DOWNLOAD NOVEL PDF BAHASA INDONESIA HANYA DI Novel Batch

Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Volume 5 Chapter 08 Bahasa Indonesia

Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Volume 5 Chapter 08 Bahasa Indonesia

“Pakaian mu kelihatan berbeda… Apa kamu dari negara lain?? Tapi yah….”

Para pria yang baru datang itu sedang memeriksa wajah para petualang jang terkapar di tanah.

“Orang-orang ini… Bukankah mereka ini peringkat C??”

“Aku pernah melihat mereka… Yah kita akan tahu kalau kita bawa ke guild nanti…”

“Betul juga ya…”

Mereka saling berbicara dan mengabaikan sosok Cain.

“Anooo…Apa mereka ini kenalan kalian??”

Salah seorang diantara mereka pun menjawab pertanyaan Cain.

“Aku memang pernah melihat mereka… tapi aku tidak mengenalnya… Tapi yah,,, bisa sampai seperti ini melawan rank C.. Kau ini kecil-kecil luar biasa ya… Etto…”

“Ah aku Cain…”

“Cain ya… Kamu mau membawa mereka kan?? Kami akan membantumu.. Lagipula kami tidak dapat quest yang bagus hari ini… Pasti kamu kesulitan membawa mereka kan?? Sebagai gantinya traktir kami di bar ya…”

Pria itu tersenyum seolah-olah sikap yang ia tunjukan di guild itu hanyalah sebuah kebohongan.

“Ano.. Boleh aku tahu nama kalian?”

“Ah iya juga… Aku Neil… mereka ini adalah Rig, Jill dan Bran..”

Mereka mengangguk satu persatu ketika diperkenalkan.

“Yosh!! Kita bawa mereka ke guild! Habis itu kita ke bar!!! Cain kamu bawa satu ya… Kamu bisa menghadapi mereka, pasti itu bukan masalah kan…”

“Ya tentu saja…”

“Yosh! Kita jalan…”

Sang pendekar pedang itu, Neil, membawa salah satu orang yang tak sadarkan diri itu. Lalu masing masing pria yang lain juga mengangkut para pria yang pingsan di pundak mereka. Cain pun memegang salah satu kaki milik pria yang dianggap adalah pemimpin penyerang itu. Dan langsung menyeretnya begitu saja.

Cain yang tak berniat mengampuni mereka menganggap hal ini biasa saja.

“Uwaah… Sepertinya itu sakit…”

Neil menunjukan ekspresi ikut kesakitan melihat pria yang diseret itu, namun Cain terus berjalan tanpa mempedulikan itu. Para petualang Cain dan para penyerang yang diangkut itu cukup menarik perhatian orang-orang disekitar, namun sosok yang diseret itu lebih membuat mereka terkejut. Sambil bermandikan tatapan seperti itu, mereka terus berjalan dan akhirnya tiba di guild petualang..

Neil tampak tidak terlalu mempedulikan dan langsung masuk lalu membaringkan penyerang itu di ruang kosong di guild. Melihat sosok-sosok yang dibaringkan di aula guild, resepsionis pun segera keluar dan menghampiri Neil.

“Neil-san!?? Ada apa ini??? Orang-orang ini… Mereka kelompoknya Banza-san kan???”

“Untuk rinciannya tanyakan bocah—— Cain ini…”

Mendengar hal itu, seluruh pandangan terpusat kepada Cain. Resepsionis itu menatap Cain dengan agak curiga dan mulai bertanya.

“Apa kamu yang melakukannya?? Bisakah kamu menceritakannya?? Neil-san.. aku juga ingin kamu ikut mendengarkan ceritanya, apa bisa??”

“Agak merepotkan sih… Tapi apa boleh buat… Aku yang akan kesana, Rigg dan yang lainnya tunggu dan pesan tempat di bar..”

“Ah oke… Kalau gitu kita duluan ya.. “

“Duh… apa boleh buat… Ayo cepat… Untuk sementara, kurung mereka dulu…”

Resepsionis itu memberi tahukan staf yang ada di dalam, lalu beberapa dari mereka keluar dan kemudian mengangkut para pria yang terkapar itu. Untuk sementara mereka membawanya untuk di kurung diruang tahanan yang ada dibawah tanah.

Cain dan Neil dibawa oleh resepsionis itu menuju ke sebuah ruangan khusus. Cain dan Neil duduk bersebelahan, sedangkan Resepsionis itu duduk dihadapan mereka bersama seorang pria berusia sekitar 30 tahunan.

“Pertama-tama, izinkan aku memperkenalkan diri… Aku adalah Wakil ketua guild dikota ini, namaku Fort… dan disebelahku ini adalah Caela..”

“Aku Caela, salam kenal…”

Cain pun mengangguk dan mulai memperkenalkan diri.

“Aku adalah Cain, murid kerajaan Esfort yang sedang berkunjung dan melakukan pelatihan ke negara ini…”

“Aku Neil, Peringkat B…”

Ketika semua orang telah memperkenalkan diri, Fort pun memulai pembicaraan.

“Jadi, bisakah kamu menjelaskan dari awal?”

“Ya, sebenarnya —“

Iapun menjelaskan saat meninggalkan guild ini ia merasa di ikuti dan ketika ia masuk kedalam gang, mereka datang menyerang. Ketika Cain sudah selesai membereskan mereka dan ingin pergi, Neil dan kelompoknya datang, lalu mereka pun membantu membawa para penyerang itu ke guid.

“Baiklah, Neil, apa benar begitu??”

“Ya.. apa yang dikatakan Cain itu benar.. yah walaupun aku tidak tahu apa yang terjadi sebelum aku datang…”

“Dan juga… Para penyerang itu mengatakan bahwa itu adalah sebuah quest…”

Mendengar perkataan Cain, ekspresi mereka berubah drastis.

“Begitu ya… Caela… segera selidiki dengan siapa mereka terhubung…”

“Baik… aku akan segera menemukannya…”

“Ya.. tolong ya.. Tapi.. Banza dan kelompoknya itu peringkat C… Aku tidak melihat dirimu bisa mengalahkan mereka sendirian?? Kamu bilang tadi kamu adalah petualang kan?? Boleh kamu tunjukan kartumu??”

Mendegar itu, ekspresi Cain un menjadi kaku. Tentu saja dengan mengeluarkan kartu guild, dia pasti akan yakin dengan kekuatan Cain. Namun saat ini disebelahnya ada Neil. Ia tidak ingin terlalu terbuka.

“…Apa bisa aku melakukannya khusus untuk orang diruangan ini saja??”

Mendengar permintaan Cain, Fort merasa kebingungan.

Okeh Besok lagi yaa kawan…
“Pada dasarnya para staf menjaga kerahasiaan… seharusnya tidak apa-apa… Nel-san, apa kamu bisa??”

“Ya baiklah..”

Cain pun menghela nafas dan meletakan kartu guild miliknya diatas meja. Melihat kartu itu, semua orang selain Cain pun terbelalak.

“Pe-peringkat S??? Apa ini sungguhan???”

Fort berhasil mengeluarkan kata-kata meskipun sedikit, namun Caela dan Neil masih terbengong dan tak dapat berkata-kata.

“… Cain, serius nih!? Peringkat S!?”

“Aku baru pertama kali melihat sosok petualang peringkat S…”

Setelah berkali-kali memastikan keaslian kartu itu, Fort pun kembali meletakannya di meja.

“Ini benar peringkat S… tidak heran bisa mengalahkan mereka berlima sekaligus… Tapi.. Banza dan komplotannya itu benar-benar melakukan hal bodoh ya… meskipun mereka tidak tahu, menantang seorang peringkat S itu seperti menantang seekor naga sendirian…”

“Aku pernah dengar kalau peringkat S itu seperti sebuah bencana alam… tapi ternyata penampilannya seimut ini…”

“Hahaha Banza bodoh… Bisa hidup saja masih untung ya…”

Setelah itu, mereka membicarakan tentang langkah kedepannya yang akan mereka ambil. Guild bertanggung jaawab penuh untuk mencari tahu siapa yang memerintahkan Banza dan komplotannya.

Setelah itu Cain pun menunggalkan ruanan khusus itu bersama Neil.

“Cain.. Kita rahasiakan ini dari yang lain… Nanti pasti bakal ribet…”

“Justru itu sangat membantu… aku punya banyak alasan untuk ini..”

“Memang begitu ya… karena menjadi peringkat S diusia mu seperti ini..”

Ketika mereka tiba di bar, Rigg dan yang lainnya sudah mulai minum.

“Kalian berdua lama sih… jadi kita minum duluan…”

“Maaf membuat kalian menunggu… Cain…. Dengan seragam mu itu kamu tidak bisa minum kan??”

Cain masih mengggunakan seragamnya. Ia pun memesan jus buah da kemudian duduk. Ketika semua minuman telah ssiap, Neil pun berdiri.

“Yah, banyak hal terjadi hari ini… tapi mari bersulang untuk pertemuan baik ini!!”

“Bersulang!!!”

Mereka mengeggam gelas mereka dan saling menyentuhkan gelas mereka. Cain pun meminum jus buah miliknya. Dan pembicaraan diantara mereka pun terjadi.

“Oh iya Neil, bagaimana urusan di guild tadi??”

“Hmm? DIputuskan bawa guild akan menyelidikinya… sepertinya kita sudah tidak ada urusan lagi…”

“Begitu ya?”

“Ya begitulah..”

Neil pun pun langsung meminum gelasnya. Dari pada salah berbicara dan membuat mereka menjadi semakin tertarik, lebih baik melemparkan semua ini kepada guild, jadi anggota lainnya pun akan bisa menerima itu.

Kelima orang itu termasuk Cain saling berbincang di meja, namun tiba-tiba terdengar suara dari belakang.

“Loh?? Cain?? Apa kamu boleh berada ditempat seperti ini??”

Ketika ia berbalik, terlihat sosok Claude berdiri tersenyum. Ada Rina disebelahnya serta Milly dan Nina dibelakang mereka.

“Ah Claude-san… Selamat siang…”

Cain mengatakan itu seperti biasanya, namun ekspresi Neil dan kawan-kawannya menjadi gugup. Seketika keempat orang itu berdiri dan setelah mereka berdiri tegap mereka pun membungkukan tubuh mereka dengan penuh semangat.

“Abang Claude! Lama tidak berjumpa!! Apa abang mengenal Cain??”

“Ah kali ini aku datang ke negeri ini untuk mengawal dia dan rombongannya… apa aku boleh gabung??”

“Silahkan… aku akan menggeser meja…”

Seakan wajah garang yang mereka tunjukan sebelumnya adalah kebohongan belaka, mereka mulai memindahkan meja agar semua orang dapat duduk.

Melihat perubahan drastis ini, Cain pun menunjukan ekspresi terkejutnya.


Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Bahasa Indonesia

Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Bahasa Indonesia

Adventure Record of Reincarnated Aristocrat ~ the Apostle of Gods Who Doesn’t Know Self-Restraint~, Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku ~ Jichou wo Shiranai Kamigami no Shito ~, The Rebirth of the Reincarnated Nobility, 転生貴族の異世界冒険録~自重を知らない神々の使徒~,Chronicles of an Aristocrat Reborn in Another World – the Apostle of the Gods Who Know No Self-Restraint
Score 7.2
Status: Ongoing Tipe: Author: , Artist: , Dirilis: 2016 Native Language: Japanese
Karakter utama, Shiina Kazuya terbunuh oleh orang asing saat mencoba melindungi adik perempuan teman masa kecilnya. Dia dilahirkan kembali sebagai Kain Von Silford, putra ketiga seorang bangsawan, di dunia sihir dan pedang. Kain akan tumbuh dikelilingi oleh para dewa yang tidak tahu menahan diri, para bangsawan Kerajaan, dan wanita muda. Untuk menghindari menaikkan bendera, ia mencoba menyembunyikan jumlah statistik dan perlindungan yang luar biasa yang ia terima dari para dewa. Ini adalah fantasi jalan kerajaan dari seorang anak laki-laki yang kadang-kadang berwajah dua dan kadang-kadang canggung.lindungi dirimu dan dapatkan discout menarik di gilaspin88 terbatas

Komentar

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset