DOWNLOAD NOVEL PDF BAHASA INDONESIA HANYA DI Novel Batch

Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Volume 3 Chapter 05 Bahasa Indonesia

Menuju ke Ibukota

Keesokan harinya, hari ini adalah saat keberangkatan menuju ke ibukota.

Meskipun saat sarapan Hinata ikut makan bersama, ia tidak menunjukan ekspresi yang semalam, tetap tanpa ekspresi dan tidak banyak berbicara.

Cain sudah tahu dengan keadaannya, jadi ia tidak terlalu mempedulikannya. Namun tidak dengan Lagnav. Ia terus menanyai sang Saint itu apakah ada ketidakpuasan terhadap pelayanan yang ia berikan.

Karena sedikit mengkhawatirkan Lagnav, Cain pun berbicara padanya.

“Saint-sama, apakah anda pernah mengunjungi tempat lain selain Kerajaan Esfort??”

Berbeda dengan ketika diajak berbicara oleh Lagnav, ia menjawab sambil tersenyum.

“Cain-sama, Kerajaan Esfort adalah yang pertama kalinya bagiku… Aku menuruti pilihan yang diberikan petunjuk dewa… Karena ini saat ini aku bisa bertemu dengan Cain-sama… “

“Begitu ya… Saya juga belum pernah keluar kota… suatu hari nanti aku juga ingin berpergian keliling dunia… yah walaupun saat ini aku sedang menjadi walikota jadi tidak bisa pergi semudah itu…”

Cain berusaha menanggapi kata-kata Hinata. Namun melihat Hinata yang selalu merespon perkataan Cain dengan senyuman, ia khawatir akan membuat tatapan cemburu Lagnav menjadi semakin kuat. Di dalam tekanan seperti itu, santap sarapan pun berakhir dan mereka mulai melakukan persiapan untuk berangkat ke Ibukota.

Bagi Cain, karena semua barang bawaannya sudah ada di dalam [Item Box] jadi ia selalu terlihat dalam keadaan tangan kosong, namun bawaan milik Silk terlihat banyak sekali. Ia sempat bertanya “apa kau mau aku menyimpannya di dalam [Item box] milikku?” Namun ia menolak, mungkin sebagai wanita ia merasa malu.

Untuk mengantarkan keberangkatan, Lagnav ikut di depan kereta Cain sebagai penunjuk jalan, lalu diikuti kereta milik Hinata.

Sebelum berangkat Silk bertanya kepada Saint ‘Bagaimana kalau Saint-sama satu kereta dengan kami??’. Namun sebelum Hinata menjawab, Sang kapten penjaga itu maju dan menolaknya. Sepertinya memang dia khawatir jika nanti di dalam kereta Saint akan membicarakan berbagai hal.

Hinata mengarahkan pandangannya kepada Cain, namun tak ada yang bisa ia lakukan untuk ini.

Setelah barang-barang bawaan dari Wilayah Sylvester selesai dimuat di kereta paling belakang, mereka pun mulai berangkat meninggalkan kota Sylvester.

Lagnav ikut menemani sampai ke pintu masuk kota. Mungkin ini karena dia adalah penganut yang setia. Kereta akan memulai perjalanan selama dua hari menuju ke Ibukota kerajaan.

Mempertimbangkan apa yang dikatakan oleh Hinata, maka perlu untuk tetap waspada setiap saat. Meskipun jika terjadi pertarungan diantara mereka, ini tak akan menjadi masalah bagi Cain yang memiliki status melebihi manusia biasa, namun ia mengkhawatirkan langkah seperti apa yang kan di ambil oleh Fraksi Pope.

Tiga jam telah berlalu sejak mereka meninggalkan kota, dan kini matahari sudah berada di atas. Kereta pun berhenti di luar jalur jalan besar, dan para pelayan sibuk bersiap untuk melakukan makan siang.

Ketika Cain mencoba melakukan [Appraisal] pada bahan-bahan makanan yang digunakan, ia menemukan satu bahan yang beracun.

“Bahan-bahan ini…?”

Ketika ia bertanya kepada pelayan, pelayan itu terlihat bingung dan dan tidak mengerti apa yang dimaksud.Lalu cain menarik keluar daging asap dan meletakannya di tanah, lalu membakarnya dengan sihir. Muncul api biru yang menyala dan dalam sekejap langsung padam menyisakan arang.

Para pelayan itu terkejut dengan sikap Cain yang tiba tiba membakar bahan bahan itu dengan sihir. Namun karena itu adalah sesuatu yang dilakukan oleh bangsawan, mereka tak berani protes dan memulai memasak dengan bahan yang tersisa.

Ketika ia kembali ke tempat Silk, Silk yang merasa penasaran dengan tingkah laku Cain mulai bertanya.

“Cain-kun, tadi itu apa?? Kamu membakar daging yang tidak terlihat buruk sebanayak itu… “

“Silk, ada waktu sebentar? Ada yang ingin aku bicarakan…”

Cain berbisik kepada Silk di tempat yang jauh dari kapten pengawal itu.

“Makanan tadi beracun… Itu tidak salah lagi karena aku menggunakan [Appraisal].. Seseorang telah mengincar kelompok kita… “

Ia tidak mengatakan kalau itu adalah si kapten penjaga itu. Alaasannya karena ia tidak punya bukti, dan mungkin akan menyebabkan masalah bagi kerajaan. Tentunya dia juga tidak membicarakan apa yang dia dengar dari Hinata. Jika Silk sampai penasaran dengan kapan waktu mereka berbicara, ia tak punya rasa percaya diri dapat menyembunyikan itu.

“Hah? Benarkah?”

Silk terkejut, namun Cain segera menahannya dengan telunjuknya, lalu Cain mengangguk tanpa kata.Lalu ia melanjutan dengan suara lirih.

“Apapun yang terjadi aku akan melindungimu… tapi jika terjadi sesuatu saat aku tidak ada, genggam batu di kalung yang aaku berikan waktu itu… aku pasti akan datang menyelamatkanmu…”

Silk mengegluarkan kalung yang tersembunyi dibalik pakaiannya, dan menatap kalung itu.

“Ya, aku mengerti. Jika Cain-kun datang menyelamatkan ku itu yang terbaik…”

Silk tersenym, dan kembali menembunyikan kalung itu di balik pakaiannya lagi.

Semua orang mulai menyantap makan siang tanpa ada satu masalah pun. Beberapa orang termasuk sang kapten itu tidak ikut makan, setelah menghirup daging asap itu ia mengatakan akan mengawasi daerah sekitar.

“Dengan ini sudah dipastikan…”

Cain bergumam dengan suara lirih. Dan kemarahannya meningkat.

Dengan menggunakan racun, berarti ia berniat untuk meracuni semua orang yang ikut makan, termasuk Hinata. Dan ini berarti Silk juga akan menjadi korban. Meskipun ini tidak akan masaleh bagi Cain karena ia memiliki kekebalan, namun tidak bagi orang biasa.

Cain terus menatap tajam kearah para pengawal yang tengah berjaga itu.

Ketika mereka selesai makan, beberapa orang termasuk kapten pengawal itu kembali dengan wajah tak bersalah. Ia memasang wajah yang kebingungan melihat para pelayan sedang yang elah selesai makan dan bersiap untuk kembali berangkat.

“Kapten pengawal, ada apa? “

Cain berbicara kepada sang kapten dengan wajah polosnya.

“Tidak, tidak, tidak apa-apa… tak ada tanda-tanda monster di sekitar sini…”

Lalu ia pergi meniggalkan Cain. Sambil melihat sang kapten itu dari belakang, Cain bergumam.

“Aku tidak akan membiarkan mu bertindak semaunya…”

Persiapan telah selesai, dan rombongan kereta kembali memulai perjalanan nya. Jalan itu terbentang melintasi hutan. Di dalam hutan terdapat monster. Namun dengan skil [Search] milik Cain, ia tahu bahwa monser-monster ini tak ada tanda-tanda akan menyerang.

Setelah satu jam kereta berjalan, Cain memperhatikan kalau para monster di dalam hutan berperilaku aneh.Dia dapat merasakan beberapa puluh monster sedang mengarah pada kereta ini dari dalam hutan. Cain pun segera memerintahkan agar kereta berhenti.

Meskipun terkejut dengan perintah mendadak itu, para kusir menghentikan kereta di pinggir jalan. Setelah memerintahkan agar Silk tetap di dalam kereta, Cain melompat keluar dari kereta.

Karena kereta pemandu jalan telah berhenti, kereta di belakang mereka juga berhenti. Cain meminta para Royal Knight untuk bersiap dengann pertempuran.

“Para monster sedang menuju kemari dari dalam hutan.. Segera jauhkan kereta dari hutan dan bersiap akan pertempuran!”

Mematuhi perintah Cain, para Royal Knight itu segera menghunuskan pedangnya setelah mengevakuasi kereta. Karena tiba-tiba mereka bersiap untuk bertempur, para pengawal Saint itu panik.

“Kapten pengawal! Para monster sedang mengarah kemari! Segera evakuasi Saint-sama dan orang-orang selain pengawal… Kami yang akan bertarung, kalian fokus saja melindungi Saint-sama!! “

Meskipun mereka sempat meragukan perkataan Cain, mereka tetap mengevakuasi kereta dan bersiap untuk bertempur.

Lima menit kemudian, terdengar suara derap langkah sebuah kawanan dari dalam hutan.

Cain berdiri memimpin, dan diibelakang nya para Royal Knight berbaris. Para Royal Knight yang pernah melihat pertandingan Cain dengan Komandan mereka Tiffana, tak ada yang keberatan akan hal ini.

Namun para pengawal dari kerajaan Marineford merasa aneh dengan para ksatria yang membiarkan seorang anak-anak memimpin mereka, dan bebisik,

“Meskipun dia bocah bangsawan itu ada di depan?? “

Dan yang pertama kali menyambut mereka dalah kawanan Forest Wolf. Jumlahnya sekitar dua puluh ekor. Forest Wolf lumrahnya bergerak secara berkelompok dan menghabisi mangsa mereka dengan kelincahan mereka, namun tak pernah repot-repot keluar dari dalam hutan.

Sambil memikirkan hal itu, Cain melancarkan serangan sihirnya.

“[Air Cutter] “

Ia melancarkan serangan sihir tanpa rapalan tertentu, dan membasmi monster itu satu persatu.Ia terus-terusan manglahkan monster itu, namun para monster itu terus berdatangan seperti tak ada habisnya.

“Ada yang aneh…”

Cain menatap tajam kearah kapten pengawal yang sedang bersiaga menjaga kereta Saint itu.

“Satu orang pergi dan tanyakan kepada para pengawal itu apakah mereka membawa benda mencurigakan… perilaku monster ini terlalu aneh.. “

Cain terus menerus membasmi goblin dan orc yang muncul dari dalam hutan, dan entah sejak kapan sudah terbentuk gunungan mayat monster di sekitar Cain.

Lalu ksatria yang pergi untuk bertanya keadap para pengawal itu telah kembali.

“Cain-sama, kami telah mengerti sebabnya… diantara dupa penghindar monster, telah ditemukan satu dupa pengumpul monster… Dan saat ini sudah di musnahkan.. “

Dupa penghindar monster adalah dupa yang sering digunakan oleh pedagang selama perjalanan agar mereka terhindar dari para monster. Sedangkan dupa pengumpul monster adalah dup ayang digunakan oleh petualang untuk menarik para monster di tempat yang memiliki sedikit monster agar bisa meningkatkan Exp mereka. Karena di kerajaan Esfort banyak memiliki hutan yang dipenuhi monster, benda ini amat jarang digunakan. Jika itu di gunakan di kerajaan ini, maka dampaknya seperti kondisi yang saat ini mereka alami.

Cain mengangguk mendengar penjelasan Royal Knight, dan terus membantai sisa-sisa monster yang berdatangan. Tak peduli seberapa rendah level monster itu, jika mereka menyerang dalam jumlah yang amat banyak seperti ini, tanpa adanya Cain, pasti sudah ada korban berjatuhan.

Tak sampai satu jam kemudian pertempuran pun berakhir, dan tak ada lagi tanda-tanda monster mendekat dari dalam hutan.

Di sekitar Cain terbentuk bnyak gunungan mayat monster.

“Sudah selesai ya….”

Ketika Cain berbalik, para Royal Knight yang sedari tadi tidak melakukan apa-apa hanya terpana.

“Sepertinya kita tak dibutuhkan…”

“Dia bahkan terlihat baik-baik saja setelah mengeluarkan sihir sebanyak itu…”

“Cain-sama, bahkan belum menarik pedangnya …”

“Pantas saja dia lebih kuat dari komandan…”

Menghadapi para Royal Knight yang saling berbisik diantara mereka, Cain memerintahkan mereka untuk berjaga, dan kemudian ia menghampiri ke arah pengawal yang melindungi Saint.

Melihat kekuatan Cain yang layaknya iblis ini para pengawal itu mundur selangkah demi selangkah sambil gemetaran menggenggam pedang mereka.

“Para monster sudah selesai di basmi… sudah tidak apa-apa sekarang… tapi kenapa kalian memakai dupa? Bukannya kalian sampai saat ini belum pernah menggunakannya??”

Cain marah karena mereka telah mengundang bahaya kepada para pelayan dan penumpang lain, dan ia bertanya dengan sedikit penekanan.

“Aa-aku minta maaf… Kami hanya menggunkan nya sebagai pencegahan… tapi ternyata ada yang tercampur di bawaan yang kami bawa dari kerajaan… Tak ada maksud jahat tertentu… Jika aku kembali ke kerajaan ku kami akan menghukum yang bertanggung jawab atas bawaan ini karena telah menyebabkan bahaya seperti ini….”

Sang kapten itu menjawab sambil gemetaran melihat sosok Cain yang bagaikan iblis itu dari dekat.

“Begitu ya… mulai sekarang tolong jangan lakukan hal yang tidak perlu…”

“Tapi tuan Cain… apa anda tidak apa-apa setelah mengeluarkan sihir sebanyak itu….”

Kapten pengawal itu bertanya sambil merasakan takut.

“Kalau Cuma segitu tidak masalah… Namun jika aku tidak ada pasti akan ada korban diantara para Royal Knight… atah bahkan kalian semua akan binasa… Tolong pahami ini dengan baik.”

“… Aku mengerti.”

Cain mengatakan semua apa yang ingin dia katakan dan kemudian kembali kepada para Royal Knight.

“Maaf membuat kalian menunggu… Ayo kita bereskan da bawa mayat monster ini pulang… kita berikan hadiah untuk para Royal Knight yang lain…”

Para Royal Knight itu bergembira dengan perkataan Cain. Meskipun semua ini hanya monster kelas rendah, dengan jumlah sebanyak ini pasti akan menjadi uang yang banyak.

Cain terus menerus memasukan mayat-mayat itu kedalam [Item Box] miliknya dan kini gunungan monster yang ada di sekelilingnya telah menghilang dan menyisa kan tanah kosong.

Para Royal Knight sudah mengetahui tentang [Item Box] milik Cain, namun para pengawal kereta Saint itu terpana menyaksikan pemandangan di hadapan mereka untuk pertama kalinya.

Untuk bisa menggunakan {tetm box} yang dapat memuat semua mayat itu pasti memerlukan energi sihir dalam jumlah yang sangat luar biasa besar.

Hal ini bahkan mustahil bagi penyihir ternama di negara lain.

Sang kapten pengawal itu hanya mengerutkan dahinya tanpa dapt melakukan apapun melihat sosok Cain ini.Setelah persiapan selesai, Cain kembali memberi aba-aba agar kereta segera berangkat, dan mereka pun mulai berjalan.

“Cain-kun.. meskipun kamu juga keren waktu melawan Orc dulu.. kamu yang tadi juga keren!!! “

Cain memalingkan wajahnya karena tersipu malu pada perkataan Silkyang merasa bangga melihat pertempuran Cain itu.

Setelah itu, Mereka dapat sampai di ibukota dalam waktu dua hari sesuai jadwal tanpa masalah tertentu. Sepertinya pertarungan itu telah membekas di dalam benak sang kapten pengawal itu.


Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Bahasa Indonesia

Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Bahasa Indonesia

Adventure Record of Reincarnated Aristocrat ~ the Apostle of Gods Who Doesn’t Know Self-Restraint~, Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku ~ Jichou wo Shiranai Kamigami no Shito ~, The Rebirth of the Reincarnated Nobility, 転生貴族の異世界冒険録~自重を知らない神々の使徒~,Chronicles of an Aristocrat Reborn in Another World – the Apostle of the Gods Who Know No Self-Restraint
Score 7.2
Status: Ongoing Tipe: Author: , Artist: , Dirilis: 2016 Native Language: Japanese
Karakter utama, Shiina Kazuya terbunuh oleh orang asing saat mencoba melindungi adik perempuan teman masa kecilnya. Dia dilahirkan kembali sebagai Kain Von Silford, putra ketiga seorang bangsawan, di dunia sihir dan pedang. Kain akan tumbuh dikelilingi oleh para dewa yang tidak tahu menahan diri, para bangsawan Kerajaan, dan wanita muda. Untuk menghindari menaikkan bendera, ia mencoba menyembunyikan jumlah statistik dan perlindungan yang luar biasa yang ia terima dari para dewa. Ini adalah fantasi jalan kerajaan dari seorang anak laki-laki yang kadang-kadang berwajah dua dan kadang-kadang canggung. lindungi dirimu dan dapatkan discout menarik di gilaspin88 terbatas

Komentar

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset