DOWNLOAD NOVEL PDF BAHASA INDONESIA HANYA DI Novel Batch

Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Volume 3 Chapter 14 Bahasa Indonesia

Pekerjaan Sebagai Petualang

Cain telah di promosikan menjadi seorang Earl, dan kini ia menjalani hari-harinya dengan sangat sibuk. Ia harus membalas ucapan selamat serta pemberian dari para bangsawan lain, termasuk datang menyambut mereka.

Terkait penyerangan terhadap Saint baru-baru ini, Kerajaan Esfort telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada kerajaan Marineford. Dalam surat itu dilporkan bahwa sang kapten pengawal terlibat dalam kasus ini sebagai klien dari misi pembunhan Saint, dan sedang di tahan di kerajaan ini.

Dan berkat penghancuran Dark Guild, telah ditemukan banyak sekali barang bukti tentang berbagai kasus, dan telah terjadi penangkapan banyak bansawan yang terlibat dengan kasus-kasus itu, dan meminta mereka membayar denda. Mereka telah memberikan quest kepada Dark Guild dan membayarnya.

Hinata dipersilahkan untuk tinggal di Istana kerajaan sampai penjemput yang baru datang.

“Cain-sama, orang perusahaan telah datang… Kita hahrus membuat busana utuk pesta pertunangan…”

Dan kini ia sangat sibuk mempersiapkan pesta pertunangannya yang akan segera dilaksanakan. Meskipun pertunangan iini adalah kehendak raja, namun dia bertanggung jawab untuk mempersiapkan diri sebagai host.

TL Note: Pemilik Acara, Pemangku hajat.
Jika bukan karena bantuan dari keluarga Silford, tentunya dia tidak akan selesai tepat waktu. Bahkan Garm juga mengirimkan orang untuk membantu.

Tentang lokasinya, karena ia akan bertunangan dennagn tuan puteri, tentu saja akan dilakukan di Istana kerajaan.

“Ahh! Aku tidak sanggup lagi!!!”

Terkait surat undangan, Alamat pengirimnya harus dibuat salinan, yaitu keluarga jerahaan, dan keluarga Duke, dan Collin lah yang mengurus sebagian besarnya. Meskioun begitu persiapan masih belum tampak akan selesai.

Dan Cain merasa jenuh dengan persiapanyang tak ada akhirnya ini.

“Gak nahan… aku mau refreshing dulu!! “

“Tu-tunggu Cain-sama!”

Cain meninggalkannya menggunakan sihir [Transfer]. Cain langsung berpindah ke mansionya di kota Drintle, dan menyapa Darmeshia, lalu pergi tanpa banyak bicara menuju ke guild petualang.

Karena ini lewat tengah hari, petualang di pusat kota sedang sepi. Meskipun begitu, ada beberapa kelompok yang bersantai dan menggenggam gelas mereka di bar.

Cain segera menuju ke meja resepsionis dan berbicara dengan salh seorang gadis resepsionis itu. Yang melayaninya adalah sosok gadis yang tampaknya baru saja dewasa.

“Permisi.. Apa di sekitar sini ada tempat yang banyak monter berkumpul??”

Meskipun Cain adalah seorang walikota di kota Drintle dan baru saja diangkat menjadi Earl, bagi orang yang tidak mengenalnya ia tak lebih dari seorang anak kecil. Tampaknya gadis resepsions ini tidak mengenali Cain, dan ia berbicara layaknya berbicara kepada anak kecil.

“Anak-anak mana boleh ketempat berbahaya seperti itu kan?? lebih baik kamu mencari quest di dalam kota yang aan… Saat ini walikota bahkan sudah menambahkan quest-quest yang bisa dilakukan oleh anak-anak… Jadi ambil saja itu… Walikota disini benar-benar memikirkan tentang anak-anak dan para petualang… jadi….”

Resepsionis itu menjelaskan panjang lebar tentang kebaikan kota ini dengan penuh rasa bangga. Mendengar hal ini, Cain tersipu malu karena ia dipuji langsung didepan matanya.

“…Jika bisa, aku ingin mengalahkan monster…”

Cain menawab sambil tersenyum.

Resepsionis itu terus menawarkan quest lain karena merasa khawatir dengan Cain.

“…Maaf, apakah ketua guild ada? Katakan padaanya, ‘Cain sudah datang’ nanti dia akan mengerti…”

Hanya itu yang bisa diucapkan Cain yang sudah merasa lelah dengan percakapan ini.

“Namamu Cain-kun ya?? Ketua guild itu sangat sibuk dan tidak bisa melayani anak kecil… apa kamu paham??”

Cain pun menghela nafas.

“Kalau begitu panggilkan siapa saja yang ada …”

“Moo… Meskipu aku ini orang baru disini, itu tidak sopan jika kamu berbicara dengan orag lain saat kamu sedang berbicara dengan ku…”

Resepsionis itu sedikit marah dan wajahnya memerah, ia berdiri sambil memukul meja dengan ringan. Karena hal ini, wanita resepsionis lain untuk sekils menghentikan pekerjaan mereka.

“Aku bilang anak-anak harus nya bertinkah selayaknya anak-anak—“

—Jetok–

Kepala gadis itu detepak dari belakang.

“Aduh!! Apa sih??”

Ia pun lantas segera berbalik karena tiba-tiba kepalanya dipukul. Dan disana, Letia yang wakil ketua guild yang biasaya selalu ada di bagian paling dalam, sudah berdiri dihadapannya.

“Wakil ketua… Ada apa sih tiba-tiba mukul begitu!! “

Mengabaikan si gadis resepsionis yang kesal itu, Letia membungkuk kepada Cain.

“Cain-sama, sudah lama tidak bertemu…. Aku akan segera memanggil ketua guild… Mari aku antar keruang tamu…”

Letia memberi pesan kepada salah satu staff agar memanggil ketua guild.

Resepsionis yang telah terabaikan itu terkejut melihat sikap Letia lalu bertanya dengan suara lirih.

“… Cain-kun itu…”

Mendengar ia menyebut Cain-kun, lagi-lagi kepalanya dipukul.

“Aduuh!!! “

Letia pun menyerah menyaksikan si resepsionis ini kini terlihat hampir menangis.

“Ness, beliau ini adalah walikota kita, Earl Cain von Silford Drintle… Aku kan sudah bilang pada mu beberapa hari yang lalu… Bahwa walikota telah diangkat dari Viscount menjadi Earl …”

Mengetahui kebenaran ini, resepsionis itu terkejut dan matanya terbuka lebar-lebar.

“Eh?? eh!? Bukannya walikota itu pemuda yang sering datang menemui ketua guild itu??? “

Lagi-lagi kepalanya ditepuk.

“Itu adalah Baron Alex.. kakaknya Cain-sama… dia wakil walikota disini… duh kamu ini….”

Letia kembali menghadap Cain, dan menundukan kepalanya.

“Aku minta maaf, Cain-sama. Aku kurang mendidik resepsionis baru ini.. aku harap kamu tidak akan menghukumnya… hei kamu juga tunduknan kepalamu!!”

Ness pun menundukan kepalanya mengikuti tekanan Letia.

“Letia-san.. Lama tidak berjumpa.. Tidak apa-apa… badgi orang yng belum kenal aku memang terlihat seperti anak-anak… Ness-san juga mengatakan itu karena mengkawatirkan ku…”

“Terimakasih… Kalau begitu mari aku antar…”

Mereka berdua meninggalkan Ness sang resepsionis, dan menuju ke ruang tamu. Cain pun duduk di sofa.

“Ketua guild akan segera datang, jadi tolong tunggu sebentar….”

Staff lainnya menyediakan teh, lalu mengidangkannya di hadapan Cain. Taklama kemudian, pintu dibuka, dan Rixets masuk dengan terburu-buru.

“Oh, Cain-sama, sudah lama ya! Saya senang anda baik-baik saja… Jadi ada perlu apa hari ini?”

Cain pun menghela nafas, akhirnya ia bisa masuk dalam topik utama pebicaraan.

“Um, aku ingin sesekali melakukan penaklukan monster… Letia, apa ada tempai yang bagus?? “

“Cain-sama itu peringkat A… kalau begitu sebaiknya di dungeon saja?? “

Mata Cain berbinar mendengar kata Dungeon. Memang ia sebelumnya sudah mengetaahui bahwa didekat kota Drintle ada sebuah Dungeon, namun karena terlalu sibuk, ia jadi melupakan hal ini.

Dan didalam benaknya, Cain pun telah membuat keputusan untuk pergi ke Dungeon. Cain pun menyatakan kepada Letia dan Rixets bahwa ia akan menuju ke Dungeon, dan Letia pun segera meninggalkan mereka untuk mengambilkan peta. Dan se;lama menunggu, Cain dan Rixets saling berbincang-bincang.

Setelah menerima peta, Cain segera meninggalkan ruang tamu, dan ketika bertemu dengan Ness di meja resepsionis, dia buru-buru bangkit dan menundukan kepalanya.

Cain membalas dengan melambaikan tangan sambil tersenyum lalu ia pergi meninggalkan guild.

Ketika ia berjalan menyusuri kota, ia terus berjalan dengan penuh semangat tanpa ada orang yang menyadari bahwa dirinya adalah walikota. Ketika ia mencium aroma yang menggoda dari lpak penjual sate, iapun membeli beberapa. Dan ia pun sampai di gerbang dengan perasaan damai itu.

Tentu saja para penjaga sudah mengeahui tentang identitas Cain, dan mereka menjadi agak gugup. Dan Cain meninggalkan gerbang sambil melambaikan tangan kebelakang.

Dari gerbang barat kota Drintle, ia berjalan lurus kearah hutan, disebuah jalan berbatu yang terbentang sepanjang 2 kilometer. Meskipun kota tela berkembang, ini tetaplah kota petualang. Melalu jalan yang telah diperbaiki ini, banyak perusahaan yang lewat untuk membawa barang-barang hasil buruan para petualang dari pintu masuk hutan.

Di pintu masuk hutan, dipasang pagar menyerupai benteng sederhana, dan disana lah kereta-keret berkumpul. Ada juga tempat istirahat, dan kantor cabang guild jika terjadi keadaan darurat. Hal ini juga merupakan hasil kebijakan yang dibuat Cain untuk menarik minat para petualang ke kota.

Untuk bisa menuju kedalam hutan dan dungeon, harus mendaftar dulu di guild. Hal ini bertujuan agar dapat dengan mudah mencari orang hilang, serta mendata siapa yang keluar masuk. Ini adalah hal yang diputuskan setelah ia berdiskusi dengan guild.Dan tentunya, tidak semua orang dapat kembali dengan selamat, dan beberapa orang kemungkinan hilang ataupun meninggal di dalam. Itu adalah hal yang tak bisa dihindari bagi nasib para petualang.

Cain pun mulai memasuki benteng. Terlihat beberapa petualang berkumpul untuk membawa bahan-bahan mosnter, dan ada juga yang sedang makan setelah menyelesaikan penjelajahan mereka.

Cain pun segera menuju ke resepsionis guild cabang dan melakukannya sesuai dengan prosedur.

Dan sepertinya memang resepsionis yang ada di guild cabang itu tidak mengenal tentang Cin, dan ia pada awalnya menolak untuk membiarkan Cain masuk ke hutan sendirian. Namun setelah ditunjukan kartu guild berwarna keemasan milik seorang petualang rank A, resepsionis itu segera menyiapkan administrasi dengan terburu-buru.

Ada beberapa diantara petualang yang sedang makan yang melirik dengan tajam setelah mendengar bahwa seorang anak kecil ingin masuk kedalam Dungeon sendirian, namun bagi petualang ini adalah tanggung jawab masing-masing. Tak pantas bagi mereka untuk mengeluh.

Cain tampak tak membawa barang apapun, hanya menggunakan armor kulit dan sebuah pedang dipinggangnya, hal ini tampak sedikit mengherankan bagi orang-orang disekitarnya ini.

Dan salah satu orang dari sebuah party datang menghampirinya.

“Oy bocah.. kayaknya masih terlalu cepat bagimu masuk ke dungeon sendirian.. apalagi dengan peralatan seperti itu… lebih baik kau menerima Quest di dalam kota saja…”

Seorang pemuda yang tampaknya berusia pertengahan dua puluhan, dengan sebuah longsword dipinggangnya, berbicara kepada Cain.

“Terima kasih atas kekhawatiranmu. Aku baik-baik saja karena aku punya sedikit kemampuan…”

Cain menjawab petualang itu dengan senyuman, lalu melanjutkan perjalanan kedalam hutan.

Meskpun ini adalah hutan, telah dibuat tanda jalan menuju ke dungeon, jadi tak aakn ada yang tersesat. Terlebih jika itu hanyalah monster biasa itu bukanlah halangann bagi Cain, jadi ia berjalan dengan santai.

Lalu kini dihadapannya, ada sebuah gua yang dikelilingi batu, yang tampak seperti sebuah reruntuhan situs kuno.

“Jadi ini yang namanya dungeon.. Aku sangat tidak sabar…”

Dan Cain pun merasa bahagia melihat Dngeon untuk pertama kalinya.


Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Bahasa Indonesia

Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Bahasa Indonesia

Adventure Record of Reincarnated Aristocrat ~ the Apostle of Gods Who Doesn’t Know Self-Restraint~, Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku ~ Jichou wo Shiranai Kamigami no Shito ~, The Rebirth of the Reincarnated Nobility, 転生貴族の異世界冒険録~自重を知らない神々の使徒~,Chronicles of an Aristocrat Reborn in Another World – the Apostle of the Gods Who Know No Self-Restraint
Score 7.2
Status: Ongoing Tipe: Author: , Artist: , Dirilis: 2016 Native Language: Japanese
Karakter utama, Shiina Kazuya terbunuh oleh orang asing saat mencoba melindungi adik perempuan teman masa kecilnya. Dia dilahirkan kembali sebagai Kain Von Silford, putra ketiga seorang bangsawan, di dunia sihir dan pedang. Kain akan tumbuh dikelilingi oleh para dewa yang tidak tahu menahan diri, para bangsawan Kerajaan, dan wanita muda. Untuk menghindari menaikkan bendera, ia mencoba menyembunyikan jumlah statistik dan perlindungan yang luar biasa yang ia terima dari para dewa. Ini adalah fantasi jalan kerajaan dari seorang anak laki-laki yang kadang-kadang berwajah dua dan kadang-kadang canggung. lindungi dirimu dan dapatkan discout menarik di gilaspin88 terbatas

Komentar

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset