki agensi tersebut, aku menemukan bahwa itu adalah tempat yang memiliki reputasi baik. Oh, aku memang repot-repot memasuki kantor secara langsung sebelumnya. Di situlah aku berpikir bahwa mungkin akan baik-baik saja jika aku bisa memakai beberapa pakaian feminin yang lucu.”

 

“Jadi, kau tidak hanya diajarkan cara berpakaian. Tapi, juga cara berjalan, ya? Berapa lama Senpai melakukannya?”

 

“Setahun terakhir. Aku dulu pernah masuk beberapa majalah bernama ‘SAKURAKO.’”

 

“Apa itu artinya kau tidak melakukannya lagi?”

 

“Iya. Aku tidak ingin kehilangan kehidupan normalku sebagai siswi SMA karena namaku menjadi lebih terkenal dari yang aku harapkan. Dan juga, sekitaran musim semi, orang-orang dari agensi bertanya kepadaku sesuatu seperti ‘apakah aku tertarik menjadi model gravure.’ Aku tidak  berniat untuk sampai sejauh itu.”

 

Memang benar jika Touko-senpai memiliki postur tubuh yang cukup bagus untuk dijadikan model gravure.

 

Tubuh rampingnya dengan big boba. Itu adalah bentuk tubuh impian para wanita dan juga bentuk tubuh ideal menurut pandangan pria.

 

“Tolong, jangan beri tahu siapapun tentang ini! Aku sudah berusaha keras untuk merahasiakan ini.” kata Touko-senpai, menatapku dengan tatapam memohon.

 

“Jangan khawatir. Aku tidak akan memberi tahu siapa pun tentang ini.”

 

Saat itulah aku sekali lagi menemukan sesuatu yang aneh.

 

“Touko-senpai..”

 

“Hm, apa?”

 

“Tadi kau bilang kau pernah menjadi model fashion, kan? Itu artinya, bahkan tanpa bantuanku. Kau bisa memilih fashion untuk menjadi gadis imut, kan? Lagipula, bukankah kau sudah memakai pakaian seperti itu?”

 

Namun, Touko-senpai menggelengkan kepalanya ke samping.

 

“Tidak, aku tidak pernah memakai pakaian seperti itu. Aku bertanggung jawab atas fashion bergaya chic hampir sepanjang waktu. Itu sebabnya, aku tidak memiliki kesempatan untuk memilih fashion yang feminin dan imut. Dan aku tidak ingin tahu soal ‘pakaian imut untuk cewek’, yang ingin aku ketahui adalah cewek yang imut dan ingin dilindungi menurut laki-laki.”

 

Begitu, hanya karena dia cantik bukan berarti semuanya akan berjalan lancar untuknya, ya?

 

Setelah menunggu hampir 1 jam, kami kembali ke ZU, mengambil pakaian yang telah kami beli, lalu pulang.

 

Di dalam kereta, aku mengucapkan terima kasih kepada Touko-senpai.

 

“Terima kasih banyak untuk hari ini. Berkat Senpai, aku berhasil membeli tiga set pakaian yang dengan percaya diri dapat kusebut sebagai pakaian terbaikku.”

 

Lagian, ini adalah pakaian yang dipilih langsung oleh Touko-senpai. Jadi, tidak diragukan lagi.

 

“Sama-sama. Ini juga pertama kalinya aku memilih pakaian untuk anak laki-laki. Itu cukup menyenangkan. Jika Isshiki-kun dapat percaya diri dengan pakaian yang kupilih, itu juga membuatku senang.”

 

Dia membalasku dengan senyum cerah. Melihat senyum itu, entah kenapa jiwaku merasa seperti disembuhkan.

 

“Lain kali, jika Touko-senpai punya waktu luang. Maukah kau menemaniku membeli pakaian musim dingin?”

 

“Hm, boleh aja. Lagipula hari-H tepat pada musim dingin. Jadi, sebelum hari itu tiba.. kita harus siap menghadapinya.”

 

Setelah dia mengatakan itu, dia mendorongkan jari kecilnya ke arahku.

 

“Tapi sebelum itu, jangan lupa dengan bayaranku~”

 

“Jangan khawatir. Aku sudah menempatkan semua pikiranku tentang hal itu di kepalaku.”

 

“Kapan aku bisa melihatnya?”

 

“Hmm, pendapatku saja tidak akan cukup. Jadi, aku berpikir untuk meminta pendapat dari orang lain..”

 

“Tunggu! Jangan di seberkan kemana-mana! Aku akan malu jika itu ketahuan!”

 

“Ah, aku minta maaf. Kau benar. Tapi, pendapatku sendiri sedikit…”

 

“Tidak apa-apa, pendapatmu saja sudah cukup, Isshiki-kun. Beritahukan padaku secepatnya.”

 

“Oke, mungkin senin depan..”

 

“Astaga, kalau aku tidak memperingatkanmu, kamu pasti akan meminta pendapat dari internet, kan!?”

 

Mendengar itu keluar dari mulut Touko-senpai. Aku hanya bisa membuat senyum pahit.

 

Karena, kenyataanya. Aku berpikit untuk melakukan itu..

 

* * *

 

Setelah pergi belanja dengan Touko-senpai. Aku menghabiskan akhir pekanku dengan memikirkan ‘gadis imut’ seperti yang diminta Touko-senpai.

 

Bahkan sekarang aku sedang berbaring di tempat tidurku sambil memikirkan hal itu.

 

… ‘Gadis imut’, ya.

 

Jika kau berbicara gadis imut. Itu merujuk pada seorang gadis yang cantik, baik, lembut dan terkadang dia menunjukkan sisi cerobohnya…

 

Saat aku memikirkan hal-hal itu, untuk beberapa alasan, Touko-senpai muncul di pikiranku seolah-olah itu adalah hal yang paling alami.

 

Dia cantik, sopan,, perhatian, anggun. Terlebih lagi, kebaikan hatinya yang tulus. Seperti ketika dia menghiburku di saat-saat masa sulitku dan dia adalah wanita yang minggu lalu menangis ketika dia melihat pacarnya selingkuh…

 

Tunggu, tidak, tidak, tidak…

 

Yang Touko-senpai tanyakan adalah ‘gadis seperti apa imut itu’? ‘kan?

 

Lagian, mana mungkin aku bisa memberikan jawaban ‘gadis imut itu sepertimu’, kan?

 

….. Umm, apa lagi ya.. Ah, benar juga. Dia juga pandai memasak sampai-sampai membuatmu seperti dirumah. Orang yang bisa memanjakanmu, tetapi juga ingin dimanja. Dan, dia hanya menunjukkan sisi lembutmya padamu dan dingin pada pria lain.

 

Sekali lagi, aku tanpa sadar membayangkan Touko-senpai.

 

Touko-senpai mengenakan celemek saat dia memasak makanan untukku.

 

Dia tersenyum ketika dia dengan gembira berkata kepadaku, ‘Rebusan hari ini sangat enak’…

 

Setelah makan, aku akan menonton TV di sofa bersama Touko-senpai.

 

Aku melingkarkan lenganku di bahu Touko-senpai, dia memeluk dan menempel di dekatku seperti anak kucing… Dan kemudian dia berbisik ke telingaku.

 

‘Aku mencintaimu, Yuu-kun…’

 

Ngh! Apa yang kau pikirkan, Isshiki Yuu!? Tidak mungkin kita bisa mengatakan ini pada Touko-senpai! Pertama-tama, bukankah ini semua keinginanku!?

 

… Mungkin pikiranku jadi kotor karena berada di tempat tidur…

 

Setelah memikirkan itu, aku bangkit dari tempat tidur dan menyalakan laptopku yang ada di atas meja.

 

… Isshiki Yuu, rangkum definisi ‘gadis imut’ maksimal 50 kata…

 

Itulah yang kutekankan pada diriku sendiri.

 

Aku mulai mengetik definisi gadis imut.

 

Gadis imut itu. Cewek cantik dan baik hati. Dia memiliki sifat dingin, tetapi juga memiliki sisi lemah lembut. Dan dia hanya menunjukkan sisi lemahnya padaku…

 

Sial! Bukankah ini mirip Touko-senpai!? Gawat, pikiranku mulai tertuju pada Touko-senpai jika menyangkut soal wanita.

 

Pada saat itulah smartphoneku bergetar. Melihatnya, aku melihat itu adalah pesan SNS dari Ishida.

 

> (Ishida) Yuu, apa kau punya waktu luang hari ini?

 

> (Yuu) Aku sedang memikirkan sesuatu. Tapi tidak masalah, aku senggang.

 

> (Ishida) Kalau begitu, bisakah kau temani aku?

 

> (Yuu) Hmm, baiklah. Mau kemana?

 

> (Ishida) Ke Shibuya!

 

> (Yuu) Ha? Apa kau serius? Bukankah itu agak terlalu jauh?

 

> (Ishida) Ada jaket kulit bagus yang tiba di toko pakaian bekas di Shibuya. Ini adalah jaket kulit asli dari seorang pilot dari tentara Amerika. Jika aku tidak membelinya sekarang, aku tidak tahu kapan lagi aku bisa membelinya!

 

Hmmm, pergi jauh-jauh ke Shibuya sejujurnya menyebalkan. Tapi, aku berhutang budi pada Ishida karena dia sudah banyak membantuku, terutama tentang perselingkuhan Karen dan Si Kamokura.

 

> (Yuu) Oke ….akan kutemani.

 

> (Ishida) Sip! Itu baru teman seperjuangan! Oke, sampai jumpa pada jam 12  di gerbang tiket stasiun JR Makuhari.

 

> (Yuu) Oke, aku OTW ...

 

Aku menyimpan smartphoneku, naik sepeda secepat mungkin dan menuju Stasiun Makuhari dari JR.

 

Rumahku adalah sebuah bangunan tunggal yang terletak di pintu keluar menuju laut dari Rute Nasional Jepang. Rumah Ishida adalah sebuah gedung apartemen yang lebih dekat dengan Rute Nasional Jepang. Dari mana pun dari keduanya, kau akan membutuhkan waktu hampir 10 menit ke stasiun dengan sepeda.

 

Aku bertemu dengan Ishida di stasiun dan kami melakukan perjalanan selama hampir satu jam ke Shibuya. Ishida membeli jaket kulit yang dia cari di toko pakaian bekas yang ada di belakang distrik pusat.

 

Ishida bukan tipe orang yang khawatir tentang fashion. Tapi jika menyangkut hal-hal yang dia suka, dia bisa sangat keras kepala.

 

Selama Ishida berbelanja, aku terus memikirkan ‘pekerjaan rumah’ yang Touko-senpai tinggalkan untukku.

 

Setelah kami selesai berbelanja, kami memasuki restoran keluarga.

 

Setelah kami duduk di meja, Ishida menatap wajahku dengan tatapan curiga.

 

“Yuu, Apa terjadu sesuatu? Dari tadi diem-diem bae..”

 

“Eh, tidak ada kok.”

 

“Apaan sih!? Kau membuatku penasaran. Oh, mungkinkah ini tentang Karen-chan?”

 

“Tidak, bukan soal itu. Yah, ini bukan hal yang bisa dianggap serius kok.”

 

“Yaudah katakan padaku. Lagian, ini bukan hal yang serius, kan? Mari kita pikirkan jalan keluarnya.”

 

Dia benar. Aku tidak bisa menyatukan pikiranku sendiri. Mungkin lebih baik aku juga mendengarkan pendapat Ishida.

 

“Menurutmu apa definisi ‘gadis imut’?”

 

“Definisi gadis imut?”

 

Ishida memasang wajah bingung saat dia bertanya balik.

 

“Ya, aku sudah memikirkan dari kemarin.”

 

“Hmmm.”

 

Ishida menyilangkan tangannya dan mulai berpikir.

 

“Yah, kurasa gadis imut adalah gadis yang cantik. Menurutku akan lebih baik menambahkan kata sifat seperti ‘terbaik di sekolah’ atau ‘dikagumi.’”

 

… Gadis cantik yang dikagumi, Touko-senpai, kan?

 

“Berikutnya, big boba. Dia harus memiliki tubuh yang seksi dan tentu saja, big boba.”

 

… Tubuh ramping dan payudara besar. Itu Touko-senpai banget, kan?

 

“Lalu, memiliki sifat Kuudere atau Tsundere.. kurasa?

 

…. Kuudere atau Tsundere. Apakah Touko-senpai termasuk dari dua kategori itu? Yah, ada sedikit dere-nya lah… 

 

“Rambut pirang dan twintail pastinya..”

 

… Touko-senpai memiliki rambut hitam panjang, tetapi karena fitur wajahnya sangat sempurna, rambut pirang juga cocok untuknya. Twintail mungkin bagus juga…

 

“Seorang gadis yang tergabung dalam sebuah band juga baik!”

 

…Jika itu Touko-senpai, aku membayangkan violin atau saksofon. Oh, apakah ada saksofon di band?

 

“Teman masa kecil atau saudara perempuan yang tidak memiliki hubungan darah denganmu; situasi seperti itu benar-benar membuatmu bersemangat.”

 

…? Tentu, itu mungkin ide yang bagus… aku mungkin senang jika Touko-senpai tiba-tiba menjadi ‘kakak tiriku’ dan mulai tinggal di rumah yang sama denganku!

 

“Telinga hewan juga oke. Terutama telinga kucing dan telinga rubah.”

 

… ?? … Ah, sebenarnya Touko-senpai dengan telinga kucing pasti sangat imut…

 

“Mahou shoujo jangan ketinggalan. Pakaian yang sangat terbuka itu mantap!”

 

… ??? Gadis penyihir? Itu sudah di ranah cosplay, kan???…

 

“Hei, Ishida. Apa yang kau bicarakan?”

 

Ishida memiliki wajah seperti baru saja ditarik kembali ke dunia nyata dari mimpi.

 

“Eh? Kita berbicara tentang definisi gadis imut, kan? Seperti yang dari anime atau manga.”

 

… Gw goblok nanya ke elu dah….

 

Aku dengan ringan menekan tanganku ke dahiku.

 

Bodohnya lagi, aku membanyangkan Touko-senpai dari delusi Ishida.

 

“Oi, Ishida. Jika gadis penyihir atau gadis bertelinga hewan yang kau sebutkan itu ada di dunia nyata. Apa kau mau mengencani mereka?”

 

“Oh, jelaslah! Cintaku iti tidak membeda-bedakan! Entah itu gadis penyihir atau gadis bertelinga hewan, mereka semua bisa diterima!”

 

Ishida menyatakan dengan sangat percaya diri.

 

Oke, cukup….

 

Aku akan menemukan jawaban untuk masalah ini dengan kekuatanku sendiri, tanpa bergantung pada orang lain.

 

Pada akhirnya, aku berbicara lagi.

 

“Aku tidak punya niat untuk mengeluh tentang preferensimu. Tapi, akan lebih baik kalau kau berhenti menggunkan kata ‘Adik perempuan’. Jika adikmu ‘Meika-chan’ tahu, dia pasti akan merasa jijik padamu, kau tahu?”

 

Delusi semacam itu hanya diperbolehkan untuk anak tunggal sepertiku atau untuk pria yang hanya memiliki kaka atau adik laki-laki.

 

“Oohh, benar juga. Meika juga mengkhawatirkanmu, Yuu.”

 

Topik pembicaraan tiba-tiba berubah. Kalau dipikir-pikir, beberapa waktu yang lalu, orang ini mengatakan bahwa Meika-chan telah mendengar segala sesuatu tentang hubungan perselingkuhan Karen dan Kamokura.

 

Aku ingat wajah Meika-chan. Dia dua tahun lebih muda dari kami dan sesekali dia berpegangan pada Ishida dan datang untuk bermain bersama kami. Kakaknya, Ishida, memiliki wajah yang kasar. Tapi, wajah Meika-chan adalah wajah gadis yang sangat cantik. Untuk seseorang sepertiku, yang tidak memiliki saudara kandung, dia adalah eksistensi yang membuatku iri.

 

“Begitu, ya. Tolong beri tahu Meika-chan bahwa aku baik-baik saja dan terima kasih sudah menghawatirkanku.”

 

“Siap. Tapi, kau tahu, Meika tampaknya ingin tahu banyak hal tenyangmu. Dia cukup gigih tentang hal itu. ”

 

“Dia pada usia di mana dia tertarik pada pembicaraan semacam itu.”

 

Namun, Ishida menggelengkan kepalanya.

 

“Tidak, bukan itu. Meika tertarik denganmu, Yuu. Aku tahu dari cara dia berbicara.”

 

Aku terkejut dengan kata-kata itu dan mengangkat kepalaku. Kupikir mungkin Ishida sekali lagi bercanda. Tapi, wajahnya serius. Ishida terus berbicara.

 

“Aku sudah mendapatkan sensasi itu dari beberapa waktu lalu. Kapanpun kau datang, Yuu, Meika sangat memperhatikan penampilannya. Dia juga membersihkan kamarnya, yang biasanya tidak dia lakukan. Tapi kali ini, aku yakin kalau dia menyukaimu.”

 

Aku tidak tahu bagaimana harus bereaksi ketika sahabatku memberitahukan sesuatu seperti itu.

 

Saat aku bingung, Ishida memberiku jawabannya terlebih dahulu.

 

“Tapi, sekarang bukan waktunya kau memikirkan Meika. Yuu, pertama-tama kau harus membalas dendam pada Kamokura dan Karen-chan! Dan setelah itu, pada ‘saat terakhir’, kau merebut Touko-senpai!”

 

Aku mengangguk dalam diam. Tapi, sudah sampai berapa persen perkembanganku untuk rencana itu?

 

Aku tidak yakin kalau aku membuat kemajuan.

 

* * *

 

Kami meninggalkan restoran keluarga dan menuju MEGA Danke. Kami melihat-lihat apakah ada diskon. Meskipun kami tidak memiliki apa pun yang kami butuhkan saat ini, hanya berkeliling melihat barang-barang apa yang mereka miliki itu menyenangkan. [TN: MEGA Danke adalah plesetan dari MEGA Don Quijote, jaringan toko barang terbesar Don Quijote, sering disingkat Donki]

 

Setelah kami mengelilingi interior toko sekali dan hendak meninggalkan toko, hal itu terjadi.

 

Sekitar dua meter di depan kami, bercampur di antara kerumunan dua wajah yang familiar lewat saat mereka melanjutkan perjalanan. Itu Kamokura Tetsuya dan gadis kelas dua dari kelompok kami.

 

Kamokura melingkarkan lengannya di bahunya dan mereka berjalan dengan suasana penuh gairah di sekitar mereka.

 

“Hei, bukankah mereka …”

 

Ishida sepertinya juga memperhatikan mereka.

 

“Ya, itu Kamokura, kan?”

 

“Dan, gadis yang bersamanya itu. Dia dari tahun kedua dari kelompok kita, kan? Kalau tidak salah, namanya  Hirota Rumi-san?”

 

“Ya. Meskipun dia jarang terlihat di kelompok kita. Tapi, tidak salah lagi.”

 

Ishida menatapku.

 

“Yuu, ayo coba ikuti mereka sebentar.”

 

Seluruh penentuan tempat perselingkuhan Karen dan Kamokura sudah diurus. Jadi, tidak ada artinya melakukan itu. Tapi, aku juga tertarik dengan apa yang mereka berdua lakukan.

 

“Ya, ayo lakukan itu. Oh, agar kita kita tidak ketahuan, jaga jarak aman ‘ngerti?”

 

Meski begitu, kami kehilangan Kamokura dan Hirota-san beberapa saat setelah itu di persimpangan di depan Tokyu Department Main Store.

 

Tampaknya tempat yang mereka berdua tuju adalah Maruyamachou, sebuah distrik di Shibuya dengan banyak hotel cinta di sekitarnya.

 

“Yuu, ini adalah area dengan banyak hotel cinta, kan?”

 

“Ya, ini distrik hotel cinta.”

 

“Si brengsek itu! Tidak hanya Karen-chan, tetapi juga gadis lain!? Seberapa sampahnya cowok itu!?”

 

“Gadis yang bersamanya adalah seseorang yang tidak pernah muncul di kelompok, kan? Mungkin dia tidak tahu kalau Kamokura-senpai pacaran dengan Touko-senpai. Dan tentu saja, hal yang sama berlaku untuk masalah dengan Karen.”

 

“Jadi, begitu. Si brengsek itu memanfaatkannya dan melakukan apa yang dia inginkan, ya…”

 

Ishida berbicara dengan nada jijik.

 

… Dengan keadaan seperti ini, mungkin masih banyak orang lain yang menjadi korban Kamokura…

 

“Yuu, jangan kalah dengan bajingan sampah itu! Aku yakin, seseorang perlu memberi dia pelajaran! Aku akan mendukungmu dengan sepenuh hati.”

 

Dengan amarah yang membara di dalam diriku, aku mendengarkan kata-kata itu dari Ishida.

 


Kanojo NTR Bahasa Indonesia

Kanojo NTR Bahasa Indonesia

Kanojo ga Senpai ni NTR-reta no de, Senpai no Kanojo wo NTR-masu, Kanojo NTR (LN), 彼女が先輩にNTRれたので、先輩の彼女をNTRます
Score 7.6
Status: Ongoing Tipe: Author: , Artist: , Dirilis: 2021 Native Language: Japanese
“Touko-senpai! Tolong berselingkuh dengan saya! ” "Tenang, Isshiki-kun ... Aku tidak akan puas kecuali kita membuat keduanya yang berselingkuh dengan kita mengalami neraka itu sendiri!" Isshiki Yuu terkejut dengan pacarnya selingkuh, jadi dia memutuskan untuk menipu dia dengan pacar bocah yang mencuri pacarnya, Sakurajima Touko, yang juga merupakan senpai yang dia kagumi. Sebagai bagian dari rencana mereka, Touko mengusulkan untuk memiliki 'pengembalian' terbesar yang mungkin, jadi dia mulai membuat Yuu menjadi pria yang menarik dan populer dengan gadis -gadis!? Pilihan pakaiannya, topik percakapan, dll ... Yuu menemukan dirinya di tengah -tengah peningkatan reputasinya yang gila dengan para gadis; Namun, perasaannya terhadap Touko hanya terus tumbuh. Ketika rencana mereka terus berkembang, hubungan antara mereka berdua tiba -tiba tumbuh intim ... apa 'pengembalian' ini bahwa keduanya yang ditipu akan dilakukan pada Malam Natal?! Apa kesimpulan yang menanti mereka berdua!? Tirai naik pada komedi cinta balas dendam!

Komentar

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset