DOWNLOAD NOVEL PDF BAHASA INDONESIA HANYA DI Novel Batch

Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Volume 4 Chapter 08 Bahasa Indonesia

Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Volume 4 Chapter 08 Bahasa Indonesia

Tak lama kereta mereka tiba di kediaman Cain.

Para prajurit yang berjaga di depan gerbang gugup ketika melihat kereta yang nampaknya milik seorang bangsaawan itu tiba-tiba datang.

Para prajurit itu segera memperbaiki posisi mereka, lalu Nigito pun membuka mulutnya.

“Didalam kereta ini adalah Tuan puteri kekaisaran Vysus, Puteri Liltana… meskipun kami belum membuat janji, kami ingin bertemu dengan Eaarl Silford… bisakah kalian menyampaikan pesan ini? “

“To-tolog menunggu seebentar… saya akan segera mengkonirmasi jawaban dari dalam mansion….”

Para prajurit itu sama sekali tidak menyangka bahwa seorang puteri kaisar akan datang langsung ke rumah keluarga Silford ini. Dan seakan tak dapat menyembunyikan keterkejutan mereka, salah seorang prajurit berlari kedalam rumah dengan tergesa-gesa.

Ketika prajurit itu memberi laporan kepada Collin, Collin pun memerintahkannya agar segera memandu mereka kedalam. Lalu prajurit itu pun bergegas kembali ke gerbang.

“Kami telah mendapatkan izinnya, silahkan masuk…”

Nigito membawa kereta itu memasuki gerbang mansion keluarga Silford, dan berhenti dihalaman depan mansion. Collin dan seluruh pelayan rumah sudah berbaris, dan tentu saja Cain berada ditengah barisan itu.Nigito membuka pintu kereta, lalu Liltana pun turun.

“Selamat malam, Lil… ada perlu apa malam-malam begini?? Pertama-tama mari kita masuk kedalam…”

Cain menyambut dengan senyuman, namun ekspresi Liltana masih kaku.

“Aku minta maaf berkunjung di jam seperti ini… ada hal darurat yang ingin aku bicarakan… aku akan mengganggu sebentar…”

Diapun masuk kedalam mansion dengan di pandu oleh Cain. Dan—- sebuah patung Red Dragon masuk kedalam bidang pandangannya.

“Hyii!! Jadi ini…. Red Dragon yang selalu dibicarakan….”

“Ah maaf… aku membuatmu terkejut ya…. Karena akhir-akhir ini sudah jarang sekali yang mempedulikannya aku jadi lupa menjelaskannya….”

Untuk sesaat ia merasaan tubuhnya melemas kaget, namun karena ia sudah mendapatkan penjelasan sebelumnya dari Nigito, Liltana berhasil menahan rasa terkejutnya itu.

Liltana memandangi patung naga itu yang terlihat sangat rapi yang bahkan orang mungkin mengira itu masih hidup.

“… jadi ini dikalahkan sebelum menjadi 10 tahun ya….”

Liltana menggumamkan kekagumannya dengan suara lirih sehingga Cain tidak mendengarnya.

“Pertama-tama, aku akan mengantarmu ke ruang tamu… Sebelah sini… “

Cain yang tidak mempedulikan komentar Liltana ini membimbingna menuju ke ruang tamu. Cain dan Liltana duduk saling berhadapan diruang tamu, lalu Collin dan Nigito berdiri di belakang tuan mereka masing-masing.Disudut ruangan, ada Sylvia yang sedang menyeduh teh. Saat tehnya sudah siap, ia meletakan cangkir di depan mereka, lalu menuangkan teh kedalamnya.

Setelah Cain mempersilahkan Liltana untuk meminum teh itu, ia pun meminumnya.

“Jadi… aku dengar tadi kamu bilang masalah darurat?? Apa yang terjadi?? “

“Tentang itu…”

Liltana pun melirik kearah Nigito yang berada di belakangnyya. Nigito yang emnyadari iini pun mulai berbicara.

“Izinkan saya yang menjelaskannya… Hari ini…”

Ia pun menjelaskan seluruh kejadian yang ia saksikan dalam perjalanan pulang sekolah, termasuk tentang penculikan yang terjadi di dalam distrik bangsawan. Dan juga saat ini mereka baru saja dari markas penjaga untuk melaporkan hal ini. Mendengarkan seluruh cerita ini, perlahan-lahan Cain mulai mengerutkan alisnya.

Ini adalah kasus penculikan di distrik bangsawan kerajaan Esfort, dan saat ini seorang puteri kekaisaran Vysus sendiri yang melaporkan hal ini. Cain pun segera membungkukan kepalanya atas masalah didalam kerajaan ini.Melihat Cain yang tiba-tiba membungkuk ini, Liltana langsung kebingungan, dan dengan tergesa-gesa meminta Cain mengangkat kepalanya.

“Ca, Cain.. Kamu tidak perlu melakukan hal seperti ini…”

“Tetap saja, itu tidak merubah kenyataan bahwa Lil telah berbuat sedemikian rupa demi kerajaan Esfort ini… sebagai salah seorang bangsawan dikerajaan ini, aku mengucapkan rasa syukurku, benar-benar terimakasih banyak…”

Setelah mengangkat kepalanya Cain mengatakan hal itu sambil tersenyum. Melihat senyuman itu, pipi Liltana pun memerah.

Nigito yang sedang berdiri di belakangnya hanya tersenym sambil bergumam, “Jadi ini senyuman yang meluluhkan hati sang puteri kerajaan ini ya…”.

“Aku juga akan menyelidiki hal ini… yah walaupun aku juga tidak yakin apa yang bisa aku lakukan…”

Liltana mengangguk mendengar perkataan Cain.

—Gururu ……

“…!?”

Entah mungkin karena kecemasan dalam hatinya kini telah menghilang, terdengar suara perutnya menggema di seluruh ruangan.

Cain hanya tersenyum mendengar hal ini, sedangkan wajah Liltana menjadi lebih merah karena malu.

“Sepertinya ini sudah saatnya makan malam… apa kamu mau makan bersama kami?? “

“?!……Apakah boleh?”

“Ya, tentu saja. Collin, bisa kan? “

“Ya tentu saja.”

Cain mengangguk puas atas jawaban Collin. Lalu kemudian Collin melirik kearah Sylvia, lalu Sylvia yang sedari tadi bersiaga di sudut ruangan mengangguk dan segera meninggalkan ruangan itu.

Beberapa menit kemudian, ruangan itu diketuk, dan Sylvia pun masuk kembali keruangan itu.

“Persiapan makanannya sudah selesai… “

Mendengar hal itu Cain pun mengangguk.

“Kalau begitu ayo kita makan… Apa menu hari ini?”

“Hari ini menunya adalah hamburger.. Selain itu juga ada…..”

Sylvia menjelaskan seluruh menu yang ada, namun Liltana merasa heran dengan semua menu yang tak pernah ia dengar itu.

Maaf agak lama hehe…
“Cain, sepertinya aku baru dengar makanan bernama [Hanbagu] itu… Apakah itu semacam makanan khas kerajaan?? “

“Ah kurasa Lil masih belum tahu tentang itu… Karena itu masih baru-baru ini saja menjadi terkenal di kerajaan ini, silahkan dinantikan saja…”

Lalu Cain memandu Liltana menuju keruang makan. Cain dan Liltana duduk berdampingan, sedangkan Nigito dipersilahkan duduk sebagai tamu.

Dimeja makan, segala jenis makanan sudah dihidangkan. Liltana pun merasa tertarik dengan banyaknya menu hidangan yang semuanya belum pernah ia lihat. Terutama ketika ia melihat gumpalan daging yang bernama Hamburger itu, ia sangat penasaran seperti apa sebenarnya makanan itu.

“Hari ini tuan puteri kekaisaran ikut bersantap bersama kami, kalau begitu silahkan…”

Cain mengangkat gelas berisi jus miliknya dan memberikan aba-aba untuk bersulang.

Liltana terus memandangi dengan kagum setiap gelas dan piring yang berisi makanan dan minuman yang tak pernah ia lihat di kekaiasaran Vysus sebelumnya.

Liltana pun memegang pisau dan garpu nya, lalu memnusukan pisau kedalam steak hamburger itu.

“Tidak mungkin…. Tumpukan ini.. terasa sangat lembut…”

Liltana membawa potongan hamburger yang ada di garpunya itu kedalam mulutnya. Dan secara perlahan mengunyahnya, iapun mulai tersenyum.

“Enak! Dan juga sangat empuk, tapi sausnya menyebar didalam muutku… Apa ini!? Aku belum pernah makan yang seperti ini.”

Rasa gugupnya pun menghilang, dan kecepatan menyuap Liltana pun semakin bertambah. Dan dalam sekejap ia akhirnya menyadari bahwa Hamburger yang ada dihadapannya telah lenyap.

Lalu Cain pun berbicara setelah melihat ekspresi sedih Liltana itu.

“Aku bersyukur kamu menyukainya… masih ada lagi kok… bisakah kalian siapkan? “

Mendengar itu Liltana tersenyum dan nyaris saja menyetujuinya, namuntiba-tiba Nigito berdeham, lalu ekspresi Liltana pun berubah seperti menahan diri.

“…Tidak uash… aku juga ingin mencicipi makanan yang lainnya… “

Meskipun ia menunjukan ekspresi yang agak menyesal, Liltana pun mengarahkan perhatiannya kepada menu lain. Namun ternyata makanan lain itupun juga mengeluarkan kelezatan yang tak pernah ia duga, dan ia pun kembali tersenyum.

Cain melnjutkan menyantap makanannya sambil menikmati perubahan ekspresi ini.

“Apa kamu sudah bisa membiasakan diri di sekolah?? “

Cain bertanya, dan Liltana pun mengangguk.

“Teles dan Silk membuat sekolah menjadi sangat nyaman… Lagipula Cain juga ada disekolah..aku juga sudah bisa mengobrol dengan murid-murid di kelas… jadi kurasa kau tidak apa-apa…”

Cain tersenyum dengan jawaban Liltana ini, dan mengangguk.

Meskipun berada di kursi bawah, Nigito yang juga ikut menyantap makanan bersama mereka juga menikmati seiap gigitan yang ia makan.

Dan ketika makan malam selesai, mereka menikmati teh. Lalu Collin mendekati Cain yang sedang duduk itu dan membisiki telinganya.

“Cain-sama, ketua perusahaan Sarakhan ingin bertemu anda dengan sangat tergesa-gesa… Sepertinya dia sedang ada dalam keadaan tertekan… Apa yang akan anda lakukan?”

“Ya, baiklah… aku akan mebuat waktu luang untuknya… antarkan dia keruang tamu…”

“Baik!”

Collin pun pergi untuk memberikan jawaban.

“Liltana… sepertinya aku harus meninggalkan tempatku sebentar… aku akan menyajikan makanan penutup untukmu…”

“… Makanan penutup … baiklah…”

Liltana yang seharusnya sudah kenyang itu kembali menelan ludah mendengar kata makanan penutup.Setelah memberi instruksi kepada Sylvia, Cain pun meninggalkan ruang makan menuju keruang tamu.Ketika ia mambuka pintu, tiba-tiba Tamanis bersujud dihadapannya.

“Cain-sama! Aku memiliki sebbbuah permohonan!! Palma… Palma mungkin diculik!!!”

Mendengar itu mata Cain langsung terbuka lebar-lebar.

“… Jangan-jangan, Palma pergi ke distrik bangsawan siang ini?? “

“Ya… karena kami telah mendapatkan gelas-gelas itu dari Cain-sama, jadi dia pergi untuk menghubungi para bangsawan yang telam melakukan pesanan… namun sampai malam dia belum juga kembali… prajurit datang ke toko, dan memberi tahu bahwa kemungkinan Palma sudah diculik.. karena mereka menemukan catatan bawha Palma memasuki distrik bangsawan, namun mereka tidak emnemukancatatan keluarnya…”

Setelah menyelesaikan penjelasannya, Tamanis kembali menempelkan wajahnya kelantai dan memohon.

“Aku ini masih bujangan dan tidak mempunyai anak… dia adalah anak satu-satunya Sabinos adikku… jika terjadi sesuatui padanya… aku tidak tahu harus bagaimana menunjukan wajahku pada adikku ini… aku mohon…. Aku mohon…”

Cain dengan lembut meletakan tangannya di bahu Tamanis yang sedang memohon dan menangis dihadapannya itu.

“Tamanis-san, tolong angkat wajahmu… Aku akan coba melakukan yang terbaik… Tunggu sebentar.”

Cain memberikan instruksi kepada Collin untuk segera memangil Liltana. Collin pun mengangguk dan segera meninggalkan ruangan.

Akan dilanjut besok lagi ya….
Tak lama kemudian, pintu diketuk, dan Collin kembali bersama dengan Liltana dibelakangnya.

“Ada apa Cain kamu tiba-tiba memanggilku?? Bukannya kamu sedang ada tamu—?”

“Tentang itu…. sepertinya yang diculik itu adalah Palma…”

Mendengar perkataan itu, Lilana pun membelakan matanya. Lalu Cain melanjutkan perkataannya.

“Beliau adalah Tamanis-san, ketuaa perusahaan Sarakhan, rumah Palma… dan dia datang untuk urusan itu…”

“Pa-palma!?? Ternyata Palma yan diculik?? Kita harus segera menyelamatkannya…”

Cain berusaha menenangkan Liltana yang panik.

“Cain-sama… Beliau ini?? “

Tamanis yang masih terduduk dilantai itu merasa heran dengan sosok seorang puteri bangsawan yang tiba-tiba diundang masuk oleh Cain.

“Oh, Tamanis-san belum kenal ya…Beliau ini yang melaporkan kasus penculikan ini… Tuan puteri kekaisaran, Liltana van Vysus…”

Tamanis pun terkejut mendengarkan perkataan Cain.

“Ehh!!? Pu-pu-puteri kaisar???? Mohon maafkan ketidak sopanan saya..!!!”

Suara Tamanis menggema diseluruh ruangan.


Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Bahasa Indonesia

Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Bahasa Indonesia

Adventure Record of Reincarnated Aristocrat ~ the Apostle of Gods Who Doesn’t Know Self-Restraint~, Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku ~ Jichou wo Shiranai Kamigami no Shito ~, The Rebirth of the Reincarnated Nobility, 転生貴族の異世界冒険録~自重を知らない神々の使徒~,Chronicles of an Aristocrat Reborn in Another World – the Apostle of the Gods Who Know No Self-Restraint
Score 7.2
Status: Ongoing Tipe: Author: , Artist: , Dirilis: 2016 Native Language: Japanese
Karakter utama, Shiina Kazuya terbunuh oleh orang asing saat mencoba melindungi adik perempuan teman masa kecilnya. Dia dilahirkan kembali sebagai Kain Von Silford, putra ketiga seorang bangsawan, di dunia sihir dan pedang. Kain akan tumbuh dikelilingi oleh para dewa yang tidak tahu menahan diri, para bangsawan Kerajaan, dan wanita muda. Untuk menghindari menaikkan bendera, ia mencoba menyembunyikan jumlah statistik dan perlindungan yang luar biasa yang ia terima dari para dewa. Ini adalah fantasi jalan kerajaan dari seorang anak laki-laki yang kadang-kadang berwajah dua dan kadang-kadang canggung. lindungi dirimu dan dapatkan discout menarik di gilaspin88 terbatas

Komentar

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset