Setelah menilai bahwa akan ada batasan yang dapat dibicarakan di ruangan ini, maka diputuskan akan diadakan pertemuan secara terpisah untuk membicarakan rinciannya. Audiensi hari ini pun berakhi, para bangsawan pun bisa bubar. Diawali oleh Lizabeth yang keluar ruangan lebih dulu, lalu diik uti oleh sang raja dan keluarga kerajaan, barulah setelah itu para bangsawan.
“Tapi Cain, apa yang akan kamu lakukan?”
Garm sebagai seorang ayah bertanya kepada Cain sambil tersenyum pahit karena benar dugaannya pasti anaknya ini akan menimbulkan masalah. Tak ada yang bisa dialakukan selain tersenyum pahit melihat anaknya yang sudah memiliki tiga orang tunangan ini akan menambah satu lagi tunangannya meskipun ini hanya merupakan sebuah politik.
Selain itu tadi sempat disebutkan oleh Lizabeth bahwa Yuuya sang raja pertama kerajaan Esfort diduga memiliki hubungan dengan Cain.
“Kalau tentang pernikahan aku memang baru mendengar ini… Jadi aku belum ada keputusan apapun… lagipula nanti juga dipanggil keruang rapat lagi….”
“Ah iya bisa jadi… tuh kan sudah ada yang menunggu…”
Di ujung pandangan Garm terlihat seorang pelayan yang berdiri disamping pintu. Dia adalah pelayan yang selalu mengantarkan Cain menuju keruang rapat, jadi mereka dapat dengna mudah menebak kalau pelayan itu menunggu Cain.
Ketika mereka sampai di dekat pintu, pelayan itu membungkuk dan mengatakan, ‘Yang Mulia sedang menunggu, mari saya antar…’, karena Gaarm juga dipanggil maka mereka berdua pun mengikuti pelayan itu.
Pelauan itu mengetuk pintu ruang rapat dan ketika mendapat izin dari dalam, ia pun membuka pintu tersebut lalu berdiri disamping pintu.
“Silakan sebelah sini…”
Garm dan Cain pun memasuki ruangan, dan disana sudah ada Raja, Perdana menteri Magna, serta Lizabeth.
“Liza juga ada disini ya… “
“Ya… ada juga yang tadi belum aku katakan…”
Nada bicara Lizabeth sudah berubah dan tidak lagi terhormat layaknya audiensi tadi, dan sudah menjadi seperti biasanya.
“Kalian berdua duduklah…. Banyak hal yang ingin aku tanyakan…”
Raja meminta mereka berdua untuk duduk.
“Pertama-tama, aku ingin bertanya kepada kalian berdua… apa kalian benar-benar ada niat untuk menikah?? Karena Cain juga akan menikah dengan Telestia, aku akan menganggap kita seperti kerabat…”
“Kalau aku memang berniat begitu.. tidak… aku hanya ingin menikah dengan nya…”
“Lizabeth-dono berkata demikian, bagaimana dengan mu Cain??”
“Aku.. yah aku memang merasa bahwa Lizabeth ini memang gadis yang menarik… tapi kalau tiba-tiba begini…”
“Cain…. Kita sudah tidur bersama… menyerahlah…”
Kalimat Lizabeth itu membuat sang Raja mengerutkan wajahnya.
“Cain, apa maksudnya itu???”
Sewaktu Cain masih menyembunyikan Lizabeth di kota Drintle, ia juga pernah tidur bersama Lizabeth. Yah lebih tepatnya dia hanya berbaring di tempat yang sama. Kala itu Lizabeth baru saja terbebas dari perbudakan, jadi ia membiarkannya melakukan itu karena merasa mungkin Lizabeth ketakutan atau sedih.
“…Me-memang… Memang waktu itu kita tidur besama…”
“Kalau begitu, aanggap saja kamu menerima persyaratan ini… Lagipula jika sampai diketahui publik bahwa kamu tidur dengan puteri kerajaan lain, itu akan menjadi aib bagi kerajaan kita…. Kalau begitu kita lanjutkan pembahasan selanjutnya…. Apa Yang mulia Raja pertama… Yuuya-sama…..”
Cain menghela nafas dan pasrah lalu memutuskan untuk membicaraan semuanya.
“Pertama-tama, kurasa lebih cepat jika kalian melihat ini…”
“[Status Open]”
Cain pun menujukan Status miliknya kepada semua orang.
[Name] Cain von Silford
[Race] Human? [Gender] Male [Age] 14
[Title]Margrave 3rd Son of Margrave,Reincarnated,God Apostle,Natural Enemy of Demon Forest,Nature Destroyer,Dragon slayer,God Blessed,God of Sword,Half-God,Diciple of Other world God of Creation,Diciple of God of Dragon,Master of Divine beast,Master of Divine dragon,Master of Demon king
[Level] unknown
[Physical Strenght] unknown
[Magical Power] unknown
[Ability] unknown
-STR unknown-STA unknown-INT unknown-AGI unknown-M.Speed unknown
[Magic]Creation Magiv Lv.10Fire Magic Lv.10Wind Magic Lv.10Water Magic Lv.10Earth Magic Lv.10Light Magic Lv.10Dark Magic Lv.10Time-Space Magic Lv.10Daily magicComposite MagicSummon Magic
[Skill]Appraisal Lv.10Item Box Lv.10War Arts Lv.10Martial Art Lv.10Physical Resistance Lv.10Magic Resistance Lv.10All things in Nature
[Protection]God of Creation Protection Lv.10God of Life Protection Lv.10God of Magic Protection Lv.10God of Earth Protection Lv.10God of War Protection Lv.10God of Skill Protction Lv.10God of Trade Protection Lv.10Fafnir’s God of Creation Protection Lv.10God of Dragon Protection Lv.10=======================
TL Note: ada sedikit kesalahan diterjemahan masa lalu, title Cain itu Reincarnated, bukan Summoned.
Semua orang terdiam dihadapan status yang terbuka itu. Angka status yang tidak dapat mereka bayangkan, bahkan itu sudah tak tertulis dalam angka. Serta Title Cain yang luar biasa. Ia menerima berkah dari para dewa dalam jumlah yang sangat banyak, serta berada di ranah setengah dewa yang berbeda dengan manusia.
“Yuya-san berasal dari negara yang sama dengan ku, aku yang di kehidupan sebelumnya… Sebuah negeri bernama Jepang… Yuuya-san, bukan, Hero, Holy Knight, dan Sage di panggil kedunia ini 300 tahun yang lalu oleh Kerajaan Marineford… Dan sebagai seorang yang telah bereinkarnasi dan memiliki ingatan kehidupan masa laluku, aku pernah dilatih oleh Yuuya-san…”
“…Jadi Cain adalah orang yang telah bereinkarnasi ya… Pantas saja kota Drintle berkembang cepat… makanan nya juga enak-enak…”
Sang Raja dan yang lainnya sudah mengetahui bahwa Cain adalah orang yang telah bereinkarnasi. Namun mereka tidak tahu bahwa Cain berasal dari dunia yang sama dengan Yuuya, raja pertama mereka. Bahkan meskipun mereka mengetahui Cain dapat membaca catatan peninggalan Yuuya dan kemudian menyimpulkan Cain adalah orang yang telah bereinkarnasi.
“Nah Title ini, [Murid Dewa Pencipta Dunia Lain] adalah yang aku terima dari Yuuya-san… Saat ini dia menjadi dewa di dunia lain, namun kadang-kadang aku bertemu dengannya saat dia sedang ada disini… Dan beberapa hari lalu juga dia tiba-tiba muncul di Kekaisaran Beneshitos…”
Ketika Cain menyelesaikan penjelasannya, sang raja terpejam dan tampak memikirkan sesuatu. Waktu terus berlalu selama beberapa menit, dan kemudian sang raja menatap Lizabeth.
“Lizabeth-dono… Aku akan menyetujui pernikahanmu dengan Cain… Tapi tentu saja karena dia memiliki beberapa tunangan, maka puteriku Telestia yang akan menjadi Isteri resmi nya, bagaimana??”
“Tidak masalah… Tujuan ku adalah menikah dengan Cain.. aku tidak perduli dengan urutannya… Lagipula aku juga sudah berteman dengan Teles dan Silk…”
“Kalau begitu semua beres… Mari kita membentuk aliansi antara Kerajaan Esfort dan Kekaisaran Beneshitos.. Magna, tolong siapkan pengumumannya…”
“Baik, akan saya laksanakan…”
Cain merasa lega karena akhirnya semua masalah ini selesai. Namun tentunya dia masih belum bisa pulang begitu saja.
“…Cain. Bagaimana?? Apakah kamu mau langsung saja jadi raja???”
Sang raja bertanya dengan ekspresi serius, namun jawaban Cain masih sama.
“Dengan hormat saya menolaknya ….”
“Masih Cain ya… Hahahaha… Yah sudahlah… Sisanya serahkan saja pada kami, kau boleh pulang…”
“Kalau begitu aku pamit, Ayo Liza.”
“Baiklah, Yang Mulia, saya pamit…”
Kejadian kali ini, mulai dari menjadi deleasi hingga kota-kota yang akan diserahkan kepadanya sudah tergolong overwork bagi dirinya yang masih dibawah umur.
Memang dia diberikan izin untuk bebas absen sekolah, namun dia juga ingin menjalani kehidupan sekolah yang damai dengan Telestia, Silk dan Liltana.
Karena Raja dan yang lainnya akan mendiskusikan hal lain, Cain dan Lizabeth pun meninggalkan istana menggunakan kereta kuda dan kembali ke mansion.
