“Tidak juga, karena ini demi Shiho. Rahasiakan ini dari Shiho. Aku tidak memberi tahu dia kalau Tojoin mungkin akan datang dan mengganggu kencan. Shiho menantikan ini, jadi aku tidak ingin membuatnya mengkhawatirkan sesuatu yang tidak perlu.”
“Kamu gadis yang baik…! Aku sangat mencintaimu…!”
“Kau bahkan tidak lagi menyembunyikan perasaanmu pada Shimada sekarang, ya…?”
Yuuichi mengatakan sesuatu, tapi aku tidak mendengarnya.
Hah, Sei-chan sangat baik sampai menyesakkan..
Sei-chan berencana menanggung beban untuk membuat kencan Fujise dan Yuuichi sukses, tanpa memberi tahu Fujise soal hal itu sampai akhir.
‘Aku tidak pernah berpikir ingin mendapatkan rasa terima kasih dari Fujise, meski sedetik pun.’
‘Aku hanya berharap cinta sahabatku akan terwujud.’
Aku jatuh cinta dengan gadis ini. Lalu aku dibawa ke dunia ini, dan bahkan aku bisa menyatakan cintaku padanya secara langsung.
Itu saja sudah membuatku sangat bahagia.
Dibandingkan dengan perasaan Sei-chan pada Fujise, aku benar-benar orang yang tidak baik ya.
Saat Yuuichi menyarankan hal itu, aku bilang kalau, “Itu terlalu merepotkan untukku dan Sei-chan.”
Tapi, Sei-chan menyarankannya sendiri dan bahkan mencoba menyembunyikannya dari Fujise agar dia tidak khawatir.
Sangat mengagumkan dan keren, aku menyukainya.
“Huh, aku akan mengikuti permainan untukmu.”
“Eh, kalau begitu…!”
“Aku ikut denganmu, untuk melindungi kencanmu dan Fujise.”
“Oh! Tsukasa-ku, Sa~ habat~ ku~!”
“Kau bertingkah seperti anak kecil yang menyanyikan lagu jelek di tanah kosong.”
“Haha, kalau aku harus bilang sendiri, aku penyanyi yang cukup bagus lho!”
“Aku tahu.”
Aku telah mendengarkan CD drama “Ojojama” dari dunia sebelumnya, dan kau memiliki aktor suara yang keren, tahu?
Aku belum pernah karaoke-an dengan orang ini sejak aku datang ke sini, jadi aku ingin mendengar dia menyanyikan lagu keren dengan suara seperti itu.
“Jika kita berhasil melewati ini, karaoke kau yang traktir.”
“Tentu saja, setidaknya aku akan melakukan itu.”
“Aku akan memilih paket termahal yang bisa aku pesan.”
“Tolong janganlah begitu.”
Kami berdua saling memandang dan mulai tertawa.
Baiklah, aku akan mengirim pesan lagi ke Sei-chan.
“Aku tidak bisa membiarkan Sei-chan pergi sendiri, jadi aku akan ikut denganmu untuk melindungi kencan Yuuichi dan Fujise. Mari kita lakukan yang terbaik bersama-sama.”
Kirim…
“Aku dan Fujise memiliki teman yang sangat baik.”
“Itu benar. Kau bisa berterima kasih padaku dan Sei-cha… Shimada untuk itu.”
“Tentu saja. Dan juga, kau bisa memanggilnya Sei-chan di depanku jika kau mau, lagian, aku juga sudah tahu kok.”
“Shimada bilang kalau aku hanya boleh memanggilnya seperti itu saat kami berduaan, jadi sama sekali tidak akan.”
“…Yah, apakah kau baru saja menyombongkan itu?”
“A-Aku tidak menyombong!”
“Tidak, itu jelas-jelas menyombong… Jadi, kurasa, kalian juga akan berkencan besok?
“Eh…? Ah, B-Begitukah?”
“Tsukasa… Apa kau tidak sadar?”
Y-Yah, begitu ya. Jika kami berdua akan pergi untuk melindungi kencan Fujise dan Yuuichi, itu berarti aku dan Sei-chan juga akan berduaan bersama mereka juga…!
Ya ampun, pesan yang baru saja kukirim padanya, jika dipikirkan baik-baik, memang terlihat seperti aku mengajaknya kencan!
Aku tidak menyadarinya sama sekali, tapi sekarang aku mulai gugup.
Bagaimana jika dia menolak untuk pergi bersamaku…?
Aku melihat layar pesan dan mengetahui bahwa pesan yang aku kirim sebelumnya sudah dibaca.
Y-Yah, aku belum mendengar kabar darinya tapi… sekarang aku takut dengan apa yang akan dia katakan.
“O-Oh, kau tiba-tiba membuatku gugup…”
“Tidak, itu bukan ajakan besar kok… maksudku kau sudah melamarnya, kan? Maka, ini seharusnya baik-baik saja.”
“Itu bukan lamaran.”
Aku memang menembaknya, tapi sebagian besar alasan kenapa pengakuan cinta yang aku ucapkan hari itu agak tidak tahu malu karena kupikir aku sedang bermimpi.
Riwayat pesan yang baru saja dilihat Yuuichi juga merupakan pesan yang aku kirim saat dalam ketegangan mimpi itu…
Meskipun aku tidak bermaksud mengatakan itu padanya dalam kenyataan, aku serius atas apa yang aku katakan padanya hari itu.
Aku benar-benar ingin membuat Sei-chan, yang pada dasarnya telah dipastikan sebagai heroine yang kalah dalam cerita, menjadi bahagia.
Aku tidak akan membiarkannya berakhir dalam kesedihan.
Kupikir itu akan baik-baik saja….., tapi aku akan sangat sedih jika aku ditolak.
–Ping-Pong, suara unik datang dari ponselku.
Dia membalas!
Layar pesannya menunjukkan…
“Kamu juga ikut? Aku jadi tenang kalau kamu juga ikut. Terima kasih…”
“Ayo jalan!!”
“Whoa! Jangan berteriak tiba-tiba begitu, dasar…!”
Ketika aku melihat bahwa aku diterima, aku berteriak keras.
Syukurlah, aku tidak ditolak olehnya…
Maksudku, sungguh, aku akan berkencan dengan Sei-chan besok…!
Tidak, tentu saja kami berdua akan bekerja sama. Tujuannya adalah untuk mengawasi kencan Yuuichi dan Fujise, serta mencegah Tojoin mengganggu mereka.
Jangan salah mengartikan maksud dari tujuannya.
“Aku dan Shimada, kami akan berkencan!”
“Tidak, itu benar, tapi kalian akan melindungi kencan kami, kan?”
“Tentu saja! Oke, apa yang harus aku pakai besok ya…!”
“Kau benar-benar mengerti tidak sih…?”
Yuuichi khawatir tentang besok, mungkin karena aku sangat senang mengetahui bahwa aku akan pergi kencan dengan Sei-chan besok.
Yah, meski begitu, aku tetap menantikannya.