DOWNLOAD NOVEL PDF BAHASA INDONESIA HANYA DI Novel Batch

Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Volume 5 Chapter 20 Bahasa Indonesia

Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Volume 5 Chapter 20 Bahasa Indonesia

Pada hari keberangkatan, salah seorang anggota senat datang kepenginapan tempat Cain menginpap bersama beberapa pelayannya. Karena dipenginapan ini tidak ada ruang tamu, akhirnya mereka pun meminjam ruang makan yang saat itu masih dalam keadaan kosong, dan mereka pun duduk berhadapan.

“Ini adalah biaya kompensasi sebesar 20 koin platinum.. Saya meminta maaf atas masalah yang disebabkan oleh anggota senat ka―Mantan Senat kami kepada anda…”

Cain pun membuka kotak yang diberikan diatas meja, dan ia melihat barisan koin platinum yang tersusun rapi.

“Aku terima ya…”

Cain pun menutup kotak itu, dan kemudian senat itu mengeluarkan selembaran perkamen dan membukanya.

“Jadi, bisakah anda memberikan tanda terima??”

Cain pun membaca isi yang tertulis di perkamen itu, kemudian menulis tandatangannya setelah mengkonfirmasi tidak ada masalah pada surat itu.

“Dengan ini semuanya selesai… selanjutnya aku akan mneyerahkan kepada parlemen… tapi benar-benar… apa dia tidak tahu masalah apa yang akan terjadi jika berkonflik dengan kerajaan…”

Sambil mengeluh anggota Senat itu meengambil lembaran perkamen dari Cain. Setelah memeriksanya dia pun menggulung lembaran itu dan memberikannya kepada salah satu pengawal.

“Kalau begitu saya permisi… aku dengar anda semua akan meninggalkan kota ini hari ini? Mohon berhati-hati dijalan… yah karena anda membawa uang sebanyak itu… tapi kurasa tak akan ada orang bodoh yang mau macam-macam dengan petualang peringkat S sih…”

Dari pihak Republik Ilstein pun tidak ingin ada masalah lebih dari ini. Sebagai negara perdagangan, tak ada diantara mereka yang ingin mencari masalah dengan klien mereka, namun 20 koin platinum itu sangatlah besar. Tidak ada yang dapat memastikan bahwa dia tidak akan menjadi incaran.

Setelah mengantar kepergian Senat itu dan para pengawalnya, dia pun segera menyimpan kotak berisi koin platinum itu kedalam [Item Box] miliknya. Kemudian ia bergegas kembali kekamar untuk mempersiapkan keberangkatan.

Sebenarnya semua barang miliknya sudah berada di dalam [Item Box], dia hanya kembali ke kamarnya untuk membersihkan kamar menggunakan sihir.

◇◇◇◇

Sudah ada banyak kereta berjejer di depan penginapan. Para siswa sedang memuat barang barang mereka ke kereta masing-masing. Diperjalan pulang ini, pertama akan menuju ke kota Gazaar dan menginap semalam disana, lalu kemudian meninggalkan Republik Ilstein dan menuju kota Terenza. Dalam jadwal kali ini dari Terenza mereka akan lansung menuju ke Ibukota tanpa melalui Drintle. Para siswa memang merasa kecewa, namun, Cain justru merasa lega.

Saat ini di kota Drintle ada sosok Lizabeth yang ia bawa dari arena kemarin. Jika mereka akan mampir di kota Drintle, Cain khawatir mereka nanti akan menemukannya. Terlebih ia membayangkan harus menjelaskan lagi kepada Telestia dan Silk mengenai hal ini. Jadi ia merasa lega bahwa mereka akan langsung ke ibukota tanpa melalui Drintle.

Setelah barang-barang selesai dimuat, para siswa pun langsung naik ke kereta masing-masing. Cain berada di kereta yang sama dengan Telestia, Silk dan Liltana. Meskipun ia bisa saja duduk di kereta lain, namun dia adalah pengawal mereka. Jadi dia harus naik bersama mereka.

Setelah pengawal memberikan aba-aba, kereta pun berangkat. Perlahan mereka bergerak dan melintasi gerbang kota, dan kemudian meninggalkan kota Tanvare.

Rombongan kereta mereka dapat dapat tiba dikota persinggahan tanpa masalah. Setelah menginap semalam disana, mereka pun tiba di kota Gazaar pada malam hari berikutnya. Seharusnya akan diadakan pertemuan lagi dengan sekolah di Gazaar, namun karena adanya kasus penyerangan itu, pertemuan pun dibatalkan.

Raplph telah mebuat quest yang mengakibatkan kasus yang sangat mengejutkan. Hal ini pun menyebabkan orang tuanya sampai dicabut dari posisinya sebagai senat. Dan Senat memberikan tekanan kepada pihak sekolah agar tidak menimbulkan masalah lagi, sehingga pihak sekolah membatalkan pertemuan itu dan para guru pun meyetujuinya.

Jika mempertimbangkan para siswa juga, mereka pasti tidak akan bisa merasa nyaman setelah kejadian itu jadi mereka menyetujuinya. Setelah turun dari kereta dmereka langsung menuju ke penginapan dan menuju kamar masing masing.Ngomong-ngomong, karena kejadian itu, tak ada lagi jam bebas bagi para siswa.

Meskipun beberapa siswa mengeluh, namun setelah adanya peyerangan itu, apa boleh buat. Terlebih, tak ada diantara mereka yang bisa mengeluh kepada Cain yang merupakan seorang bangsawan kelas atas selain Telestia dan kedua temannya.

Setelah selesai makan malam di penginapan Cain berbaring di tempat tidur kamarnya dan memikirkan rencana kedepannya terkait Lizabeth.

“Untuk sementara karena ada Darmeshia kurasa tidak akan ada masalah…. Tapi kita tida bisa membiarkan dia terus berada di mansion kan… aku bisa saja langsung pulang sih… ah serahkan saja kepada Darmeshia sampai kita tiba di ibukota deh…”

Jika dia muncul disana lagi mungkin akan membuat masalah baru, jadi dia memutuskan untuk menyerahkannya pada Darmeshia dan kemudian beranjak tidur.

◇◇◇◇

Mereka pun meninggalkan kota Gazal, dan dalam tiga hari mereka akan tiba di perbatasan negara. Rencananya mereka akan terus bergerak dan berkemah diperjalanan.

Malam pertama pun dapat terlewati tanpa masalah, dan mereka memulai perjalanan di hari kedua menyusuri jalan disepanjang hutan.

“Besok kita sudah sampai diperbatasan Kerajaan Esfort ya… Perjalanan panjang ini jadi terasa singkat sekali ya…”

“Iya ya.. yah meskipun Cain-kun sepertinya sangat sibuk sekali…”

Silk mengatakan itu sambil mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum. Cain pun hanya bisa tersenyum pahit karena ia tak mungkin membicarakan kejadian di arena.

“Cain-sama… meskipun Cain-sama itu kuat.. kamu jangan sampai berlebihan dan terluka….”

Melihat Telestia marah sambil mengembungkan pipinya, Cain pun tersenyum.

“Tapi――― Ah!..”

Cain menghentikan perkataannya. Ia lalu membuka pintu kereta dan melompat turun. Setelah turun dari kereta, Cain pun berteriak kearah Claude.

“Claude-san!!! Sepertinya akan ada serangan!”

Claude yang berada di paling depan langsung memerintahkan rombongan berhenti, dan ia pun mengendalikan kudanya kembali kearah Cain.

“Cain…. Serangan ya??”

“Ya, itu mungkin…. Aku belum bisa mengatakan pastinya karena jaraknya masih cukup jauh…”

Pelayan yang berada di tempat kusir pun merasa kaget mendegar percakapan diantara mereka berdua. Total petualang pegawal rombongan ini adalah 8 orang. Claude, Rina, Milly, dan Nina serta empat orang party peringkat B. Jika ditambahkan dengan empat orang ksatria, maka kekuatan tempur mereka senilai 12 orang.

“Semua kereta berkumpul!! Mungkin akan ada serangan!!”

Mendengar perintah dari Claudee, para kusir pun mengendalikan kereta dan menjejerkan nya di sepanjang jalan. Para siswa berusaha mengintip namun para guru memerintahkan mereka untuk tetap tenang di dalam kereta.

“Cain, apa benar akan ada serangan??”

Seorang guru masuk dalam pembicaraan antara Cain dan Claude.

“Mungkin saja… Aku tidak tahu sampai benar-benar melihat mereka… Mereka masih cukup jauh dari sini, namun jumlah mereka sangat tidak biasa…”

“Ada berapa yang kau lihat Cain?”

Mendengar itu sang guru menelan ludah.

“…Mungkin lebih dari 200 orang… Kurasa sekitar segitu…”

“?!……Apa?!”

“Cain…Serius nih…”

Wajah Calude menjjadi kaku sedangkan sang guru itu terpaku. Kemampuan bertarung mereka hanya sekitar 12 orang termasuk Ksatria. Namun lawan mereka ada lebih dari 200 orang. Hanya mendengar itu saja sudah membuat keputus asaan terbayang di benak sang guru.

“Bagaimana dengan para siswa…”

“Akan sangat repot kalau mereka sampai terluka… jadi mereka harus turun dan naik ke ‘Benda’ yang akan aku keluarkan… dengan itu mereka bisa aman…”

“Cain… kamu tidak akan mengeluarkan benda tidak masuk akal yang lain kan….”

“Bukan… ini cuma kendaraan kok.. bisakah sensei membimbing para siswa??”

“―Baik… kurasa aku memag tidak akan berguna sebagai kekuatan bertarung… aku akan segera memandu mereka…”

Sang guru itu pun berlari dan memberitahu para siswa untuk segera turun dari kereta mereka masing-masing.

“Kalau begitu sebelah sini…”

Ditempat yang agak jauh, Cain mengeluarkan sebuah kendaraan dari dalam [Item Box] miliknya. Kendaraan itu tampak seperti mobil Van. (tau mobil tahanan?? Kurang lebih begitu)

Kendaraan itu tampak seperti sebuah bus yang keseluruhan bagian terbuat dari logam, memiliki jendela transparan yang dilapisi jeruji besi.

“Cain… Apa ini…”

Melihat Claude terkejut dengan mulut menganga, Cain pun mulai menjelaskan.

“Sebenarnya ini adalah kendaraan untuk membawa orang yang ditangkap agar tidak bisa kabur…. Tapi sebaliknya, didalam sini akan aman… Logam ini cukup keras dan tidak bisa tergores pedang… dan juga sudah dipasangkan pelindung sihir…. Tentu saja dia bisa berjalan sendiri loh… kurasa di dalam kita punya cukup tempat…”

Cain mengatakan itu dengan penuh percaya diri, Namun Claude hanya bisa terkagum-kagum.

Milly dan Nina sudah pernah melihat sendiri dengan mata kepala mereka, jadi mereka tidak terlalu kaget dengan kegilaan Cain. Namun Claude dan Rina tidak demikian, mereka paham bahwa Cain itu kuat, namun mereka tidak menyangka bahwa Cain akan terlalu melenceng dari akal sehat mereka.

Begitupun para guru dan para siswa. Mereka bahkan tidak mengerti dari mana tumpukan logam yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka itu berasal.

“Cain-sama… Lagi-lagi membuat benda seperti ini…”

“Cain-kun!! Ini besar sekali!!! “

Telestia tampak pasrah, sedangkan Silk malah terlihat senang, sedangkan Liltana hanya terdiam.

“Sudah cepat naik semuanya!! Mereka akan segera terlihat…”

Para siswa, pelayan dan para guru segera naik secara beriliran.

“…Mereka kelihatan―”

Cain menunjuk kearah gumpalan debu yang sekelompok orang yang bergerak menuju ke kerajaan Esfort.


Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Bahasa Indonesia

Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Bahasa Indonesia

Adventure Record of Reincarnated Aristocrat ~ the Apostle of Gods Who Doesn’t Know Self-Restraint~, Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku ~ Jichou wo Shiranai Kamigami no Shito ~, The Rebirth of the Reincarnated Nobility, 転生貴族の異世界冒険録~自重を知らない神々の使徒~,Chronicles of an Aristocrat Reborn in Another World – the Apostle of the Gods Who Know No Self-Restraint
Score 7.2
Status: Ongoing Tipe: Author: , Artist: , Dirilis: 2016 Native Language: Japanese
Karakter utama, Shiina Kazuya terbunuh oleh orang asing saat mencoba melindungi adik perempuan teman masa kecilnya. Dia dilahirkan kembali sebagai Kain Von Silford, putra ketiga seorang bangsawan, di dunia sihir dan pedang. Kain akan tumbuh dikelilingi oleh para dewa yang tidak tahu menahan diri, para bangsawan Kerajaan, dan wanita muda. Untuk menghindari menaikkan bendera, ia mencoba menyembunyikan jumlah statistik dan perlindungan yang luar biasa yang ia terima dari para dewa. Ini adalah fantasi jalan kerajaan dari seorang anak laki-laki yang kadang-kadang berwajah dua dan kadang-kadang canggung. lindungi dirimu dan dapatkan discout menarik di gilaspin88 terbatas

Komentar

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset