Cain yang telah menyerah dalam menulis jawaban surat-surat lamaran itu, menggunakan sihir [Transfer] untuk berpindah ke mansion di kota Drintle.
Ini dilakukan juga untuk memberikan laporan kepada kakanya, Alex.
“Ehh?? Dipromosikan jadi Earl??? “
Suara keterkejutan Alex menggema diseluruh ruangan kerja Cain. Darmesia yang berdiri di belekang terlihat memasang ekspresi senang.
Memang, menjadi seorang Viscont saja sudah diluar dugaannya, apalagi sampai dipromosikan menjad seorang Earl yang merupakan bangsawan kelas atas.
Dan ia juga melaporkan karena kesalahannya kali ini, kota Drintle akan membayar pajak mulai tahun depan sebagai hukumannya. Melihat Cain yang menyampaikan ini dengan penuh penyesalan, Alex tersenyum.
“Tidak masalah sama sekali… berkat penigkatan populasi dan pengerahan tenaga kerja, kita bisa memiliki banyak objek pajak untuk segera di ambil… justru malah aneh jika daerah se-stabil ini tidak ditarik pajak… Apalagi Cuma pajak utama kan?? sama sekali bukan masalah bagi kota Drintle ini… Kita bahkan bisa membayarnya dua kali lipat…”
Mendengar jawaban Alex ini Cain mengelus dada karena lega. Dan ketika Lula dan Laura mengucapkan selamat kepadanya, Cain tersipu malu.
Lalu ada satu pemberitahuan lagi yang harus ia beritakan kepada Alex.
“Dan lagi… Aku ingin Kak Alex ikut bersama ku ke Ibukota minggu depan…”
“Hm?? Bukannya pesta pertunangan itu masih dalam persiapan??”
Cain menghela nafas, lalu mulai berbicara.
“Sebenarnya… Kak Alex itu… Dipromosikan menjadi seorang Baron…”
Alex terkejut membelalakan matanya dan mulutnya bergetar. Saking terkejutnya ia sampai-sampai suaranya tak mau keluar.
“Ke-kenapa … tiba-tiba!?”
Bahkan Alex yang sangat berbakat ini tak mampu menyembunyikan keterkejutannya.
“Sebenarnya—“
Kita putar ulang sedikit waktunya.
Ketika acara audiensi, Cain bersama dengan Yang mulia dan yang lainnya sedang membicarakan langkah kedepannya di ruang pertemuan.
“Yang Mulia, aku punya permintaan …”
“Apa? Cain, tibat-tiba seperti itu … tidak seperti dirimu saja…”
“Sebenarnya… jika aku menjadi Earl, aku harus lebih sering di ibukota kan?? “
“Yah setidaknya perbandingannya sekitar lebih dari ½ tahun kamu harus ada di ibukota… jika kamu terus beraada di kotamu, dan membuat sesutatu lagi, itu malah merepotkan…”
Cain menghela nafas.
“Saat ini kota Drintle telah berkembang dan populasinya sudah melebihi 10.000… Dan mungkin itu masih akan terus berkembang…. Jika aku aku terus berada di Ibukota dalam waktu yang lama, itu akan membebani kakakku Alex… Di kota Drintle itu dekat dengan Hutan Monster, dan didalam nya juga ada Dungeon.. Jika terjadi sesuatu, kaan sulit bagi kakak ku dengan statusnya sebagai rakyat bia—-“
“Cukup Cain… aku tahu apa yang kamu maksud… Kamu sekarang juga sudah menjadi bangsawan kelas atasa… Pasti kamu juga ingin wakil mu seorang bangsawan kan… kebanyakan orang juga begitu… Aku akan mengangkatnya menjadi Baron…”
Ketika Sang raja melirik kearah Perdana menteri Magna, ia pun mengangguk tanpa kata.
Garm juga terkejut dengan permintaan Cain yang sangat tiba-tiba ini. Namun Jin yang merupakan anak pertamanya akan menjadi penerusnya sebagai Margrave, sedangkan anak ketiganya Cain kini telah menjadi seorang Earl. Dan hanya Alex yang akan diperlakukan tanpa pangkat, menyadari hal ini ia tersenyum.
“Yang Mulia, izinkan saya juga mengucapkan terima kasih… Sungguh Terima kasih.”
Garm meletakan tangannya dimeja dan membungkuk. Cain juga ikut membungkuk.
“Sudah sudah.. akan kepala kalian… Pengembangan kota Drintle itu juga berkat keahlian kakak mu itu kan… jadi pemberian promosi ini tidak akan menjadi masalah… lagipula dia kan sudah dewasa.. “
Keduanya mengangkat kepala mereka bersamaan dengan tawa sang raja.
Setelah itu, mereka meniggalkan ruangan, dan Cain berbincang sedikit dengan Garm.
“Terima kasih, Cain… kamu telah sangat memperhatikan Alex… dengan ini aku sebagai orang tua bisa tenang…”
“Tidak, kak Alex itu benar-benar luar biasa… dan dia sangat diperlukan untuk mengembangkan kota Drintle…”
“Setelah promosi nanti minggu depan kita rayakan ya…”
“Boleh juga..”
Mereka berdua tertawa.
“Dan begitulah keputusannya….”
Mendengar penjelasan Cain ini, mata Alex memerah. Untuk beberapa saat ia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya dan waktu mengalir dalam keheningan.
“Cain … Terima kasih banyak…. Aku benar-benar bahagia memiliki adik yang sangat luar biasa…”
Melihat Alex yang meneteskan air maa kebahagiaannya, Cain menggelengkan kepalanya.
“Karena keemampuan kak Alex yang luar biasa lah yang membuat Yang Mulia mau menyetujuinya…”
Mendengar percakapan mereka, Lula dan laura juga ikut menangis, sedangkan Darmeshia tersenyum. Lalu Cain dan Alex berjabat tangan.
“Aku akan membuat kota Drintle ini lebih baik dari kota manapun!! Serahkan saja padaku.”
Ujar Alex sambil tersenyum. Cain hanya mengangguk.
“Aku mohon bantuanmu kak Alex.”
“Tentu saja… Yah meskipun aku harus memanaatkan energi sihir Cain sepenuhnya…”
Mendengar perkataan Alex, mereka semua tertawa, termasuk Cain.
Dan beberapa hari pun telah berlalu.
“Alex von Silford aku mengangkatmu sebagai sebagai baron. Teruslah rawat kota Drintle sebagai wakil walikota disana…”
“Siap!! Saya menerima dengan senang hati… Saya akan bekerja dengan tulus demi kejayaan Kerajaan Esfort.”
Audiensi pemberian jabatan telah selesai, dan kini Alex resmi menjadi seoarng Baron. Lalu di Mansion Garm pun diadakan pesta.Ketika pengangkatan Alex, Jin dan Maria, ibunya, hadir jauh jauh dari wilayah Gracia dengan menggunakan kuda cepat. Cain sempat menawarkan untuk menggunaka sihir [Transfer] miliknya, namun Garm menolaknya.
“Perjalanan mereka kemari juga akan menjadi pelajaran sebelum menjadi pemimpin kota… menunjukan wajah mereka, dan mengetahui sendiri situasi kota-kota di sekitarnya… Itu juga mmerupkan tugas seorang bangsawan. Lagipula kita tidak bisa terus-terusan mengandalkan Cain setiap saat…”
Cain hanya mengangguk menyetujui argumen Garm.
Jin dan Maria tiba di ibukota sehari sebelum audiensi pengangkatan. Setelah menerima penjelasan dari Garm, Maria menagis meneteskan air matanya, dan ketika ia bertemu denagn Cain, ia langsung memeluknya.
“Terima kasih banyak, Cain… berkat dirimu, sekarang Alex juga bisa berdiri sendiri sebagai seorang bangsawan… benar-benar terima kasih…”
Maria juga sudah berusia tiga puluh tahunan, namun kecantikannya masih belum menunjukan tanda-tanda penuaan. Ketika ia memeluk Cain dengan erat dan membuat Cain terhimpit di dadanya membuat wajahCain agak memerah.
Saat ini keluarga Silford sedang berkumpul di Mansion Garm untuk merayakan pesta. Semua orang memegang gelas mereka masing masing, dan Garm, sebagai kepala keluarga Silford memberikan sambutan.
“Putra ketiga ku Cain telah menadi Earl, dan pertunangannya telah diumumkan… serta hari ini, Alex telah resmi diangkat menjadi Baron.. dengan ini, seluruh laki-laki dikeluarga ini sudah menjadi bangsawan sejati, dan telah mampu berdiri sendiri… Tak ada hari bahagia melebihi hari ini… Selamat kepada kalian berdua!! Bersulang!! “
“Bersulang!!!”
Hanya reine dan Cain yang meminum jus karena mereka masih dibawah umur. Selain mereka berdua, semua orang tersenyum sambil mabuk, dan terlihat Garm sangat bahagia.
Perbincnagan pun berlangsung dengan santai, dan mereka tak merasakan aliran waktu yang terus berjalan.
Cain kembali ke Mansionnya dan duduk dihadapan meja kerjanya sambil tersenyum. Bahkan terdengar dia sedang bersenandung.
“Cain-sama, sepertinya anda sedang bahagia, apa terjadi sesuau yang baik?? “
Collin yang sedang bersiaga di samping pintu masuk ruangan bertanya kepada Cain yang sedang tersenyum sendirian.
“Tentang itu… nih..?”
Cain dengan lembut mengarahkan pandangannya kearash salah satu sudut meja. Menyadari hal itu, Collin mengangguk sambi lerkata, ‘Begitu ya’.
“Sebentar lagi aku akan segera bisa ke Drintle…”
“Benar juga.. Tapi sepertinya itu masih akan bertambah…”
“Ternyata memang begitu ya??? Kurasa aku harus menunggu sedikit lebih lama lagi..”
Cain dan Collin memandang kearah salah sudut ruangan, dan tersenyum.
Beberapa hari pun berlalu, dan Cain akhirnya punya waktu luang untuk berkunjung ke Drintle. Ia datang dengan penuh senyum diwajahnya.
“Tuan Alex bagaimana kabarmu?”
Ketika Cain memanggilnya tuan, Alex pun tersipu malu dan menggaaruk pipinya.
“Ya begitulah… tak ada masalah yang terlalu serius… ngomong-ngomong, tuan Cain, ada apa dengan mu? Senyuman itu mengerikan…”
Cain tak menghilangkan senyuman dari wajahnya.
“Sebenarnya, aku membawa sesuatu untuk kak Alex … “
Sambil tersenyum, Cain mengeluarkan setumpuk ‘sesuatu’ itu dari [Item Box] nya. Melihat Cain yang tiba-tiba mengeluarkan ini semua, Alex pun terkejut.
“Apa-apaan ini …”
Lalu Cain menjawab sambil tersenyum.
“Ini adalah… surat-surat untuk kak Alex… Surat lamaran perjodohan…”
Cain telah mati-matian menulis surat balasan terhadap surat lamaran yang ditujukan untuknya, karena kini ia sudah bertunagan dengan keluarka kerajaan dan keluarga Duke.
Para bangsawan yang menerima balasan surat itu pun tak ada pilihan lain selain menyerah karena tak sanggup bersaing dengan keluarga kerajaan, dan keluarga Duke. Namun karena saat ini Alex yang merupakan kakak Cain sudah di promosikan menjadi Baron. Dan kini semua perhatian beralih tertuju kearah Alex.
Putera pertamanya Jin menjadi pewaris kekuasaan Margrave, sedangkan putera ketiganya telah diangkat menjadi Earl meskipun masih muda. Maka sudah jelas Alex yang merupakan putera kedua sama berbakatnya dengan mereka.
Cain menerima surat-surat ini dari para bangsawan dengan tersenyum. Agar dia bisa merasakan penderitaan yang sama.
Dan Alex pun tak tahu bagaimana harus merespon.