Ketika kami tiba di kantin sekolah, kami memesan makanan set A.
Ada meja kosong di sudut, jadi aku duduk menghadap Mizuki-san.
Aku aku pikir akan banyak perhatian dari orang-orang di sekitar ku, tetapi ternyata tidak begitu banyak.
Aku kira sulit untuk menonjol di kantin yang bising yang penuh dengan orang.
Aku bisa merasakan tatapan orang sesekali, tapi tidak cukup untuk menimbulkan keributan.
Mungkin aku sedikit terlalu sensitif.
“Aku tidak percaya Kazu adalah Kazuto-kun. Aku terkejut.” (Rinka)
“Aku juga terkejut.” (Kazuto)
Aku mungkin seratus kali lebih terkejut daripada Mizuki-san.
Aku sedikit bingung dengan itu dan fakta bahwa dia memanggil ku dengan nama depan ku sebagai hal yang biasa.
Itu mungkin masuk akal, mengingat seberapa dekat kami didalam game.
Aku pikir aku akan memanggilnya Rinka-san juga.
….. Benar-benar mustahil.
Jika aku memiliki keberanian untuk melakukannya, aku bisa mendapatkan seratus teman wanita.
“Kau menggunakan Kazu sebagai nama karaktermu karena namamu Kazuto, bukan? Kurasa itu terlalu sederhana.” (Rinka)
“Kurasa kau juga sama, Mizuki-san. Karena kau sama sepertiku, kau menggunakan Rin karena namamu Rinka, apa aku salah?” (Kazuto)
“Itu benar ……. Aku ingin tahu apakah kita sinkron satu sama lain. Kami memiliki selera penamaan yang sama.” (Rinka)
“M-mungkin.” (Kazuto)
Ya ampun, aku sangat gugup tentang sesuatu.
Aku sangat senang mendengar Mizuki-san mengatakan bahwa kami sinkron.
Aku menusuk ikan bakar dengan sumpitku, merobeknya, dan membawanya ke mulutku.
……Aku tidak bisa merasakannya.
Aku sangat gugup sehingga lidah ku kehilangan perasannya.
“Ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan untuk bisa makan seperti ini dengan Kazu.” (Rinka)
“B-begitukah? Maaf, karena teman itu adalah orang sepertiku.” (Kazuto)
“Kau tidak perlu terlalu merendahkan dirimu sendiri. Aku lega karena identitas asli Kazu adalah Kazuto Ayanokouji.” (Rinka)
“Lega?” (Kazuto)
“Eerm. Karena dia bahkan lebih baik dari yang kuduga.” (Rinka)
“……” (Kazuto)
Bisakah saku mati sekarang?
Ini benar-benar sanjungan, aku sampai meneteskan air mata.
Aku tidak memiliki satu penyesalan dalam hidup ini!
tapi aku masih ingin bermain game online. Aku adalah orang yang serakah.
“Aku ingin tahu seberapa besar kemungkinan aku menikah dengan teman sekelasku.” (Rinka)
“Tentang kemungkinan menikahi teman sekelas, kurasa. Y-yah, bahkan jika kau mengatakan pernikahan, itu ada di internet.” (Kazuto)
Saat aku mengatakan itu, Mizuki-san diam-diam meletakkan sumpitnya.
“Kazuto-kun. Hanya karena ada di Internet bukan berarti itu tidak sama dengan dunia nyata.” (Rinka)
“Ee?” (Kazuto)
“Itu adalah pendapatku, tetapi aku pikir itu karena di internet, di mana kau tidak dapat mengetahui seperti apa rupa seseorang atau siapa mereka, kau dapat mengetahui lebih banyak tentang pikiran dan sifat mereka.” (Rinka)
“Y-ya, aku mengerti…?” (Kazuto)
“Aku akan mengatakan yang sebenarnya, dari semua pemain yang ku temui, Kazu adalah yang paling tulus dan baik.” (Rinka)
“…b-begitukah?” (Kazuto)
Apakah aku tulus atau tidak, aku pasti menikmatinya dengan hati yang murni. Tidak ada perasaan tidak murni saat berinteraksi dengan Rin.
“Ketika karir idola ku tidak berjalan dengan baik sama sekali dan aku mengalami masa-masa sulit, Kazu menyemangati ku berkali-kali.” (Rinka)
“Ah… itu mengingatkanku, hal seperti itu pernah terjadi, ya.” (Kazuto)
Pada satu waktu itu, Rin mengalami masa-masa sulit.
Itu sangat jelas bahkan melalui obrolan teks.
Aku bertanya-tanya apakah sesuatu yang buruk telah terjadi padanya dalam kehidupan nyata, jadi aku mencoba untuk tidak bertanya apa yang sedang terjadi dan hanya menindaklanjuti ……
“Jika aku tidak bertemu Kazuto-kun secara online, aku akan pensiun dari menjadi idola sebelum aku mencapai sekolah menengah.” (Rinka)
“Kau melebih-lebihkanku.” (Kazuto)
“Ini tidak berlebihan. Faktanya, pada awal tahun pertama sekolah menengah kami, Star☆Mines, mulai mendapatkan popularitas. Itu benar-benar sangat sulit sampai saat itu.” (Rinka)
Mizuki-san menambahkan, “Yah, itu selalu sulit bahkan setelah kami mulai” .
Menurut informasi di situs web resmi, Star☆Mines dibentuk ketika para anggota berada di tahun kedua sekolah menengah. Namun, dalam beberapa bulan pertama setelah pembentukannya, popularitas grup itu rendah, dan mereka bahkan mempertimbangkan untuk bubar pada satu titik.
Dari situasi itu, mereka tumbuh menjadi grup idola yang sangat populer seperti sekarang ini.
Pasti banyak keringat yang bahkan tidak bisa ku bayangkan karena aku dikenal sebagai “kutu buku game online”.
Jika aku sedikit mendukung Mizuki-san, aku akan sangat senang tentang itu.
“Pada kenyataannya, banyak orang dengan motif tersembunyi datang kepada ku, dan sebagian besar pemain pria mengubah sikap mereka ketika mereka mengetahui bahwa aku adalah seorang wanita di internet.” (Rinka)
“Kedengarannya banyak masalah, ya.” (Kazuto)
Aku tidak pernah populer dengan siapa pun, tapi aku bisa sedikit bersimpati dengan Mizuki-san ketika dia berbicara dengan getir.
“Kazu adalah satu-satunya dalam situasi itu. Kau adalah satu-satunya yang konsisten dalam sikapnya terhadapku tidak peduli apapun yang terjadi….” (Rinka)
Mizuki-san tersenyum nostalgia seolah-olah dia menghargai kenangan berharga.
Melihatnya, ingatan saat pertama kali aku bertemu Rin tiba-tiba muncul kembali.
[Nama saya Rin. Aku seorang pemula, tolong jaga aku.] (Rin)
[Aku mengerti. Yah, ini game, jadi mari bersenang-senang dan jangan terlalu formal.] (Kazu)
Setelah seminggu.
[Kazu-san. Jika kau tidak keberatan, apakah kau ingin pergi ke ruang bawah tanah bersama ku lagi hari ini?] (Rin)
[Tentu.] (Kazu)
[Aku akan berterima kasih jika kau bisa mengajari ku beberapa hal lain.] (Rin)
[Baik. Kemudian, setelah masuk ke dalam dungeon, ayo pergi menambang.] (Kazu)
[Terima kasih banyak.] (Rin)
Satu bulan lagi kemudian.
[Kazu. Apa yang akan kita lakukan hari ini? Semuanya baik-baik saja~] (Rin)
[Hmm. Haruskah kita melakukan penambangan hari ini?] (Kazu)
[Ayo!] (Rin)
Dan setengah tahun berlalu…..
[Aku ingin pergi memancing!] (Rin)
[Ee, aku ingin menambang hari ini.] (Kazu)
[Aku ingin pergi memancing!] (Rin)
[Ummm.] (Kazu)
[Aku ingin pergi memancing!] (Rin)
[Kau terlalu memaksa.] (Kazu)
……
Sebaliknya, bukankah Rin yang berubah! Dia semakin berani!
“Kazuto-kun. Apa kau mendengarkanku?” (Rinka)
“Y-ya, tentu saja.” (Kazuto)
Aku mengangguk sangat ketika ditanya dengan curiga.
Sepertinya dia tahu bahwa aku hanya tidak mendengarkan, dan bibir Mizuki-san berkedut karena ketidakpuasan.
“Haa~…. yah. Maksudku, aku tidak akan menikah dengan sembarang orang, bahkan di Internet. Tidak, kurasa karena Internetlah pikiran seseorang lebih penting daripada terpikat oleh informasi yang berlebihan. .” (Rinka)
“Ha haa…” (Kazuto)
“Atau, kau berpikir dengan cara yang berbeda, Kazuto-kun?” (Rinka)
“Tidak, aku juga sama. Pernikahan adalah peristiwa penting bahkan dalam game online.” (Kazuto)
Untuk saat ini, aku mencoba untuk menjaga percakapan tetap pada jalurnya, tetapi sejujurnya, aku pikir setiap orang memiliki cara berpikir mereka sendiri tentang pernikahan dalam game.
Tidak buruk untuk mencari keuntungan dari pernikahan, dan aku pikir itu indah untuk menikah dengan perasaan khusus seperti yang dilakukan Mizuki-san.
“Itu bagus. Aku senang mendengar bahwa kau merasakan hal yang sama sepertiku, Kazuto-kun.” (Rinka)
“Y-ya.” (Kazuto)
Mizuki-san menepuk dadanya seolah lega.
……Aku ingin tahu apa perasaan mendengung ini.
Aku merasa seperti ada sesuatu yang tidak beres dengannya.
Aku pikir Mizuki-san dan diriku “cukup dekat” untuk menikah didalam game. Namun, dalam kasus Mizuki-san, aku merasa orientasinya sepertinya berbeda ……?
“Oh, Rin-chan! Jarang sekali kau datang ke kantin.”
Aku mendengar suara gadis imut yang sepertinya merupakan kondensasi keceriaan.
Kemudian, seorang gadis pemilik suara itu, menghampiri Mizuki-san.
“Ya ampun, Nana. Hari ini kau juga ceria, ya.” (Rinka)
“Yah, ya! Karena aku sudah makan banyak!” (Nana)
Dia memiliki rambut yang agak panjang dan namanya sepertinya Nana.
Wajah cantiknya yang tidak biasa, terlihat cerah dan ramah.
Tidak, tunggu sebentar! Jangan bilang gadis ini……!
“Eh? Anak laki-laki di sini, apakah dia kenalan Rin-chan?” (Nana)
“Eerm. Dia Ayanokouji Kazuto-kun.” (Rinka)
“Begitu. Namaku Kurumizaka Nana! Aku salah satu anggota Star☆Mines seperti Rin-chan! Senang bertemu denganmu~!” (Nana)
Dengan senyum riang, dia――――Kurumizaka Nana memintaku untuk berjabat tangan.
Dia adalah idola populer yang dikatakan sebagai teman terdekat Mizuki Rinka, dan center Star☆Mines.