DOWNLOAD NOVEL PDF BAHASA INDONESIA HANYA DI Novel Batch

Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Volume 2 Chapter 59 Bahasa Indonesia

Reuni

Pada hari kerja, seperti Cain menjalani rutinitasnya, sekolah di pagi hari, lalu setelah pulang sekolah ia pergi ke Drintle untuk berdiskusi dengan Alex dan Lula membahas rencana pembangunan kota kedepannya.

“Berkat Darmesia yan telah mengumpulkan bahan-bahan, pekerjaan dapat berjalan dengan baik.. Gambar desain yang di gambar Lula benar benar luar biasa… meskipun terkadang ia membicarakan hal yang tidak aku mengerti…”

“Itu semua berkat Alex-sama yang pandai dalam mengatur orang-orang.. Saya hanya mengikuti perintah anda”

Darmesia yang sedang bersiaga di belakang Cain, membungkuk.

“Berkat bahan kayu yang dikumpulkan Darmesia-sama kami bisa menghemat pengeluaran… Saat ini kita sudah berhasil membangun satu kompleks perumahan baru, dan sekarang sedang membuat sekolah petualang beserta asramanya… Karena para petualang ikut berpartisipasi, progress nya menjadi lebih cepat dari yang aku perkirakan…”

Lula melebarkan sketsa yang ia gambar di atas meja, lalu menjelaskannya.

Sepetinya guild petualang juga bekerja sama sepenuhnya dengan Alex, serta membayar pajak-pajak dengan benar, dan Alex menjelaskan bahwa tak ada masalah berarti di kota. Meskipun para petualang sering bertengkar ketika sedang mabuk, namun ini hanyalah berefek kepada sesama petualang dan tidak berpengaruh banyak kepada warga sipil.

“Jika terus seperti ini sepertinya tak akan ada masalah ya… akhir pekan nanti aku ada sedikit urusan dan sepertinya aku tidak bisa datang kemari…”

“Jika terkait infrastruktur, kurasa tidak akan ada masalah.. ada urusan apa kamu sebenarnya? Apa kamu melakukan sesuatu lagi yang membuat masalah?? “

Alex yang mengetahui tentang tingkah Cain yang diluar nalar ini penasaran masalah apa lagi yag dibuat oleh adiknya ini.

“Kurasa ini ada kaitannya dengan kak Alex, jadi aku akan membicarakannya… Sebenarmya… tentang ibu… kita tahu kalau beliau adalah seorang mantan petualang kan? ternyata beliau adalah puteri tertua dari keluarga Viscount Geretta… jadi aku berencana mengunjungi kota Dunlov bersama dengan ibu akhir pekan nanti…”

Dan tentunya Alex terkejut mengetahui bahwa ternyata Sarah adalah seorang bangsawan.

“…Ibu Sarah ya… Sebenarnya dari percakapan nya sehari-hari aku tidak percaya jika beliau adalah mantan rakyat biasa… ternyata memang kaum bangswan ya…”

“Iya.. Karena itu aku akan absen lagi nanti di akhir pekan… aku sangat mengandalkan kakak… Ah ini dari Duke Eric sebagai hadiah agar digunakan untuk pengembangan kota… aku akan menyerahkannya padamu…”

Cain menaruh kantung kecil berisi lima koin platinum di atas meja.

Meskipun ini ia terima dari Duke Eric sebagai permintaan maaf, namun itu masihlah jauh dari cukup untuk pengemabangan kota Drintle. Bahkan jika bahan-bahannya terpenuhi, untuk pembongkaran wilayah kumuh, serta pemberian pekerjaan bagi penduduknya serta pemberian biaya hidup bagi mereka ini membutuhkan subsidi dari pemerintah kota.

“Dari Duke Eric ya… Aku akan terima dengan senang hati… Aku akan mengeluarkan tanda terima nya atas nama Cain…”

Alex meletakkan kantong itu kedalam brankas.

“Tolong lanjutkan pengembangan kota ini… “

Kata-kata Cain ini menutup pertemuan diantara mereka.

Dan akhir pekan pun tiba, dan telah diputuskan bahwa ia akan pergi ke kota Dunlov.

Ia berniat untuk memberitahukan lebih dulu kepada Viscount Santos, namun Sarah menghentikannya.

“Jika dia tidak ada di sana tidak apa-apa… aku akan menyampaikan permintaan maaf ku pada Lala.. “

“Tolong berpegangan pada ku… kalau tidak menyentuh ku, aku tidak bisa membawa kalian bersama menggunakan [Transfer]…”

“Um, aku mengerti.”

“Aku mengerti.”

Garm dan Sarah memegang kedua tangan Cain.

“Sebas aku akan kembali besok…. Sampai aku kembali aku serahkan semuanya kepadamu…”

“Garm-sama, serahkan pada saya…”

Sebas yang bersiaga di belakang membungkuk hormat.

“Cain-kun, apa aku boleh memelukmu?? “

Reine bertanya dengan mata yang berbinar.

“…Kurasa itu tidak akan ada masalah dengan hanya menyentuh ku saja…”

Tanpa mendengarkan perkataan Cain, Reine memeluk dari belakang.

“Hmm, Aroma nya Cain-kun…”

Sambil merasakan sensasi dari dadanya yang menempel di punggungnya, Cain menghela nafas lalu merapalkan sihirnya.

“[Transfer]”

Dalam sekejap pandangan mereka berubah.

Karena ia berpikir akan jadi masalah jika ia berpindah langsung ke rumah Viscount Santos, jadi ia memutuskan untu berpindah ke dekat gerbang kota.

Mereka bertiga terkejut dan memperhatikan pemandangan sekitar, karena baru pertama kali menggunakan sihir [Transfer].

“Aku tidak menyangka akhirnya aku bisa merasakan pengalaman menggunakan sihir [Transfer]…”

“Benar-benar membuat kangen…”

“Udah sampe?? Padahal aku ingin memeluk Cain-kun lebih lama lagi…”

Cain menguncang Reine yang sedang mengeluh agar mau melepaskan dirinya.

“Kita telah berpindah ke dekat gerbang masuk… aku minta maaf, tapi dari sini kita akan jalan kaki…”

Jarak mereka hanya sepuluh menit berjalan kaki dari gerbang, jadi dalam waktu singkat mereka sudah sampai di gerbang.

Para prajurit di pintu gerbang panik melihat empat orang yang berpakaian seperti bangsawan berjalan menuju ke gerbang kota. Mereka berpikir jangan-jangan telah terjadi sesuatu.

Dan salah seorang prajurit berlari menghampiri Cain dan keluarganya.

“Permisi, aku melihat anda seperti seorang bangsawan, boleh kah saya bertanya nama anda? Dan mengapa anda datang berjalan…apakah ada sesuatu yang darurat??”

Seorang pria paruh baya yang diperkirakan sebagai kapten prajurit bertanya dengan sopan.

“Oh, maaf, aku Cai-“

“Aku Margrave Garm von Silford Gracia, aku datang untuk bertemu dengan Viscount Santos, untuk detailnya jangan ditanyakan.. “

Ketika Cain ingin mengeluakan tanda Viscount nya, Garm sudah memperkenalkan dirinya dan menunjukan tanda bangsawan miliknya kepada prajurit itu.

Itu merupakan tanda yang terlihat lebih mewah daripada milik Cain.

Sang prajurit yang mengira mereka hanyalah bangsawan yang berjalan kaki, namun ternyata adalah seorang Margrave yang merupakan bangsawan kelas atas, iapun terkejut dan gemetaran diseluruh tubuhnya.

“Si-Siap!! Silhkan lewat sini… Saya akn segera menyiapkan kereta untuk anda… Oy kalian siapkan keretanya!! Dan satu orang pergi kerumah walikota dan cepat beritahu beliau!! “

Para prajurit muda berlari dengan terburu-buru mendengar perintah dari sang kapten.

“Keretanya akan segera siap, sementara silahkan menunggu di sebelah sini…”

Prajurit itu dengan penuh perhatian memandu keempat tamu itu ke ruang tamu di smping gerbang.

“Saya mohon maaf karena ruangannya sempit… saya akan segera mengantar anda ketika keretanya sudah siap…”

Garm memberikan prajurit yang terlihat ketakutan itu sebuah kantung dari sakunya.

“Maaf telah merepotkan kalian ya… ini buat para prajurit berpesta nanti malam…”

“Maaf untuk ini, terima kasih atas kebaikan hati anda…”

Ia menerima kantong itu dengan hati-hati dan menyimpannya di sakunya.

Dalam sepuluh menit, kereta telah siap, dan mereka berempat pun naik ke kereta tersebut dengan salah satu prjurit sebagai kusirnya.

“Terima kasih ya..”

Garm menyapa penjaga, dan kereta pun mulai berjalan.

Di dalam kereta, Garm duduk dengan diam dan tangan yang bersedekap. Sarah menikmati pemandangan kota dan bernostalgia setelah lebih dari sepuluh tahun meninggalkan kota ini. Sedangkan Reine memeluk lengan Cain.

“kak Reine….”

“Sudah lama aku tidak naik kereta di samping Cain-kun… aku harus men-Charge Cain-kun Energy!! “Cain mengira bahwa kakaknya ini telah sembuh dari Brocon nya karena kesibukan sekolahnya, namun ternyata tidak.

Cain menikmati pemandangan kota sambil merelakan tngannya dikuasai oleh Reine.

Kereta berjalan menyusuri kota dan sekitar 20 menit kemudian mereka tiba di mansion.

“Maaf membuat anda menunggu, kita sudah sampai di mansion…”

Prajurit itu turun terlebih dahulu dan membukakan pintu. Ketika mereka akan turun, penghuni mansion sudah berbaris menyambut mereka di depan pintu. Hal ini karena prajurit yang telah terlebih dahulu memberitahukan tuan rumah.

Ketika mereka berempat sudah turun, Santos menghampiri Garm.

“Margrave Garm, sudah lama tidak berjumpa…”

“Maf tuan Santos atas kedatangan kami yang tanpa pemberitahuan… Aku sudah membaca surat yang anda tulis, karena ada hal yang harus aku bicarakan, izinkan aku untuk datang meskipun ini mendadak”

Garm membungkuk ringan lalu menatap Sarah.

Melihat kehadiran Sarah, baik Santos maupun Pelayan yang sudah lama bekerja di mansion ini meneteskan air mata mereka. Bahkan Lala sudah mulai menangis.

Hanya Leila yang tidak memahami situasi ini yang melihat mereka dengan keheranan.

“-Sarah, kamu sehat ya?”

“Ayah, sudah lama tidak berjumpa… aku minta maaf membuatmu khawatir.. “

Sarah menitikan air mata, dan membungkuk sedalam-dalamnya.

Santos juga mengangguk sambil berlinangan air mata. Lalu dia melirik kearah Cain.

“Tuan Cain, maaf ya… aku tidak menyangka kalian akan datang secepat ini… Waktu prajurit berlari dan menympaikannya padaku aku benar benar kaget…”

“Tidak… karena ini adalah reuni keluarga, aku pikir bahwa lebih cepat lebih baik.. “

Santos mengangguk mendengar perkataan Cain, dan kembali menhadap ke arah Garm.

“Ini pasti sebuah perjalanan yang panjang… Silahkan bersantai di dalam mansion, namun mohon maaf, saat ini Duke Eric juga sedang berkunjung”

Merndengar perkataan Santos, tanpa sengaja Cain mengucapkan ‘Ah!!’ dalam pikirannya.

Meskipun minggu lalu ia menjelaskan yang terjadi di sini kepada Eric, nmun ia tidak menjelaskan hal terkait Sarah. Sepertinya dia harus membiarkan Garm saja yang menjelaskannya kepada Eric, dan merekapun dipandu masuk kedalam mansion.

“Wah… Tuan Garm, Cain-kun, aku tidak menyangka akan bertemu kalian di tempat ini…”

Di aula, Duke Eric sudah menanti mereka sambil tersenyum.


Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Bahasa Indonesia

Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Bahasa Indonesia

Adventure Record of Reincarnated Aristocrat ~ the Apostle of Gods Who Doesn’t Know Self-Restraint~, Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku ~ Jichou wo Shiranai Kamigami no Shito ~, The Rebirth of the Reincarnated Nobility, 転生貴族の異世界冒険録~自重を知らない神々の使徒~,Chronicles of an Aristocrat Reborn in Another World – the Apostle of the Gods Who Know No Self-Restraint
Score 7.2
Status: Ongoing Tipe: Author: , Artist: , Dirilis: 2016 Native Language: Japanese
Karakter utama, Shiina Kazuya terbunuh oleh orang asing saat mencoba melindungi adik perempuan teman masa kecilnya. Dia dilahirkan kembali sebagai Kain Von Silford, putra ketiga seorang bangsawan, di dunia sihir dan pedang. Kain akan tumbuh dikelilingi oleh para dewa yang tidak tahu menahan diri, para bangsawan Kerajaan, dan wanita muda. Untuk menghindari menaikkan bendera, ia mencoba menyembunyikan jumlah statistik dan perlindungan yang luar biasa yang ia terima dari para dewa. Ini adalah fantasi jalan kerajaan dari seorang anak laki-laki yang kadang-kadang berwajah dua dan kadang-kadang canggung. lindungi dirimu dan dapatkan discout menarik di gilaspin88 terbatas

Komentar

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset