DOWNLOAD NOVEL PDF BAHASA INDONESIA HANYA DI Novel Batch

Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Volume 5 Chapter 21 Bahasa Indonesia

Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Volume 5 Chapter 21 Bahasa Indonesia

Rombongan berkuda yang bergerak menuju kerajaan Esfort dan perlahan-lahan mendekat.

Claude dan para pengawal berkumpul, dan para ksatria bersiaga untuk melindungi Van yang ditumpangi para siswa dan guru. Cain tentu saja termasuk Cain yang merupakan orang terkuat di kerajaan, tidak, didunia juga ada disana.

Ia berdiri bersama Claude dan para petualang untuk menyambut rombongan kuda yang datang.

“Tapi.. aku tidak menyangka akan ada yang menyerang… ternyata ada juga ya orang-orang bodoh seperti itu…”

“Yah kita punya Cain si senjata pamungkas disini sih…”

Claude mengangkat pedangnya dengan penuh percaya diri, sedangkan Rina memegang tongkatnya. Milly dan Nina juga bersiap dengan senjata mereka masing-masing.

―――― Dan rombongan berkuda itu berhenti tepat didepan mereka. Rombongan ini nampaknya bukan hanya prajurit dan petualang, namun juga terdapat orang-orang yang sepertinya orang-orang dari yang sering melakukan kriminal.

Ada lebih dari 200 orang yang sudah menarik senjata mereka dan siap bertarung kapanpun. Lalu dari kerumunan orang itu, maju seorang pria. Dia adalah Marf Bandega yang muncul sambil tersenyum menyeringai.

“Ada Silford juga ya.. Pas sekali… Karenamu aku sudah kehilangan banyak aset… Nikmati pembalasan ku…”

“Setelah kita menghabisi mereka kita bisa menggunakan para wanita sesuka kami kan??”

“Jangan semtuh para puteri loh… itu akan mahal jika dijadikan budak… Kalau yang lain terserah kalian.. tapi pastikan untuk membunuh anak berambut perak itu…”

“Tentu saja…”

Cain hanya menghela nafas setelah mendengar percakapan antara Marf dan seorang pria yang kelihatannya adalah anggota Dark Guild. Kelompok Claude pun juga sama, mereka hanya menghela nafas panjang. Namun petualang peringkat B yang tidak terlalu mengenal Cain pun tegang dan bertanya kepada Claude.

“Claude-san.. mereka sebanyak ini… apa yang harus kita lakukan…???”

Claude pun tersenyum, lalu tertawa setelah mendengar pertanyaan itu.

“Haha Itu bukan masalah… malah karena ada Cain, kita jadi tidak dibutuhkan…”

Petualang itu terkejut dengan jawaban Claude, dan Cain hanya tersenyum pahit.

“?! Cain? Murid itu kan??? jumlah itu bukanlah sesuatu yang bisa dihadapi anak itu sendirian…”

“Tidak, jika dia serius… bahkan jika kita melawannya pasti akan terbunuh dalam waktu singkat… Lagipula dia kan peringkat S…”

“Eh, Peringkat S!? Serius… Kalau begitu…”

Biasanya, akan sangat sulit menghadapi jumlah sebanyak ini. Para petualang yang tadinya sudah menguatkan tekad karena tidak mungkin mereka bisa selamat ini pun menjadi sedikit lega melihat ketenangan yang ditunjukan Claude.

Selagi Cain dan kelompoknya sedang mengobrol, Pasukan Marf itu bergerak mengepung mereka, namun masih belum menunjukan tanda akan menyerang. Lalu ketika Cain dan Marf saling memandang, Marf pun menyeringai.

Bersamaan dengan itu, terdengar suara penunggang kuda dari belakang. Ketika Cain segera menggunakan [Search], ia menemukan ratusan respon manusia dari belakang.

“Sepertinya mereka tepat waktu…”

Marf bergumam dengan penuh senyuman diwajahnya.

“Claude-san, Sepertinya ada musuh tambahan dibelakang…. Mungkin beberapa ratus…”

“Apa!? Cain.. terus gimana?”

Claude pun tidak pernah membayangkan akan diserang dari depan dan dari belakang, dan ekspresi santainya pun menghilang.

“Untuk saat ini aku akan coba mengurus yang di belakang duluan… tolong tahan yang disini dulu ya…”

“Kalau itu tenang saja, serahkan bagian ini padaku…”

Cain menngangguk setelah mendengar perkataan Claude, diapun berbalik.

“Ah iya.. Setidaknya aku akan melakukan ini ya… “

Bersamaan dengan itu, Cain menarik pedangnya dan kemudian mengayunkannya. Hanya dengan satu ayunan, ia membuat tanah retak selebar dua meter hingga sejauh lebih dari dua puluh meter.

“………”

Baik Claude, Rina, Milly dan semua orang pun terpana. Itu hanya satu ayunan saja. Dan itu sudah sekuat ini.

“Kuserahkan sisanya ya…”

Setelah mengatakan itu Cain pun langsung berlari ke belakang.

“Ternyata memang Cain itu mengerikan ya… Yosh Rina, Nina, ayo kita urus yang disini…”

Keenam petualang itu memandang kearah lawan mereka dan mengatur posisi.

◇◇◇◇

Cain melaju sendiran untuk menyambut para prajurit yang datang.

Para Ksatria yang mengawal mobil Van tampak sedikit lega melihat seragam armor pasukan yang datang. Namun perkataan Cain membuat kelegaan mereka sirna.

“Mereka mungkin adalah musuh… jangan lengah… Aku titip mereka semua pada kalian…”

“Baik, kami akan mempertaruhkan nyawa untuk melindungi tuan puteri…”

Cain pun mengangguk dan maju sendirian untuk menyambut pasukan yang datang itu. Dan sosok yang memimpin mereka tampak akrab di ingatannya.

“Ohh Tuan Silford… apa anda baik-baik saja??”

Itu adalah Viscoun Bard, walikota Terenza yang memimpin pasukan.

“Ya… para pengawal sedang menghadapi mereka… Tapi mengapa anda ada disini?? Ini adalah wilayah Republik Ilstein…. Lagipula mengapa anda tahu kami diserang??”

“…Itu karena kami dapat informasi…. Jadi kami langsung bergegas menyelamatkan kalian dan juga tuan puteri..”

Ada sekitar 300 orang prajurit yang datang. Tak ada petualang diantara mereka. Sepanjang mata memandang hanya prajurit dan orang-orang yang nampaknya adalah kriminal.

“…Ohh jadi mengapa ada anggota Dark Guild diantara pasukan yang ingin menyelamatkan kami??”

Mendengar perkataan Cain, para prajurit itu pun tegang. Daan Viscoun Bard pun tersenym menyeringai.

“Hahahaha… Ternyata ketahuan ya…. Ya mereka adalah pasukan yang dikumpulkan untuk membasmi mu… Tuan Silford… aku datang kemari untuk mengambil nyawamu!! Serahkan saja para puteri itu pada kami… mereka pasti akan dapat harga yang bagus sebagai budak…”

Cain hanya menghena nafas melihat perubahan sikap Bard.

“Jadi kamu ada hubungan dengan Marf ya… jadi apa Marquis Cordino juga tahu tentang ini…”

“Temtu saja… Aku harus pulang membawa lehermu padanya!”

(Jadi Cordino juga ya… Ini benar-benar pemberontakan yakan… Untuk saat ini aku harus menyelamatkan Claude-san dan yang lainnya…)

Cain pun memikirkan langkah selanjutnya.

“Begitu ya… jadi ini bisa dianggap sebagai pemberontakan kepada Kerajaan Esfort kan?? Kalau begitu aku akan melawan mu tanpa segan-segan…”

“Apa yang bisa kau lakukan sendiran melawan jumlah sebanyak ini…”

Tanpa banyak bicara Cain pun meletakan tangannya ditanah dan mengalirkan sebanyak mungkin energi sihirnya.

“[Earth Fall]!!”

Seketika tempat dimana Viscount Bard dan pasukannya berdiri itu berguncang bagaikan terkena gempa. Dan kemudian dalam sekejap langsung merosot turun. Ditempat itu langsung terbentuk sebuah lubang berdiameter sekitar lima puluh meter dan terus tengggelam hingga mencapai kedalaman sekitar 10 meter.

“Apa ini!?”

“Keluarkan kami dari sini!!”

Ketika Cain mengintip dari atas, terlihat para prajurit itu berteriak.

“Aku akan mengurus kalian nanti… jadi tenang saja disana…”

Setelah itu Cain pun berbicara kepada pengawal mobil Van.

“Kurasa mereka tidak akan bisa keluar… tapi kalau sampai keluar tolong tangani mereka… Jika kalian memberikan sinyal, aku akan segera kemari…”

“Ba-baik..Saya mengerti.”

“Kalau begitu tolong ya…aku akan kesebelah sana… “

Cain pun segera berlari ke arah Claude.

Setelah ia pergi, baik para pengawal maupun para siswa dan guru di dalam mobil Van hanya bisa terdiam terpaku setelah menyaksikan kegilaan itu.

“Hei, Silk. Apa orang biasanya bisa melakukan itu??”

“Teles… kurasa itu Cuma bisa dilakukan oleh Cain-kun deh…”

Yang terlihat dari sudut pandang orang didalam mobil Van itu hanyalah tiba-tiba lubang besar muncul dan menelan para prajurit itu, lalu kemudian suara teriakan terdengar dari sana.


Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Bahasa Indonesia

Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku Bahasa Indonesia

Adventure Record of Reincarnated Aristocrat ~ the Apostle of Gods Who Doesn’t Know Self-Restraint~, Tensei Kizoku no Isekai Boukenroku ~ Jichou wo Shiranai Kamigami no Shito ~, The Rebirth of the Reincarnated Nobility, 転生貴族の異世界冒険録~自重を知らない神々の使徒~,Chronicles of an Aristocrat Reborn in Another World – the Apostle of the Gods Who Know No Self-Restraint
Score 7.2
Status: Ongoing Tipe: Author: , Artist: , Dirilis: 2016 Native Language: Japanese
Karakter utama, Shiina Kazuya terbunuh oleh orang asing saat mencoba melindungi adik perempuan teman masa kecilnya. Dia dilahirkan kembali sebagai Kain Von Silford, putra ketiga seorang bangsawan, di dunia sihir dan pedang. Kain akan tumbuh dikelilingi oleh para dewa yang tidak tahu menahan diri, para bangsawan Kerajaan, dan wanita muda. Untuk menghindari menaikkan bendera, ia mencoba menyembunyikan jumlah statistik dan perlindungan yang luar biasa yang ia terima dari para dewa. Ini adalah fantasi jalan kerajaan dari seorang anak laki-laki yang kadang-kadang berwajah dua dan kadang-kadang canggung. lindungi dirimu dan dapatkan discout menarik di gilaspin88 terbatas

Komentar

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset